0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan9 halaman
Dokumen ini membahas hubungan antara negara dan agama serta ilmu dan agama menurut pandangan beberapa tokoh. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa (1) negara Indonesia bersifat berketuhanan dan warga negara bebas memeluk agama, (2) tidak ada pertentangan antar agama, dan (3) ilmu dan agama memiliki peran yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia.
Dokumen ini membahas hubungan antara negara dan agama serta ilmu dan agama menurut pandangan beberapa tokoh. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa (1) negara Indonesia bersifat berketuhanan dan warga negara bebas memeluk agama, (2) tidak ada pertentangan antar agama, dan (3) ilmu dan agama memiliki peran yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia.
Dokumen ini membahas hubungan antara negara dan agama serta ilmu dan agama menurut pandangan beberapa tokoh. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa (1) negara Indonesia bersifat berketuhanan dan warga negara bebas memeluk agama, (2) tidak ada pertentangan antar agama, dan (3) ilmu dan agama memiliki peran yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia.
(1) NEGARA ATHEISME BERDASAR DAN SEKULERISME ATAS KRN MANS KETUHANAN MAKHLUK TUHAN YME YME (2) BANGSA INDONESIA ADL BANGSA YANG BERKETUHANAN YME: WN MILIKI HAK AZASI UTK MEMELUK DAN BERIBADAH SESUAI DG AGAMANYA HUBUNGAN NEGARA DAN AGAMA (II)
(4) TIDAK ADA PERTENTANGAN
AGAMA, GOL AGAMA, ANTAR DAN INTER PEMELUK AGAMA (5) TIDAK ADA PEMAKSAAN AGAMA KRN KETAQWAAN BUKAN HASIL PAKSAAN BAGI SIAPAPUN (6) WN HARUS JALANKAN TOLERANSI THD ORANG LAIN DLM JALANKAN AGAMA PANCASILA DALAM HIDUP BERAGAMA (Abdurrahman Wahid) (I)
• agama memiliki lingkup yang berjangkauan universal
sehingga terasa sulit untuk dibatasi hanya pada ‘sisi ke-Indonesia-an’ belaka • Agama memiliki visi eksklusivitiknya sendiri, sedangkan Pancasila bervisi universal yang mempersamakan semua agama • Pancasila menekankan sisi ‘lapang dada’ dan toleransi dalam kehidupan antara ummat beragama PANCASILA DALAM HIDUP BERAGAMA (Abdurrahman Wahid) (II)
• wawasan Pancasila tentang kebersamaan antara agama-
agama tidak sepenuhnya sama dengan wawasan sekian agama yang satu sama lain saling berbeda • eksistensi Pancasila adalah sebagai ‘polisi lalu lintas’ yang akan menjamin semua fihak dapat menggunakan jalan raya kehidupan bangsa tanpa kecuali • Pancasila harus bersifat netral dan tidak memenangkan pihak manapun di antara agama-agama yang berkembang di negara RI PANCASILA DALAM HIDUP BERAGAMA (Abdurrahman Wahid) (III)
• agama-agama tetap saling berbeda baik secara kelembagaan maupun
orientasi kehidupan, namun di balik perbedaan tersebut secara keseluruhan agama-agama tetap mengembangkan sejumlah pandangan yang bersifat universal • kejujuran (baik sikap maupun perilaku), keikhlasan dan ketulusan dalam sikap dan tindakan, tekanan pada sisi keakhiratan dan keduniawian dalam porsi cukup seimbang, dan sejumlah hal-hal lain yang mendasar dapat ditarik dari agama-agama yang ada • Perlu inventarisasi sejumlah etos tertentu yang dianggap disepakati bersama, untuk dijadikan landasan seterusnya HUBUNGAN ILMU DENGAN AGAMA (1) • 1. Ilmu percepat kita sampai tujuan, dan agama tentukan arah yang kita tuju. 2. Ilmu menyesuaikan manusia dengan lingkungannya, dan agama meyesuaikan dengan jati dirinya. 3. Ilmu hiasan lahir dan agama hiasan batin. 4. Ilmu memberikan kekuatan dan menerangi jalan, dan agama memberi harapan dan dorongan bagi jiwa. HUBUNGAN ILMU DENGAN AGAMA (2)
5. Ilmu jawab pertanyaan yang dimulai dengan “bagaimana” dan agama
jawab yang dimulai dengan “mengapa” . 6. Ilmu tidak jarang mengerahkan pikiran pemiliknya, sedangkan agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus. (Oleh: Hartono Junaidi) (Sumber:http://ongosc.blogspot.com/2011/11/kerukunan-umat- beragama-dalam-keragaman.html ) TERIMA KASIH