Anda di halaman 1dari 27

RENTANG

PERAWATAN
Ns. Umi Rachmawati, M.Kep.,Sp.Kep.J.
Bahan Diskusi
• Prevensi primer
• Prevensi sekunder
• Prevensi tersier
PREVENSI PRIMER
Prevensi Primer
• Proses keperawatan  proses interaktif & menyelesaikan
masalah dg cara sistematis & scr individual utk mencapai hasil
asuhan keperawatan.
• Perawat menggunakan proses keperawatan pd individu,
keluarga dan kelompok pd tiap rentang sehat-sakit 
kebutuhan klien akan menentukan apakah proses keperawatan
diarahkan pd prevensi primer, sekunder atau tersier
• Pada saat individu sedang menggunakan mekanisme kopingnya
dalam menghadapi stressor  merupakan saat yang tepat
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk
prevensi primer  individu tidak menggunakan mekanisme
koping maladaptive
• Tahapan tritmen pada tingkat prevensi primer  Promosi
kesehatan jiwa dan prevensi gangguan jiw
Prevensi Primer
• Kesehatan jiwa yg baik dpt meningkatkan kualitas hidup org yg
sedang mengalami penyakit fisik dan secara umum dpt
mengkontribusi thd umur yg lebih panjang (Center for disease
control and prevention, 2011)
• Promosi kesehatan jiwa  meliputi tindakan utk menciptakan
& meningkatkan kondisi & lingkungan kehidupan yg
mendukung kesehatan jiwa & memberikan kesempatan utk
mengadopsi & mempertahankan gaya hidup sehat
• Tujuan promosi keswa  meningkatkan kemampuan individu
utk mencapai tugas perkembangan yg sesuai, memperoleh
rasa harga diri, penguasaan diri, kesejahteraan &
meningkatkan hub. Sosial, menguatkan kemampuan seseorg
utk menghadapi kondisi sulit
Prevensi Primer
• Prevensi gangguan jiwa  tindakan yg berfokus pd
menurunkan faktor-faktor risiko & meningkatkan faktor-faktor
protektif yg b/d gangguan jiwa
• Tujuan dr prevensi gangguan jiwa  menurunkan insidens,
prevalensi & kekambuhan gangguan jiwa, menurunkan wkt yg
dihabiskan dlm menghadapi gejala-gejala, menurunkan faktor-
faktor risiko berkembangnya gangguan jiwa serta menurunkan
dampak gangguan jiwa pd klien, keluarga dan masyarakat
• Model prevensi  model prevensi kesehatan masyarakat,
model prevensi medis, model keperawatan
Model Prevensi Kesehatan Masyarakat

• Klien  lebih merupakan komunitas dibandingkan individu


• Fokusnya  besarnya kesehatan/ gangguan jiwa di komunitas
scr keseluruhan, termasuk faktor-faktor yg mempromosi/
menghambat kesehatan jiwa
• Penekanannya  penurunan risiko gangguan jiwa utk
keseluruhan populasi melalui penyediaan pelayanan utk
kelompok-kelompok risiko
Pengkajian
Identifikasi kebutuhan
& prioritas komunitas
kelompok
Risti

Tindakan

Model Prevensi Kesehatan


Masyarakat
Pengkajian Kebutuhan Komunitas
• Tehnik yg digunakan utk mengestimasi kebutuhan pelayanan
 indikator sosial, informan kunci, forum komunitas
• Indikator sosial  penghasilan, ras/ suku, status pernikahan,
kepadatan populasi, kriminalitas, & penyalahgunaan zat
• Informan kunci  pegawai publik, tokoh agama, kader
kesehatan jiwa, petugas pelayanan sosial, perawat & dokter
puskesmas
• Forum komunitas  anggota komunitas yg berpartisipasi dlm
pemenuhan kebutuhan kesehatan jiwa
Identifikasi & Prioritas Kelompok
Risiko Tinggi
• Yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi sesuai dengan
tingkat perkembangan dan bergantung dr pengkajian
kebutuhan komunitas
Tindakan
• Model ini menggunakan tiga tingkat tindakan prevensi utk
gangguan jiwa & emosional  prevensi primer, prevensi
sekunder, prevensi tersier
• Prevensi primer  menurunkan angka kejadian gangguan jiwa
melalui pengurangan kecepatan pengembangan kasus
gangguan jiwa yg baru
• Prevensi sekunder  pengurangan prevalensi gNGGUn jiwa dg
menurunkan jumlah kasus yg ada melalui deteksi dini, skrining
& penanganan segera yg tepat waktu & efektif
• Prevensi tersier  mengurangi beratnya gangguan jiwa &
disabilitas yg terkait melalui aktivitas rehabilitasi
Model Prevensi Medis
• Model ini berfokus pd riset biologis & otak utk menemukan
penyebab spesifik dr gangguan jiwa (berfokus pd prevensi
penyakit yg dialami individu klien)
• Langkah-langkah  Identifikasi penyakit, melakukan studi
epidemiologi & laborartorium, kenalkan & evaluasi program
tindakan prevensi eksperimen berdasarkan hasil dr kedua
langkah sebelumnya
• Model ini efektif utk mengontrol banyak penyakit menular 
pandemi COVID-19
Model Prevensi Keperawatan
• Model ini menekankan pd pentingnya promosi kesehatan jiwa
& prevensi gangguan jiwa dg berfokus pd ketahanan, faktor
risiko, faktor protektif, kerentanan & respons manusia
• Model ini meyakini bahwa masalah yg terjadi oleh karena
multikausal, bahwa setiap orang adalah rentan terhadap
kejadian hidup yg penuh stress & ketidakmampuan atau
masalah yg timbul sebagai konsekuensinya
Pengkajian
Perencanaan
&
Implementasi

Evaluasi

Model Prevensi Keperawatan


Pengkajian
• Faktor risiko  karakteristik predisposisi, ketika muncul
membuat seseorang menjadi lebih mungkin mengalami suatu
gangguan
• Merupakan faktor permanen  faktor genetik, riwayat
keluarga
• Faktor protektif  sumber & mekanisme koping yg dpt
meningkatkan respons seseorang thd stress, menghasilkan
perilaku yg adaptif  ada dlm individu, keluarga & komunitas
• Pengkajian meliputi identifikasi individu & sekelompok org yg
rentan utk mengalami gangguan jiwa atau seseorang yg
mungkin memperlihatkan respons koping maladaptif thd
stressor atau faktor risiko yg spesifik
Perencanaan &
Implementasi
• Model Stress Adaptasi Stuart membantu dl merencanakan
strategi prevensi primer
• Tujuan keperawatan  meningkatkan mekanisme koping yg
konstruktif & memaksimalkan respons koping yg adaptif
• Strategi prevensi  diarahkan pd faktor predisposisi, stressor
presipitasi, penilaian stressor, sumber koping & mekanisme
koping melalui tindakan  pendidikan kesehatan, perubahan
lingkungan, dukungan sosial, reduksi stigma
Evaluasi
• Menetapkan tujuan untuk mengurangi penderitaan dan
meningkatkan kapasitas untuk dapat menghadapi masalah
PREVENSI SEKUNDER
Prevensi Sekunder
• Tingkat prevensi sekunder  tahapan tritmen krisis dan akut
• Prevensi sekunder  penurunan prevalensi gangguan jiwa
melalui penurunan jumlah kasus yang ada lewat penemuan
kasus dini, skrining dan terapi langsung yg efektif pada
gangguan ansietas, gangguan disosiatif gangguan suasana
hati, perilaku bunuh diri, gangguan skizofrenia dan psikotik,
gangguan respons sosial & kepribadian, gangguan mental
organik, gangguan terkait penyalahgunaan zat, dan gangguan
seksual
Tahapan Tritmen Krisis
• Review Materi hari ke-4 Pelatihan DKJPS  Bencana
Tahapan Tritmen Akut
• Terapi langsung yg efektif pada gangguan ansietas, gangguan
disosiatif gangguan suasana hati, perilaku bunuh diri,
gangguan skizofrenia dan psikotik, gangguan respons sosial &
kepribadian, gangguan mental organik, gangguan terkait
penyalahgunaan zat, dan gangguan seksual
PREVENSI TERSIER
Prevensi Tersier
• Tahapan tritmen pemeliharaan kesehatan (dukungan
pemulihan)  tingkat prevensi tersier
• Pemulihan  proses dimana seseorang mampu utk hidup,
bekerja, belajar, & berpartisipasi scr penuh dlm komunitasnya
• Individu menerima dukungan pemulihan melalui aktivitas yg
diidentifikasi sbg rehabilitasi
• Rehabilitasi gangguan jiwa  gabungan pelayanan sosial,
edukasi, okupasi, perilaku, dan kognitif yg bertujuan pd
pemulihan jangka panjang & memaksimalkan kecukupan diri
• Komponen pemulihan  kekuatan diri sendiri, berpusat pd
individualisasi dan orang, pemberdayaan, holistik, nonlinear,
dasar kekuatan, dukungan teman/ peer, penghargaan,
tanggung jawab dan harapan
Pengkajian
Perencanaan
&
Implementasi

Evaluasi

Dukungan Pemulihan
Pengkajian
• Bentuk pengkajian yg dilakukan pd tahapan prevensi tersier 
pengkajian individu, Pengkajian keluarga, pengkajian komunitas
• Pengkajian individu  karakteristik gangguan jiwa, perilaku
gangguan jiwa berat (aktivitas kehidupan sehari-hari, hubungan
interpersonal, harga diri, motivasi, kekuatan, ketidakpatuhan,
keterampilan hidup
• Pengkajian keluarga  struktur keluarga (tahap
perkembangan, peran, tanggung jawab, norma dan nilai), sikap
keluarga thd anggota keluarga yg mengalami gangguan jiwa,
iklim emosional keluarga, dukungan sosial yg tersedia utk
keluarga, pengalaman keluarga dg pelayanan Keswa,
pemahaman keluarga ttg masalah klien dan rencana asuhan
keperawatan, beban keluarga
Perencanaan &
Implementasi
• Perencanaan & implementasi pada tahapan prevensi tersier 
pada individu, keluarga dan komunitas
• Pada individu  perkembangan kekuatan & potensi, belajar
keterampilan hidup, manajemen penyakit dan pemulihan,
mengakses dukungan komunitas
• Pada keluarga  pemberdayaan, psikoedukasi keluarga
• Pada komunitas  pendidikan kesehatan, keanggotaan dlm
kelompok advokasi dan tindakan politik
Evaluasi
• Fokus pada pencapaian hasil dr tindakan orientasi pemulihan
yg diharapkan
• Terdiri dari evaluasi klien dan keluarga dan evaluasi program
• Evaluasi klien dan keluarga  fokus pd pencapaian hasil yg
diharapkan dari tindakan
• Evaluasi program  menginformasikan administrator
mengenai relevansi dan efektifitas biaya layanan yg mereka
tawarkan

Anda mungkin juga menyukai