Anda di halaman 1dari 29

KEL.

4
KEPERAWATAN
ANAK
ANTICIPATORY GUIDANCE (PETUNJUK
ANTISIPASI) DAN PENCEGAHAN
KECELAKAAN PADA ANAK
01 Dewi Kusuma Wardani

ANGGOTA
KELOMPOK 02 Florentina Theresia Rinny

03 Liga Eltalia

04 Said Ahmad Farid Rahman

05 Zumrotus Sholikah
Pengertian Anticipatory Guidance
Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk
yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua
dapat mengarahkan anaknya secara bijaksana
sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang
secara normal.
Pengertian Kecelakaan

Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak.


Kepribadian adalah faktor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua
bertanggungjawab terhadap kebutuhan anak, menyadari karakteristik perilaku yang
menimbulkan kecelakaan waspada terhadap faktor-faktor lingkungan yang mengancam
keamanan anak (Yupi, 2004).
Konsep Anticipatory Guidance
Usia pada anak-anak dapat mengalami trautama disetiap tahap
perkembagan mereka, misalnya ketakutan yang tidak jelas pada anak-
anak usia prasekolah yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi
perkembangan anak. Dalam upaya untuk memberikan bimbingan dan
arahan pada masalah-masalah yang kemungkinan timbul pada setiap
fase pertumbuhan dan perkembangan anak, ada petunjuk-petunjuk
yang perlu dipahami oleh orang tua.
Pendampingan Anticipatory Guidance oleh Perawat
Perawat perlu memperhatikan karakteristik anak dan
kemampuan anak saat ini karena hal ini juga dapat
menentukan perkembangan anak kedepannya nanti.
Lingkungan yang kondusif dan mendukung anak menuju
perkembangan yang optimal dan sebaliknya lingkungan
yang cenderung kurang memberikan pengasuhan atau role
model yang baik akan sangat berbahaya dalam
perkembangan anak nanti terutama bagi anak-anak usia
prasekolah.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan

Fakor pertama yang menyebabkan kecelakaan pada anak


adalah jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki
karena lebih aktif di rumah. Faktor kedua yaitu usia, pada
kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin
tahu mana yang berbahaya. Faktor ketiga adalah lingkungan,
adanya penjaga atau pengasuh cenderung dapat mengurangi
angka kejadian kecelakaan pada anak (Yupi, 2004).
Panduan Antisipasi
Bayi (Nursalam dkk, 2008)
Jenis kecelakaan: Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang
oksigen.
Pencegahan
Aspirasi: posisikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusui
Kurang oksigen: ibu jangan menyusui bayi dengan posisi tidur,
sebaiknya saat menyusui posisi ibu duduk
Jatuh: tempat tidur ditutup, pengaman (restrain), jangan meletakkan bayi
di kursi atau tempat yang terlalu tinggi
Luka bakar: cek air mandi sebelum dipakai.Keracunan: simpan bahan
beracun dilemari atau jauh dari jangkauan.
Panduan Antisipasi
Antisipasi 6 Bulan Pertama
• Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal dalam memenuhi
kebutuhan bayi
• Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap
stimulasi dari lingkungan
• Support kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan
perkembangan bayinya misalnya respon tertawa
• Menyiapkan orang tua untuk kebutuhan keamanan bayi
• Menyiapkan orang tua untuk imunisasi bayi
• Menyiapkan orang tua untuk mulai memberi makanan padat pada
bayi.
Panduan Antisipasi
Antisipasi 6 Bulan Kedua
• Menyiapkan orang tua akan adanya “Stranger Anxiety”
• Menganjurkan orang tua agar anak dekat kepadanya hindari
perpisahan yang lama
• Membimbing orang tua agar menerapkan disiplin sehubungan dengan
meningkatnya mobilitas bayi
• Menganjurkan orang tua menggunakan “kontak mata” dari pada
hukuman badan sebagai suatu disiplin
• Menganjurkan orang tua untuk lebih banyak memberikan perhatian
ketika bayi berkelakuan baik daripada ketika ia menangis.
Panduan Antisipasi
Balita (1-3 Tahun)
Pada usia balita atau masa prasekolah awal, ada dua masalah penting
yang terjadi yaitu “latihan pipis dan buang air besar (toilet training)” dan
“persaingan dengan saudara kandung (sibling rivalry)”. Oleh karena itu,
sebeblum membahas mengenai petunjuk bimbingan yang diperlukan,
akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai toilet training dan sibling
rivalry agar dapat membantu orang tua memahami permasalahan
anaknya mengenai fungsi eliminasi (Nursalam dkk, 2008).
Panduan Antisipasi
Umur 12-18 Bulan (1-1,5 Tahun)
• Mengkaji kebiasaan makan serta meningkatkan pemasukan makanan
padat
• Menyediakan makanan kecil antara 2 waktu makan dengan rasa yang
disukai, serta adanya jadwal makan yang rutin
• Mengkaji pola tidur malam, terutama kebiasaan minum malam
memakai botol yang merupakan penyebab utama gigi berlubang
• Menyiapkan orang tua untuk mencegah bahaya potensial yang terjadi
dirumah seperti jatuh
• Mendiskusikan mainan baru yang dapat mengembangkan motorik
halus, motorik kasar, bahasa, pengetahuan, dan keterampilan sosial.
Panduan Antisipasi
Umur 18-24 Bulan (1,5 - 2 Tahun)
• Menggali kebutuhan untuk menyiapkan saudara kandung dan
menekankan pentingnya persiapan anak terhadap kehadiran bayi baru
• Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap gigi, serta
kebiasaan makan yang menyebabkan gigi berlubang
• Mendiskusikan tanda-tanda kesiapan toilet training
• Mendiskusikan berkembangnya rasa takut, seperti saat gelap dan saat
timbul suara keras
• Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah sesaat dengan mudah dari
orang tuanya di bawah asuhan keluarga
Panduan Antisipasi
Umur 24-36 Bulan (2-3 Tahun)
• Mendiskusikan pentingnya kebutuhan anak dalam meniru dan dilibatkan
dalam kegiatan
• Mendiskusikan kegiatan yang dilakukan dalam toilet training, dan sikap
orang tua dalam menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau
buang air besar di celana
• Menekankan keunikan proses berpikir balita, terutama bahasa yang
digunakan, serta pemahaman terhadap waktu
• Menekankan disiplin dengn tetap terstruktur secara benar dan nyata,
ajukan alasan yang rasional, serta hindari kebingungan dan salah
pengertian
• Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau pusat penitipan anak
pada siang hari (play group)
Panduan Antisipasi
Prasekolah (3-6 Tahun)
Kecelakaan pada anak usia prasekolah sering kali mengakibatkan kondisi
yang fatal pada anak, yaitu kematian. Kondisi yang dimaksud, diantaranya
tertabrak motor atau mobil, luka bakar, keracunan, jatuh, dan tenggelam.
Kondisi tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi apabila orang tua memahami
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya usia prasekolah.
Panduan Antisipasi
Anak Usia 3 Tahun (Yupi, 2004)
• Benda tajam untuk memasak atau berkebun dapat disimpan di dalam laci
yang dapat dikunci sehingga tidak dapat dibuka anak.
• Benda-benda kecil, seperti manik-manik, perhiasan, jarum, mainan kecil,
alat tulis seperti penghapus, harus disimpan dalam laci yang tertutup
rapat dan terkunci.
• Zat yang berbahaya, seperti obat-obatan, cairan pembersih lantai,
pestisida, lem, dan lainnya agar disimpan dalam lemari terkunci. Khusus
untuk obat-obatan, dapat dibuat lemari khusus yang ditempel di dinding
yang tidak dapat dijangkau anak.
• Amankan kompor dan berikan penutup yang aman. Bila ada, gunakan
jenis kompor yang cukup tinggu dengan penutup.
Panduan Antisipasi
Usia 4 tahun (Nursalam dkk, 2008)
• Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa
• Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.
• Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis dari tingkah lakunya.
• Mendiskusikan tentang kedisiplinan
• Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, di
mana anak mengikuti kata hatinya, dan kemahiran anak dalam permainan
yang membutuhkan imajinasi.
Panduan Antisipasi
Usia 5 tahun (Nursalam dkk, 2008)
• Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.
• Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang pada anak
• Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah.
Panduan Antisipasi
Usia Sekolah (Nursalam dkk, 2008)
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah:
Usia 6 tahun
• Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong anak
berinteraksi dengan temannya.
• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
• Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan keluar rumah. Dorong
orang tua untuk peduli terhadap kebutuhan anak akan privasi dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
Panduan Antisipasi
Usia 7 - 10 tahun
• Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
• Interes beraktivitas di luar rumah.
• Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki pra pubertas.
Panduan Antisipasi
Usia 11 – 12 tahun
• Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat
pubertas.
• Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
• Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
Panduan Antisipasi
Remaja (Yupi, 2004)
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat: fraktur, luka pada kepala.
Kecelakaan karena olah raga.
• Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada
negosiasi antara orang tua dengan remaja.
• Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
• Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation
List Pertanyaan
1. Jelaskan sibling rivalry (fauzan )
2. Apakah jika anak selalu dilarang berbagai hal(berlari,melompat dan
dll),dapat menganggu perkembangan anak (zepri)
3. bagaimana pendapat kelompok, jika seorang anak yg umurnya belum genap
17 tahun sudah diperbolehkan membawa kendaraan motor oleh orang tuanya
(anggi )
4. jenis ketertarikan seksual apakah yang dirasakan anak dan bagaimana cara
org tua menjelaskannya? (sylva)
Fully Editable Shapes
Fully Editable Shapes
Fully Editable Icon Sets: A

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai