Pembimbing:
dr. Denny Jeffry Rotinsulu, Sp.KJ
Pendahuluan
Psikosis muncul sebagai gejala dari sejumlah gangguan mental, gangguan suasana hati dan lain sebagainya. bentuk gangguan
mental yang ditandai dengan adanya disorganisasi kognitif, disorientasi waktu, ruang, orang, serta adanya gangguan dalam
emosionalnya. Gejala psikosis yang dapat tejadi seperti ilusi, delusi, halusinasi dan lain sebagainya. Penyakit ini cukup serius
sehingga perlu penanganan yang cepat, apabila penanganan tidak dilakukan pada saat yang tepat psikosis akan terjadi dalam
kurun waktu yang lama.
Gangguan mental organik didefinisikan sebagai gangguan yang memiliki dasar organik yang patologi yang dapat
diidentifikasikan seperti tumor otak, penyakit cerebrovaskular, intosifikasi obat. Gangguan mental organik umumnya terdapat
gangguan fungsi kognitif, sensorium, persepsi, isi pikir, serta suasana perasaan dan emosi.
Epilepsi adalah istilah untuk cetusan listrik lokal pada substansia grisea otak yang terjadi sewaktu-waktu secara mendadak dan
sangat cepat. Secara klinis epilepsi merupakan gangguan paroksismal dimana cetusan neuron neuron di korteks serebri
mengakibatkan serangan penurunan kesadaran, perubahan fungsi motorik atau sensorik, perilaku atau emosional yang intermiten
dan stereotipik
2
Bab 2
Definisi
3
Etiologi
Struktural
1 Kelainan struktru yang dapat disebabkan trauma,
adanya stroke dan lain-lain
Genetik
2 Konsep etiologi epilepsy genetik adalah epilepsy
yang disebabkan oleh mutase genetik
Infeksi
3 Penyebab paling sering di dunia.
Neurocysticerosis, tuberculosis, HIV, dan lain-lain
4
Etiologi
Metabolik
4 Terjadi akibat adanya gangguan metabolic dengan
manifestasi kejang akibat perubahan biokimia tubuh
seperti porphyria, uremua dan lain lain
Autoimun
5 Disebabkan adanya gangguan sistem imun dengan
gejala utama kejang,
Sering ditemukan pada orang dewasa maupun anak
- anak
Tidak diketahui
6 Apabila etiologi epilepsy tidak bias diketahui
penyebabnya (idiopatik)
5
Epidemiologi
Hingga 1% dari populasi umum menderita epilepsi aktif, dengan 20-50 pasien baru terdiagnosis
per 10.000 per tahunnya. Perkiraan angka kematian pertahun akibat epilepsi adalah 2 per 100.000
kematian dapat berhubungan langsung dengan kejang atau jika terjadi cedera akibat kecelakaan
atau trauma. Data dari WHO menyebutkan bahwa dari banyak studi menunjukkan rata-rata
prevalensi epilepsi aktif 8,2 per 1000 penduduk, sedangkan angka insidensi mencapai 50 per
100.000 penduduk.
Klasifikasi
7
Bangkitan Parsial
Parsial Sederhana
8
Bangkitan Parsial
Parsial Kompleks
9
Tonic-clonic
Diawali dengan hilangnya kesadaran dan sering penderita akan
menangis. Jika berdiri, orang akan terjatuh, tubuh menegang (tonik)
dan diikuti sentakan otot (klonik).
Kejang biasanya berlangsung sekitar dua menit atau kurang. Hal ini
sering diikuti dengan periode kebingungan, agitasi dan tidur. Sakit
kepala dan nyeri juga biasa terjadi setelahnya
10
absens
Diawali mendadak ditandai dengan menatap, hilangnya ekspresi, tidak
ada respon, menghenti-kan aktifitas yang dilakukan. Terkadang dengan
kedipan mata atau juga gerakan mata ke atas. Durasi kurang lebih 10
detik dan berhenti secara tiba-tiba. Penderita akan segera kembali sadar
dan melanjutkan aktifitas yang dilakukan sebelum kejadian, tanpa
ingatan tentang kejang yang terjadi
11
tonic
Terjadi mendadak. Kekakuan singkat pada otot seluruh tubuh,
menyebabkan orang menjadi kaku dan terjatuh jika dalam posisi
berdiri. Pemulihannya cepat namun cedera yang terjadi dapat bertahan.
Kejang tonik dapat terjadi pula saat tertidur.
12
mioklonik
Kejang berlangsung singkat, biasanya sentakan otot secara intens
terjadi pada anggota tubuh atas. Sering setelah bangkitan
mengakibatkan menjatuh-kan dan menumpahkan sesuatu. Meski
kesadaran tidak terganggu, penderita dapat merasa kebingungan dan
mengantuk jika beberapa episode terjadi dalam periode singkat.
Terkadang dapat memberat menjadi kejang tonik-klonik.
13
atonic
Terjadi mendadak, kehilangan kekuatan otot, menyebabkan penderita
lemas dan terjatuh jika dalam posisi berdiri. Biasanya terjadi cedera dan
luka pada kepala. Tidak ada tanda kehilangan kesadaran dan pemulihan
cepat kecuali terjadi cedera
14
Gangguan Psikiatrik
Pada epilepsi
15
Preiktal
• Gangguan sensasi otonom (rasa
penuh diperut dan perubahan pola
napas)
• Sensasi kognitif (de javu, jamais vu,
keadaan seperti mimpi)
• Keadaan afektif (rasa takut, panik,
depresi)
16
iktal
• Panik
• Gejala kognitif (amnesia)
17
interiktal
• Gangguan Kepribadian
• Gejala Psikotik
• Gejala Gangguan suasana hati
• Gejala anxiety
18
Patofisiologi
19
Tatalaksana
20
Prognosis
Kebanyakan pasien dengan epilepsi memiliki prognosis baik bila kejang dapat dikontrol dengan
antikonvulsan. Sebagian besar pasien tidak mengalami gangguan psikiatri dan hanya terjadi bila megalami
kejang yang tidak terkontrol dalan jangka panjang. Untuk masalah perilaku, obat anti konvulsan atau operasi
mungkin dapat mengatasi beberapa gejala seperti agresi, tetapi nungkin tidak dapat mencegah munculnya
gejala lain seperti psikosis dan perilaku suicidal
21
Penutup
Pada epilepsi dapat timbul perubahan perilaku, perubahan perilaku dapat terjadi selama dan sesudah kejang.
Gangguan mental organik merupakan gangguan pada mental yang disebabkan oleh adanya gangguan atau
penyakit pada fisik. Umumnya disebabkan oleh adanya gangguan pada otak serta fungsi jaringan-jaringan
otak. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tau rusaknya fungsi-fungsi kognitif, yaitu antara lain daya ingat,
daya pikir daya konsentrasi dan perhatian; juga dapat mempengaruhi emosi. Biasanya pada epilepsi dengan
perubahan prilaku terjadi pada episode intertical. Epilepsi juga dapat terjadi kerusakan fungsi kognitif
secara umum mempengaruhi perhatian, memori, kecepatan berpikir dan bahasa sama seperti pada fungsi
sosial dan perilaku. Perubahan perilaku meliputi gangguan mood, depresi, ansietas dan psikosis
Timbulnya serangan kejang adalah kemugkinan adanya ketidakseimbangan antara asetilkolin yanng
merupakan neurotransmitter sel-sel otak. Asetilkolin menyebabkan depolarisasi, yang dalam jumlah
berlebihan menimbulkan kejang. Pengobatan pada gangguan psikosis dengan epilepsi adalah dengan
memberikan antikonvulsan kemudian di imbangi dengan pemberian antipsikotik
22
Thanks!
23