Anda di halaman 1dari 15

Produk Nasional dan Pendapatan

Nasional

Nama Anggota Kelompok 6 :


1 I Komang Bayu Suputra (1907311045)
2 Ni Ketut Ria Natarini (1907311046)
3 Yudhawastu Maharizky Okynawa
(1907311048)
Pendapatan Nasional dan Produk Nasional
• Pendapatan nasional mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu
perekonomian negara. Dengan pendapatan nasional negara dapat mengetahui
mengenai seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian yang
digunakan untuk mengetahui seberapa besar produksi barang dan jasa

• Dalam perhitungan output nasional dengan metode pendapatan dijelaskan


bahwa Pendapatan Nasional (PN) adalah balas jasa atas seluruh faktor
produksi yang digunakan. Angka PN dapat diturunkan dari angka PNN.
Untuk mendapatkan angka PN ke PNN harus mengurangi PNN dengan pajak
tidak langsung dan menambahkan angka subsidi.
Pendapatan Nasional dan Produk
Nasional
• Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan penduduk
suatu negara selama satu tahun. Dimana yang dihitung dalam kategori PNB adalah produksi
barang dan jasa atau output yang dihasilkan oleh factor-faktor produksi/input yang dimiliki
oleh warga negara yang bersangkutan, baik yang secara geografis berdomisili didalam negeri
mapun yang secara geografis berada dinegara lain atau luar negeri
• Pengelompokan PDB dan PNB terdapat dua kategori yaitu PDB atau PNB nominal dan PDB
atau PNB riil. PDB atau PDB nominal adalah pengukuran nilai barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara menurut harga yang berlaku ketika barang dan jasa tersebut diproduksi.
Sedangkan PDB atau PNB rill merupakan pengukuran nilai barang dan jasa yang diproduksi
pada kurun waktu tertentu menurut harga konstan pada tahun tertentu (sebagai tahun dasar) dan
seterusnya digunakan untuk perhitungan pendapatan nasional pada tahun berikutnya
Definisi dan Penghitungan barang akhir, barang
antara, nilai tambah dan perhitungan ganda
• Barang Akhir

Barang akhir adalah barang yang langsung dapat digunakan kembali tanpa pemrosesan lebih
lanjut. Mereka adalah produk yang dikonsumsi konsumen akhir. Barang akhir dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :

• Barang tahan lama (durable goods) misalnya mobil, telebisi, almari es, perabotan rumah
tangga

• Barang tidak tahan lama (non durable goods) misalnya makanan segar, buah buahan

Dalam mengukur output nasional, PDB didasarkan pada nilai barnag jadi. Perhitungan juga
hanya mencakup barang baru. Barnag yang telah dihitung tahun sebelumnya tidak dimasukkan
untuk menjegah penghitungan ganda akibar penjualan kembali barang yang sama
• Barang Antar
Barang antara meliputi bahan baku maupun bahan penolong yang belum melalui proses
pengolahan ataupun sudah melalui proses pengolahan dan biasanya habis dipakai dalam
prosesn produksi atau umur oemakainya relative pendek, contohnya adalah besi, baja,
tekstil
• Nilai Tambah

Nilai tambah berlaku dalam pendapatan nasional apabila suatu prusahaan memproses
barang mentah hingga memproduksinya menjadi barnag jadi. Nilai tambah merupakan
nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta
jasa dari perusahaan lain. Perhitungan GDP menggunakan nilai tambah adalah untuk
menghiindari perhitungan ganda atas barnag input yang dibeli pada perusahaan lain

Perhitungan nilai tambah yaitu : NT = NO – NI


Dimana :

NT = Nilai Tambah
NO = Nilai Output

NI = Nilai Input Antara


– Pendekatan Pengeluaran
 
• Pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
permintaan akhir dari pada pelaku ekonomi ( konsumen, produsen, dan
pemerintah) dalam suatu negara, meliputi :
1. Pengeluaran konusmsi rumah tangga (Comsumption/C)
2. Investasi domestic bruto (Investmen/I)
3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government expenditure/G)
4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor
(Import/I)
• Y = C + G + I + ( X-M ) 
Keterangan : 
Y = Pendapatan Nasional 
C = Consumption ( konsumsi rumah tangga ) I = Investment ( investasi )
G = Government expenditure ( pengeluaran pemerintah ) X = ekspor
M = impor
• Soal 2
• Diketahui :
• Consumption (Pengeluaran konsumsi) = 45 miliar
• Investasi = 35 miliar
• Ekspor = 15 miliar
• Impor = 9 miliar
• Pengeluaran Pemerintah = 25 miliar
• Ditanya :
• Pendapatan Nasional dengan metode pendekatan pengeluaran
• Pembahasan
• Pendapatan Nasional (Y) = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Pengeluaran Pemerintah
(G) + (Ekspor (X) – Impor (M))
• Y = C + I + G + (X – M)
• = 45.000.000.000 + 35.000.000.000 + 25.000.000.000 + (15.000.000.000 –
9.000.000.000)
• = 45.000.000.000 + 35.000.000.000 + 25.000.000.000 + 6.000.000.000
• = 111.000.000.000
• Jadi Pendapatan Nasional adalah sebesar 111.000.000.000
Definisi dan Penghitungan Pendapatan Nasional
Harga Konstan dan Harga Berlaku
A. Pendapatan Nasional Harga Konstan

Pertumbuhan ekonomi diukur dari pertambahan yang sebenarnya dalam barnag dan jas ayang
diproduksikan. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang
dihasilkan dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang
seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain

B. Pendapatan Nasional Harga Berlaku

Pendapatan Nasional pda harga berlaku adalah nilai barang barang dan jasa jasa yang diahsilkan suatu
negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. Cara ini
selalu dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional dari period eke periode. Dapat diramalkan
bahwa apabila dibandingkan data pendapatan nasional dalam berbagai tahun tersebut, nilainya akan
berbeda-beda dan menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
Definisi dan Penghitungan Pendapatan Nasional dengan
Metode Produksi, Pendapatan, dan pengeluaran
–Pendekatan Produksi
 
Pendekatan produksi menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah. Maka dari itu
perhitungan hanya mencakup nilai tambah pada sector produksi
• Y= (Q1xP1) + (Q2xP2)+…..(QnxPn)
Keterangan : 
Y = Pendapatan Nasional
P1= Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = Jenis barang ke-1
Qn = Jeis barang ke-n
–Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dihitung dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik factor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima
dalam proses produksi
• Y= w + r + i + p
 Keterangan :
 Y = Pendapatan Nasional
w = Pendapatan dari upah, gaji, dll r = Pendapatan dari sewa
I = pendapatan dari bunga
P = pendaptan dari keuntungan perusahaan
Definisi dan perhitungan pendapatan nasional
sampai dengan pendapatan siap konsumsi
• Produk Domestik Bruto (GDP) 
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk, baik barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh unit-unit produksi
di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.
GDP memiliki rumus sebagai berikut:
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
Dalam perhitungan GDP, barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing terkait juga termasuk, asalkan
wilahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik tersebut.
Misalnya ada perusahaan X dari Jerman yang mempunyai cabang di
Indonesia, barang atau jasa yang dihasilkannya termasuk ke dalam GDP.
Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan,
maka bersifat bruto atau kotor.
• Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai produk, baik barang
maupun jasa, yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut di luar negeri. Jadi, jika ada seorang
pria asal Indonesia yang menjual pakaian di Vietnam, barang atau jasa yang dihasilkannya
termasuk ke dalam GNP. Berikut adalah cara menghitung GNP:
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN
Produk Nasional Netto (NNP)
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah penggantian barang modal dengan peralatan produksi yang dipakai
dalam proses produksi. Biasanya bersifat taksiran, yang dapat menyebabkan terjadinya
kekeliruan meskipun relatif keci.
 
• Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Berikut adalah cara menghitung NNI:
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
• Contoh Soal (NNI)
• Soal 1
• Diketahui :
• Gross National Product negara Wakanda 50 miliar.Penyusutan 650 juta.Pajak tidak
langsung 45 juta
• Ditanya :Hitung Nett National Income

• Pembahasan
• Nett National Income = Nett National Product – Pajak tidak langsung
• =(Gross National Product – penyusutan barang modal) – Pajak tidak langsung
• = (50.000.000.000 – 650.000.000) – 45.000.000.
• = 49.350.000.000 – 45.000.000
• = 49. 305.000.000
• Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) merupakan jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, temasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang karyawan
kantoran, maupun pendapatan wiraswasta yang didapatkan secara berantai.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan
balas jasa produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional
tahun lalu. Seperti pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan
sebagainya.
• Pendapatan yang siap dibelanjakan
Memiliki nama lain disposable income, pendapatan ini adalah pendapatan
yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak
lain, seperti pajak pendapatan
Kelemahan dan perbaikan pendapatan
nasional dengan memasukkan isu lingkungan
• Konsep Pendapatan Nasional yang hanya
menghitung penyusutan atas peralatan kerja yang
dipergunakan dalam proses produksi, maka
penyusutan atas sumber daya alam yang ditandai
dengan kerusakan lingkungan karena
dieksploitasinya sumber daya alam tersebut tidak
diperhitungkan. Bisa jadi, pertumbuhan ekonomi
yang positif, jika penyusutan atas sumber daya alam
ini dikalkulasikan, hasilnya akan berubah menjadi
negative
pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai