pada anak maupun dewasa. • Kebanyakan kasusnya ringan dan bisa berhenti sendiri • Tetapi ada beberapa kasus yang berat yang butuh bantuan medis, hanya kasusnya jarang Etiologi • Epistaksis lokal: Trauma, kelainan anatomi, kelainan pembuluh darah, infeksi lokal, benda asing, tumor, pengaruh udara lingkungan. • Epistaksis sistemik: Penyakit kardiovaskuler, kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan atmosfir, kelainan hormonal dan kelainan kongenital Sumber perdarahan • Epistaksis anterior: Pleksus kisselbach di septum anterior Arteri etmoidalis anterior -Kasusnya biasanya ringan & terjadi pada anak, seringkali berulang dan bisa berhenti sendiri -Disebabkan: Mengorek hidung atau mukosa yg hiperemis • Epistaksis Posterior: Arteri etmoidalis posterior Arteri sfenopalatina -Perdarahan lebih hebat & susah berhenti dng sendirinya. Ada post nasal bleeding -Disebabkan: Hipertensi, Arteriosklerosis, penyakit kardiovaskuler karena pecahnya arteri sfenopalatina, dhf, leukemi, tumor nasal. Penatalaksanaan • Perbaiki keadaan umum • Cari sumber perdarahan • Hentikan perdarahan • Cari faktor penyebab(u/ mencegah berulangnya perdarahan) • Alat yang di perlukan: Lampu kepala, spekulum hidung & alat penghisap • Pasien dalam posisi duduk→biarkan darah mengalir keluar dari hidung. →Kalau keadaan lemah, buat stengah duduk atau berbaring dng kepala ditinggikan • Pasien anak duduk di pangku→kepala dipegangi (agar tegak dan tidak bergerak-gerak) • Sumber perdarahan dicari(u/ membersihkan hidung dari darah)→pasang tampon sederhana (kapas dng adrenalin 1/5000-1/10.000+lidokain 2%)→masukkan kedalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan+mengurangi rasa nyeri pada saat dilakukan tindakan selanjutnya dng menunggu 10-15mnt. • Kl sdh vasokonstriksi bs diliat asal perdarahannya dari mana→anterior atau posterior? Menghentikan perdarahan • Perdarahan anterior Biasanya berhenti sendiri Kl blm berhenti: -Hentikan dng menekan hidung dari luar→10- 15mnt→seringkali berhasil→Kalau dirumah di kasih es. perdarahan terlihat daerah perdarahan dikaustik dng larutan Nitras Argenti(AgNO3) 25- 30%→krim antibiotik. -Jika gk berhenti→tampon anterior(kapas dng pelumas vaselin&salep antiotik)→masukan sebanyak 2-4buah disusun secara teratur+menekan asal perdarahan→pertahankan 2x24jam(hrs dikeluarkan/jgn lebih dari itu→mencegak infeksi)→lakukan pemeriksaan penunjang(u/ mencari faktor penyebab) -Jika masih→pasang tampon baru. • Perdarahan posterior Perdarahan hebat tp kasusnya jarang. Susah dicari sumber perdarahannya dng rinoskopi anterior. Pasang tampon posterior(tampon Bellocq),cara pasangnya: Gunakan kateter karet→masukkan ke lubang hidung dari mulut→ujung kateter diikatkan 2benang tampon→kateter di tarik kembali dr hidung-keluar dan bs ditarik→tampon didorong dng jari telunjuk(u/melewati palatum molle dan masuk ke nasofaring) Benang yg keluar dari hidung diikat digulungan kain kasa di depan nares anterior Benang yg keluar dari mulut diikat secara longgar pada pipi pasien Pertahankan selama 2-3hari -Jika masih ada perdarahan tambahkan tampon anterior. -Jika perdarahan berat dari kedua sisi(angiofibroma)→gunakan 2kateter dari ke-2 cavum nasi yg terpasang di tengah2 nasofaring Pengganti tampon Bellocq= kateter Folley dengan balon Komplikasi • Aspirasi darah ke dalam saluran nafas bawah • Syok • Anemia • Gagal ginjal • Hipotensi secara mendadak • Hipoksia • Iskemia Serebri • Isufisiensi koroner • Infark miokard • Kematian • Infeksi(rino-sinusitis,otitis media,septikiema,toxic shock syndrome) • Hemotimpanum(darah mengalir ke tuba eustachius • Laserasi palatum molle/sudut bibir Pencegahan • Beri antibiotik,selama pemberian tampon anterior 2x24jam dan posterior Amoksisilin 3x1 500mg Asaam praneksamat 3x500 REFERENSI • Soepardi EA, Iskandar N, dkk:Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. 7th ed. Jakarta: balai penerbit FKUI;2017