Anda di halaman 1dari 21

Risk Assessment

Kelompok 2
By
• DANISH PUJANGGA NURMADANI 181910201049
• DARIS IRFAN ATMAJA 181910201058
• ALLAN FAHMI HARUN 181910201062
DOSE-RESPONSE
ASSESSMENT
Dose–response assessment
• Dosis merupakan hal yang sangat penting ketika
melakukan analisis dosis-respons untuk mengetahui
konsep Dosis telah digunakan dalam data dosis-respons
yang tersedia.
• Ada tiga tipe dasar Dosis yang digunakan yaitu dosis yang
diberikan atau eksternal, dosis internal (diserap), dan dosis
target atau jaringan.
• Dosis eksternal adalah jumlah zat atau bahan kimia yang
diberikan kepada hewan atau manusia dalam suatu
percobaan dengan beberapa cara tertentu pada frekuensi
tertentu.
• Dosis internal adalah jumlah yang tersedia secara sistemik
atau dapat dianggap dosis eksternal yang diserap dan
memasuki sirkulasi tubuh
• Dosis jaringan adalah jumlah yang didistribusikan dan ada
di jaringan spesifik yang diinginkan.
• Respon adalah umumnya yang berhubungan dengan
observasi atau efek yang terlihat setelah pemaparan in
vivo atau in vitro.
DUA EFEK ZAT TOKSIK
NONKARSINOGENIK
• Berambang (threshold) KARSINOGENIK
• Ada dosis di atas nol yang tidak • Tidak Berambang (nonthreshold)
berefek sampai dosis tertentu
tercapai
• Selalu ada efek pada setiap dosis
di atas nol
• Risiko dinyatakan sebagai
NONCANCER HAZARD berupa
• Risiko dinyatakan sebagai
Hazard Qoutient & Hazard Index CANCER RISK:
berdasarkan Intake dan Reference 1. Slope Factor (risk per doses)
Dose 2. Unit Risk (risk per media
concentrations)
3. Cancer Risk
• Kurva Nonkarsinogenik
Respon

a b c

LOAEL
NOAEL • Kurva karsinogenik

r
Ekstrapolasi
Dosis linier
d (linearized
model)

r
SLOPE FACTOR 
d
REFERENCE DOSE (RfD)
• RfD menyatakan risiko nonkarsinogenik dan efek-efek nonkarsinogenik zat karsinogen.
• RfD adalah estimasi pajanan harian (dengan rentang ketidakpastian satu orde) bagi
populasi umum (termasuk subkelompok yang sensitif) yang tidak akan mengalami risiko
efek-efek merugikan kesehatan sepanjang hayat.
• RfD bukanlah direct estimator risiko, melainkan titik rujukan (referensi) untuk menduga
efek-efek yang potensial (bukan hanya yang aktual). Semakin tinggi pajanan melebihi
RfD-nya, semakin besar pula kemungkinan efek-efek merugikan akan terjadi Pajanan di
atas RfD seumur hidup tidak berarti dengan sendirinya efek merugikan akan terjadi
• Pada dasarnya risiko selalu berada di antara pasti tidak terjadi dan pasti terjadi
(0<risiko<1).
REFERENCE DOSE (RfD)
  𝑁𝑂𝐴𝐸𝐿 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿𝑂𝐴𝐸𝐿
𝑅𝑓𝐷=
(𝑈𝐹1 𝑥𝑋𝑈𝐹 2 𝑥𝑋𝑈𝐹 3 𝑥𝑈𝐹 4 𝑥𝑀𝐹)
• Uncertainty Factor (UF) adalah Faktor-faktor kelipatan 10 untuk menurunkan RfD dari
data eksperimen hewan uji atau studi epidemiologi
• Digunakan untuk menampung ketidakpastian (uncertainty):
UF1 = 10 untuk variasi sensitivitas manusia;
UF2 = 10 untuk ekstrapolasi hewan ke manusia
UF3 = 10 untuk NOAEL uji subkronik (bukan kronik)
UF4 = 10 bila digunakan LOAEL (bukan NOAEL)
• Modifying Factor (MF) merupakan Faktor yang digunakan untuk menurunkan RfD dari
data eksperimen hewan uji atau studi epidemiologi, dengan nilai numerik 0<MF<10
• Menggambarkan ketidakpastian ilmiah yang tidak tertampung dalam UF (misal,
ketidaklengkapan data dasar dan spesies hewan uji)
• Nilai MF = 1
HUMAN EXPOSURE
ASSESSMENT
Apa itu human exposure
• Yaitu seseorang yang terpapar atau terkena dampak beberapa
factor yang ada pada lingkungan sekitarnya seperti dirumah ataupun
di tempat kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya
adalah kesehatan contoh seperti dampak lingkungan yang bising,
tempat sekitar terdampak bahan kimia yang berbahaya, jamur dll
Apa penilaian paparan manusia
atau human exposure?
• Penilaian keterpaparan adalah proses mengkarakterisasi,
memperkirakan, mengukur, dan memodelkan besaran, frekuensi,
dan durasi kontak dengan human atau manusianya serta jumlah dan
karakteristik populasi yang terpapar.
• Dalam skala internasional terdapat oraganisasi European
Commission Services, EU Member States, World Health
Organization (WHO), European Chemicals Agency (ECHA),
European Environment Agency (EEA), LSM dan mitra strategis serta
pemangku kepentingan lainnya dalam skala internasional untuk
pengembangan konsep dan pendekatan holistik, harmonis dan
standar untuk paparan manusia yang didasarkan pada pemantauan
inovatif dan mutakhir dan metodologi pemodelan stresor lingkungan.
Risk Characterization
Risk Characterization
(Karakteristik Resiko)
Perlu diketahui karakteristik risiko atau tingkat risiko dari suatu toksin maka
harus diketahui terlebih dahulu toksin itu bersifat karsinogen atau non
karsinogen.

Toksin Non-Karsinogen
Untuk mengetahui karakteristik risiko non karsinogen harus diketahui
terlebih dahulu intake atau pajanan atau asupan terhadap toksin tersebut,
disingkat I atau intake non karsinogen. Dengan rumus sebagai berikut :
Rumus Toksin Non-Karsinogen
CRtE f E Dt
I
Wb tavg
• I = intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat
badan per hari (mg/kghari)
• C = konsentrasi risk agent, mg/M3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg
(makanan)
• R = laju (rate) asupan, 20 M3/hari (udara), 2 L/hari (air minum?)
• tE = waktu pajanan harian, jam/hari
• fE = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun
• Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi
• Wb = berat badan, kg
• tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun  365 hari/tahun (non
karsinogen) atau 70 tahun  365 hari/tahun (karsinogen )
Untuk mengetahui karakteristik suatu toksin, selain mengetahui Intake,
juga harus diketahui pula RfD (reference of dose/ untuk toksin berupa
partikel atau larutan ) atau RfC ( reference of concentration/ untuk toksin
berupa gas ), dengan rumus

RfD maupun RfC dari suatu toksin, selain diperoleh dengan


menggunakan rumus di atas, juga dapat diketahui dari hasil-hasil tetapan
yang telah dikeluarkan oleh para peneliti maupun lembaga-lembaga
lingkungan dan kesehatan seperti WHO dan EPA ( lihat tabel 3 ).
Misalnya RfD untuk arsen adalah 3e-4 mg/kg/hr.
Dengan demikian, karakterisasi risiko non karsinogen dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :

I
RQ 
RfD atau RfC
Risk Characterization
(Karakteristik Resiko)
Toksin Karsinogen
Untuk mengetahui karakteristik risiko karsinogen harus diketahui
terlebih dahulu intake atau pajanan atau asupan terhadap toksin
karsinigen, disingkat Ik atau intake karsinogen. Dengan rumus sebagai
berikut :
Rumus Karsinogen

• I = intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat
badan per hari (mg/kghari)
• C = konsentrasi risk agent, mg/M3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg
(makanan)
• R = laju (rate) asupan, 20 M3/hari (udara), 2 L/hari (air minum?)
• tE = waktu pajanan harian, jam/hari
• fE = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun
• Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi
• Wb = berat badan, kg
• tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun  365 hari/tahun (non
karsinogen) atau 70 tahun  365 hari/tahun (karsinogen )
Untuk
•   mengetahui karakteristik risiko toksin karsinogen, selain
mengetahui Intake ( Ik ), juga harus diketahui pula CSF (Cancer Slope
Factor). Dengan demikian, rumus tingkat risiko karsinogen atau ECR
(Excess Cancer Risk) adalah :

Angka CSF merupakan tetapan, diperoleh dari hasil penelitian dan


dikeluarkan oleh lembaga-lembaga lingkungan dan kesehatan.
Dimana,
Ik = Instake
CSF = tetapan
Comparative Risk Analysis
Comparative Risk Analysis
(Analisis Resiko Komparatif)
Analisis kebakaran dan peledakan di PT. XYZ Surabaya pada Tahun 2016
Print Slide Master
• Documents for the work of JECFA and JMPR (EHCs 70 and 104).PRINCIPLES AND
METHODS FOR THE RISK ASSESSMENT OF CHEMICALS IN FOOD CHAPTER 5: DOSE–
RESPONSE ASSESSMENT
• http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/risk_assessment_untuk_buku__
26-12-2009_part_1.pptx
• https://ec.europa.eu/jrc/en/research-topic/human-exposure
• https://www.google.com/search?q=human+exposure&oq=human+exposure&aqs
=chrome..69i57j0j0i22i30l6.7277j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai