Anda di halaman 1dari 25

PENGELOLAAN KEUANGAN

NEGARA
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

• Pengelolaan keuangan negara merupakan bagian dari pelaksanaan


pemerintahan negara.
• Pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat
pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
dan pertanggungjawaban
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA, MELIPUTI:

1. Perencanaan keuangan negara


2. Pelaksanaan keuangan negara
3. Pengawasan keuangan negara
4. Pertanggungjawaban keuangan negara
ASAS-ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

a. ASAS KESATUAN, menghendaki agar semua pendapatan dan belanja negara


disajikan dalam satu dokumen anggaran
b. ASAS UNIVERSALITAS, mengharuskan agar setiap transaksi keuangan
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran
c. ASAS TAHUNAN, membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun
tertentu
d. ASAS SPESIALITAS, mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci
secara jelas peruntukannya
ASAS-ASAS PENGELOLAAN NEGARA YANG
TERDAPAT DALAM UUKN

1. ASAS AKUNTABILITAS
asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggungjawaban kepada
rakyat sebagai pemegang kedaukatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. ASAS PROFESIONALITAS
Asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
pengelola keuangan negara
3. ASAS PROPORSIONALITAS
Asas yang mengutamakan keahlian berdasarkan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. ASAS KETERBUKAAN dan PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang pengelolaan
keuangan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara
5. ASAS PEMERIKSANAAN KEUANGAN oleh Badan Pemeriksa yang
mandiri dan bebas
Asas yang memberikan kebebasan bagi BPK untuk melakukan pemeriksaan
keuangan negara dengan tidak boleh dipengaruhi oleh siapa pun
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

• Menteri keuangan selaku bendahara umum negara mengangkat kuasa


bendahara umum negara untuk melaksanakan sebagian wewenang
bendahara umum negara dan tugas kebendaharaan yang berkaitan
dengan pengelolaan uang dan surat berharga
WEWENANG BENDAHARA UMUM NEGARA DALAM
PENGELOLAAN UANG NEGARA YANG DILAKSANAKAN
OLEH KUASA BENDAHARA UMUM NEGARA PUSAT
• Menetapkan sistem penerimaan dan pengeluaran kas negara
• Menunjuk bank dan/ lembaga keuangan lainnya dalam rangka pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran
• Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan anggaran
negara
• Menyimpan uang negara
• Mengelola/ menatausahakan investasi melalui pembelian surat utang negara
• Menyajikan informasi keuangan negara
• Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas
beban rekening kas umum negara
Berkaitan pengelolaan uang negara, terdapat suatu ketentuan bahwa siapa
pun tidak diperkenankan atau dilarang melakukan penyitaan terhadap:
a. Uang dan surat berharga milik negara, baik yang berada pada
instansi pemerintah maupun pada pihak ketiga

b. Uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada negara


PENGELOLAAN KAS UMUM NEGARA

• Uang negara merupakan bagian tak terpisahkan dari keuangan negara


sehingga memerlukan pengelolaan yang tepat dengan berdasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Uang negara disimpan dalam rekening kas umum negara agar bendahara
umum negara berwenang mengatur dan menyelenggarakan rekening
pemerintah, sehingga dapat membuka rekening kas umum negara pada
bank sentral
• Konsekuensi atas tersimpannya dana pada bank sentral, pemerintah
pusat memperoleh bunga dan/ jasa giro
• Jenis dana, tingkat bunga dan/ jasa giro terkait pelayanan yang diberikan
oleh bank sentral ditetapkan berdasarkan kesepakatan gubernur bank
sentral dengan menteri keuangan
• Ketika uang negara disimpan pada bank umum, berarti pemerintah
pusat berhak memperoleh bunga dan/ jasa giro atas dana yang telah
tersimpan
• Ketika pemerintah pusat menerima bunga dan/ jasa giro, baik pada bank
sentral maupun bank umum merupakan pendapatan negara
PELAKSANAAN PENERIMAAN NEGARA

• Menteri/pimpinan lembaga non-kementrian, dan pimpinan lembaga


negara wajib mengangkat bendahara untuk melaksanaan tugas dan
bertanggung jawab kepadanya
• Bendahara umum negara dapat memerintahkan agar dilakukan
pemindahbukuan dan/ penutupan rekening yang telah dibuka oleh
menteri dan/ pimpinan lembaga non-kementrian, dan pimpinan
lembaga negara
PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN

• Selain rekening untuk kepentingan pelaksanaan penerimaan, mentri


dan/ pimpinan lembaga non-kementrian, dan pimpinan lembaga negara
dapat pula membuka rekening untuk keperluan pelaksanaan
pengeluaran di lingkungannya
• Bendahara umum negara dapat memerintahkan agar dilakukan
pemindahbukuan dan/ penutupan rekening yang telah dibuka oleh
menteri dan/ pimpinan lembaga non- kementrian, dan pimpinan
lembaga negara
PENGELOLAAN PIUTANG DAN UTANG NEGARA

• Piutang negara dan utang negara merupakan bagian dari keuangan


negara sehingga harus dikelola berdasarkan ketentuan perturan
perundang-undangan yang berlaku
PENGELOLAAN PIUTANG NEGARA
• Piutang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah
pusat dan/ atau hak pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.
• Piutang negara timbul karena
a. Akibat perjanjian
b. Akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
c. Akibat lainnya yang sah
• Penyelesaian piutang negara sebagai bagian piutang yang tidak disepakati
adalah selisih antara jumlah tagihan piutang menurut pemerintah dengan
jumlah kewajiban yang diakui oleh debitur ditetapkan oleh:
1. MENTERI KEUANGAN, bila bagian piutang negara tidak disepakati
tidak lebih dari sepuluh miliar rupiah
2. PRESIDEN, bila bagian piutang negara yang tidak disepakati lebih
dari sepuluh miliar rupiah sampai dengan seratus miliar rupiah
3. PRESIDEN, setelah mendapat pertimbangan DPR, bila bagian
piutang negara yang tidak disepakati lebih dari seratus miliar rupiah
PENGELOLAAN UTANG NEGARA

• Pada hakikatnya, utang negara merupakan bagian dari pengelolaan keuangan


negara yang kedudukannya tidak berbeda dengan pengelolaan uang negara
• Utang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat yang
dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah
• Utang negara dan/ hibah itu dapat secara langsung dipinjamkan kepada
pemerintah daerah, BUMN, atau BUMD tatkala dibutuhkan pada saat itu
PENGELOLAAN INVESTASI

• Investasi pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/ barang


dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan
investasi langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/
manfaat lainnya
BENTUK-BENTUK INVESTASI
a. Pelaksanaan investasi pemerintah wajib berpedoman pada PP no 1
tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (PP INVESMEN) sebagai
amanat Pasal 41 ayat 3 UUPN
b. Investasi pemerintah dilakukan dalam bentuk saham, surat utang, dan
investasi langsung berupa penyertan modal dan/ pemberian pinjaman
oleh Badan Investasi Pemerintah untuk membiayai kegiatan usaha
c. Investasi surat berharga meliputi investasi dengan cara pembelian
saham dan/ investas dengan cara pembelian surat utang dengan
maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi
• Investasi langsung meliputi bidang infrastruktur dan bidang lainnya
yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kerja sama investasi pemerintah dengan badan usaha dan/ badan
layanan umum dengan pola kerja sama pemerintah dan swasta
(public private partnership)
2. Keja sama investasi anatar badan investasi pemerintah dengan
badan usaha, badan layanan umum, pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, badan layanan umum daerah, dan/ badan
hukum swasta (non public private partnership)
ASAS-ASAS PENGELOLAAN INVESTASI

• Pengelolaan investasi pemerintah merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan


keuangan negara sehingga pengelolaannya tdak boleh terlepas dari asas-asas yang
terkandung dalam pengelolaan keuangan negara
• Asas-asas pengelolaan investasi pemerintah sebagimana dimaksud dalam PP INVESPEM
adalah sebagai berikut:
1. ASAS FUNGSIONAL, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang
investasi pemerintah dilaksanakan oleh menteri keuangan, badan investasi pemerintah,
badan usaha, menteri teknis/ pimpinan lembaga sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing
2. ASAS KEPASTIAN HUKUM, investasi pemerintah harus dilaksanakan
berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. ASAS EFISIENSI, investasi pemerintah diarahkan agar dana investasi
digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam
rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara
optimal
4. ASAS AKUNTABILITAS, setiap kegiatan investasi pemerintah harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memerhatikan rasa keadilan dan
kepatutan
5. ASAS KEPASTIAN NILAI, investasi pemerintah harus didukung oleh adanya
ketepatan jumlah dan nilai investasi dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
dana dan divestasi serta penyusunan laporan keuangan pemerintah
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

• Barang milik negara yang diperlukan bagi penyelenggaran tugas pemerintahan


negara tidak dapat dipindahtangankan
• Pemindahtanganan barang milik negara kepada pihak lai dilakukan dengan cara:
1. dijual
2. dipertukarkan
3. dihibahkan
4. disertakan sebagai modal pemerintah
Persetujuan DPR atas barang milik negara yang dipindahtangankan dilakukan untuk:
a. Pemindahtanganan tanah dan/ bangunan
b. Tanah dan/ bangunan tidak termasuk tanah dan/ bangunan yang;
1. sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota
2. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen pelaksanaan anggaran
3. diperuntukkan bagi pegawai negeri
4. diperuntukkan bagi kepentingan umum
5. dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap dan/ berdasarkan ketentuan perundang-undangan, jika status
kepemilikannya dipertahankan tidak layak secara ekonomis
c. Pemindahtanganan barang milik negara selain tanah dan/ bangunan yang bernilai
lebih dari sepuluh miliar rupiah
• Dalam pengelolaan barang milik negara terdapat instrumen hukum agar
barang milik negara memperoleh perlindungan hukum. Instrumen hukum
itu berupa larangan, antara lain:
a. Untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas tagihan
kepada pemerintah pusat
b. Digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan pinjaman
c. Penyitaan terhadap:
1. barang bergerak milik negara baik yang berada pada instansi
pemerintah maupun pada pihak ketiga
2. barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik negara
3. barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh negara yang
diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai