Biokimia Air
Biokimia Air
AIR
Air adalah substansi yang memungkinkan terjadinya kehidupan seperti yang ada di
Bumi.
Seluruh organisme, sebagian besar tersusun dari air dan hidup dalam lingkungan
yang didominasi oleh air.
Air adalah medium biologis di Bumi ini, dan kemungkinan besar di planet lain
juga.
Kehidupan di Bumi diawali dari air dan berkembang di sana selama 3 miliar
tahun sebelum berkembang ke daratan.
Fungsi homeostatik.
Homeostasis
ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan supaya
terjadi kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang
konstan.
Konsep yang paling penting dalam biologi.
Perubahan
kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa
menyebabkan sel-sel mati.
Sumber air:
Air
Airmetabolik
(100 g karbohidrat menghasilkan 41,55 g air)
Menjaga suhu sistem
Pelarut senyawa ionik maupun molekuler organik
Sebagai pereaksi reaksi biokimia
Air mengatur suhu di Bumi
Bila suhu air meningkat, jumlah rata-rata molekul air dalam kerumunan
molekul air menurun dan ikatan hidrogen putus dan akan terbentuk lagi
secara cepat.
Bila semakin meningkat maka molekul air akan bergerak semakin cepat
dan pada tekanan uap air akan melebihi tekanan atmosfer molekul
terlepas dari permukaan dan membentuk gas cair jadi gas = titik didih.
Ketika air berubah dari cair mjd kristal es pada suhu 0ºC titik beku air
Di atas suhu 0ºC air akan kembali cair, sehingga suhu 0ºC titik leleh air
Sifat Fisik Air
Pola perubahan volume air akibat penurunan suhu Sifat anomali air
Keterikatan Air dalam Bahan Pangan
1. Air bebas
Air ini terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan inter-granular dan pori-
pori yang terdapat pada bahan.
Contoh :
Kapas (substansi hidrofilik yang menyerap air tanpa larut). Kapas
terdiri dari molekul2 selulosa raksasa, suatu senyawa dengan
sejumlah besar daerah-daerah yang sebagian bermuatan positif &
sebagian bermuatan negatif yang dihubungkan dengan ikatan polar.
Air melekat pada serat2 selulosa. Oleh karenanya, handuk yang
terbuat dari kapas akan berfungsi sangat baik dalam mengeringkan
badan, tetapi juga tidak akan larut dalam mesin cuci.
Zat Hidrofilik & Hidrofobik
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis
pelarutnya.
Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih
banyak daripada larutan nonelektrolit.
1 mol larutan elektrolit NaCl mengandung 2 mol partikel, yaitu 1 mol Na+ dan
1 mol Cl–
Nonelektrolit = 0,
contoh : larutan glukosa dan larutan urea.
Contoh Larutan Elektrolit: Contoh Larutan Elektrolit Kuat:
H2SO4 = Asam Sulfat
H2SO4 = Asam Sulfat NaCl = Natrium Klorida
NaCl = Natrium Klorida KOH = Kalium Hidroksida
KOH = Kalium Hidroksida HCl = Asam Klorida
CH3COOH = Cuka (Asam Asetat)
HCl = Asam Klorida Contoh Larutan Elektrolit Lemah:
CH3COOH = Cuka (Asam Asetat)
NH3 =
Amoniak
CO(NH2)2 = Urea
C12H22O11 = Sukrosa
C2H5OH = Alkohol (Etanol)
CH3OH = Alkohol (Metanol)
Asam & Basa
ASAM
Suatu zat yang dapat meningkatkan konsentrasi H+ dalam
larutan.
Misal :
Asam klorida (HCl) ditambahkan ke dalam air,
ion hidrogen terpisah dari ion klorida.
HCl H+ + Cl-.
Sumber H+ tambahan dalam larutan ini menyebabkan larutan
memiliki lebih banyak H+ daripada OH-.
Asam & Basa
BASA
Suatu zat yang dapat mengurangi konsentrasi ion
hidrogen dalam larutan.
Manusia tidak akan bisa bertahan lebih dari beberapa menit jika pH
darahnya turun sampai 7 atau naik sampai 7,8.