Anda di halaman 1dari 10

Analisis

Farmasi

Adila Putri
Disusun oleh
19330735
:
Rifa Ifti fahrani 19300036
Aryanto Mandala Saputra 19330037
Enzellica Ronauli 19330045
Shelly Sri Rahayu 19330048
Putri Azizah Nur F 19330052
Denise Nissa Pertiwi 19330060
Shayuli Nur’Putri 19330064
Maya Firanti Nur 19330066
Risti Tantia 19330081
Definisi
● Asidimetri yaitu titrasi asam – basa dimana yang
bertindak sebagai larutan standar adalah Asam
kuat

● Alkalimetri yaitu titrasi asam – basa dimana yang


bertindak sebagai larutan standar adalah basa
kuat
Pengaruh kekuatan asam (Ka)
dan kekuatan basa (Kb) pada
kurva titrasi

Tercapainya kesempurnaan reaksi antara asam


dan basa ditentukan oleh harga Ka atau Kb dari
analat (sampel). Karena semakin besar harga Ka
atau Kb dari suatu sampel maka akan semakin
besar reaksinya sehingga semakin besar pula
perubahaan pH pada titik ekivalent dan semakin
dengan mudah untuk menentukan indikator yang
sesuai.
Perubahan pH pada Titrasi
Asam Basa
jika larutan asam
ditetesi dengan
larutan basa, maka
larutan basa pH larutan akan Jika pH larutan asam atau
naik. basa diplotkan sebagai fungsi
ditetesi dengan dari volume larutan basa
larutan asam, pH atau asam yang diteteskan,
larutan akan maka akan diperoleh suatu
turun grafik yang disebut kurva
titrasi.

Kurva titrasi menunjukkan perubahan pH larutan selama
proses titrasi asam dengan basa atau sebaliknya. Bentuk
kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu yang bergantung
pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi
Kurva titrasi asam lemah oleh
basa kuat

Pada kurva titrasi di samping, ambil contoh titrasi


larutan Asam Format HCOOOH 0,1 M dengan
larutan NaOH 0,1 M. Pada titrasi ini, perubahan
pH paling signifikan terjadi antara 7 < pH < 10
karena pengaruh penambahan basa kuat kepada
asam lemah, yang menyebabkan pH di atas 7.
Nah, pada titrasi ini, indikator yang paling tepat
adalah fenolftalein
Kurva titrasi basa lemah
oleh asam kuat
Pada titrasi ini, titik ekuivalen terjadi pada pH
di bawah 7 karena setelah titik ekivalen
hanya ada laruan asam kuat yang tersisa,
sementara larutan basa kuat habis bereaksi.

Perubahan pH di sekitar titik ekuivalen


berkisar antara 4 < pH < 7. Indikator yang
sesuai adalah metil merah, sementara
indicator fenolftalein tidak cocok karena
perubahan warnanya terjadi pada daerah
basa sedangkan titik ekivalen belum
tercapai.
Tambahan
pada tabel disamping
menunjukkan penggunaan indikator
yang tepat adalah Merah Metil , sesuai
dengan ph pada titik ekuivalensi pada
ph 4-7.

Daftar Pustaka
modul praktikum kimia analisis
kuantitatif-USU

Jurnal ugm.ac.id
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai