SURABAYA PENGANTAR • Negara Republik Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah negara yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. • Ada pertanyaan mengapa Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat diubah oleh siapapun juga termasuk MPR. Karena Pancasila sebagaimana tercantup dalam Pembukaan UUD 145 itu ditetapkan oleh Lembaga Pendiri Negara yang kedudukannya lebih tinggi dari Lembaga Penyelenggara Negara. • Pada saat Indonesia merdeka, maka UUD 1945 yang terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya, terutama Pembukaan UUD 1945 ditetapkan oleh Lembaga Pendiri Negara. Begitu negara terbentuk maka Lembaga tersebut otomatis telah tiada, sedangkan Lembaga yang ada adalah Lembaga Penyelenggara Negara termasuk Lembaga tertinggi negara yakni majelis permusyawatan rakyat (MPR). • Sesuai dengan prinsip yuridisi bahwa produk hukum hanya dapat diubah/dibatalkan oleh lembaga yang lebih tinggi minimal sama kedudukannya. KEDUDUKAN PANCASILA (PANCASILA SBG DASAR NEGARA)
• Pancasila adalah cerminan dari jiwa dan cita2 hukum (recht-idee)
bangsa Indonesia • Fungsi pokok Pancasila adalah sumber dari sumber hukum di Indonesia (Tap MPRS No XX/MPRS/1966 Jo Tap MPR No IX/MPR/1978) • Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 bersifat formal dan material. • Sifat formal= kedudukan yuridis; sifat material = substansi esensial. Hubungan Pancasila, Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 • Pembukaan sbg Pokok kaedah yang fundamental yang didalamnya termuat materi Pancasila, dan ditetapkan oleh Pendiri Negara • Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 bersifat kausal dan organis • Kausal = penyebab keberadaan; organis = satu kesatuan yang tak terpisahkan. • Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan penjabaran Pancasila ke dalam Batang Tubuh (cita-cita hukum menjadi hukum formal) Empat pokok pikir (Penjelasan UUD 1945) • Berintikan Persatuan = mengatasi paham golongan dan perseorangan • Keadilan Sosial = causa finalis = cita-cita yg hendak dicapai • Kedaulatan Rakyat = sistem negara yang terbentuk, kekuasaan tertinggi ada pada rakyat dan dilkukan sepenuhnya oleh MPR • Ketuhanan Yang Maha Esa = pelihara ketaqwaan kepada Tuhan YME dan budi pekerti kemanusiaan yang luhur dalam segala aspek kehidupan konstitusional. Masa Orde Lama • Periode 1945-1950 • Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa • Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948; pemberontakan tersebut akan mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini pada akhirnya bisa digagalkan • Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo; Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam Masa Orde Lama • Pada periode 1950-1959 • Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi leberal. • Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan. • Republik Maluku Selatan (RMS), • Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan • Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan diri dari NKRI • Penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideology liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. Masa Orde Lama • Periode 1956-1965 • Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin semestinya adalah nilai nilai Pamcasila tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden. • Terjadi berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. • Terjadi peristiwa pemberontakan yang dikenal dengan G 30 S (hingga kini masih terdapat berbagai tafsir atas peristiwa tersebut) Masa Orde Baru • Antara Orde Baru dan Orde Lama sebenarnya sama saja (sama-sama otoriter/terpusat). • Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. • Lembaga Kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya). • Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi demokrasi Pancasila sama dengan kediktatoran Masa Reformasi • Pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan- pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain • Dua tantangan besar yakni: • Kebebasan di semua lini kehidupan • Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa • Keadaan ini sadar atau tidak sadar, terbuka kemungkinan bangsa Indonesia akan berpaling dari Pancasila dan mencoba membangun masa depannya dengan diilhami oleh suatu pandangan hidup atau dasar negara yang lain TERIMA KASIH