Anda di halaman 1dari 33

GEMPA BUMI & TSUNAMI

Disusun oleh:
HASBULLAH (1810115210033)
GEMPA BUMI
GEMPA BUMI

CARA
PROSES DAMPAK
PENGERTIAN MEMINIMALISIR
TERJADINYA TERJADINYA
GEMPA BUMI DAMPAK GEMPA
GEMPA BUMI GEMPA BUM
BUMII
PENGERTIAN GEMPA BUMI
• Pada hakeketnya gempa bumi adalah getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang
bersifat tidak abadi/ sementara dan kemudian menyebar ke segala arah (Howel, 1969).
Gempa bumi juga merupakan hentakan besar yang terjadi sekaligus akibat penimbunan
energi elastik atau strain dalam waktu yang lama secara kontiuitas akibat dari adanya proses
pergerakkan lempeng benua dan samudera. Sesungguhnya, kulit bumi bergetar secara
kontinyu walaupun relatif sangat kecil. Getaran tersebut tidak dikatakan sebagai gempa
bumi karena sifat getarannya terus menerus, sedangkan gempa bumi memiliki waktu awal
dan akhir terjadinya sangat jelas. Ilmu yang secara khusus mempelajari gempa bumi
dinamakan Seismologi.
PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI

Proses Terjadinya
Gempa Bumi

1. Runtuhan lubang
3. Letusan gunung
– lubang interior 2. Tabrakan/ impack 4. Kegiatan tektonik
api
bumi
Runtuhan Lubang - Lubang Interior
Bumi

Runtuhnya lubang – lubang interior seperti gua atau


tambang batuan/ mineral dalam bumi dapat
menyebabkan getaran di atas permukaannya, namun
getaran ini tidak terlalu besar dan terjadi hanya di
setempat saja atau terjadi secara lokal.
Tabrakan (impack)

Tabrakan benda langit atau sering disebut meteor juga


dapat menyebabkan getaran, hanya saja getaranya tidak
sampai terekam oleh alat pencatat getaran gempa bumi
dan juga sangat jarang terjadi.
Letusan atau Ledakan Gunungapi

Aktivitas gunungapi dapat menimbulkan gempa yang


disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini terjadi baik
sebelum, selama, ataupun sesudah letusan gunungapi.
Penyebab gempa ini adalah adanya persentuhan antara
magma dengan dinding gunungapi dan tekanan gas pada
letusan yang sangat kuat, atau perpindahan magma secara
tiba – tiba dari dapur magma. Kekuatan gempa bumi
vulkanik sebenarnya sangat lemah dan hanya terjadi di
wilayah sekiar gunungapi yang sedang aktif. Dari seluruh
gempa bumi yang terjadi hanya 7% yang termasuk ke
dalam gempa bumi vulkanik, walaupun demikian
kerusakannya cukup luas juga, karena disertai dengan
letusan gunungapi.
Kegiatan Tektonik

Gempa bumi yang mempunyai efek sangat besar seenarnya berasal dari kegiatan
tektonik, yaitu mencakup 90 % dari seluruh kegiatan gempa bumi. Gempa bumi ini
berhubungan dengan kegiatan gaya-gaya tektonik yang telah terus berlangsung dalam
proses pembentukan gunung-gunung, terjadinya patahan-patahan (faults) dan tarikan atau
tekanan dari pergerakan lempeng-lempeng batuan penyusun kerak bumi

Proses dan jalur pusat-pusat gempa bumi tektonik di seluruh dunia dapat dijelaskan
dengan teori tektonik lempeng. Bagian-bagian paling aktif sepanjang jalur pusa gempa bumi
terletak sepanjang busur kepulauan (island arc) dan tepi benua atau continenal margin.
Proses gempa tektonik sangat berkaitan dengan adanya zona subduksi, di bawah ini adalah
keterangan posisi zona subduksi dan wilayah yang rawan gempa :
Subduction Zone World Map
Indonesian subduction zone
DAMPAK TERJADINYA GEMPA BUMI

• Secara alamiah gempa bumi tidak dapat dihindari dan sangat sulit untuk diprediksi atau
diprakirakan, sehingga saat terjadinya menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.
Tingkat kerusakkan atau dampak dari gempa bumi dapat diperkirakan berdasarkan kekuatan
gempa tersebut, seperti yang disebutkan dalam skala intensitas modified Mercalli :
Tingkat Kekuatan Dampak atau Tingkat Kerusakkan yang Ditimbulkan
I Tidak dapat dirasakan orang, kecuali dalam keadaan luar biasa
II Terasa oleh orang yang sedang berisirahat atau yang berada di lantai atas gedung bertingkat

III Terasa di dalam gedung, alat – alat gantung bergoyang, getaran


IV Tanah seperti efek truk kecil lewat, lama getarannya dapat ditaksir, dan tidak disadari bahwa itu
gempa
V Alat gantung bergoyang, efek getaran seperti truk besar lewat atau seperti dinding tiba – tiba
ditabrak massa besar Terasa di luar bangunan, arah goncangan dapat ditaksir, bandul jam
berhenti berjalan dan berjalan lagi dengan berubah kecepatannya

VI Terasa oleh semua orang, panik, orang tidak bisa berjalan dengan tegak, pohon – pohon terlihat
bergoncang
VII Oarang Sulit berdiri, goncangan terasa oleh sopir mobil, parit dan irigasi rusak
Tingkat Kekuatan Dampak atau Tingkat Kerusakkan yang Ditimbulkan
VIII Sulit mengemudikan mobil, cabang patah dari pohonnya, apabila tidak ada hubungan rumah
bergeser dari pondasinya
IX Kepnikan umum, umumnya pondasi rumah rusak, rangka struktur bangunan terpuntir,
permukaan tanah retak cukup besar, di dekat sungai terjadi letusan pair dan lumpur

X Bangunan tembok dan pondasinya hancur, bangunan kayu dan jembatan runtuh, tanggul besar
dan dam rusak berat, rel kereta api sedikit membengkok
XI Rel kereta api bengkok, pipa saluran rusak berat dan tidak dapat digunakan

XII Kerusakkan hampir menyeluruh, batu besar bergeser, penglihtan kabur


CARA MEMINIMALISIR DAMPAK GEMPA BUMI

Cara Meminimalisir
Dampak Gempa Bumi

Sebelum dan sesudah Tips saat Terjadinya Upaya meminimalisir


Gempa Bumi Gempa Gempa Bumi
SEBELUM DAN SESUDAH GEMPA BUMI
Sebelum Terjadi Gempa Sesudah Terjadi Gempa
• Mengenali apa yang disebut gempa bumi Jika anda berada dalam bangunan.
• Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
• Memastikan bahwa struktur dan letak rumah anda • Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
dapat terhindar dari bahaya yang • Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
disebabkan gempabumi (longsor, liquefaction dan • Telpon/minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada anda atau sekitaranda.
lain-lain) • Periksa lingkungan sekitar anda Periksa apabila terjadi kebakaran.
• Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
• Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur • Periksa apabila terjadi arus pendek.
bangunan anda agar terhindar bahaya gempabumi • Periksa aliran dan pipa air.
• Kenali lingkungan tempat anda bekerja dan tinggal • Periksa segala hal yang dapat membahayakan (mematikan listrik, tidak
menyalakan api dan lain-lain
• Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, • Jangan masuk kebangunan yang sudah terjadi gempa, karena kemungkian masih
terdapat reruntuhan.
apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui
• Jangan berjalan disekitar daerah gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan
tempat paling aman untuk berlindung. masih ada.
• Mendengarkan informasi mengenai gempa dari radio (apabila terjadi gempa
susulan
TIPS SAAT TERJADINYA GEMPA

Tips Saat Terjadinya


Gempa

Jika berada diluar


Jika anda berada Jika anda sedang
bangunan atau area
dalam bangunan mengendarai mobil
terbuka
Jika berada diluar
Jika anda berada dalam bangunan atau area Jika anda sedang
bangunan terbuka mengendarai mobil
*Lindungi kepala dan badan anda dari *Menghindari dari bangunan yang ada di *Keluar, turun dan menjauh dari mobil
reruntuhan bangunan (dengan bersembunyi sekitar anda (seperti gedung, tiang listrik, hindari jika terjadi pergeseran atau
di bawah meja misalnya). pohon dan lain-lain). kebakaran.
*Mencari tempat yang paling aman dari *Perhatikan tempat anda berpijak hindari *Perhatikan tempat anda berpijak hindari
reruntuhan goncangan. apabila terjadi rekahan tanah. apabila terjadi rekahan tanah.
*Berlari keluar apabila masih dapat *Jika anda tinggal atau berada di pantai,
dilakukan. jauhi pantai untuk menghindari terjadinya
Tsunami.
TSUNAMI
( つなみ )
Tsunami
( つなみ )

Penyebab Sejarah Kejadian Penyelamatan Diri Wilayah Rawan


Asal Istilah
Terjadinya Tsunami Di Saat Terjadi Upaya Mitigasi Tsunami Di Mitigasi Bencana
Tsunami
Tsunami Indonesia Tsunami Indonesia
ASAL ISTILAH TSUNAMI
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya
gelombang laut. Dari kisah inilah muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti gelombang
laut yang menghantam pelabuhan.
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu
Istilah Lain
menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama
diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi di dasar laut.
Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman
laut. Di laut dengan kedalaman 7000 m misalnya, kecepatannya
bisa mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan
kecepatan pesawat jet. Namun demikian tinggi gelombangnya di
tengah laut tidak lebih dari 60 cm. Akibatnya kapal-kapal yang
sedang berlayar diatasnya jarang merasakan adanya tsunami.
Berbeda dengan gelombang laut biasa, tsunami memiliki
panjang gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100 km di laut
lepas dan selisih waktu antara puncak-puncak gelombangnya
berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat mencapai pantai yang
dangkal, teluk, atau muara sungai gelombang ini menurun
kecepatannya, namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan
meter dan bersifat merusak.
PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

TSUNAMI AKIBAT
TSUNAMI AKIBAT TSUNAMI AKIBAT
LETUSAN
GEMPABUMI TANAH LONGSOR
GUNUNGAPI
TSUNAMI AKIBAT GEMPABUMI

Tidak semua gempabumi mengakibatkan


terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya
tsunami akibat gempabumi adalah:
1. Pusat gempa terjadi di dasar laut
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60
km
TSUNAMI AKIBAT LETUSAN GUNUNGAPI

Tahun 1883, letusan Gunung Krakatau di


Indonesia mengakibatkan Tsunami yang dahsyat.
Ketika gelombangnya menyapu pantai Lampung
dan Banten, kira-kira 5000 kapal hancur dan
menenggelamkan banyak pulau kecil. Gelombang
setinggi 12 lantai gedung ini, kira- kira 40 m,
menghancurkan hampir 300 perkampungan dan
menewaskan lebih dari 36000 orang.
TSUNAMI AKIBAT TANAH LONGSOR
Sekitar 81 juta ton es dan batuan jatuh ke
Teluk Lituya di Alaska tahun 1958. Longsoran
ini terjadi karena guncangan gempabumi
sebelumnya. Gelombang tsunami yang
terbentuk akibat longsoran ini menjalar cepat
sepanjang teluk. Tinggi gelombangnya
mencapai 350-500 m saat melanda lereng-
lereng gunung dan menyapu pepohonan dan
semak belukar. Ajaibnya, hanya dua orang
pemancing ikan yang tewas.
SEJARAH KEJADIAN TSUNAMI DI
INDONESIA
No. Tahun Tempat Magnituda Korban
1. 1883 G.Krakatau - 36.000
Sumbar, Bengkulu, Lampung
2. 1833 8,8 Tak tercatat

3. 1938 Kep. Kai - Banda 8,5 Tak tercatat


4. 1967 Tinambung - 58
5. 1968 Tambu, Sulteng 6 200
6. 1977 Sumbawa 6,1 161
7. 1992 Flores 6,8 2.080
8. 1994 Banyuwangi 7,2 377
9. 1996 Toli - toli 7 9
10. 1996 Biak 8,2 166
11. 2000 Banggai 7,3 50
Nanggroe Aceh
12. 2004 Darussalam 9 250.000
PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI
• 1. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar
laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-
teman yang lain. •
• 2. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan
mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• 3. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang
berikutnya akan menerjang.
• 4. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
• 5. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar
laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-
teman yang lain.
• 6. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan
mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• 7. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombang
berikutnya akan menerjang.
• 8. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
UPAYA MITIGASI
• • Membangun bangunan vital/strategis atau bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak manusia di
wilayah rawan gempabumi menggunakan konstruksi yang tahan terhadap gempa.
• • Tidak membangun permukiman dan aktifitas penduduk diatas, pada atau dibawah tebing
• • Tidak mendirikan bangunan diatas tanah timbunan yang tidak memenuhi tingkat kepadatan yang sesuai dengan
daya dukung tanah terhadap konstruksi bangunan diatasnya
• • Pemetaan mikrozonasi di wilayah rawan gempa bumi
• • Perlu adanya RUTR dan RTRW yang dituangkan dalam peraturan daerah yang berwawasan dan
mempertimbangkan aspek kebencanaan sehingga prinsip bangunan berkelanjutan dapat tercapai
• • Membangun kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah melalui pelatihan antisipasi jika sewaktu-waktu
terjadi gempa bumi.
• • Menyiapkan alur dan tempat evakuasi bencana
• • Menyelenggarakan pendidikan dini melalui jalur pendidikan formal dan non-formal tentang gempa bumi dan
bahayanya di wilayah rawan gempa bumi
• • Membangun alur dan tempat pengungsian serta bukit-bukit untuk menghindar dari gelombang tsunami
WILAYAH RAWAN TSUNAMI DI INDONESIA
•Di Indonesia wilayah rawan bencana tsunami meliputi 21 wilayah, yaitu:
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung-Banten, Jawa Tengah Bagian
Selatan, Jawa Timur Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, BiakYapen, Balikpapan, sekurau, Palu, Talaud, Kendari.
Reference:
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. (2012). PENGENALAN
TSUNAMI. VULCANOLOGICAL SURVEY OF INDONESIA.
NANDI, S. P. (2006). GEMPA BUMI. 2011, 1–6.

Anda mungkin juga menyukai