Anda di halaman 1dari 22

Mata Kuliah Etika dan Hukum Kesehatan

Dasar Hukum dan Aspek Legal Dalam Pelayanan


Kebidanan:
KEPMENKES RI No. 938 Tahun 2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan

Dosen Pengampu
Hani Septiani, SST. M. Tr. Keb.

Kelompok 5:
Aulia Khoerunnisa
Murni Septiani
Noneng Parida
Riska Mahinda
Vutri Rahayu W

2
Dasar Hukum dan Aspek Legal Dalam Pelayanan Kebidanan

Pengertian Dasar
Hukum dan Aspek Legal
1
dalam Pelayanan
Kebidanan

Kepmenkes RI
No.938/Menkes/SK/VIII 2
/2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan

Contoh Dokumentasi
3 Asuhan Kebidanan pada
Pelayanan INC

3
1. Pengertian Dasar Hukum dan Aspek
Legal dalam Pelayanan Kebidanan

Pengertian pelayanan kebidananan yang termuat dalam Kepmenkes RI Nomor:
369/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan, Pelayanan Kebidanan
adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi
atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan yang difokuskan pada
pelayanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab
bidan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,
termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat untuk
mewujudkan kesehatan keluarga sehingga tersedia sumber daya manusia yang
berkualitas di masa depan.

5
2. Kepmenkes RI No.938/Menkes/SK/VIII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan


Tujuan:

Acuan dan landasan dalam melaksanakan tindakan/ kegiatan dalam lingkup


tanggung jawab bidan
• Mendukung terlaksananya asuhan kebidanan berkualitas
• Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan yg diberikan bidan
• Perlindungan hukum bagi bidan dan klien/pasien

7
Standar I : Pengkajian

a. Pernyataan standar
▪ Bidan mengumpulkan informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
b. Kriteria pengkajian
▪ Data tetap akurat dan lengkap
▪ Terdiri dari data subyektif (hasil anamnese; biodata, keluhan utama, riwayat
obstetrik, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial budaya)
▪ Data obyektif (hasil pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan
penunjang)

8
Standar II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan

a. Pernyataan standar
▪ Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginteprestasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnosa dan masalah kebidanan yg tepat
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
▪ Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
▪ Masalah dirumuskan sesuai dengan kmondisi klien
▪ Dapat diselesaikan dgn asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi, &
rujukan

9
Standar III : Perencanaan

a. Pernyataan standar
▪ Bidan meencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa & masalah yang ditegakkan
b. Kriteria perencanaan
▪ Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien: tindakan segera, tindakan
antisipasi, & asuhan secara komprehensif.
▪ Melibatkan klien/ pasien dan atau keluarga
▪ Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien/ keluarga.
▪ Memilih tindakan yg aman sesuai kondisi & kebutuhan klien berdasarkan evidence based &
memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat bagi klien.
▪ Pertimbangan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya serta fasilitas yang ada

10
Standar IV : Implementasi

a. Pernyataan standar ▪ Menjaga privasi klien/pasien


▪ Bidan melaksanakan asuhan kebidanan secara ▪ Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
komprehensif, efektif, dan aman berdasarkan
▪ Mengikuti perkembangan kondisi klien secara
evidence based kepada klien atau pasien, dalam berkesinambungan
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, ▪ Menggunakan sumber daya dan fasilitas yang
kolaborasi dan rujukan ada dan sesuai

b. Kriteria ▪ Melakukan tindakan sesuai standar

▪ Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk ▪ Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
bio-psiko-sosial-spiritual-kultural
▪ Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan
persetujuan dari klien atau keluarganya (infom
consent)
▪ Melakuakan tindakan asuhan berdasarkan
evidence based
11
▪ Melibatkan klien/ pasien dalam setiap tindakan
Standar V: Pencatatan Asuhan Kebidanan

a. Pernyataan standar
▪ Bidan melakukan percatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaan/kelainan
yang ditemukan dan dilakukan dlm memberikan asuhan kebidanan
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan
▪ Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (rekam medis,
KMS, status pasien, buku KIA)
▪ Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
▪ S adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa
▪ O adalah data Obyektif mencatat Diagnose dan masalah kebidanan
▪ A adalah hasil analisa, mencatat dignose dan masalah kebidanan
▪ P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan
seperti tindakan antisipasi, tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan,
kolaborasi, evaluasi/followw up dan rujukan
12
3. Contoh Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada
Pelayanan INC
Identitas

▪ Reg. 211.03.160036
▪ Nama : Ny.S
▪ Umur : 38 th
▪ Agama : Islam
▪ Nama Suami : Tn. E
▪ Alamat : Jl. Gading Raya Rt 0044/12 Cipinang

14
a) Tanggal 3 Juli 2011 Jam 10.00

S : ibu dirujuk PKM dengan G7 P6 ketuban pecah 4 jam yg lalu. HPHT: lupa, keluar air-air warna putih
keruh, bau amis, lendir darah ada, mules-mules sering, gerak janin aktif. ANC tidak teratur di PKM
Riwayat obstetri:
▪ 20 th, P, spontan, BB 3500 gr, bidan
▪ 18 th, L, spontan , BB 3200 gr, bidan
▪ 15 th, P, spontan , BB 3000 gr, bidan
▪ 12 th, L, spontan , BB Lupa, bidan
▪ 7 th, L, spontan , BB 3000 gr, PKM
▪ 3 th, L, spontan , BB 3200 gr, PKM
▪ Hamil ini
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak pernah sakit DM, asma, Jantung, hipertensi, dan tidak ada riwayat
alergi obat.
15
O : KU baik, TD 130/90mmhg, N 92xx/mnt, S 36,80C, P 22x/mnt, conjuntiva merah, mamae tidak ada
benjolan, puting susu menonjol dan sudah ada pengeluaran sedikit colostrum. TFU 35 cm, puki, pesentase
kepala, Ɵ3/5 bagian, TBJ 3565 gram, DJJ 138x/mnt, his 2x10’x30’’ sedang.
VT: portio tipis, aksial, Ø : 4cm, selaput ketuban robek, air putih keruh, kep H II, uuk kiri depan
USG: Janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala, P usia gestasi 39 mgu, TBJ 3500 gram
A : G7 P6 A0 39 mgu, PK I aktif, KP 4 jam

16
P :
▪ Jam... Menginformasikan hasil pemeriksaan & asuhan yg akan diberikan, ibu memahami.
(paraf)
▪ Jam...Memfasilitasi alat & pasien, pasien dalam keadaan nyaman
▪ Melakukan observasi tanda bahaya, kemajuan persalinan & kesejahteraan janin, hasil terlampir
(partograf) (paraf)
▪ Jam...Mendapingi dokter visite,advise infus RL, ceftriaxone 1x2 gr (paraf)
▪ Jam...Memasang infus RL 20 tts/mnt
▪ Melakukan skin test ceftraxone, reaksi (-)
▪ Menyuntik ceftraxone 2 gr IV, tdk ada alergi (paraf)
▪ Jam .. Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu m’habiskan ¾ porsi (paraf)
▪ Jam...Memfasilitasi persalinan dgn pendampingan, ibu di dampingi suami
(paraf) 17
b) Jam 11.15
▪ S : ibu ingin meneran
▪ O : ku ibu baik, TD 130/90 mmhg,N 96x/mnt, S 36,80C, P 24x/mnt. DJJ 138x/mnt, his 4x10’x45’’
kuat, VT: Ø lengkap, kep H IV, uuk kiri depan
▪ A : G7 P6 A0 39 mgu, PK II aktif, KP 5 jam, Janin tunggal, hidup, intra uterin
▪ P :
Jam... Menginformasikan hasil pemeriksaan & asuhan yg akan diberikan, ibu memahami.
Mengajarkan cara meneran dan teknik relaksasi, ibu dapat melakukan dengan baik
(paraf)
Jam... Kolaborasi dengan dokter dalam pertolongan persalinan, jam 11.20 bayi lahir spontan,
Perempuan, menangis kuat, memfasilitasi IMD, berhasil pada menit ke 45 (paraf)

18
c) Jam 11.20
▪ S : mules (+)
▪ O : KU baik, TFU 2 jari atas pusat, kontraksi baik, palpasi : tidak terdapat janin kedua
▪ A : P7 A0 kala III
▪ P :
Jam ... Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Menyuntikkan syntocinon 10 IU IM, tidak ada alergi (paraf)
Jam ... Melakukan PTT
Jam 11.30 wib placenta lahir spontan, lengkap, berat ± 500 gr
Melakukan masase, kontraksi uterus baik (paraf)
Jam ... Mengajarkan ibu masase, ibu dapat melakukan dengan baik (paraf)

19
d) Jam 11.30
▪ S : ibu merasa lelah
▪ O : KU baik, TD 100/70 mmhg,N 88x/mnt, S 36,50C, P 20x/mnt. TFU 2 jbp, kontraksi uterus baik,
perdarahan ±150 cc, lochea rubra, perineum utuh, terpasang infus RL
▪ A : P7 A0 kala IV
▪ P :
Jam ... Menginformasikan hasil pemeriksaan & asuhan yg akan diberikan, ibu memahami
(paraf)
Jam ... Memasukkan syntocinon 20 IU dalam infus RL 20tts/mnt
Melakukan observasi tanda bahaya nifas, hasil terlampir
Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan ¾ porsi (paraf)

20

Kesimpulan

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna , berfokus pada aspek
pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap
melayani siapa saja yang membutuhkannya. Untuk mewujudkan pelayanan
kebidanan yang berkualiatas diprlukan adanya standar sebagai acuan bagi bidan
dalam memberikan asuhan kepada klien disetiap tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan. Sehubung dengan hal tersebut diatas perlu adanya standar asuhan
kebidanan yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.

21
THANKS

Anda mungkin juga menyukai