Anda di halaman 1dari 25

BAB III

PERILAKU KESEHATAN
1. Pengertian Perilaku Kesehatan
 
Dari sudut padang biologi, perilaku adalah suatu
kegiatan atau aktifitas organisme (mahluk hidup)
yang bersangkutan. Maka dari itu, secara sederhana,
tumbuhan, binatang dan manusia memiliki
perilakunya masing-masing, sebab mereka memiliki
aktifitas. Jadi prilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat
amati langsung maupun tidak diamati oleh pihak
luar.
Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap rangsangan dari luar (stimulus).
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka
perilaku dapat dibedakan menjadi dua:
1. Perilaku tertutup (Covert behavior
2. Perilaku terbuka
1.Perilaku tertutup (Covert behavior)
 Respon terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup, misalnya seorang ibu hamil tahu penting
pemeriksaan kehamilan.
2. Perilaku terbuka
 Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka misalnya seorang ibu hamil
datang memeriksakan kehamilannya.
B. Perilaku Kesehatan
perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok :
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan kesehatan
(health mantenance) 2.
 Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau
fasilitas pelayanan kesehatan dan atau sering juga
disebut perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior).
3. Perilaku kesehatan lingkungan
1.Perilaku pemeliharaan kesehatan(health mantenance)
Adalah perilaku atau usaha-usahan seseorang untuk
mememlihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dan usaha untuk penyebuhan bilamana sakit. Maka dari
itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari tiga
aspek :
● Perilaku pencegah kesehatan penyakit, dan
penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan
kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
● Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang
dalam keadaan sakit.
● Perilaku gizi (Makan dan minum)
2.Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau
fasilitas pelayanan kesehatan dan atau sering juga
disebut perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior).  
● Adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita dab atau kecelakaan.
Perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai
pada tahapan mencari pengobatan keluar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya dan
bagaiman, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya. Becker (1979)
membuat klasifikasi prilaku kesehatan yakni :
a. PRILAKU HIDUP SEHAT
 a. PRILAKU HIDUP SEHAT
Adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup
antara lain adalah :
● Menu seimbang
● Olahraga teratur
● Tidak merokok
● Tidak meminum minuman yang mengandung alkohol
dan narkoba.
● Isitrahat yang cukup
● Mengendalikan stres
● Perilaku atau gaya hiduo lain yang positif bagi kesehatan.
b. Perilaku Sakit
 Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan
penyakit. Persepsinya terhadap sakit pengetahunan
tentang penyebab dan gejala penyakit dan
pengobatan penyakit.  
c. Perilaku Peran Sakit
  Perilaku ini mencakup:
● Tindakan memperoleh kesembuhan
● Mengenal atau mengetahui sasaran pelayanan
penyembuhan penyakit yang layak
● Mengetahui hak, sebagi pasien ketika mendapakan
perawatan dan pelayanan kesehatan.
C. DOMAIN PERILAKU
Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap
stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi
dua:
● Faktor internal adalah karakteristik orang
bersangkutan yang bersifat given atau bawaan
misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional dan
jenis kelamin.
● Faktor eksternal adalah lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi dan politik.
Benyamin Blom (1908) seorang ahli pisikologi
pendidikan membagi perilaku dalam tiga bagian
yakni :

1.Kognitif
2. Afektif
3.Psikomotorik
Seiring berjalannya waktu, Teori Bloom mengalami perkembangan
dan dimodifikasi. Teori ini digunakan untuk mengukur hasil
pendidikan kesehatan yakni :
1. Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan bagian yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang :
a. Proses adopsi perilaku
Dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni:
1. Awareness
2. Interest
3. Evaluation
4. Trial
5. Adoption
 
 
b. Tindakan pengetahuan di dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu :
1. Tahu
Tahu diartikanhanya hanya sebagai recall
(memanggil) memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami
Memahami sesuatu objek bukan sekadar tahu objek
tersebut, tetapi orang itu harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah
memahami objek yang dimaksudkan dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4. Analisis
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk
menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari
hubungan antara komponenkompenen yang
terdapat dalam sebuah masalah atau objek yang
diketahui.
5. Sintesis
Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan
yang logis dari komponen-komponen pengetahuan
yang dimiliki. Umumnya, analisis adalah kemampuan
untuk menghasilkan formulasi baru dari
formulasiformulasi yang telah ada
6. Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek
tertentu, yang berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau yang sedang berlaku dalam
masyarakat.
2. Sikap
Sikap merupakan rekasi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau
objek. Proses pembentukan sikap dan reaksi yakni ;
a. Komponen Sikap
Allport (1954) mengatakan bahwa siakp itu
mempunyai komponen pokok yakni:
1. Kepercayaan ide, konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap
suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak.
b. Tingkatan Sikap
Sikap memmiliki komponen dari berbagai tindakan
1. Memerima (receiving)
Menerima diartikan individu atau subjek mau menerima
stimulus atau objek yang diberikan.
2. Merespon (responding)
Menanggapi diartikan subjek memberikan jawaban atau
tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai diartikan apabila subjek dapat memberikan nilai
yang positif terhadap objek atau stimulus.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab diartikan subjek tersebut berani
mengambil resiko terhadap apa yang diyakininya.
c. Tindakan
Mimiliki beberapa tingkatan :
1. Persepsi (perception)
suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan
menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar
akan segala sesuatu yang ada dilingkungannya.
2. Respon terpimpin (guide response)
Subjek telah melakukan sesuatu tetapi masih bergantung pada
tuntunan atau menggunakan panduan
3. Mekanisme (mecanism)
Subjek telah melakukan sesuatu hal secara otomatis tanpa perlu
kepada panduan.
4. Adopsi (adoption)
Tindakan yang sudah berkembang yaitu tindakan tersebut tidak
sekadar rutinitas tetapi sudah merupakan perilaku yang berkualitas.
 D. PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan perilaku adalah suatu peroses yang
kompeleks dan memerlukan waktu yang relatif
lama. Secara teori perubahan atau seseorang
menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam
kehidupannya melalui tiga tahap yaitu :
3.  Tindakan

1. Pengetahuan 2. Sikap
1. Pengetahuan
Pengetahuan ini dikelompokan menjadi tiga bagian yakni:
a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit
b. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.

2. Sikap
Sikap ini dikelompokan menjadi tiga bagian yakni:
a. Sikap terhadap penyakit
b. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
c. Sikap terhadap kesehatan lingkungan

3. Tindakan
a. Tindakan yang berhubungan dengan penyakit
b. Tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
c. Tindakan kesehatan lingkungan
 
E. ASPEK SOSIO-PSIKOLOGI PERILAKU
 Proses pembentukan dan perubahan perilaku dipengearuhi
oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri. Faktor-faktor tersebut yakni :
1. Susunan saraf pusat
2. Persepsi
3. Motivasi
4. Emosi
5. Belajar
 Disebutkan Hanum Marimbi dalam bukunya, peresepsi
adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera
penglihatan, pendengaran dan penciuman dan sebagainya.
Sementara motivasi diartiakan sebagai dorongan untuk
bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari
dorongan dan gerakan ini terciptalah sebuah perilaku.
F. DETERMINAN DAN PERUBAHAN
PERILAKU
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia
sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan
resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun
eksternal. Secara garis besar perilaku manusia dapat
dinilai dari tiga aspek yakni fisik, pisiks dan sosial.
Beberapa teori telah dicoba untuk mengungkapkan
determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku, khususnya perlaku yang
berhubungan dengan kesehatan antara lain :
 1. Teori Lawrence Green
 Gren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor
pokok yakni, faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar
perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
terbentuk dari tiga faktor yakni :
 a. Faktor-faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

b. Faktor-faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik


tersedia atau tidakadanya fisilitas-fasilitas kesehatan, seperti puskemas,
obat-obatan dan sebagainya

c. Faktor-faktor pendorog yang terwujud dalam sikap dan prilaku


petugas kesehatan atau tugas yang lain, yang merupakan kelompok
referensi dari perilaku masyarakat.
 
2. Teori Snehandu B, Kar Kar
 Teori ini mencoba menganalisis perilaku kesehatan
dengan bertitik tolak pada perilaku, hal itu merupakan
fungsi dari :
 a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
kesehatan perawatan
b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitar mengenai
informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan.
3. Teori WHO
 a. Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang
menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu,
disebabkan oleh pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayaan dan nilai terhadap objek.

Anda mungkin juga menyukai