Anda di halaman 1dari 23

KEMAMPUAN MERENCANAKAN DAN

MENGEVALUASI ORGANISASI

NAJMATUL ARSIAH SYAPUTRI


NIM : 2013201065
DOSEN PEMBIMBING :
NURHAYATI, S.ST, M.BIOMED
ORGANISASI

Menurut Stephen P. Robbins (1994:4),


“Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan
dalam arti umum
pengorganisasian adalah langkah untuk merancang
struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan
tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pemimpin kepada staf dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam efisiesi.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
• Perumusan Tujuan yang Jelas.
• Pembagian kerja.
• Delegasi kekuasaan
• Rentang kekuasaan.
• Tingkat pengawasan.
• Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
• Koordinasi.
STRUKTUR ORGANISASI

Formalitas Sentralisasi
Kompleksitas berkaitan dengan tingkat
organisasi dalam mempertimbangk
mempertimbangkan menyadarkan dirinya
tingkat diferensiasi kepada peraturan dan an tentang di
yang ada dalam prosedur untuk mana letak
organisasi mengatur prilaku dari pengambilan
para anggotanya
keputusan
BENTUK-BENTUK BAGAN ORGANISASI
Hemy G. Hodges :
1. Bentuk Piramid : semua susunan jabatan mengerucut ke atas dengan jumlah jabatan yang lebih
sedikit

2. Bentuk Vertikal : susunan jabatan dimana pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah.
3. Bentuk Horizontal : membentuk aluran wewenang dari pucuk pimpinan tertinggi
sampai dengan jabatan terendah

4. Bentuk Lingkaran : jabatan terendah disusun dari luar bidang lingkaran ke arah
titik tengah pusat lingkaran, dimana di titik tengah adalah pimpinan tertinggi.
Langkah menuju keberhasilan :
 Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
 Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu
maupun uang
 Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan
menjalankannya
 Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun dengan
semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Penyebab kegagalan :
 Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika
menjalankan strategi perusahaan.
 Kurangnya pemahaman bidang usaha yang di ambil karena tidak dapat memvisualisasikandengan jelas
usaha yang akan digeluti.
 Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit).
 Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah
dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan.
 Tempat usaha dan okai yang kurang memadai.
 Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana
peralatan.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
 Hambatan birokrasi
 Keuntungan yang tidak mencukupi
 Tidak adanya produk yang baru.
PERENCANAAN
proses menetapkan tindakan atau
aktifitas organisasi yang akan
dilaksanakan di masa yang akan datang.
PENDEKATAN PERENCANAAN
1. Pendekatan dari atas ke bawah (top down planning)
Perencanaan ini dilakukan oleh pimpinan puncak organisasi, sedangkan unit- unit organisasi yang berada
di bawahnya tinggal melaksanakan.

2. Pendekatan dari bawah ke atas (bottom up planning)


Pendekatan ini, pimpinan puncak tidak mengarahkan keinginannya atau memberi petunjuk kepada
bawahannya
3. Pendekatan campuran dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah (bottom up top down planning)
Dalam prakteknya pimpinan hanya memberikan petunjuk secara garis besar, sedangkan perencanaan
secara rinci diserahkan kepada kreativitas unit organisasi di bawahnya.
4. Pendekatan kelompok (group of planning)

Perencanaan yang dilakukan oleh sekelompok tenaga profesional yang memiliki tugas dan keahlian
dalam membuat perencanaan.
UNSUR PERENCANAAN
1.Meramalkan (forecasting)
2.Menetapkan tujuan (established of goals/objective)
3.Menyusun program (programming)
4.Menyusun jadwal waktu (schedulling)
5.Menyusun Anggaran (budgeting)
6.Menafsirkan dan menetapkan kebijakan (interpreting and established
policy)
7.Mengembangkan prosedur perencanaan dengan menentukan tata-cara
pelaksanaan yang paling tepat
SIFAT-SIFAT PERENCANAAN
1) Melihat jauh ke depan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
2) Sederhana, jelas/lugas, dan realistis, sekaligus rasional (sesuai kemampuan)
3) Fleksibel, mudah disesuaikan
4) Stabil perkembangannya
5) Ada dalam keseimbangan
FUNGSI PERENCANAAN
1)Penerjemah dari suatu Kebijakan Umum
2)Perkiraan yang bersifat ramalan
3)Berfungsi Ekonomi
4)Adanya suatu kepastian kegiatan
5)Alat koordinasi
6)Alat/sarana untuk pengawasan
PERENCANAAN DAN EVALUASI ORGANISASI
Tipe Perencanaan :
1.Rencana berdasarkan sasaran
(objectives/goals tactical plan)
2.Rencana Tunggal (Single Use Plan)
3.Rencana Induk (Standing Plan/Master Plan)
JENIS PERENCANAAN
Menurut ruang lingkup kegiatan :
1.Rencana Kebijakan, yang ditetapkan oleh pucuk pimpinan organisasi
dan bersifat garis besar
2.Rencana Program, merupakan penerjemahan dari suatu kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pucuk pimpinan organisasi
3.Rencana Proyek, merupakan kegiatan khusus dan tertentu (terukur),
dalam pengerahan waktu, biaya, dan tenaganya
4.Rencana Pelaksanaan, merupakan rincian langkah-langkah kegiatan
yang harus dilaksanakan.
Menurut Jangka Waktu Perencanaan :
1.Perencanaan jangka lama, Rencana ini tanpa batas waktu tertentu
2.Perencanan jangka panjang, Rencana ini telah mulai dibatasi
jangka waktunya, yakni antara 20 sampai 30 tahun.
3.Perencanaan jangka menengah, Jangka yang ditetapkan antara 3
sampai 6 tahun,
4.Perencanaan jangka pendek, Rencana ini memiliki jangka waktu
yang cukup singkat, yakni bulanan, triwulanan, sampai satu
tahunan.
Menurut Materi :
1.Rencana personal (personal plan), mengenai kebutuhan pegawai,
pengadaan, penempatan, pembinaan
2.Rencana Financial (financial plan), berkaitan dengan penerimaan
dan penggunaan keuangan dalam, suatu organisasi.
3.Rencana Pendidikan (educational plan), dibuat untuk kependidikan
berkaitan dengan jenis program kurikulum, jadwal waktu
4.Rencana Logistik (logistical plan), berhubungan dengan rencana
logistik untuk pelaksanaan kegiatan jenis dan jumlah kebutuhan.
PROSES PERENCANAAN
1. Penyusunan Rencana :
• Tinjauan keadaan (situasi dan kondisi intern organisasi)
• Tetapkan tujuan dan sasaran-sasaran yang akan dicap
• Perkiraan keadaan waktu yang akan dilalui
• Identifikasi kebijakan dan usaha-usaha yang perlu dikerjakan
• Susunan Pengesahan Rencana
2. Pelaksanaan Rencana
3. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Rencana
4. Evaluasi terhadap Rencana dan Proses Perencanaan Setelah suatu kegiatan yang
direncanakan selesai dilaksanakan
HAMBATAN DALAM PERENCANAAN
1.Perubahan-perubahan informasi, personal,
kebijaksanaan, keuangan, dan lain-lain.
2.Tidak adanya dukungan dari pihak lain (atasan, unit
kerja yang terkait).
3.Wewenang yang didelegasikan kepada pelaksana
kurang tegas/jelas
4.Perencanaan yang tidak sempurna
FUNGSI EVALUASI
1.Eksplanasi, melalui evaluasi dapat digambarkan realitas
pelaksanaan program
2.Kepatuhan, untuk mengetahui apakah tindakan pelaksana sesuai
dengan standar dan prosedur yang ditetapkan kebijakan.
3.Audit, melalui evaluasi dapat diketahui apakah output sampai
kepada yang berhak
4.Akunting, dengan adanya evaluasi dapat diketahui tentang
akibat sosial dari kebijakan yang diterapkan.
TUJUAN EVALUASI

untuk melihat seberapa besar kesenjangan


antara pencapaian dari pelaksanaan kebijakan
dengan harapan yang diinginkan oleh
kebijakan publik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai