Anda di halaman 1dari 12

Perubahan Fisiologis

Masa Nifas

Dosen Pengampu : Sandra Harianis.,S.SIT,M.Kes


Disusun Oleh
•Ajeng Dwi
•Dwi Okta
•Shella Andriani
•Mega Indra Lestari
•Risma Amanda
Payudara

Pada semua wanita yang telah melahirkan


proses laktasi terjadi secara alami. Proses
menyusui mempunyai dua mekanisme
fisiologis, yaitu sebagai berikut:
a) Produksi susu
b) Sekresi susu atau let down
Uterus
Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi
posisi fundus uteri berada kurang lebih pertengahan antara umbilikus
dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian, kurang lebih
sama dan kemudian mengerut, sehingga dalam dua minggu telah
turun masuk kedalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari
luar. Involusi uterus melibatkan pengreorganisasian dan pengguguran
desidua serta penglupasan situs plasenta, sebagaimana di perlihatkan
dalam pengurangan dalam ukuran dan berat serta warna dan
banyaknya lokia. Banyaknya lokia dan kecepatan involusi tidak akan
terpengaruh oleh pemberian sejumlah preparat metergin dan lainya
dalam proses persalinan. Involusi tersebut dapat dipercepat proses
bila ibu menyusui bayinya
Involusi Uterus

• Involusi atau pengerutan uterus


merupakan suatu proses dimana uterus
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan
berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai
segera setelah plasenta lahir akibat
kontraksi otot-otot polos uterus
(Ambarwati, 2010).
Lochea
• Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua
yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi
nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama dengan sisa cairan. Percampuran
antara darah dan desidua inilah yang
dinamakan lokia. Lochea adalah istilah untuk
sekret dari uterus yang keluar melalui vagina
selama puerperium (Varney, 2007; 960)
Vagina
• Pada sekitar minggu ketiga, vagina mengecil
dan timbul rugae kembali. Vagina yang semula
sangat teregang akan kembali secara bertahap
seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke
6-8 setelah melahirkan. Rugae akan terlihat
kembali pada minggu ke 3 atau ke 4. Esterogen
setelah melahirkan sangat berperan dalam
penebalan mukosa vagina dan pembentukan
rugae kembali (Maryunani, 2009; 14).
Perineum
• Jalan lahir mengalami penekanan serta
peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, sehingga menyebabkan
mengendurnya organ ini bahkan robekan yang
memerlukan penjahitan, namun akan pulih
setelah 2-3 minggu (tergantung elastic tidak
atau seberapa sering melahirkan) , walaupun
tetap lebih kendur di banding sebelum
melahirkan
Fisiologi Ibu Nifas Pada
Sistem Pencernaan
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan,
antara lain:
•Nafsu Makan
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga diperbolehkan untuk
mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu makan diperlukan waktu 3–4 hari
sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun
setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu
atau dua hari.
•Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan
anastesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan
normal.
•Pengosongan Usus
Pasca melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan tonus
otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum,
diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan,
dehidrasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada
masa nifas membutuhkan waktu untuk kembali normal.
Fisiologi Ibu Nifas Pada Sistem
Perkemihan
• Hari pertama biasanya ibu mengalami kesulitan
buang air kecil, selain khawatir nyeri jahitan juga
karena penyempitan saluran kencing akibat
penekanan kepala bayi saat proses melahirkan.
Pasca melahirkan kadar steroid menurun sehingga
menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Fungsi
ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan
setelah wanita melahirkan. Urin dalam jumlah yang
besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan
Fisiologi Ibu Nifas Pada Sistem
Muskuluskeletal
• Adaptasi sistem muscoluskeletal ibu yang
terjadi selama masa hamil berlangsung
secara terbalik pada masa pascapartum.
Adaptasi ini mencakup hal hal yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat gravitasi ibu
akibat pembesaran rahim

Anda mungkin juga menyukai