Anda di halaman 1dari 36

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK :

1. HENING INDRIA SANTIKA


2. I KADEK ARI SANJAYA
3. I WAYAN EXSHA PRASETYAN P
4. I NYOMAN SUARDANA
5. KUNCAHYO ADITYA
 
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah orang yang tugasnya
memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan
atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk
memengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan
sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. 
FUNGSI KEPEMIMPINAN

1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi memandang ke depan
3. Fungsi pengembangan loyalitas
4. Fungsi pengawasan
5. Fungsi mengambil keputusan
6. Fungsi memberi motivasi
TEORI – TEORI KEPEMIMPINAN

a. Leader traits (sifat-sifat pemimpin)


b. Kepemimpinan Situasional
c. Pemimpin yang efektif
d. Kepemimpinan kontigensi
e. Kepemimpinan transformasional
Terdapat 4 tingkah laku pada model
kepemimpinan kontigensi ini :
1. Supporive leadership (menunjukkan perhatian terhadap
kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kerja yang
bersahabat.
2. Directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja
sesuai dengan peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada.
3. Participative leadership (konsultasi terhadap bawahan dalam
pengambilan keputusan.
4. Achivement-oriented leadership (menentukan tujuan
organisasi yang menantang dan menekankan perlunya
kinerja memuaskan.
SYARAT –SYARAT KEPEMIMPINAN
1.      Syarat Minimal
a. Watak yang baik ( karakter, budi, dan moral)
b. Inteligensi yang tinggi
c. Kesiapan lahir dan batin

2.      Syarat-Syarat Yang Lain Yang Diperlukan


d. Sadar akan tanggung jawab
e. Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol
f. Membimbing dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip
kepemimpinan
g. Mengenal anak buah 
h. Paham mengukur dan menilai kepemimpinan
ASAS – ASAS KEPEMIMPINAN
Sebagai kata lain asas-asas kepemimpinan adalah landasan dalam
kepemimpinan yang menjadi acuan dalam menjalankan sebuah
kepemimpinan:
1.      Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Member suri tauladan
3.      Ikut bergiat menggugah semangat bawahan
4.      Mempengaruhi dan member semangat 
5.      Waspada
6.      Tingkah laku sederhana dan tidak boros
7.      Loyal
8.      Sabar, efektif dan efisien
9.      Keberanian
10.   Rela menerima
PRINSIP – PRINSIP KEPEMIMPINAN

Perinsip-perinsip kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri seorang


pemimpin yang tergambar dari prilaku keseharian pemimpin:
1.      Mahir dalam soal teknis dan taktis
2.      Intropeksi diri
3.      Percaya diri
4.      Memahami bawahan
5.      Realisasi diri
6.      Menjadi contoh yang baik
7.      Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan
8.      Melatih anggota sebagai team yang solid
9.      Membuat keputusan yang cepat dan tepat
10.   Mengkomando bawahan
11.   Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan
MODEL-MODEL KEPEMIMPINAN
1.      Gaya Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai
kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya,
memotivasi bawahan melalui ancaman atau
hukuman.  Gaya kepemimpinan otokratis ini
dipandang sebagai karakteristik yang negatif.
Sikap yang dimiliki oleh pemimpin yang bergaya
otokratis :
1.      Memperlakukan para pengikut sama dengan alat – alat lain dalam
organisasi, sehingga kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
2.      Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian
tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas tersebut dengan
kepentingan dan kebutuhan para pengikut.
3.      Mengabaikan peranan para pengikut  dalam proses pengambilan
keputusan.
4.      Wewenang mutlak berada pada pimpinan maka dari itu keputusan
dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan 
5.      Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan 
6.      Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan
para bawahan dilakukan secara ketat 
7.  Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan 
8.  Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk
memberikan saran, pertimbangan atau pendapat
sehingga lebih banyak kritik daripada pujian 
9.  Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif 
10.  Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan
tanpa syarat 
11.  Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat 
12.  Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
serta kasar dalam bersikap 
13.  Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya
dipikul oleh pimpinan
2.      Kepemimpinan Birokrasi
Ini adalah gaya kepemimpinan dalam
organisaasi yang diperlukan perusahaan,
tepatnya mengikuti kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.      Gaya Kepemimpinan Lezess Faire
Kepemimpinan gaya liberal atau Laisssez Faire
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan
dengan cara berbagai kegiatan dan pelaksanaanya
dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.
Gaya Kepemimpinan Lezess Faire bercirikan
sebagai berikut: 
a)      Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuh
kepada bawahan 
b)      lebih banyak dibuat oleh bawahan. 
c)      Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh
bawahan. 
d)      Pimpinan hanya berkomunikasi apabila
diperlukan oleh bawahan. 
e)       Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah laku.
f)        selalu berasal dari bawahan. 
g)       Hampir tiada pengarahan dari pimpinan. 
h)     Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan
kelompok. 
i)        pribadi lebih penting dari kepentingan
kelompok. 
j)        jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh
perseorangan. 
Ciri – ciri lain seorang pemimpin yang
bergaya lezess faire adalah:
1. Pendelegaian wewenang terjadi secara ekstensif
2. Pengambilan keputusan diserahkan kepada pejabat
pemimpin yang lebih rendah dan kepada para petugas
operasional
3. Status Quo organisasi tidak terganggu
4. Pertumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan
bertindak yang inofatif diserahkan kepada anggota
organisasi yang bersngkutan
5. Selama anggota organisasi menunjukan perilaku dan prestasi
kerja yang dinamai intervensi pimpinan dalam perjalanan
organisasi berada pada tingkat yang sangat minimum.
4.      Gaya Kepemimpinan Demokratif atau
Partisipatif
Gaya Kepempimpinan ini merupakan gabungan
antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang
menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian
mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya.
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: 
1.      Wewenang pimpinan tidak mutlak 
2.      Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang
kepada bawahan 
3.      Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan
bawahan 
4.      Komunikasi berlangsung timbal balik 
5.      Pengawasan dilakukan secara wajar 
6.      Prakarsa datang dari bawahan 
7.      Banyak kesempatan dari bawahan untuk
menyampaikan saran dan pertimbangan 
8.      Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan
lebih bersifat permintaan daripada instruktif 
9.      Pujian dan kritik seimbang 
10.  Pimpinan mendorong prestasi sempurna para
bawahan dalam batas masing-masing 
11.  Pimpinan kesetiaan bawahan secara wajar 
12.  Pimpinan memperhatikan perasaan dalam
bersikap dan bertindak 
13.  Tercipta suasana saling percaya saling hormat
menghormati, dan saling menghargai
14.  Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua
bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung
jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang
baik. 
15.  Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak
pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. 
16.  Kepemimpinan ini menghargai potensi setiap
individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti
bawahan. 
17.  Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan
bidangnya masing-masing. 
18.  Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota
seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang
tepat
5.      Gaya Kepemimpinan Transaksional
Gaya kepemimpinan ini bekerja pada prinsip
bahwa ketika bawahan menandatangani kontrak
untuk berpartisipasdalam proyek tertentu, mereka
mengikuti semua keputusan pemimpin mereka
sebagai otoritas tertinggi.
6.      Gaya Kepemimpinan Transformatif
Kepemimpinan transformasional berorientasi
kepada proses membangun komitmen menuju
sasaran organisasi dan memberikan kepercayaan
kepada para pengikut untuk mencapai sasaran –
sasaran tertentu.
Didalam gaya kepemimpianan transformatif
terdapat beberapa hal, yaitu:

a) Kepemimpinan yang memberi transformasi.


b) Orientasi kepemimpinan transaksional.
c) Dimensi kepemimpinan transformasional.
Menurut Bernard Bass (NN, 2009), dalam rangka
memotivasi pegawai, bagi pemimpin yang
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional,
terdapat tiga cara sebagai berikut:

1. Mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti


penting hasil usaha.
2. Mendorong karyawan untuk mendahulukan
kepentingan kelompok.
3. Meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih
tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri.
Seorang pemimpin transformasional, harus mampu
melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Memahami visi dan misi organisasi;


2. Memahami lingkungan organisasi melalui analisis
lingkungan strategis (SWOT);
3. Merumuskan rencana strategis organisasi;
4. Menginternalisasikan visi, misi, kondisi lingkungan
strategis, dan rencana startegis pada seluruh
anggota organisasi;
5. Mengendalikan rencana strategis melalui
manajemen pengawasan yang tepat;
6. Memahami kebutuhan para pegawai;
7. Memahami kapasitas para pegawai;
8. Mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan
kapasitas pegawai; dan
9. Mengapresiasi hasil pekerjaan pegawai.
7.      Gaya Kepemimpinan Visioner
Pemimpin Visioner mengartikulasikan kemana
kelompok berjalan, tetapi bukan bagaimana cara
mencapai tujuanmembebaskan orang yang
berinovasi, bereksperimen, dan menghadapi resiko
yang sudah diperhitungkan.
Adapun ciri – ciri pemimpin Visioner,yaitu
menggunakan inspirasi bersama dengan
tritunggal EI, yaitu kepercayaan diri, kesadaran
diri, dan empati, pemimpin fisioner akan
mengartikulasikan suatu tujuan yang baginya
merupakan tujuan sejati dan selaras dengan
nilai bersama orang – orang yang dipimpinnya.
8.      Gaya Kepemimpinan Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi
yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Ciri –ciri pemimpin yang memiliki gaya
kepemimpinan Paternalistik ialah:
1. Bersikap mempunyai wawasan yang luas.
2. Menutup kesempatan pada bawahan untuk
berkreasi dan berfantasi.
3. Bersifat terlalu melindungi.
4. Menganggap bahwa bawahan tidak dewasa
5. Jarang memberi kesempatan untuk memberikan
keputusan
9.      Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan kharismatik (charismatic
leadership). Kharisma diartikan “keadaan atau
bakat yang dihubungkan dengan kemampuan
yang luar biasa dalam hal kepemimpinan
seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan
rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya”
atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas
kualitas kepribadian individu.
Karakteristik pemimpin yang karismatik dijelaskan oleh
Purwanto sebagai berikut :

1. Mempunyai daya penarik yang sangat besar, karena itu


umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya juga besar.
2. Tidak dapat menjelaskan, mengapa mereka tertarik
mengikuti dan menaati pemimpin itu.
3. Seolah-olah mempunyai kekuatan gaib.
4. Karisma yang dimiliki tidak bergantung pada umur, kekayaan,
kesehatan, ataupun ketampanan si pemimpin.
10.  Gaya Kepemimpinan Militeristis
Gaya Kepemimpinan Militeristik ini sangat mirip
dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-
sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
Lebih banyak menggunakan sistem
perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku
dan seringkali kurang bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai