Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

1. Della Permatasari - 202014500757


2. Derra Septiani - 202014500803
3. Pradita Putri Utami - 202014500808
Rentang Waktu Peserta Didik
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari


pengkajian dan penerapan psikologi yang secara khusus
mempelajara perkembangan aspek-aspek perkembangan
individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah
menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan
berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik kemampuan
yang optimal.
Rentang Waktu Peserta Didik
Fase dimulainya :
1. Fase usia bayi dan kanak-kanak
2. Usia sekolah dasar (7th – 12th)
3. Usia remaja (13th - 19th)
4. Usia dewasa awal (20th - 40th)
5. Usia dewasa madya (40th - 60 th)
6. Lansia (60th - mati).
Hukum Perkembangan
1. Hukum Konvergensi
Hukum ini di pelopori oleh William Stern seorang Psikolog berkebangsaan Jerman, ia berpendapat bahwa
perkembangan individu adalah pengaruh unsur lingkungan  dan bawaan, kedua-duanya menentukan
perkembangan manusia, dari duah buah faktor perkembangan dan lingkungan
Contoh : Seorang siswa yang  pengaruh antara lingkungan  dan pembawaan sama besarnya atau seimbang, maka
hasil dari pembelajaran juga akan seimbang, karena semua bawaan sang siswa bermanfaat dalam proses
pembelajaran.

2. Hukum Tempo Perkembangan


Setiap anak mengalami tempo perkembangan secara berbeda-beda. Tempo perkembangan anak dikategorikan
menjadi cepat, lambat, dan sedang. Dari setiap kategori tempo perkembangan pasti terdapat faktor-faktor tertentu
misalnya dari lingkungan, fisik, dan psikologi.
Contoh: Seorang siswa dalam proses pembelajaran ada yang memahami materi dengan mudah dan bahkan ada
yang kesulitan. Sebagai seorang guru tidak boleh langsung mengaggap anak yang lama dalam memahami materi
sebagai anak bodoh dan yang cepat memahami sebagai anak pandai.

3. Hukum Irama (Ritme) Perkembangan


Perkembangan ini berlangsung secara silih berganti, kadang teratur dan kadang pula kacau, semua ini
tergantung dengan irama masing-masing individu. Perkembangan jasmani maupun perkembangan rohani tidak
selalu dialami perlahan-lahan dengan urut-urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang-gelombang
besar dan kecil yang silih berganti.Tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan yang umum.
Hukum Perkembangan
4. Hukum Bertahan dan Mengembangkan Diri
Setiap manusia didunia ini pasti mempunyai hasrat atau dorongan untuk mempertahankan diri.
Dari sikap mempertahankan diri tersebut akan berlanjut menjadi sikap untuk mengembangkan diri.
Dorongan mempertahankan diri terwujud dari diri sendiri.
Contoh: Mempertahankan diri pada siswa biasanya adalah setelah mengetahui hasil
pembelajaranya dalam rapot hasilnya memuaskan maka siswa tidak akan merasa puas begitu saja.
Dia akan berpikir untuk mempertahankan dirinya agar tidak tersaingi oleh temannya dengan cara
belajar dengan tekun.

5. Hukum Rekapitulasi
Hukum ini tertuju pada perkembangan seorang anak yang mengelami perkembangan dari
ulangan kehidupan sebelumnya misalnya kehidupan sejarah suatu bangsanya, namun proses ini
sangatlah lambat yaitu memerlukan waktu yang berabad-abad.
Contoh : Pada masa berburu seorang anak masih menyukai dunia bermain terlebih dengan benda-
benda mati dan masih belum memiliki rasa kasih sayang pada mahluk hidup. Naik satu tingkat
pada masa mengembala, mulai timbul rasa kasih sayang dan kasihan, pada mahluk hidup seperti
hewan, karena hewan dapat bergerak dan anak tertarik dengan hal tersebut. Naik satu tingkat lagi,
masa bertani.
Tugas dan Tujuan Perkembangan
Tugas perkembangan berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang
dimiliki oleh individu,

Munculnya tugas perkembangan bersumber pada faktor-faktor berikut:


1. Kematangan fisik, misalnya belajar berjalan karena kematangan otot-otot
kaki.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya belajar membaca, belajar
berhitung dan belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu itu sendiri, misalnya memilih
pekerjaan dan memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma agama, misalnya taat beribadah kepada Allah dan berbuat
baik kepada sesama manusia.
Tugas dan Tujuan Perkembangan
Tujuan perkembangan :
1. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masayarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang
diharapkan oleh kelompok sosia pada usia tertentu sepanjang
kehidupannya.
3. Menunjukkan setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan
tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki
tingkat perkembangan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai