Anda di halaman 1dari 12

Gangguan Normal

Emosi Selama Nifas


dan Menyusui
Anisa Fitria Ardiansyah (001) Kharismah Ulumiyah     (004)               
 
Kamila Fauzia R (002) Nur Alfiani Umami (005)
Farah Nabila Maharani  (003) Ranindya Dwi Noviyanti
(006)
PEMBAHASAN

01 04
PENGERTIAN NIFAS CARA PENCEGAHAN
DAN MEYUSUI

02
PENGERTIAN
05
PERAN
PERUBAHAN EMOSI BIDAN,KELUARGA,
NORMAL DAN MASYARAKAT

03
PERUBAHAN EMOSI
NORMAL PADA NIFAS
DAN MEYUSUI 2
PENGERTIAN
MASA NIFAS DAN
MENYUSUI

Masa nifas adalah masa setelah


keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau
40 hari.(Ambarwati, 2010 : 1).

Menyusui adalah proses pemberian Air


Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir atau
dikenal dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
sampai bayi berusia 2 tahun.

3
PENGERTIAN
PERUBAHAN
EMOSIONAL NORMAL

Perubahan emosi adalah perubahan


keadaan pada diri seseorang yang disertai
perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada
saat menghadapi (menghayati) suatu situasi
tertentu.
Selama perubahan emosi tidak
berdampak kepada kehidupan sehari-hari,
maka hal ini masih dapat dianggap normal.
Namun apabila perubahan emosi terjadi
secara drastis, sering, berlarut-larut, dan
hingga mengganggu aktivitas, hal ini perlu
diwaspadai.

4
PERUBAHAN EMOSI
NORMAL PADA IBU NIFAS
DAN MENYUSUI

Masa nifas adalah periode 6-8 minggu


postpartum yang merupakan masa dimana ibu
menyesuaikan diri secara fisiologis dan
psikososial untuk menjadi ibu.
  Ibu baru melahirkan cenderung mudah
kesal dan sangat sensitif. Rasa keseimbangan
sangat mudah hilang karena ibu mungkin
merasa tertekan dan mudah marah oleh hal-hal
atau kesalahan yang kecil. Ibu mulai
memperoleh kembali rasa keseimbangan dan
menjadi normal kembali antara 6-12 minggu
postpartum.

5
Perubahan emosi normal pada masa nifas bersifat pilihan dan kompleks
dan mungkin meliputi hal-hal berikut ini :

01 Perasaan yang kontradiktif dan bertentangan mulai dari kepuasan, kegembiraan, kebahagiaan hingga
kelelahan, ketidakberdayaan dan kekecewaan karena pada beberapa minggu pertama tampak didominasi
oleh hal yang baru dan asing yang tidak terduga.
02 Kelegaan, ‘syukurlah semua telah berakhir’, mungkin diungkapkan oleh kebanyakan ibu segera
setelah kelahiran.
03 Beberapa ibu mungkin merasa dekat dengan pasangan dan bayi, beberapa ibu ingin segera
merasakan adanya kontak kulit-ke-kulit (skin to skin contact) dan segera menyusui.

04 Takut terhadap hal yang tidak diketahui dan terhadap tanggungjawab yang sangat berat dan
mendadak.
05 Ketidaknyamanan karena nyeri (misalnya nyeri perineum, nyeri
puting susu, dll)
06 Kelelahan dan peningkatan emosi,

07 Tidak tertarik atau sangat perhatian terhadap bayi.

08 Peningkatan kerentanan, tidak mampu memutuskan (misalnya


menyusui), rasa kehilangan, libido, gangguan tidur, kecemasan dll.
Cara Mencegah Perubahan Emosi yang
Normal Agar Tidak Memburuk

Makan makanan Bermainlah dengan si Me-Time,  Ibu bisa berjalan-jalan


bergizi, Hindari kecil. Buat kontak mata, sendiri, merawat diri, menonton
makanan bicaralah padanya, film, membaca, meditasi,
berpengawet, nyanyikan lagu dan bermain musik, atau melakukan
perbanyak makan tertawa bersama hal-hal lain yang tidak
sayur dan buah. berhubungan dengan si kecil.

Istirahat yang Berolahraga Berlatihlah mengendalikan diri.


cukup. Walaupun Ketika si kecil mulai menangis
sulit, cobalah tidur tak henti dan Ibu kelelahan, tarik
ketika si kecil napas dalam dan tenangkan diri.
tidur. Minta suami Bayi dapat merasakan
bergantian kegelisahan Ibu dan itu dapat
menjaga si kecil. menular padanya. Oleh karena 7
itu, kendalikan diri Ibu.
PERAN BIDAN Memberikan dukungan secara
DALAM MASA NIFAS berkesinambungan selama masa
nifas sesuai dengan kebutuhan ibu
untuk mengurangi ketegangan fisik
dan psikologis selama masa nifas.

Perencana program kesehatan yang Sebagai promotor hubungan antara


berkaitan ibu dan anak dan mampu ibu dan bayi serta keluarga dan
melakukan kegiatan administrasi. Mendorong ibu untuk menyusui
bayinya dengan meningkatkan rasa
nyaman

Dokumentasi, melakukan manajemen Mendeteksi komplikasi


 dengan cara mengumpulkan data, dan perlunya rujukan.
menetapkan diagnosa, masalah, membuat
rencana tindakan dan melaksanakan serta
evaluasi
8
PERAN KELUARGA

Peran keluarga dalam


kesehatan anggota
keluarganya. Suami, ibu Teori yang menyatakan
kandung dan ibu mertua tidak bahwa tugas atau peran
mampu mengenal masalah keluarga dalam kesehatan
kesehatan yang dihadapi oleh yaitu mengenal masalah
ibu nifas, membuat keputusan kesehatan, membuat
tindakan yang tepat bagi keputusan tindakan kesehatan
kesehatan ibu nifas, membuat yang tepat, memberi
perawatan pada ibu nifas dan perawatan pada anggota
bayinya serta menciptakan keluarga yang sakit,
lingkungan yang kondusif memodifikasi lingkungan
bagi ibu selama menjalani atau menciptakan suasana
masa nifas sehingga dapat rumah yang sehat.
mencegah masalah psikologis
pada ibu nifas.
9
PERAN Ada beberapa peran serta masyarakat pada ibu nifas untuk
memberi dukungan psikologis dan fisik :
MASYARAKAT

Mendirikan POLINDES
merupakan salah satu bentuk Mendirikan POSYANDU
peran serta masyarakat dalam wadah pemeliharaan kesehatan
menyediakan tempat yang dilakukan dari, oleh dan
pertolongan persalinan dan untuk masyarakat yang
pelayanan kesehatan ibu dan dibimbing petugas terkait.
anak termasuk KB di desa.

Dukungan  sosial dapat berupa info


Mencari perawatan dari verbal atau non verbal, saran,
petugas layanan kesehatan bantuan nyata atau tingkah laku
terampil selama obstetri dan yang diberikan oleh orang-orang
darurat pada ibu Nifas. yang akrab dengan ibu nifas di
dalam lingkungan masyarakat . 

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Elly Dwi. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia : Pusat Pendidikan Sumber Daya
Manusia Kesehatan. 
Satriani,G, 2021, Asuhan Persalinan Pasca Persalinan Dan Menyusui, Malang,
Alih Media press

Puji, Puspita Rahayu; dkk. 2021. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan:


Yayasan Kita Menulis.

Febi Sukma, M. Keb, dkk. 2017 Buku Ajar Asuhan  Kebidanan  pada masa
Nifas, Penerbit, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta

Effendi, Nasrul. 2009. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.


Edisi 2. Jakarta : EGC.

1
1
THANKS
ANY QUESTION?

1
2

Anda mungkin juga menyukai