Anda di halaman 1dari 19

BAB 2-

KEBUTUHAN
OKSIGEN
XII-KDM
Cici Cahyani B., S.Kep
A. Konsep Kebutuhan Oksigen

1. Pengertian Oksigen
Oksigenasi adalah pemenuhan kebutuhan klien/pasien dengan cara memberi aliran gas berupa oksigen (O2). Klien pada dasarnya
mampu menoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit. Jika seseorang mengalami kekurangan oksigen lebih dari 5 menit,
otaknya akan rusak permanen. Oksigen yang dihirup oleh organ pernapasan tubuh manusia akan dipakai dalam metabolisme sel
membentuk ATP (Adenosin Trifosfat), sebagai sumber energi bagi sel tubuh supaya bisa berfungsi dengan optimal.

2. Pengertian Oksigen
a. Menurunkan kerja paru
b. Menurunkan kerja jantung
c. Mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan

3. Syarat Pemberian Oksigen


a. Sebagai pengontrol kosentrasi oksigen udara inpirasi
b.
c. mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Oksigen

01 02
Faktor fisiologi Faktor perkembangan
 menurunkan kapasitas pengikat O2  Bayi prematur yangdisebabkan oleh kurangnya
seperti pada anemia pembentukan surfaktan
 Adanya resiko infeksi saluran pernapasan akut
 Menurunkan konsentrasi O2 yang pada bayi dan toodler
diinspirasi seperti pada obstruksi saluran  Pada anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi
napas bagian atas saluran pernapasan dan merokok
 Pada anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi
saluran pernapasan dan merokok
 Hipovolemia sehingga tekanan darah  Pada dewasa muda dan pertengahan yang
menurun mengakibatkan transport O2 disebabkan oleh diet yang tidak sehat, kurang
terganggu aktivitas, stres yang mengakibatkan penyakit
jantung dan paru
 Dewasa tua akibat adanya proses penuaan,
elastisitas menurun, dan ekspansi paru menurun
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Oksigen

03 04
Faktor perilaku Faktor lingkungan
 Nutrisi bagi para penderita obesitas  Suhu lingkungan
menyebabkan penurunan ekspansi paru,
gizi yang buruk menjadi anemia sehingga  Tempat kerja
daya ikat oksigen berkurang, diet yang
tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis  Ketinggian tempat dan permukaan laut
 Exercise atau latihan akan meningkatkan
kebutuhan oksigen
 Merokok merupakan kegiatan yang
berbahaya karena mengandung nikotin
yang dapat menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah perifer dan koroner
 Alkohol dan obat-obatan menyebabkan
nutrisi/ Fe menurun mengakibatkan
penurunan hemoglobin, alkohol
menyebabkan depresi pusat pernpasan
 Kecemasan mengakibatkan metabolisme
meningkat
B. Anatomi, Fisiologi dan Sistem Pernapasan

1. Anatomi Sistem
Pernapasan
Tugas 1
1. Gambar sistem pernapasan sesuai dgn gambar PPT(boleh
searching gambar lain jika kurang jelas)!
2. Belajar membuat pathway perjalanan proses pernapasan
dari anatomi gambar tersebut dari mulai terhirupnya
oksigen diproses didlm paru dan jantung (nama organ
diparu dan jantung secara terperinci dimasukan) sampai
disebarkan ke seluruh tubuh dan dikeluarkan menjadi
karbondioksida!
3. Sub bab A dicatat dengan rapih dibuku tulis!
Terimakasih 
Pertemuan minggu depan 13/10/20
Lanjutan..
Sub BAB B. Anatomi, Fisiologi dan Sistem
Pernapasan
1. Anatomi Sistem Pernapasan
2. Jenis Pernapasan
3. Fisiologi Pernapasan
4. Perubahan Fungsi Pernapasan
5. Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen
Sub bab B.
1. Anatomi Sistem Pernapasan
1. Saluran Nafas Atas

Fungsi Hidung
a. HIDUNG

Hidung terdiri dari bagian eksternal dan internal

 Bagian eksternal, menonjol dari wajah dan  Sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan
disangga oleh tulang hidung dan kartilago. dari paru-paru

 Bagian internal, rongga berlorong yang dipisahkan  Sebagai penyaring kotoran dan melelmbabkan
menjadi rongga hidung kanan dan kirioleh serta menghangatkan udara yang dihirup ke
pembagi vertikal, yang disebut septum. dalam paru-paru

Bagian ringga hidungdilapisi membran mukosa,  Bertanggung jawab terhadap olfaktori


banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa (penghirup) karena reseptor olfaktori terletak
hidung dalam mukosa hidung dan fungsi ini
berkurang sejalan dengan bertambah usia
Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet
yang mensekresi lendir
1. Saluran Nafas Atas

b. Faring c. Laring
 Laring (organ suara atau kotak suara),
struktur epitel kartilago sebagai penghubung
 Fungsi atau tenggorok berupa struktur seperti antara faring dan trakea
tuba sebagai penghubung antara hidung dan
rongga mulut ke laring  Laring teridiri atas
 Epiglotis, daun katup kartilago yang menutupi ostium
 Faring terbagi menjadi tiga region, berikut: ke arah laring saat sedang menelan
 Glotis, ostium antara pita suara dalam laring
 Kartilago tiroid, kartilago terbesar pada trakea,
1) Nasal (nasofaring) kartilago ini yang membentuk jakun
 Kartilago krikoid, terletak dibawah kartilago tiroid
2) Oral (orofaring)  Kartilago aritenoid, dipakai dalam gerakan pita suara
3) Laring (laringofaring) dengan k.tiroid
 Pita suara, ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot
yang menghasilkan bunyi suara
 Fungsi faring adalah sebagai penyedia
 Fungsi laring, yaitu:
saluran pada traktus respiratorius dan digestif  Memungkinkan terjadinya vokalisasi
 Melindugi jalan napas bawah dari obstruksi benda
asing dan memudahkan batuk
d. Trakea
 Trakea pada organ pernapasan manusia
disebut juga sebagai batang tenggorokan.
Pada ujung trakea bercabang menjadi dua
bronkus yang disebut karina.
2. Saluran Nafas Bawah

a. Bronkus
 Terbagi menjadi dua
 Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus kiri (2 lobus)
 Bronkus lobaris kanan terbagi atas 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri
terbagi atas 9 bronkus segmental
 Bronkus segmentalis terbagi lagi menjadi subsegmentalis yang dikelilingi oleh
jaringan ikat yang memiliki arteri, limfatik dan saraf

b. Bronkiolus
 Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
 Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

c. Bronkiolus Terminalis

d. Bronkiolus Respiratori
 Saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

e. Duktus Alveolar dan Sakus Alveolar


 Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar yang kemudian
menjadi alveoli
2. Saluran Nafas Bawah. Lanjutan…

f. Alveoli
 Tempat pertukaran O2 dan CO2
 Sekitar 300 juta alveoli yang jika bersatu membentuk satu lembar seluas 70 m2
 Alveoli terdiri atas 3 type, yaitu
1) Sel-sel alveolar tipe I, berupa sel epitel yang membentuk dinding alveoli
2) Sel-sel alveolar tipe II, sel aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan
3) Sel-sel alveolar tipe III, berupa makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis
dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.

d). Paru-paru
 Paru-paru berupa organ berbentuk kerucut
 Terletak didalam rongga dada atau toraks
 Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentra yang berisi jantung dan beberapa
pembuluh darah besar
 Setiap paru mempunyai apeks dan basis
 Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
 Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
 Lobus-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen
bronkusnya
2. Saluran Nafas Bawah. Lanjutan…
e. Pleura
 Pleura berupa lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
 Pleura terbagi menjadi dua, yaitu
1) pluera parietalis yang melapisi rongga dada
2) pleura viseralis yang menyelubungi setiap paru-paru
 Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi
untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga
mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
 Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari pada tekanan atmosfir, hal ini untuk
mencegah paru-paru kolaps
Materi selanjutnya dipertemuan minggu depan..

Jenis pernapasan
fisiologi pernapasan
perubahan fungsu pernapasan
masalah keperawatan berkaitan kebutuhan oksigen

TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai