Gangguan Pernapasan
Gangguan Pernapasan
Penyakit
Pernapasan
Totok Wahyudi, S.Kep., M.Kep
Gagal Nafas
Akut
Gagal nafas merupakan satu kondisi
ketidak mampuan alat pernapasan
dalam mempertahankan oksigenasi
dalam darah dengan atau tanpa
adanya penumpukan Co₂
Gagal Napas
Akut Kronis
sistem respirasi (disapnue, takipnue). Gejala hiperkapnia meliputi somnolen, letargi, dan
perubahan status mental. Bila terdapat asidosis respiratori yang berat, dapat terjadi
Penatalaksanaan Suportif/Non
Spresifik
Dan
Kausatif/Spesifik
Penatalaksanaan Spesifik
dan Kausatif/Spesifik
Penatalaksanaan Spesifik
1. Atasi Hipoksemia: Terapi Oksigen
2. Atasi Hiperkapnia: Perbaiki ventilasi
a. Perbaiki jalan nafas
b. Bantuan Ventilasi: Face mask, ambu bag
c. Ventilasi Mekanik
3. Fisioterapi dada
Penatalaksanaan Kausatif/Spesifik
Sambil dilakukan resusitasi (terapi suportif) diupayakan
mencari penyebab gagal nafas. Pengobatan spesifik ditujukan
pada etiologinya, sehingga pengobatan untuk masing-masing
penyakit akan berlainan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA)
Disebabkan
ISPA Diperlukan oleh
Adalah infeksi
Bakteri
saluran Intervensi streptococcus
pernapasan yang farmasi (vaksin, pneumoniae
berlangsung antivirus, dan
hingga 14 hari antimikroba)
USA
10.288.480
Indonesia
437.716
Brasil
5.664.115
50,782,732
TOTAL KASUS DI DUNIA
Virus Influenza (H5N1)
Virus flu burung tipe A biasanya menginfeksi burung tapi kadangkadang dapat
menginfeksi hewan lain dan manusia dan berkaitan dengan cluster pada manusia
Galur yang berkaitan dengan jumlah terbesar episode infeksi pada manusia adalah
H5N1. Episode infeksi flu burung tipe A pada manusia (H5N1) pertama kali
dilaporkan di Cina, Hong Kong, Daerah Administrasi Khusus (Hong Kong SAR)
pada tahun 1997, dan muncul kembali dan ditemukan di negara-negara lain sejak
tahun 2003.
Sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia disebabkan oleh kontak
dengan unggas yang terinfeksi (misalnya, ayam peliharaan, itik, atau ayam kalkun)
atau permukaan yang terkontaminasi sekresi/ekskresi dari burung yang Sampai
sekarang, belum terbukti adanya penularan flu burung tipe A (H5N1) yang efisien
atau berkelanjutan dari manusia ke manusia.
Di antara episode infeksi yang mungkin terjadi dari manusia ke manusia, penularan
berkaitan dengan kontak tanpa pelindung yang dekat dan berkelanjutan, yang
menunjukkan bahwa penularan umumnya terjadi melalui droplet pernapasan dan/atau
kontak.
Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi
Pasien yang terinfeksi merupakan sumber utama
patogen di fasilitas pelayanan kesehatan dan
penyebaran agen infeksius dari sumbernya harus
02 Pengendalian administratif
Metode
Pimpinanuntuk mengurangi
fasilitas konsentrasi
pelayanan kesehatan aerosol
harus menjamin
pernapasan
sumber daya infeksius (misalnya,
yang diperlukan droplet nuklei)
untuk pelaksanaan di
langkah
epidemiologi
kebijakan yanginfeksi
jelas mengenai pengenalan dini ISPA yang
Penggunaan APD dapatharus didefinisikan
menimbulkan denganpelaksanaan
kekhawatiran, kebijakan dan prosedur
langkah