Aisyah Ranuwidya Andini Nurul Afifah Nur Laela Nur windi Siti Rukmana Zani Menentukan ibu hamil dengan faktor resiko &PMTCT
• A. Kehamilan Resiko Tinggi
• Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada • Faktor Kehamilan Resiko Tinggi 1. Kehamilan pada usia di atas 35 tahun atau di bawah 18tahun. 2. Ke.bhamilanan pertama setelah 3 tahun atau lebih pernikahan 3. Kehamilan kelima atau lebih • Paritas atau para adalah wanita yang pernah melahirkan dan di bagi menjadi beberapa istilah : 1) Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali. 2) Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali. 3) Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali. d. Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun atau kurang dari 2 tahun. e. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah melahirkan bayi cukup bulan dan berat normal. f. . Kehamilan dengan penyakit (hipertensi, Diabetes, Tiroid, Jantung, Paru,Ginjal, dan penyakit sistemik lainnya) g. Kehamilan dengan keadaan tertentu ( Mioma uteri, kista ovarium) h. Kehamilan dengan anemia ( Hb kurang dari 10,5 gr %) B. Anemia Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter ( 12 gram / desiliter ) untuk wanita hamil. . Pencegahan dan Penanganan • a) Anemia Ringan Kehamilan dengan kadar Hb 11 gr/dL - 10 gr/dL masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 ml/hari zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali sehari. • b) Anemia Sedang Kehamilan dengan kadar Hb 9 gr/dL masih dianggap sedang. Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per ons 600 mg/hari sampai 1000mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukosa ferosu • c) Anemia Berat Kehamilan dengan kadar Hb < 9 gr/dL sudah dianggap berat. Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 ug, 6 bulan selama hamil, dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan. C. Sel Darah Merah (Eritrosit) • . Morfologi Eritrosit Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel). 2. Sifat eritrosit D. Kelainan Bentuk Eritrosit 1. Anisositosis (abnormalitas ukuran eritrosit). 2. Poikilositosis (bentuk eritrosit ada yang tidak bundar) 3. Polikromasi 4. Hipokrom 5. Sferosit • E. Pengaruh Morfologi Eritrosit Pada Ibu Hamil Resiko Tinggi Ibu hamil resiko tinggi memiliki beberapa resiko, diantaranya adalah anemia. Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. PMTCT(prevention of mother to child HIV transmission) • Pengertian PMTCT (Prevention of Mother to Child HIV Transmission) Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinyapenularan HIV dari ibu ke bayi ( BKKBN, 2007, p: 25 b. Strategi PMTCT (Prevention of Mother to Child HIV Transmission) Ada 4 Prong (strategi) dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi : ( BKKBN, 2007, p: 25 ) 1) Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduktif Dengan konseling pranikah, mendapatkan informasi HIV dan AIDS, dan seks bebas. 2) Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif. 3) Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke janin yang dikandungnya. Terimakasih🙏🙏