Anda di halaman 1dari 8

RISK ASSESSMENT

DEFINISI
 1.HAZARD (BAHAYA): adalah potensi yg dpt menye-babkan kerusakan atau
kerugian. Hazard dpt berupa: bahan kimia, bagian-2 mesin, bentuk energi, metoda /
situasi kerja.
 2.DANGER (BAHAYA): adlh merupakan tingkat baha-ya dari suatu kondisi dimana
atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan kata dari safe (aman atau
selamat).
 3.SAFE (SELAMAT / AMAN): adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai (dpt diterima), dan
ini adalah lawan kata dari bahaya (danger).
 4. RISIKO (RISK): adalah kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari
suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan / peluang (probability) dan tingkat
keparahan (severity) dari akibat (cosequences) suatu risiko.
 5. RISK ASSESSMENT (PENILAIAN RISIKO): adalah penilaian suatu risiko dgn
cara memban-dingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.
 6. ACCIDENT: adalah Suatu kejadian yg tidak diinginkan berakibat ce-dera pada
manusia, keru-sakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(ANALYSIS AND RISK ASSESSMENT)
 Analisa dan penilaian risiko adalah merupakan bagian dari Manajemen Risiko
(Risk Management), yang tahapannya sbb:
 1. KOMITMEN adalah kegiatan manajemen risiko harus men-dapat dukungan
dari pihak manajemen operasi.
 2. PERSIAPAN = Agar supaya pelaksanaan manajemen risiko ber-jalan dgn
lancar, maka diperlukan persiapan-2, antara lain:
 Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko;
 Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko;
 Standar atau acuan dalam menentukan kriteria risiko;
 Prosedur / mekanisme laporan, pemantauan, dan review;
 Dokumentasi yang terkait.

 3. IDENTIFIKASI = bahayatahap pertama dlm kegiatan manajemen risiko


adalah ketika kita melakukan iden-tifikasi bahaya yg terdapat dalam suatu
kegiatan atau proses.
 4. ANALISA RISIKO adalah kegiatan analisa suatu risiko dgn cara
menentukan besarnya kemung-kinan / probability dan tingkat keparah-an dari
akibat atau konsekuensi suatu risiko.
 5. PENILAIAN RISIKO / RISK ASSESSMENT adalah penilaian suatu risiko
dgn cara membandingkannya thdp tingkat atau kriteria risiko yang telah
ditetapkan.
Analisa & Penilaian Risiko dilakukan dgn meng-gunakan prameter seperti peluang,
akibat & paparan.
 PELUANG (PROBABILITY): adalah kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/
kerugian ketika terpapar dengan suatu bahaya.
 AKIBAT (CONSEQUENCES): adlh tingkat keparahan / kerugian yg mungkin
terjadi dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yg ada. Hal ini dapat terkait dgn
manusia, properties, lingkungan dll.
 PAPARAN (EXPOSURE): adalah frekuensi atau durasi seseorang terpapar dgn
suatu sumber bahaya.
 ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO: Agar penilaian yg kita lakukan
seobyektif mungkin, maka perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko
dari suatu aktifitas.
 CARA PENILAIAN RISIKO: Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:
 Kualitatif;
 Semikuantitatif;
 Kuantitatif.
CARA PENILIAN RISIKO
 PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian
dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.
 ANALISA SEMI KUANTITATIF
Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode ini uraian /
deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai / score tertentu.
Parameter yang dipakai dapat lebih banyak, misalnya parameter pemaparan / exposure. Tingkat risiko
dinyatakan sebagai hasil penjumlahan atau perkalian dari angka / score tersebut.
 KRITERIA PENILAIAN RISIKO
Metode ini pada prinsipnya sama dgn metode semikuantitatif dimana parameter-parameter yg ada tetap
dinyatakan dlm angka /score.
Untuk menetapkan nilai / tingkat risiko digunakan alat bantu berupa grafik. Nilai risiko didapatkan dengan
menarik garis dan menemukan titik potong dari garis tersebut dalam daerah /range tingkat risiko tertentu.
 PENILAIAN RISIKO METODE KUANTITATIF
Metode penilaian ini dilakukan dgn menen-tukan nilai dari masing-masing parameter yg didapat dari hasil
analisa data yg repre-sentatif.
Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan dgn beberapa metode, seperti: analisa statistik, model
komputer, simulasi, Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode & Effects Analysis (FMEA), Hazard Operability
Study (HAZOPS), dll.
 6. PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apakah risiko tersebut masih dapat
diterima (acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk).
Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka organisasi harus menetapkan bagaimana
risiko terse-but ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum / sekecil
mungkin – ALARP.
Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka orga-nisasi perlu memastikan bahwa
monitoring terus dila-kukan terhadap risiko tersebut.
 RISIKO YANG DITERIMA = Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian / pertimbangan dari suatu organisasi.
 RISIKO YANG TIDAK DITERIMA = Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka
harus dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak menim-bulkan kecelakaan/
kerugian.
 HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
 ELIMINASI

 SUBSTITUSI

 REKAYASA TEKNIK

 PENGENDALIAN ADMINISTRASI

 ALAT PELINDUNG DIRI


 7. PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan, maka
selanjutnya perlu dipantau
pelaksanaannya dan kemudian ditinjau ulang apakah tindakan
tersebut sudah baik & efektif atau belum.
Bentuk pemantauan antara lain:
 Inspeksi;
 Pemantauan lingkungan;
 Audit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai