Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN PANCASILA

Pertemuan Ke-07
Pancasila dan Agama

SUKARNO HS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SURABAYA
HUBUNGAN NEGARA
DAN AGAMA (I)

(3) TDAK ADA


(1) NEGARA
ATHEISME
BERDASAR
DAN SEKULERISME
ATAS KRN
MANS KETUHANAN
MAKHLUK TUHAN
YME YME
(2) BANGSA INDONESIA ADL BANGSA YANG BERKETUHANAN YME: WN
MILIKI HAK AZASI UTK MEMELUK DAN BERIBADAH SESUAI DG
AGAMANYA
HUBUNGAN NEGARA DAN
AGAMA (II)

(4) TIDAK ADA PERTENTANGAN


AGAMA, GOL AGAMA, ANTAR DAN
INTER PEMELUK AGAMA
(5) TIDAK ADA PEMAKSAAN
AGAMA KRN KETAQWAAN BUKAN
HASIL PAKSAAN BAGI SIAPAPUN
(6) WN HARUS JALANKAN
TOLERANSI THD ORANG LAIN DLM
JALANKAN AGAMA
PANCASILA DALAM HIDUP
BERAGAMA (Abdurrahman Wahid) (I)

• agama memiliki lingkup yang berjangkauan universal


sehingga terasa sulit untuk dibatasi hanya pada ‘sisi
ke-Indonesia-an’ belaka
• Agama memiliki visi eksklusivitiknya sendiri,
sedangkan Pancasila bervisi universal yang
mempersamakan semua agama
• Pancasila menekankan sisi ‘lapang dada’ dan toleransi
dalam kehidupan antara ummat beragama
PANCASILA
DALAM HIDUP
BERAGAMA
(Abdurrahman
Wahid) (II)

• wawasan Pancasila tentang kebersamaan antara agama-


agama tidak sepenuhnya sama dengan wawasan sekian
agama yang satu sama lain saling berbeda
• eksistensi Pancasila adalah sebagai ‘polisi lalu lintas’ yang
akan menjamin semua fihak dapat menggunakan jalan raya
kehidupan bangsa tanpa kecuali
• Pancasila harus bersifat netral dan tidak memenangkan pihak
manapun di antara agama-agama yang berkembang di negara
RI
PANCASILA
DALAM HIDUP
BERAGAMA
(Abdurrahman
Wahid) (III)

• agama-agama tetap saling berbeda baik secara kelembagaan maupun


orientasi kehidupan, namun di balik perbedaan tersebut secara keseluruhan
agama-agama tetap mengembangkan sejumlah pandangan yang bersifat
universal
• kejujuran (baik sikap maupun perilaku), keikhlasan dan ketulusan dalam
sikap dan tindakan, tekanan pada sisi keakhiratan dan keduniawian dalam
porsi cukup seimbang, dan sejumlah hal-hal lain yang mendasar dapat
ditarik dari agama-agama yang ada
• Perlu inventarisasi sejumlah etos tertentu yang dianggap disepakati
bersama, untuk dijadikan landasan seterusnya
HUBUNGAN ILMU DENGAN AGAMA (1)
• 1. Ilmu percepat kita sampai tujuan, dan agama
tentukan arah yang kita tuju.
2. Ilmu menyesuaikan manusia dengan
lingkungannya, dan agama meyesuaikan dengan
jati dirinya.
3. Ilmu hiasan lahir dan agama hiasan batin.
4. Ilmu memberikan kekuatan dan menerangi jalan,
dan agama memberi harapan dan dorongan bagi
jiwa.
HUBUNGAN ILMU DENGAN AGAMA (2)

5. Ilmu jawab pertanyaan yang dimulai dengan “bagaimana” dan agama


jawab yang dimulai dengan “mengapa” .
6. Ilmu tidak jarang mengerahkan pikiran pemiliknya, sedangkan agama
selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus.
(Oleh: Hartono Junaidi)
(Sumber:http://ongosc.blogspot.com/2011/11/kerukunan-umat-
beragama-dalam-keragaman.html )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai