• Fraktur nasal adlh yg paling sering terjadi pada fraktur kepala leher dan menempati urutan ketiga dari seluruh fraktur tubuh manusia. • Fraktur nasal sering berupa fraktur sederhana tetapi komunitif dan dapat disertai dengan lka terbuka pada kulit luar hidung Epidemiologi • Insiden fraktur nasal sangat tinggi dan meningkat seiring bertambahnya usia • Jarang terjadi pada anak usia <5thn. • Dewasa 39-45% • Remaja 45% • Insiden fraktur nasal pada pria 2-3 kali lebih banyak dibandingkan pada wanita Etiologi • Kasus anak dan dewasa sama banyaknya • Anak→terjatuh saat ermain →kasus penyiksaan anak Fraktur tulang hidung • Fraktur hidung sederhana Jika fraktur tulang hidung aja→reposisi fraktur dlm analgesia lokal (lidokain 1-2%+epinefrin 1:1000%) →tampon masing3buah→(1. meatus superior 2. antara konka inferior-septum-bagian distal dr tampon tsb terletak dejat foramen sfenopalatina 3. antara konka inferior dan septum nasi→pertahankan 10mnt Kadang perlu oxymethaxolin spray Jika tdk kooperatif→tindakan penanggulangan anestesi umum. • Fraktur tulang hidung terbuka Menyebabkan perubahan tempat dari tulang hidung yg disertai laserasi pada kulit rongga hidung Kerusakan pada kulit dari hidung diusahakan diperbaiki pada saat tindakan • Fraktur tulang nasoorbitoetmoid kompleks Jika nasal piramid rusak karena tekanan dengan beban berat→fraktur hebat pada tulang hidung: Lakrimal, etmoid, maksila dan frontal Tulang hidung bersambungan dng Prosesus frontalis os maksila & prosesus nasalis dari os frontalis Bagian piramid yg terletak di antara bola mata akan terdorong ke belakang→fraktus nasoorbita, fraktur nasomaksila dan fraktur nasoetmoid Komplikasi • Neurologik -robek duramater -pneumoensefal -laserasi otak -avulsi dr N.olfaktorius -Keluarnya cairan serebrospinal dengan kemungkinan timbulnya meningitis -Hematoma epidural atau subdural Kontusio otak dan nekrosis jaringan otak • Mata -telekantus traumatika -hematoma pada mata -kerusakan n.optikus→kebutaan -epifora -ptosis -dll • Hidung: -perubahan bentuk hidung -obstruksi rongga hidung yg disebabkan fraktur, dislokasi atau hematoma pada septum -gangguan penciuman -epistaksis posterior hebat -kerusakan duktus nasifrontalis dengan menimbulkan sinusitis frontal atau mukokel →jika hilang kesadaran=kerusakan susunan saraf otak→butuh bedah saraf otak • Konsultasi pada ahli mata u/evaluasi kemungkinan adanya kelainan mata • Pemeriksaan penunjang CT-Scan bagian axial dan koronal REFERENSI • Soepardi EA, Iskandar N, dkk:Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. 7th ed. Jakarta: balai penerbit FKUI;2017 • http://journal.unair.ac.id/download- fullpapers-thtkld664af1fb52full.pdf