Anda di halaman 1dari 19

ANTI KORUPSI ;

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM


PERATURAN
UNDANG-UNDANG DI INDONESIA

JUNYTHA R. RONDONUWU
LATAR BELAKANG
Sudah lama ada terutama sejak manusia pertama kali mengenal tata kelola administrasi

Kasus korupsi paling banyak di publikasikan di media (Koran, majalah, medsos)

KORUPSI Perbuatan korupsi tidak lepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun pemerintahan (politik,
kebijakan publik, kebijakan international, kesejahteraan social, pembagunan dst)

Tindakan-tindakan yng demikian di kategorikan sebagai tindakan yang melawan hukum


LATAR BELAKANG
Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan
sendiri dan sebagainya

Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya.

Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi

Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak, berdasarkan
kenyataan tersebutper buatan korupsi menyangkut : sesuatu yg bersifat amoral, sifat dan keadaan
busuk, meyangkut jabatan instansi ataupun aparatur pemerintah, penyelewengan, kekuasaan dalam
jabatan kerena pemberian, menyangkut factor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau
golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA

TINDAK PIDANA KORUPSI BUKANLAH TINDAK PIDANA BARU


DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA.
ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI TELAH DIGUNAKAN SEJAK
DIBERLAKUKANNYA PERATURAN PEMBERANTASAN KORUPSI
PEGUASA PERANG PUSAT NOMOR PRT/ PEPERPU/013/1950.

PERBUATAN KORUPSI DIATUR DALAM PERUNDANG-UNDANGAN


INDONESIA DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
(KUHP)
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
• PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG PERNAH DIGUNAKAN
UNTUK MEMBERANTAS TINDAK PIDANA KORUPSI ADALAH :
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
1. DELIK KORUPSI DALAM KUHP

KUHP diperlakukan di Indonesia sejak 1 Januari 1981 merupakan


warisan belanda.

KUHP dalam pelaksanaannya diperlukan banyak penyesuaian untuk


memperlakukan KUHP di Indonesia mengingat karena warisan belanda
terdapat tetentuan yg tdk sesuai dgn kebutuhan hukum masy.
indonesia

KUHP telah diubah, ditambah, dan diperbaiki oleh beberapa undang-undang


nasional seperti UU Nomor 1 tahun 1946, UU Nomor 20 tahun 1946, dan UU
Nomor 37 Tahun 1958, termasuk berbagai UU mengenai korupsi yang mengatur
secara khusus ketentuan yg ada di KUHP
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
2. PERATURAN PEMBERANTASAN KORUPSI PENGUASA
PERANG PUSAT NOMOR PRT/PEPERPU/013/1950
Peraturan yang secara khusus mengatur
pemberantasan k orupsi adalah Peraturan
Pemberantasan Korupsi Peguasa Perang Pusat
Nomor PRT/PAPERPU/013/1950, Yang k emudian
diikuti dengan Peraturan Militer tanggal 9 April 1957
Nomor PRT/PM/06/1957, TANGGAL 27 MEI 1957
Nomor PRT/PM/043/1957 DAN TANGGAL 1 J uli 1957
Nomor PRT/PM/011/1957.

Hal yg
pentin
g
untuk
diketa
hui
dari
peratu
ran-
peratu
ran di
atas
adalah
adany
a
usaha
untuk
perta
ma kali
mema
kai
istilah
korups
i
sebaga
i istilah
hukum
dan
memb
eri
batasa
n
penger
tian
korups
i
sebaga
i
“perbu
atan-
perbua
tan yg
merugi
kan
keuang
an dan
pereko
nomia
n
Negara

TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
3. UNDANG-UNDANG NO.24 (PRP) TAHUN 1960 TENTANG
TIDAK PIDANA KORUPSI

Perubahan utama dari Peraturan Penguasa Perang Pusat ke dalam Undang-undang


ini adalah diubahnya istilah perbuatan menjadi tindak pidana. Namun demikian
undang-undang ini dianggap terlalu ringan dan menguntungkan tertudah mengigat
pembuktiannya lebih sulit.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
4. UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 1971 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
Sejarah tidak mencatat banyak perkara tindak pidana korupsi pada
periode 1960-197. tidak diketahui apakah kerena UU tahun 1960 tidak
efektif kualitasnya

Dalam periode 1970-an, presiden membentuk apa yang dikenak


sebagai komisi 4 dengan maksud agar segala usaha memberantasan
korupsi dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Komisi 4 terdiri dai
bebrapa org yi Wilpono, SH.I.J. Kasimo, ProF.Ir.Johanes dan Anwar
Tjokroaminoto

Dalam penyusunannya, UU nomor 3 tahun 1971 relative lancer tidak mengalami


masalah kecuali atas beberapa hal seperti adanya pemikiran untuk
memberlakukan asas pembuktian terbalik dan keinginan untuk memasukan
ketentuan berlaku surut
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
5. TAP MPR NO.XI/MPR/1998 TENTANG PENYELENGGARA NEGARA
YANG BERSIH DAN BEBAS KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
Gerakan reformasi orde baru disusunnya seperangkat peraturan
perundang-undangan yang dianggap lebih mengedepankan
kepentingan rakyat sebagaimana tuntutan reformasi yg telah
melengserkan Soeharto darikursi kepresidenan

Melalui penyelenggaraan siding umum istimewa MPR, disusunlah TAP


No.XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yng bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme.

TAP MPR di dalamnya memuat banyak amanat perundang-undangan yg akan


mengawal pembangunan orde reformasi.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
6. UNDANG-UNDANG NO. 28 TAHUN 1999 TENTANG
PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS KORUPSI,
KOLUSI, DAN NEPOTISME

Dalam perjalanannya UU ini tidak banyak digunakan. Bebrapa alasan tidak


populernya UU ini terlalu luasnya ketentuan tindak pidana yg diatur di dalamnya
serta adanya kebutuhan untuk menggunakan ketentuan UU yang lebih spesifik dan
tegas, yi secara khusus mengatur mengenai pemberantasan korupsi.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
7. UNDANG-UNDANG NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Harapan masyarakat bahwa UU baru ini akan lebih tegas dan efektif sangat besar,
namun pembuat UU membuat beberapa kesalahan mendasar yang mengakibatkan
perlunya dilakukan perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 ini
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
8. UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN
ATAS UNDANG-UNDANG NO 31 TAHUN 1999 TENTANG
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

UU Nomor 20 tahuan 2001 merupakan UU yang lahir semata untuk memperbaiki


kelemahan dan kekurangan UU terdahulu
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
9. UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG
KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Lahirnya UU Nomor 30 Tahun 2002 merupakan amanat dari UU No 31 Tahun 1999


yang menghendaki dibentuknya suatu komisi pemberantasan tindak pidana korupsi
yg dibentuk dlm KPK
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
10. UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN
UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORROPTION (UNCAC)
2003.

Tindakan korupsi ternyata tidak hanya di Indonesia, tetapi hampir seluruh belaha dunia. Hal
ini terbukti dengan lahirnya UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORROPTION (UNCAC)
Sebagai hasil dari Konferensi Merida di Meksiko TAHUN 2003. Sebagai wujud keprihatinan
dunia atas wabah korupsi, melalui UNCAC disepakati untuk mengubah tatanan dunia dalam
UNCAC.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
11. PERATURAN PEMERINTAH NO. 71 TAHUN 2000 TENTANG
PERANSERTA MASYARAKAT DN PEMBERIAN PENGHARGAAN DALAM
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2000


merupakan amanat Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 yang
mengatur adanya peran serta masyarakat dalam pemberantasan
korupsi.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
12. INSTRUKSI PRESIDEN NO. 5 TAHUN 2004 TENTANG
PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI

Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 dilatarbelakangi oleh


keinginan untuk mempercepat pemberantasan korupsi.
TINDAK PIDANA KORUPSI DI
INDONESIA
TERBARU TAHUN 2019
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2019
TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30
TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI

Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun tahun 2002 tentang komisi
pemberantasan tindak pidana korupsi muncul karena kinerja komisi pemberantasan
korupsi dirasakan kurang efektif.
Untuk itu dilakukan pembaruan hukum agar pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi berjalan secara efektif dan terpadu.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai