04 EVALUASI PROGRAM BANTUAN

SMK COE 2020

 SMK Pusat Keunggulan (Centre of Excellence)

SMK dengan program keahlian tertentu dengan peningkatan kualitas dan kinerja,
yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan IDUKA, serta menjadi
SMK RUJUKAN dan PUSAT peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
 PROFIL SMK COE 2020
Jumlah SMK Penerima COE 2020 menurut Provinsi

Total SMK Penerima bantuan COE 2020 sebanyak

491 Sekolah.
Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah SMK penerima
bantuan paling banyak sebesar 100 Sekolah

Jumlah SMK Penerima COE 2020

menurut Sektor Prioritas

Menurut Sektor Prioritas, SMK yang

menerima bantuan paling banyak
yaitu pada Sektor Hospitality,
yaitu sebesar 132 Sekolah

Sumber Data: Direktorat SMK (2020)

 PELAKSANAAN BANTUAN SMK COE 2020

Sektor target Capaian Pagu Realisasi %

Pemesinan dan Kontruksi 80 81 367,500,080,000 367.499.949.907 100.00

Hospitality 132 132 291,000,000,000 290,054,611,340 99.68

Ekonomi Kreatif 100 100 270,000,000,000 269,741,535,098 99.90

Care Giver 10 10 41,700,000,000 41,700,000,000 100.00

Sektor Lainnya 101 104 173,161,948,000 173,161,876,500 100.00
Papua dan Papua Barat 2 2 6,000,000,000 6,000,000,000 100.00

Kerjasama Luar Negeri 51 62 73,234,980,000 72,873,116,116 99.51

TOTAL 476 491 1,222,597,008,000 1,221,031,088,961 99.87

Sumber Data: Direktorat SMK (2020)

Dampak SMK COE – Rapor Mutu Hasil Verifikasi

Sumber Data: http://penjaminanmutu.ditpsmk.net/page/rapor-mutu-komparasi

Dampak SMK COE – Rapor Mutu Hasil Verifikasi

Sumber Data: http://penjaminanmutu.ditpsmk.net/

 Dampak SMK COE – Rapor Mutu Hasil Verifikasi

48%

Kegiatan
Afirmasi – 50
31%
Sekolah 10
190 Desember
123 2020
13%

52 Workplan
5%
19 2%
8
untuk
Sangat Baik (91-100_ Baik (76-90) Cukup Baik (61-65)
memperbaiki
Kurang Baik (46-60) Tidak Baik (0-45)

nilai rapor
mutu

Sumber Data: http://penjaminanmutu.ditpsmk.net/

 Dampak SMK COE – Kisah Sukses dan Media

Google Search
450,000
Instagram
425 #SMKCOE
524,485 #SMKBISA
104,275#SMKBISA
 KENDALA BANTUAN SMK COE 2020
(Ditakeout di Draft 4)
1. Waktu Pelaksanaan yang sangat mepet/Singkat
2. Banyak Perubahan yang ditetapkan pemerintah pusat
terkait penggunaan Dana khususnya pada pengadaan
alat
3. Pengadaan alat lewat SIPLAH terkendala dengan
batas harga maksimum
4. Cuaca/Iklim yang membuat pembangunan terlambat
dari jadwalnya (Hujan)
5. Penyiapan lahan (Urukan tanah)
6. Pelatihan/Koordinasi dengan IDUKA/lainnya kurang
maksimal
7. Pelaksanaan Magang Guru terkendala karena
perusahaan belum bersedia menerima karena pandemi
8. Pencairan dana yang terlambat