Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PROYEK ANALISIS

KEUANGAN
PT BANK PERMATA TBK

FARIZAL WAHYU FIRDAUS


180810301076
FAK. EKONOMI DAN BISNIS/S1 AKUNTANSI
BIOGRAFI PERUSAHAAN
Bank Permata adalah salah satu bank
nasional di Indonesia. Bank swasta ini
merupakan bentuk merger dari 5 bank
di bawah pengawasan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT
Bank Universal Tbk, PT Bank Prima
Express, PT Bank Artamedia, dan PT
Bank Patriot pada tahun 2002. Bank ini
kemudian diambil alih oleh Standard
Chartered Bank dan PT Astra
International Tbk yang merupakan
perusahaan besar Indonesia dan
memiliki pengalaman kuat di pasar
domestik. Akuisisi ini terjadi pada tahun
2004 dan saham utama gabungan
keduanya telah meningkat menjadi 
89,01% pada tahun 2006.
Dengan visi untuk menjadi pelopor
dalam memberikan solusi finansial
yang inovatif, PermataBank telah
berkembang menjadi sebuah bank
swasta utama yang menawarkan
produk dan jasa inovatif serta
komprehensif terutama di sisi
delivery channel-nya termasuk
Internet Banking dan Mobile
Banking.
PermataBank memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan
terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan
Komersial. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 57 kota di Indonesia,
PermataBank memiliki 289 cabang (termasuk 12 cabang Syariah) dan
776 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 40.000 ATM (VisaPlus,
Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima).
• Visi dan Misi
• Visi
• Menjadi bank pilihan dengan terus membina kemitraan dan
menciptakan nilai bermakna bagi stakeholder
• Misi
a) Berperan aktif sebagai mitra di bidang keuangan dan agen
pembangunan yang efisien bagi nasabah dan masyarakat
b) Memberikan layanan keuangan menyeluruh secara
sederhana, cepat, andal dan inovatif
c) Berkomitmen untuk memberikan pengalaman unggul bagi
pemangku kepentingan dan membangun nilai positif bagi
pemegang saham
Penghargaan
• Penghargaan dari Bisnis Indonesia
Award sebagai bank nasional terbaik
tahun 2010
• The Most Profitable and The Most
Efficient Syariah Unit 2009 dalam The
Islamic Award Nite 2010
• The Asian Banker Sebagai Bank dengan
Cash Management Terbaik di Indonesia
2010
• The Most Prestigious Carre' dalam
CCSL's Annual Call Center Award 2010
selama lima kali berturut-turut
• Peringkat pertama Annual Report Award
2008 untuk kategori listed private bank
dan juara umum “Annual Report Award
2008 untuk seluruh kategori
• Peringkat pertama terbaik e-Company
Award 2008 untuk seluruh kategori
• Corporate Governance Award untuk
kategori Best Equitable Treatment of
Shareholders dari Business Review,
Asosiasi Emiten Indonesia dan IICD,
posisi kedua The Best CEO in Asia
Best  Managed Companies dan
delapan besar The Best Corporate
Governance in Asia Best Managed
Companies dari Finance Asia
Magazine
• Banking Service Excellence Awards 2009 (10 konvensional dan 7 syariah) dari
MRI & InfoBank, Penghargaan dari MURI untuk Nabung Serentak di 12 kota bagi
pelajar
• The Prestigious Service Quality Diamond Award 2009 dari Carre - Center for
Service Satisfaction & Loyalty (CCSL) & Marketing Magazine dan Banking
Efficiency Award 2009 dari Bisnis Indonesia.
PSAK 71
PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB) per 4 Januari 2018 yang berlaku efektif 1
Januari 2018.
1. Klasifikasi Aset Keuangan 2. Penurunan Nilai
ED PSAK 71 memberikan pengaturan ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian
pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui kredit ekspektasian dalam mengukur kerugian
model bisnis entitas dalam mengelola aset instrumen keuangan akibat penurunan nilai
keuangan dan karakteristik arus kas instrumen keuangan. Berbeda dengan PSAK 55
kontraktual dari aset keuangan. sebelumnya yang mengakui kerugian kredit
pada saat peristiwa kerugian kredit terjadi,
metode yang diperkenalkan ED PSAK 71 ini
3. Akuntansi Lindung Nilai
mensyaratkan pengakuan segera atas dampak
Berbeda dengan PSAK 55, ED PSAK 71
perubahan kerugian kredit ekspektasian setelah
menghilangkan persyaratan tes efektivitas
pengakuan awal aset keuangan.
tersebut dan memperkenalkan persyaratan
yang lebih umum (principle-based)
menggunakan pertimbangan manajemen,
ANALISIS PSAK 71 PERMATA BANK DENGAN
MEMBAHAS MENGENAI LABA BERSIH

Pandemi Covid-19 membuat laba bersih PT Bank Permata


Tbk (BNLI) terpangkas dalam. Sepanjang kuartal I-2020,
perseroan cuma meraih laba bersih Rp 1,73 miliar, merosot
sedalam 99,53% (yoy) dibandingkan laba kuartal I-2019
senilai Rp 377,36 miliar. Dalam keterangan resminya,
faktor utama tergerusnya laba bersih akibat meningkatnya
pencadangan perseroan seiring risiko kredit yang terkerek
tinggi akibat pandemi Covid-19. Meningkatnya
pencadangan juga akibat implementasi pernyataan standar
akuntansi keuangan (PSAK) 71.
Di Maret 2020, perseroan tercatat telah membentuk
pencadangan kredit senilai Rp 5,18 triliun dengan pertumbuhan
30,94% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 3,95 triliun.
Sementara rasio pencadangan juga meningkat dari 133% pada
akhir tahun lalu menjadi 152% pada kuartal I-2020. Selain itu,
diakui perseroan kebijkan penurunan Pajak Penghasilan (PPh)
Badan dari 25% menjadi 22% juga jadi penyebab. Akibat
kebijakan yang berlaku mulai 31 Maret 2020 tersebut, beban
pajak tangguhan meningkat Rp 216 miliar. Dengan
mengecualikan dampak COVID-19 terhadap peningkatan
cadangan kerugian penurunan nilai dan dampak penurunan tarif
pajak penghasilan badan terhadap penurunan nilai aset pajak
tangguhan, laba bersih perseroan setelah normalisasi mengalami
sedikit peningkatan dari Rp 377 miliar menjadi Rp 378 miliar.
Sementara itu, kinerja perseroan sejatinya tidak terlalu buruk.
Pendapatan operasional tumbuh sekitar 15,5% (yoy) senilai Rp
2,1 triliun. Pertumbuhan ini utamanya ditopang dari pendapatan
bunga bersih 15,97% (yoy) senilai Rp 1,53 triliun seiring
pertumbuhan kredit yang cenderung moderat sebesar 5,7% (yoy)
senilai Rp 106,10 triliun. Adapun kualitas kredit juga membaik,
non peforming loan (NPL) gross perseroan menurun dari 3,8%
pada kuartal I-2019 menjadi 3,1% pada kuartal I-2020.
Sedangkan likuiditas perseroan juga tercatat masih kokoh
dengan rasio LDR sebesar 79,9%. Hal tersebut terutama
ditopang dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 11,4%, (yoy)
dan pertumbuhan current account and saving account alias dana
murah (CASA) sebesar 25,8% (yoy). Permodalan perseroan juga
kokoh dengan capital adequacy ratio (CAR) 19,6%
ANALISIS CKPN KREDIT PERMATABANK
• DESEMBER 2018

CKPN 2018
• DESEMBER 2019 DENGAN 2019
• DESEMBER 2018
LABA 2018
DAN 2020

• DESEMBER 2019
Analisis
• Pada gambar diatas, tingkat CKPN dan laba bersih tahun 2018 ke
2019 berbeda. Untuk CKPN, pada tahun 2018 sekitar 8.164 Triliun
menurun menjadi 3.906 Triliun. Sedangkan untuk Laba bersih, tahun
2018 sekitar 897 Milliar meningkat menjadi 1.504 Milliar. Pada
analisis ini disimpulkan bahwa CKPN mengalami penurunan selama
2 tahun, sehingga nilai laba dari 2 tahun terakhir meningkat, dan nilai
laba besrta sebagian laba tetap akan dialokasikan ke CKPN untuk
persiapan penerapan PSAK 71 yang dimulai pada 1 Januari 2020
• Pada tahun 2019 diatas, catatan kerugian penurunan nilai pada
PermataBank masih menggunakan penerapan PSAK 55 yang
dimana CKPN dibentuk saat sudah terjadi event default (misalnya
para debitur telat membayar). Secara individual, CKPN kredit
dibentuk dari selisih antara nilai tercatat kredit dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang yang di diskonto menggunakan suku
bunga efektif awal dari kredit tersebut.
• DESEMBER 2019
PERBANDINGAN
CKPN DES. 19
DENGAN JAN. 20

• JANUARI 2020
Analisis
• Pada gambar diatas, tingkat CKPN mengalami peningkatan.
Sebelumnya, desember tahun 2019 sekitar 3.991.296 (total jumlah dari
surat berharga, kredit dan lainnya) meningkat pada januari 2020 sekitar
4.716.265 dengan rasio peningkatan 18,16% saat menerapkan PSAK 71
• Di tahun 2020 PermataBank mulai menerapkan PSAK 71. Perbedaan
PSAK 71 dengan PSAK 55 adalah dilihat dari perhitungan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Di PSAK 55, CKPN dibentuk saat
sudah terjadi event default (misalnya debitur telat membayar), sedangkan
di PSAK 71 CKPN dibentuk sejak awal kredit diberikan dan instrumen
surat berharga dibeli. Dengan konsep ini, CKPN di PSAK 71 juga dihitung
untuk produk bank garansi dan kelonggaran tarik (sisa plafon yang belum
dipakai debitur). Dengan konsep expected loss di PSAK 71,
PermataBank akan membentuk tambahan CKPN untuk kredit dan
portofolio lainnya yang berkualitas baik serta bank garansi dan
kelonggaran tarik. Konsep ini seperti pembentukan Cadangan Umum
PPAP sesuai ketentuan kualitas aset.
• JANUARI 2020
PERBANDINGAN CKPN
2 BULAN TERAKHIR
DENGAN
MENENERAPAN PSAK
71
• FEBRUARI 2020
• JANUARI 2020 PERBANDINGAN LABA
BERSIH 2BULAN
TERAKHIR SETELAH
MENERAPAKAN PSAK 71

• FEBRUARI 2020
Analisis
• Pada bulan januari dan febuari 2020 tingkat CKPN dan
laba bersih setelah menrapkan PSAK 71. Untuk CKPN,
pada bulan januari sebesar 4.716.265 Trilliun. Sedangkan
pada bulan februari sebesar 4.597.206 Trilliun hal ini
berarti mengalami penurunan setelah menerpakan PSAK
71 sebesar 2,52%. Dan untuk laba bersih, pada bulan
januari sebesar 217.818 Milliar sedangkan pada bulan
januari sebesar 249.442 hal ini dapat disimpulkan bahwa
laba bersih setelah menerapakan PSAK 71 mengalami
kenaikan signifikan sekitar 14.52%
KEBIJAKAN YANG DIKELUARKAN PEMERINTAH KEPADA
PERMATA BANK UNTUK MENSTIMULUS PEREKONOMIAN
AKIBAT ADANYA PANDEMI COVID-19
PT Bank Permata Tbk atau Permata Bank akan memberikan kelonggaran
terhadap nasabah yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
karena terdampak virus corona jenis baru atau COVID-19, baik secara
langsung atau tidak langsung termasuk nasabah UMKM dengan nilai plafon
pembiayaan sampai dengan Rp10 miliar. Hal ini sebagai respons terhadap
permintaan Presiden Joko Widodo dan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk mendorong perbankan melakukan relaksasi kredit.
Untuk keringanan yang akan diberikan kepada nasabah yang terdampak
virus corona, berupa penundaan pembayaran angsuran atau pemberian
keringanan pembayaran bunga. Relaksasi pembiayaan dapat diberikan setelah
ada kesepakatan antara nasabah dengan PermataBank sesuai dengan kondisi
dan kemampuan membayar nasabah.
Sebelumnya, OJK telah mengeluarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) Nomor 11/POJK 03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional
sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease
2019 atau dikenal sebagai POJK Stimulus Dampak COVID-19.
TERIMA KASIH.
Daftar Pustaka
• http://
iaiglobal.or.id/v03/files/file_sak/exposure-draft/ED%20PS
AK%2071_Instrumen%20Keuangan_a_Standar.pdf
• https://m.merdeka.com/bank-permata/profil/
• https://
keuangan.kontan.co.id/news/akibat-covid-19-laba-bank-p
ermata-tergerus-hingga-99?page=2
• https://keuangan.kontan.co.id/news/bank-akan-sesuaikan-
akuntansi-baru-psak-71-ini-bedanya-dengan-psak-55
• https://
www.idntimes.com/business/economy/auriga-agustina-3/d
i-tengah-covid-19-bank-permata-beri-keringanan-tunda-ci
cilan-kredit/3

Anda mungkin juga menyukai