Anda di halaman 1dari 8

PEMBELAJARAN APRESIASI

SASTRA DI KELAS TINGGI


BERBASIS KEARIFAN LOKAL
SUMATERA UTARA
Kelompok 6:
Annisa Siregar (1181111029)
Roby Zulfianda Purba ( 1181111037)
Putri Yudha Pasegas Harahap
(1181111009)
Pengertian Pembelajaran Apresiasi Sastra

RESOURCES
Pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran yang
berupaya untuk menanamkan rasa peka kepada siswa terhadap
cita rasa sastra.

Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang


berarti mengindahkan atau menghargai.
Menurut Sudjiman (2006) pembelajaran apresiasi sastra adalah kegiatan pembelajaran yang
berpatok pada memberikan penghargaan terhadap karya sastra yang didasarkan atas
pemahaman.

Secara lebih rinci, Effendi (2002) menyatakan bahwa pembelajaran apresiasi sastra adalah
kegiatan pemahaman dengan sungguh-sungguh sehingga timbul pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Tujuan Dari Pembelajaran Apresiasi Sastra

CREDITS
(Rahmanto. 1989) Tujuan pembelajaran apresiasi sastra yang diberikan di sekolah
setidaknya dapat membantu pendidikan secara utuh bagi siswa, seperti:

• Membantu keterampilan berbahasa


• Meningkatkan pengetahuan budaya
• Mengembangkan cipta dan rasa terhadap suatu karya sastra, dan
• Pendidikan sastra setidaknya dapat mengasah kemampuan apresiasi sastra secara
menyeluruh
Dalam Kurikulum dengan jelas dinyatakan bahwa salah satu tujuan
pengajaran apresiasi sastra adalah agar siswa secara kreatif menggunakan bahasa
sebagai salah satu cara untuk mengapresiasi suatu karya sastra.

Kreativitas berbahasa dapat diasah untuk mengekspresikan diri, sedangkan

CONCEPTS
langkah yang ditempuh dapat melalui apresiasi karya sastra Indonesia.
Manfaat Mempelajari Apresiasi Sastra Berbasis Kearifan Lokal
Sumatera Utara

Pembelajaran sastra di Sekolah Dasar yang diterapkan sejak dini dapat memotivasi siswa
untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Upaya yang bisa dilakukan oleh guru
misalnya saja dengan mengemas cerita rakyat yang dibungkus oleh kearifan lokal daerah
Sumatera Utara.
Contohnya: Guru dan siswa membahas cerita rakyat Sumatera Utara, sehingga siswa menjadi
tertarik untuk mempelajari sastra yang tentunya ini merupakan suatu upaya mengapresiasi
sastra.
Selain itu, pembelajaran apresiasi sastra menggunakan kearifan lokal Sumatera Utara juga
dapat mengembangkan karakter dan identitas bangsa.

Pembelajaran sastra khususnya pembelajaran melalui cerita rakyat yang berbasis kearifan
lokal bisa juga dilakukan di luar sekolah, misalnya studi wisata mendatangi asal tempat
cerita rakyat tersebut sehingga pembelajaran sastra tidak berhenti di ruang kelas saja
tetapi juga bisa belajar di luar kelas, hal tersebut dilakukan agar proses pembelajaran tidak
terasa membosankan.
Thanks

THANKS

Anda mungkin juga menyukai