Anda di halaman 1dari 25

RE-CODE DNA

ENI HANDAYANI – SUMIATI – RUSNAWATI – TITIN


HARTINI
KELOMPOK III
Judul Buku : Re-Code Your Change DNA
Penulis : Rhenald Kasali
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
DNA atau Asam
Deoksiribonukleat
adalah sebuah
molekul yang
menyimpan informasi
genetik dari setiap
makhluk hidup.
Informasi genetik ini
memengaruhi
perkembangan dan
DNA dapat dianalogikan sebagai kumpulan kode-kode
pertumbuhan sebuah yang membentuk sifat seseorang.
Seorang ahli perilaku mengatakan bahwa DNA
makhluk hidup. seseorang bisa berubah saat berinteraksi dengan
lingkungan.
DNA merupakan istilah
biologi, yang sering
digunakan dalam dunia
kedokteran. Namun
DNA dalam
kepemimpinan
digunakan untuk
menjelaskan sebuah
topik di dunia
Manajemen Sumber
Daya Manusia
DNA
DNA adalah unsur dalam tubuh yang memengaruhi sifat manusia, karena itu,
mempengaruhi cara berpikir, cara kerja, dan akhirnya prestasi kerja.
Majalah National Geographic (Maret 2006) menulis: Setiap tetes darah
manusia berisi buku sejarah yang ditulis dalam bahasa genetika kita (halaman
36).
DNA semacam memori dalam tubuh yang mengandung sifat-sifat khas. DNA
ada sejak manusia lahir. Sifat manusia kemudian dipengaruhi oleh
lingkungannya. Lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial.
Secara aktif, manusia bisa mengubah DNA-nya. DNA bisa di-re-code. Kode-
kode tersebut memiliki kemampuan beradaptasi. Mengubah tatanan kode-kode
DNA pembentuk sifat seseorang agar siap menghadapi perubahan.
!
Rhenald Kasali meyakini, DNA
bisa diubah, dapat di-re-code,
didesain, agar melahirkan
manusia-manusia dan
organisasi yang unggul.
Pengertian Re-Code
• Re-code artinya proses penyusunan kembali kode-kode sandi informasi
yang berada pada molekul-molekul pembentuk sebuah organisasi.
• Re-code adalah sebuah konsep sangat kaya dengan filosofi karena
menyangkut perjalanan manusia: visi dan perencanaan, evolusi (seleksi
alam), lifecycle (aturan alam), falsafah dialektik (konflik) yang
memperkuat kejatidirian manusia dalam menyokong pembaharuan.
• Re-code adalah membentuk kembali kode sel-sel pembentuk sifat agar “fit”
dengan kebutuhan zamannya; membentuk kembali cara berpikir dan
memimpin dengan mempertimbnagkan perubahan DNA (unsur pembawa
sifat).
RE-CODE
DNA
Membebaskan belenggu-belenggu
untuk meraih kebenaran dan
keberhasilan dalam pembaharuan
mengenai manajemen perubahan
dilihat dari pembawa sifat dasar
manusia, yaitu DNA.
Change DNA
Meskipun secara alami manusia mengalami proses
perubahan yang berkelanjutan dan tak terelakkan
(melalui bertambahnya usia), tetapi pada dasarnya
tidak seorang pun suka diperintah untuk berubah.
Manusia lebih menyukai sesuatu yang sudah terbiasa
(sering) mereka lakukan (learning curve effect).

?
Tugas kitalah untuk
menonjolkan DNA
Perubahan (Change DNA)
tersebut agar kita semakin
siap untuk menghadapi
perubahan.

Untuk menonjolkan DNA Perubahan tersebut,


tentu saja kita perlu mengetahui unsur
pembentuk sifat perubahan. Rhenald Kasali
menyusunnya dengan akronim OCEAN.
OCEAN
Lima unsur DNA unggul yang terangkum dalam akronim OCEAN

 Pertama; Openness to Experience Buka pikiran, nikmati dan bergumul dengan hal
baru. Hindari jalan dan cara kerja rutin. Selalu mengembara mencari jalan baru
yg orisinil

 Kedua; Conscientiousness atau Keterbukaan hati dan telinga. Penuhi kesadaran.


Perhatikan lingkungan, baik yang terdengar maupun yg terasakan

 Ketiga; Extroversion atau keterbukaan diri terhadap orang lain.

 Keempat; Agreeablaness, yaitu Keterbukaan pada kesepakatan, hindari konflik

 Kelima; Neuroticism adalah Terbuka terhadap tekanan, tdk mudah menyerah


RE-CODE DNA
• Kelima unsur tersebutlah yang membentuk sifat seseorang dalam menghadapi perubahan dan kelima
saluran inilah yang harus kita buka agar DNA Perubahan lebih menonjol. Rhenald Kasali di dalam
bukunya menyediakan sebuah tool untuk mengukur kadar DNA Perubahan kita. Hasil dari pengukuran
ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur DNA Perubahan mana yang perlu kita asah agar
lebih tajam.

• Dalam buku ini, Rhenald Kasali mencoba untuk mengkode ulang DNA Perubahan pembacanya melalui
metode storytelling. Banyak kisah-kisah dituliskan dalam buku ini menggambarkan keberhasilan atau
kesuksesan dan kegagalan seseorang saat menghadapi perubahan. Tidak hanya mencoba untuk
mengkode ulang DNA Perubahan individu, penulis juga mencoba mengkode ulang DNA Perubahan
pemimpin untuk menjadi seorang Great Leader sehingga tidak hanya menjadi sekadar pemangku
jabatan tapi juga menjadi pemimpin yang menggerakkan. Lagi-lagi melalui kisah sukses perubahan.

• Secara tidak langsung, pengkodean ulang DNA Perubahan tersebut menjadi sebuah tahapan. Tahapan
untuk mengubah organisasi dari problem based menjadi solution based. Secara sederhana, tahapan
tersebut digambarkan seperti di bawah ini.
Change DNA
Untuk mentransformasi organisasi dari problem based organization  menjadi solution based organization,
dimulai dari :

1. Identifikasi DNA Perubahan baik dari individu maupun pimpinannya. Dari identifikasi tersebut dapat
diketahui langkah apa yang paling tepat untuk dapat mengasah DNA Perubahan agar lebih tajam
sehingga OCEAN dapat di Re-Orientasi.
2. Re-Orientasi inilah yang menjadi modal dasar dalam Re-Code Organisasi. Ro-Code Organisasi juga perlu
didahului oleh Re-Desain Organisasi untuk membentuk organisasi yang selalu mendukung perubahan.
3. Re-Code The Critical Mass. Re-Code The Critical Mass ini dapat dilakukan dengan membentuk Change
Agents. Semuanya harus dimulai dari yang kecil dan menyentuh titik-titik kritis. Change Agents dapat
menjadi kepanjangan tangan organisasi untuk menyentuh titik-titik kritis tersebut. Tugas Change Agents
tidak hanya berhenti sampai disitu, Change Agents juga harus secara konsisten menyentuh kembali setiap
titik kritis yang diperlukan dan harus menjadi virus bagi lingkungannya untuk menyebarkan wabah
perubahan.
RE-CODE LEADER
Organisasi, termasuk perusahaan atau sekolah, terbentuk dari
kumpulan individu. Organisasi yang tidak relevan dengan
tuntutan perubahan akan punah kendati organisasi itu dihuni
sejumlah individu yang DNA-nya telah di-re-code.

Karena itu, Kasali menekankan pentingnya re-code leader,


pemimpin organisasi. "Saya sadar, kita semua sangat tergantung
pada pemimpin dan kepada merekalah buku ini ditujukan,"
kata Kasali (halaman 258). Kunci sukses re-code organisasi ada
di tangan pemimpin.
LEADERSHIP DNA
Berdasarkan loyalty & Influence, levels of leadership dibagi
menjadi 5 level :
Level 1 : Position, jadi bos karena SK
Level 2 : Permission (Relationship), memimpin dengan hati
Level 3 : Production (Result), bekerja bersama
Level 4 : People Development (Reproduction), menumbuhkan
pribadi-
pribadi menjadi pemimpin
Level 5 : Personhood, Guru, Spiritual Leader
RE-CODE LEADER
Pemimpin organisasi yang bagus: dapat menggerakan, datang memberi inspirasi,
energinya terasa di mana-mana. Pemimpin pada level ini tidak hanya berdasarkan SK.
Pada level ini, tahap kelima perkembangan kepemimpinan menurut Kasali, seorang
pemimpin adalah personhood. Ia penuh respek, guru, spritual. Dialah sumber utama
energi, inspirasi, pemberi arah organisasi.
Bila Anda belum sampai ke tahap tersebut, itu artinya Anda perlu melakukan re-code,
perlu memperbaharui DNA kepemimpinan Anda.
Sebaliknya, mana kala pemimpin sudah mencapai tahap tersebut, dia telah memiliki
modal yang kuat untuk melakukan re-code terhadap individu-individu kunci ( key players)
di organisasi yang dipimpinnya.
MODEL LEADERSHIP DIAMOND
UNTUK MEMBENTUK
THE GREATNESS LEADERSHIP

REALITA
VISI 3 S

KEBERANIAN 4 ETIKA
! KESIMPULAN
Memperbaiki organisasi caranya
dengan memperbaiki 3 hal
berikut.

DNA Organisasi (Organization


DNA)
DNA Perubahan (Change DNA)
DNA Kepemimpinan (Leadership
DNA)
Inti dari semua re-code,
berbekal OCEAN adalah
membangun sikap-sikap yang
responsif terhadap
perubahan dengan
membuang jauh rintangan,
belenggu, dan "penjara"
tradisi, organisasi, peraturan,
dan ketakutan.
Tujuannya adalah
menghasilkan pemikiran dan
selanjutnya karya yang
unggul.
Pemimpin yang melakukan
re-code pada organisasi pada
dasarnya memimpin
organisasinya mengarungi
perubahan untuk
memenangkan persaingan.
Agar sukses, pemimpin harus
didukung visi, keterampilan,
insentif, sumber daya, dan
rencana tindak (action plan).
Semua unsur itu harus ada,
bahu membahu mendorong
organisasi mencapai
tujuannya.
TERIMA KASIH
Sabtu, 10 April 2021

Anda mungkin juga menyukai