Anda di halaman 1dari 78

OLEH :

RAISAH, S.E.,M.M
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian
BKD dan Diklat Provinsi NTB.

DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI PP 46 TAHUN 2011


1 SUMBAWA, 27 NOPEMBER 2014
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI
1. PENGERTIAN
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah merupakan proses
kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan
pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai.
Dilingkungan PNS dikenal dengan DP-3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) yang diatur dalam PP 10 Tahun 1979.
2. MANFAAT
Untuk menetapkan pengembangan karier atau promosi
a. Untuk menentukan training
b. Untuk menentukan standar penggajian
c. Untuk menentukan mutasi atau perpindahan pegawai
d. Meningkatkan produktivitas & tanggung jawab karyawan
e. Meningkatkan motivasi pegawai
f. Menghindari pilih kasih
g. Mengukur keberhasilan kepemimpinan seseorang

2
PERMASALAHAN EMPIRIK

1. Kenyataan empirik menunjukkan proses penilaian pelaksanaan


pekerjaan PNS cenderung terjebak ke dalam proses formalitas.
DP3-PNS telah kehilangan arti dan makna substantif, tidak berkait
langsung dengan apa yang telah dikerjakan PNS.
2. DP3-PNS secara substantif tidak dapat digunakan sebagai
penilaian dan pengukuran seberapa besar produktivitas dan
kontribusi PNS terhadap organisasi. Seberapa besar keberhasilan
dan atau kegagalan PNS dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
3. Penilaian DP3-PNS, lebih berorientasi pada penilaian kepribadian
(personality) dan perilaku (behavior) terfokus pada pembentukan
karakter individu dengan menggunakan kriteria behavioral, belum
terfokus pada kinerja, peningkatan hasil, produktivitas (end result)
dan pengembangan pemanfaatan potensi.

3
4. Proses penilaian lebih bersifat rahasia, sehingga kurang memiliki
nilai edukatif, karena hasil penilaian tidak dikomunikasikan secara
terbuka.
5. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada
target goal (kinerja standar/harapan), sehingga proses penilaian
cenderung terjadi bias dan bersifat subyektif = terlalu pelit/murah,
nilai jalan tengah dengan rata-rata baik untuk menghindari nilai amat
baik atau kurang, apabila diyakini untuk promosi dinilai tinggi, bila
tidak untuk promosi cenderung mencari alasan untuk menilai
sedang atau kurang.
6. Atasan langsung sebagai pejabat penilai, hanya sekedar menilai,
belum/tidak memberi klarifikasi hasil penilaian dan tidak lanjut
penilaian.
7. Atasan pejabat penilai hanya sebagai legalitas hasil penilaian belum
berfungsi sebagai motivator dan evaluator untuk mengevaluasi
seberapa efektif dan konsistensi pejabat penilai dalam melaksa-
nakan proses penilaian.

4
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN PP NOMOR 10 TAHUN 1979
1. Dalam Pasal 12 dan Pasal 20 UU No. 43 Tahun 1999 antara lain
mengamanatkan bahwa pembinaan PNS dilakukan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja dan untuk menjamin obyektifitas dalam
mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan
pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.
2. Dalam Pasal 75 UU 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa
Pembinaan PNS didasarkan pada sitem Prestasi Kerja dan sitem
karir melalui penilaian kinerja yang dilakukan secara obyektif,
terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan.
3. Pasal 9 angka 12 dan Pasal 10 angka 10 PP No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS, dinyatakan apabila pencapaian Sasaran Kerja
PNS (SKP) pada akhir tahun hanya mencapai antara 25% s.d. 50%
dikenakan hukuman sedang, dan yang SKPnya dibawah 25%
dikenakan hukuman berat.
4. Penyempurnaan DP-3 PNS secara umum diarahkan sesuai dengan
perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan SDM-PNS
untuk membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif. 5
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
PP 46 TAHUN 2011
a. Penilaian Prestasi Kerja PNS Suatu Proses Penilaian Secara
Sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap SKP dan
Perilaku Kerja PNS.
b. Prestasi Kerja PNS adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS
pada Satuan Organisasi sesuai dengan SKP dan Prilaku Kerja.
c. SKP adalah rencana Kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
PNS.
d. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas.
e. Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku atau tindakan yang
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6
f. Rencana Kerja Tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan
tahunan dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dan
sasaran dan program yang telah ditetapkan.
g. Pejabat Penilai adalah Atasan langsung PNS yang dinilai,
dngan ketentuan yang paling rendah Pejabat struktural eselon
V atau pejabat lain yang ditentukan.
h. Atasan Pejabat Penilai adalah Atasan langsung dari Pejabat
Penilai.
i. Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai dengan rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan
struktur dan tata kerja organisasi.
j. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional
pelaksanaan tugas jabatan dengan mengacu pada Renstra dan
Renja.

K. Kegiatan Tugas Jabatan adalah Tugas pekerjaan yang wajib


dilakukan dalam rangka pelaksanaan fungsi jabatan.

7
l. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
pejabat penilai.
m. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan
sebagai dasar penilaian prestasi kerja.
n. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
pejabat penilai.
o. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan
sebagai dasar penilaian prestasi kerja.
p. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap
kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja
Organisasi.

8
UNSUR YANG DINILAI DALAM DP3 ( PP 10 TAHUN 1979 )

UNSUR YANG DINILAI NILAI KETERANGAN


  ANGKA SEBUTAN  
       
a. Kesetiaaan  92  AMAT BAIK  
b. Prestasi Kerja  85  BAIK  
c. Tangung Jawab  84  BAIK  
d. Ketaatan  85  BAIK  
e. Kejujuran  85  BAIK  
f. Kerjasama  85  BAIK  
g. Prakarsa  85  BAIK  
h. Kepemimpinan  84  BAIK  
       
JUMLAH ....      
NILAI RATA-RATA      
       

9
4. UNSUR YANG DINILAI JUMLAH

a. Sasaran Kerja PNS (SKP) 84,98 x 60 % 50,99


b. Perilaku 1. Orientasi Pelayanan 82 Baik
Kerja
2. Integritas 80 Baik
3. Komitmen 82 Baik
4. Disiplin 80 Baik
5. Kerjasama 83 Baik
6. Kepemimpinan - -

7. Jumlah 407 -

-
8. Nilai rata – rata 81,40
9. Nilai Perilaku Kerja 81,40 x 40 % 32,56

Nilai Prestasi Kerja


83,55
(Baik)
5. KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG DINILAI (APABILA ADA)

Tanggal, ..........................................

10
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI


1 Nama 1 Nama

2 NIP 2 NIP

3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang

4 Jabatan 4 Jabatan

5 Unit Kerja 5 Unit Kerja

TARGET
ANGKA
NO III. Kegiatan Tugas Jabatan KUANT/ KUAL/
KREDIT WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU

Jakarta, ….Januari 20..


Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai

Nama Nama
NIP. ............................... NIP. .............................
PENILAIAN SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka waktu penilaian …. Januari s/d 31 Desember 20….


TARGET REALISASI
NILAI
I. Kegiatan Tugas Jabatan AK Kuant/ Kual/
AK Kuant/ Kual/
PENGHITUNGAN CAPAIAN
NO Waktu Biaya Waktu Biaya
output Mutu output Mutu SKP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1
2
3
4
5
II. Tugas Tambahan dan
Kreativitas/:

a. Tugas Tambahan - - - - - -
b. Kreativitas - - - - - -

NILAI CAPAIAN SKP

Jakarta, 31 Desember 20….

Pejabat Penilai

Nama
NIP.
Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara
penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian
perilaku kerja.

Penilaian prestasi kerja terdiri dari dua unsur :


a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja

Bobot nilai unsur SKP sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40%

13
Penilaian SKP meliputi aspek-aspek sbb:

a. Kuantitas ;
b. Kualitas;
c. Waktu; dan/atau POKOK
d. Biaya.
e. Tugas Tambahan
f. Kreativitas

14
a. Aspek Kuanlitas / Target Output ( TO )
Dalam menentukan target kuantitas / Output (TO) dapat menggunakan
satuan berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, Nota,
laporan dan sebagainya.
Contoh : - 300 Keputusan

RO
Penilaian SKP (Kuan) = ----- x 100
TO

RO = Realisasi Output
TO = Target Output
295 (Kpts)
Penilaian SKP (Kuan) = -------------------- x 100 = 98,33
300 (Kpts)

15
b. Aspek Kualitas/ Target Kualitas ( TK )
Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu
hasil kerja yang terbaik, dalam hal ini yang diberikan adalah 100
dengan sebutan sangat baik, misalnya target kualitas harus 100.
RK
Penilaian SKP (Kuan) = ------- x 100
TK

RK = Realisasi Kualitas
TK = Target Kualitas
80
Penilaian SKP (Kuan) = -------------------- x 100 = 80,00
100

16
Untuk Mengukur apakah output berkualitas atau tidak dengan
menggunakan pedoman sbb :

Kreteria Nilai Keterangan

91 - 100 Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan
pelayanan diatas standar yang ditentukan dan lain-lain

76 - 90 Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, dan tidak
ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan sesuai standar yang telah
ditentukan dan lain-lain
61 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil dan
tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi
standar yang ditentukan dan lain-lain
51 - 60 Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan atau kesalahan
besar, revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dan lain-lain
50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan dibawah
standar yang ditentukan dan lain-lain.
17
c. Aspek Waktu / Target Waktu ( TW )
Dalam menetapkan target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
misalnya satu bulan, triwulan, caturwulan, semester, 1 (satu) tahun
dan lain-lain.
NT. TW - RW
Penilaian SKP (Waktu) = ------------------- x 100
TW
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TW = Target Waktu
RW = Realisasi Waktu
( 1,76 x 12 (bln) ) – 12 bln
Penilaian SKP (Waktu) = ---------------------------------- x 100
12 (bln)

( 21, 12 - 12 9,12 912


--------------------- x 100 = -------- x 100 = ---------- = 76
12 12 12
18
Penilaian Capaian SKP untuk Sub Kegiatan :

Formula :

Penilaian SKP Kuan + Penilaian SKP Kual + Penilaian SKP Waktu


------------------------------------------------------------------------------------------------
3

98,33 + 80 + 76 254,33
--------------------------------------------------- = ----------- = 84,78
3 3

19
Contoh :

Lihat Lampiran SKP a.n Tejo

TEJOZ SKP

20
c. Aspek Biaya / Target Biaya ( TB )
Dalam menetapkan target Biaya (TB) harus memperhitungkan berapa
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, milyaran dan
lain-lain.
NT. TB - RB
Penilaian SKP (Biaya) = ------------------- x 100
TB
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TB = Target Biaya
RB = Realisasi Biaya
( 1,76 x 1.500.000 ) – 1.200.000
Penilaian SKP (Biaya) = ------------------------------------- x 100
1.500.000

( 2.640.000 - 1.200.000 1.440.000 144.000.000


--------------------- x 100 = ------------ x 100 = ---------------- = 96
1.500.000 1.500.000 1.500.000
21
Perhitunga SKP Sub Kegiatan bb:

a. Kuantitas; = 100
b. Kualitas; = 85
c. Waktu; dan/atau = 76
d. Biaya. = 76,38
---------------
337,38

Nilai Capaian SKP adalah

337,38
Nilai Capaian SKP adalah : --------- = 84,33
4

22
Contoh :

Lihat Lampiran SKP a.n ATHAR ( Kegiatan No. 2 )

ATHAR SKP

23
TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS

Tugas tambahan dan kreativitas hasil penilaiannya menjadi bagian


dari penilaian capaian SKP.

a. Tugas Tambahan
adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan
tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang
telah ditetapkan yang oleh pimpinan dibebankan untuk
dilaksanakan .

Contoh : - Menjadi Narasumber .

24
PNS yg diberikan tugas lain atau tugas tambahan oleh atasan langsungnya
dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan (anak lampiran I-c) maka
akan diberikan nilai tugas tambahan.

N Tugas Tambahan Nilai


o
1. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 1
sebanyak 1-3 kegiatan
2. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 2
sebanyak 4-6 kegiatan
3. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 3
sebanyak 7 kegiatan atau lebih
b. Kreativitas
adalah Kemampuan PNS untuk menciptakan sesuatu gagasan /
metode pekerjaan yang bermanfaat bagi organisasi sebagai
kegiatan yang tidak atau belum direncanakan sebelumnya dalam
SKP.

Contoh : - Membuat Buku Profil jabatan Fungsional


- Membuat Buku Katalog Kepegawaian

26
Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan
berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat
keterangan dari:
1. Unit kerja setingkat Eselon II
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
3. Presiden
maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
No. Kreativitas Nilai
1. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 3
bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat
eselon II.
2. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 6
bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh PPK.
3. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 12
bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh
Presiden.
Contoh :

Lihat Lampiran SKP a.n RAISAH

RAISAH SKP

28
STANDAR NILAI PRESTASI KERJA :

Nilai angka terhadap tingkat capaian SKP PNS dinyatakan dengan


sebutan dan angka sebagai berikut :
a. Sangat Baik = 91 – keatas
b. Baik = 76 - 90
c. Cukup = 61 – 75
d. Kurang = 51 – 60
e. Buruk = 50 – ke bawah

29
Penilaian perlaku kerja meliputi:

a. Orientasi Pelayanan;
b. Integritas;
c. Komitmen;
d. Disiplin;
e. Kerjasama; dan
f. Kepemimpinan.

30
a. Orientasi Pelayanan
Adalah sikap dan prilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat,
atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait dan / atau instansi lain.

b. Integritas
Adalah Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan
etika dalam organisasi.

c. Komitmen
Adalah kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan
tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri
seseorang dan/atau golongan.

31
d. Disiplin
Adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan / atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

e. Kerja sama
Adalah Kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama dengan
rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi
lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai dayaguna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.

f. Kepeminpinan
Adalah kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan
mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
(diisi bagi PNS yang menduduk jabatan Struktural )

32
Cara melakukan penilaian terhadap Prilaku Kerja adalah
Sbb :
( Lampiran Pedoman Penilaian Prilaku Kerja )

Agar penilaian prilaku kerja masing-masing pejabat dapat


dipertanggungjawabkan maka setiap pelaksanaan tugas
yang terkait dengan prilaku kerja dicatat dalam buku
catatan prilaku kerja.

33
(SASARAN KINERJA PEGAWAI ( SKP )

Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) yang telah disusun dan
disetujui bersama antara atasan langsung dengan PNS yang
bersangkutan, ditetapkan sebagai kontrak prestasi kerja,
selanjutnya pada akhir tahun SKP tersebut digunakan sebagai
standar/ ukuran penilaian prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP ini bersifat obyektif, terukur,


akuntabel, partisipatif dan transparan.

34
UNSUR-UNSUR SKP

a. Kegiatan Tugas Jabatan


Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
b. Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
seorang PNS dalam rangka pembinaan karier dan jabatannya.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan
target yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi
kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.

35
TARGET

Target dalam SKP pada prinsipnya berlaku bagi pemegang jabatan


struktural maupun fungsional dengan ketentuan sbb :
a.Bagi Pemegang Jab. Struktural & Fungsional Umum
Apabila sifat tugas yg input/bahan kerjanya berasal dari unit
Organisasi yg bersangkutan, maka penetapan target didasarkan
pada rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan.
Apabila sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari
output/hasil kerja unit organisasi lain, penetapan target didasarkan
pada asumsi rata-rata tahun sebelumnya.
b. Bagi Pemegang Jabatan Fungsional Tertentu.
Penetapan target berdasarkan pada angka kredit yang
dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

36
contoh SKP

Pejabat Fungsional Tertentu ( LIHAT SKP EBRIANA S.)

CUZAN SKP

37
CARA PENILAIAN DAN NILAI SKP

a. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan


antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas,
kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan 100.

b. Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan cara


pengamatan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.

c. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara meng-


gabungkan Penilaian SKP dengan Penilaian Perilaku
Kerja

38
d. Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka dan
sebutan.
1) 91 keatas : sangat baik
2) 76 – 90 : baik
3) 61 – 75 : cukup
4) 51 – 60 : kurang
5) 50 kebawah : buruk
e. Penilaian SKP dapat lebih dari 100
f. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100
g. SKP yang tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor-faktor
diluar kemampuan individu PNS, penilaian didasarkan pada
pertimbangan kondisi penyebabnya.

39
faktor-faktor diluar kemampuan individu PNS, misalnya :
- Bencana Alam
- Keadaan Darurat atau keadaan lain yang dinyatakan oleh
pemerintah.
- Hambatan/kendala yang ditimbulkan oleh sistem/mekanisme
dari organisasi dan target pekerjaan yang input/bahan
kerjanya tergantung pada pihak lain / unit kerja / instansi
lain.

Kondisi ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pejabat


penilai untuk menilai PNS ybs.

40
PEJABAT PENILAI, ATASAN PENILAI
DAN PELAKSANAAN PENILAIAN

a. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja


terhadap setiap PNS dilingkungannya.

b. Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai pejabat penilai


dan/atau atasan pejabat penilai yang tertinggi.

c. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku PNS


wajib mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai
lain yang setingkat dilingkungannya.

d. Penilaian dilakukan setiap akhir bulan Desember tahun


ybs atau paling lambat akhir Januari tahun berikutnya.

e. Hasil Penilaian Prestasi Kerja diberikan kepada PNS ybs.

41
f. Setelah menerima hasil penilaian, PNS yang dinilai wajib
menandatangani dan mengembalikannya kepada pejabat
penilai paling lama 14 hari.

g. Apabila PNS yang dinilai tidak mau menandatangani


hasil penilaian, maka hasil tsb dianggap sah.

h. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian


kepada atasannya paling lama 14 hari.

i. Atasan pejabat penilai wajib memeriksa hasil penilaian


prestasi kerja.

j. Hasil Penilaian Prestasi Kerja berlaku setelah ada


pengesahan dari atasan pejabat penilai.

k. Penilaian dilakukan pada Akhir Bulan Desember tahun


berjalan atau paling lama akhir januari tahun berikutnya.
42
l. Dalam hal PNS yang dinilai dan / atau pejabat penilai
tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja maka
hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oleh Atasan.

j. Pejabat Penilai dapat memberikan rekomendasi kepada


pejabat yang secara fungsional bertanggungjawab
dibidang kepegawaian sebagai bahan pembinaan
terhadap PNS yang dinilai ( kenaikan pangkat,
penempatan dalam jabatan, pemindahan, Diklat, tugas
belajar, kenaikan gaji berkala dll )

k. Atasa pejabat penilai wajib menetapkan hasil penilaian


prestasi kerja dan bersifat final yang harus diterima oeh
pejabat penilai dan PNS yang dinilai, serta tidak dapat
diajukan keberatan.

43
KEBERATAN ATAS HASIL PENILAIAN

a. Apabila PNS yang dinilai keberatan atas hasil


penilaian, maka keberatan disertai alasannya dapat
diajukan ke atasan pejabat penilai secara hierarki
paling lama 14 hari.

b. Atasan pejabat penilai meminta penjelasan kepada


Pejabat penilai dan PNS ybs

c. Atasan pejabat penilai wajib menetapkan hasil


penilaian prestasi kerja dan bersifat final

44
TINDAK LANJUT

Pejabat penilai memberikan rekomendasi kepada


Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang
secara fungsional bertanggung jawab dibidang
kepegawaian sebagai bahan pembinaan PNS yang
dinilai

45
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS DIDASARKAN
PRINSIP

a. Obyektif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa


dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subyektif
pribadi dari pejabat penilai.

b. Terukur Dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif

c. Akuntabel seluruh hasil penilaian prestasi kerja harus


dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang
berwenang.

d. Partisipatif Proses Penilaian melibatkan secara aktif


antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai.

e. Transparan Proses dan hasil penilaian bersifat terbuka


dan tidak bersifat rahasia.
46
SKEMATIS PENILAIAN PRESTASI KERJA

ASPEK:
•KUANTITAS BOBOT
KONTRAK •KUALITAS
PRESTASI SKP 60 %
KINERJA •WAKTU
KERJA •BIAYA
KINERJA PNS
PNS ASPEK:
• OBYEKTIF • ORIENTASI PELAYANAN
PERILAKU • INTEGRITAS BOBOT
• TERUKUR KERJA PENGAMATAN • KOMITMEN 40 %
• DISIPLIN
• AKUNTABEL PNS • KERJASAMA
• KEPEMIMPINAN
• PARTISIPASI
MINAT
• TRANSPARAN BAKAT PNS
POTENSI REKOMENDASI
PNS
PSIKOTES
ASSESSMENT
CENTER

47
SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA
•OBYEKTIF
• TERUKUR ASS-CEN
TUPOKSI REWARD PSI-TEST
ORGANISASI
• AKUNTABEL
RENJA
• PARTISIPASI
BAIK REKOMENDASI
• TRANSPARAN

SKP FEEDBACK TINDAK LANJUT


TUPOKSI PENILAIAN HASIL HASIL HASIL PENILAIAN
INDIVIDU PNS PERILAKU KINERJA PENILAIAN PENILAIAN
KERJA

• PRESTASI KERJA (Kontrak Kinerja=SKP)


BURUK REKOMENDASI
KUANTITAS, KUALITAS, WAKTU, BIAYA
TUPOKSI • PERILAKU KERJA (Pengamatan)
UNIT RENJA - ORIENTASI PELAYANAN • PEMBINAAN
- INTEGRITAS • PUNISHMENT ASS-CEN
- KOMITMEN PSI-TEST
- DISIPLIN
- KERJASAMA
- KEPEMIMPINAN

48
FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH PROVINSI JANGKA WAKTU PENILAIAN


NUSA TENGGARA BARAT BULAN Januari s/d Desember 2014.
1. YANG DINILAI

a. N a m a Tejo Prayitno Malaca


b. N I P 19710314 2007 03 1 002
c. Pangkat, golongan ruang Penata Muda (III/a)
d. Jabatan / Pekerjaan Pengolah data Mutasi Jabatan Struktural
e. Unit Organisasi BKD dan DIKLAT Provinsi NTB.
2. PEJABAT PENILAI
a. N a m a ATHAR, S.IP
b. N I P 19690501 199303 1 004

c. Pangkat, golongan ruang Penata ( III/c )

d. Jabatan / Pekerjaan Kasubbid. Jabatan Struktural dan Fungsional


e. Unit Organisasi BKD dan DIKLAT Provinsi NTB
3. ATASAN PEJABAT PENILAI
a. N a m a RAISAH, S.E.,M.M
b. N I P 19721231 199303 1 034
c. Pangkat, golongan ruang Pembina ( IV/a )
d. Jabatan / Pekerjaan Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian
e. Unit Organisasi BKD dan DIKLAT Provinsi NTB. 49
4. UNSUR YANG DINILAI JUMLAH

a. Sasaran Kerja PNS (SKP) 84,98 x 60 % 50,99


b. Perilaku 1. Orientasi Pelayanan 82 Baik
Kerja
2. Integritas 80 Baik
3. Komitmen 82 Baik
4. Disiplin 80 Baik
5. Kerjasama 83 Baik
6. Kepemimpinan - -

7. Jumlah 407 -

-
8. Nilai rata – rata 81,40
9. Nilai Perilaku Kerja 81,40 x 40 % 32,56

Nilai Prestasi Kerja


83,55
(Baik)
5. KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG DINILAI (APABILA ADA)

Tanggal, ..........................................

50
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN

Tanggal, ........................

7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS


KEBERATAN

Tanggal, .......................

51
8.
REKOMENDASI

Dapat dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat pada periode April 2015

9. DIBUAT TANGGAL, 7 Januari 2015


PEJABAT PENILAI

( ATHAR, S.IP )
NIP. 19690104 199303 1 004

10. DITERIMA TANGGAL, 8 Januari 2014


PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG
DINILAI

( TEJO PRAYITNO MALACA )


NIP. 19710305 200703 1 001

11. DITERIMA TANGGAL 9 Januari 2014


ATASAN PEJABAT YANG MENILAI

( RAISAH, S.E, MM )
NIP. 19721231 199303 1 034) 52
SURAT KEPALA BKN
NO. K.26-30/V.57-6/99
TANGGAL 16 MEI 2014
PERIHAL
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS DALAM PERSYARATAN KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN

1. Yang menjadi pertimbangan dalam persyaratan kenaikan


pangkat dan jabatan adalah :

a. SKP sebagai rencana kerja pada awal tahun

b. Capaian SKP pada akhir tahun

c. Prestasi kerja PNS yang terdiri dari penilaian SKP dan


Penilaian Prilaku Kerja

2. Persyaratan tersebut untuk kenaikan pangkat harus


dilampirkan pada usul kenaikan pangkat terhitung mulai
1 april 2015 dan seterusnya.

53
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA .... MOHON MAAF AP

54
KETENTUAN LAIN
a. PNS sebagai pejabat negara, atau anggota komisi
independen dan tidak diberhentikan dari jabatan
organiknya, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh
pimpinan instansi ybs berdasarkan bahan dari instansi
tempat ybs bekerja

b. PNS sebagai pejabat negara dan diberhentikan dari


jabatan organiknya tidak dilakukan penilaian prestasi
kerja

c. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang tugas belajar di


dalam negeri dilakukan oleh Pejbat Penilai dari instansi
semula tempat PNS bekerja sebelum tugas belajar dibuat
dengan menggunakan bahan penilaian prestasi
akademik yang diberikan pimpinan perguruan tinggi atau
sekolah ybs. 55
d. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang tugas belajar
diluar negeri dibuat dengan menggunakan bahan
penilaian prestasi akademik yang diberikan Kepala
Perwakilan RI di negara ybs.

e. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/


dipekerjakan di instansi lain, dibuat oleh pejabat penilai
dimana ybs bekerja.

f. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperban-


tukan/dipekerjakan pada negara sahabat, organisasi
profesi, dan badan swasta yang ditentukan pemerintah
dibuat oleh pimpinan instansi induk dengan berdasarkan
bahan dari instansi tempat bekerja.

56
 SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
berlaku ketentuan sbb:
1. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP yg bersangkutan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka
kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/ diperbantukan, maka
penyusunan/ penilaiannya dilakukan di tempat yg bersangkutan
dipekerjakan/ diperbantukan.
 Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS,
maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar
SKP yg telah ditetapkan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg
dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
 Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-badan
swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan tidak dibebaskan dari
jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP pada awal tahun
dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun. Pejabat penilai dan
atasan pejabat penilai adalah pejabat pada instansi induk.

BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU


KERJA PNS
 Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara
berkala dan perilaku kerja PNS yg dinilai. Pejabat penilai dapat
menggunakan formulir buku catatan penilaian perilaku kerja PNS
(Anak lampiran I-i).
 Apabila seorang PNS mutasi ke instansi / unit kerja, maka hasil Pe
Penilaian SKP dan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh pimpinan
instansi lama kepada pimpinan instansi baru.
 Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah
Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal
(promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural, fungsional,
dari struktural ke fungsional atau sebaliknya)
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar harus
mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu.
 Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan
dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.),
maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.
STANDAR KINERJA
a. Cara bagi pimpinan untuk mengukur kinerja dan
produktivitas dari pegawai.

b. Cara bagi pegawai untuk mengukur kualitas kinerja dan


produktivitas mereka.

c. Beban kerja yang harus diselesaikan oeh masing-masing


pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Contoh : Pejabat Fungsional jenjang pertama pangkat


Goongan ruang (III/a) dengan angka kredit 100
untuk naik pangkat ke III/b butuh AK 50 maka
setiap tahun harus bisa mengumpulkan AK 12,5
untuk bisa naik pangkat 4 tahun.

60
KEWAJIBAN PNS :
PSL. 3
Kewajiban PNS 17 butir antara lain :
1. Mengucapkan sumpah / janji PNS
2. Mengucapkan sumpah / janji Jabatan
3. Setia & Taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD Negara RI
Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd PNS
dgn penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

61
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah,
dan martabat PNS.
7. Mengutamakan kepentingan negara drpd
kepentingan sendiri, seseorang dan / atau golongan
8. Memegang rahasia jabatan yg menurut sifat atau
perintahnya harus dirahasiakan.
9. Bekerja dgn jujur , tertib, cermat, dan bersemangat
utk kepentingan negara.
10. Melaporkan dgn segera kpd atasan bila ada hal-hal
yg membahayakan, merugikan negara atau
pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan
dan materiil.
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan
62
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dgn sebaik-baiknya.
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
16. Memberikan kesempatan kpd bawahan utk
mengembangkan karier.
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.

63
Pasal 9
Hukuman disiplin sedang dijatuhkan bagi
pelanggaran terhadap kewajiban:
1. mengucapkan sumpah/janji PNS, apabila
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan, apabila
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yg sah;
3. setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila & UUD
1945, NKRI & Pemerintah, apabila pelanggaran
berdampak negatif bagi instansi yg bersangkutan;
4. menaati segala peraturan perUU, apabila
pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yg
bersangkutan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan
kpd PNS dgn penuh pengabdian,kesadaran &
tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak
negatif bagi instansi yg bersangkutan;

6. menjunjung tinggi kehormatan negara,


pemerintah, dan martabat PNS, apabila
pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yg
bersangkutan;

7. mengutamakan kepentingan negara daripada


kepentingan sendiri, seseorang, dan/ golongan,
apabila pelanggaran berdampak negatif pada
instansi yang bersangkutan;
8. memegang rahasia jabatan yang menurut
sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan, apabila pelanggaran berdampak
negatif pada instansi yg bersangkutan;

9. bekerja dgn jujur, tertib, cermat, & bersemangat


utk kepentingan Negara, apabila pelanggaran
berdampak negatif bagi instansi yg
bersangkutan;

10.melaporkan dgn segera kepada atasannya


apabila mengetahui ada hal yg dpt
membahayakan / merugikan negara /
Pemerintah terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan;
11. masuk kerja & menaati ketentuan jam kerja
berupa:
a. penundaan KGB selama 1 thn tdk masuk kerja
tanpa alasan yg sah selama 16 sampai dgn 20
hrk kerja;
b. Penundaan KP selama 1 thn bagi PNS yang tdk
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21
s.d 25 hari kerja.
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 thn bagi PNS yang tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama 26 s.d 30 hr
kerja.
12. mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan
apabila pencapaian sasaran kerja pd akhir thn
hanya mencapai 25% sampai dgn 50%;
13. menggunakan & memelihara barang2 milik
negara dgn sebaik-baiknya, apabila pelanggaran
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan;

14. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kpd


masyarakat, sesuai dgn ketentuan peraturan
perUU;

15. membimbing bawahan dlm melaksanakan tugas,


apabila pelanggaran dilakukan dgn sengaja;

16. memberikan kesempatan kpd bawahan utk


mengembangkan karier, apabila pelanggaran
dilakukan dgn sengaja; dan
17. menaati peraturan kedinasan yg ditetapkan
oleh pejabat yg berwenang, apabila pelanggaran
berdampak negatif pd instansi yg bersangkutan
pelanggaran berdampak negatif pd instansi yg
bersangkutan.
Pasal 10
Hukuman disiplin berat dijatuhkan bagi pelanggaran
terhadap kewajiban:
1. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan
UUD’45, NKRI dan Pemerintah, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
dan/atau negara;

2. menaati segala ketentuan peraturan


perundangundangan apabila pelanggaran
berdampak negative pada pemerintah dan/atau
negara;
3. melaksanakan tugas kedinasan yang
dipercayakan kepada PNS dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab,
apabila pelanggaran berdampak negatif pada
pemerintah dan/atau negara;
4. menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat PNS apabila
pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
dan/atau negara;

5. mengutamakan kepentingan negara daripada


kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan apabila pelanggaran berdampak negatif
pada pemerintah dan/atau negara;

6. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya


atau menurut perintah harus dirahasiakan,
apabila pelanggaran berdampak negatif pada
pemerintah dan/atau negara;

7. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan


bersemangat untuk kepentingan Negara, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
8. melaporkan dengan segera kepada atasannya
apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil, apabila pelanggaran
berdampak negatif pada pemerintah dan/atau
negara;

9. masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja


berupa:
a. TP selama 3 (tiga) tahun : TMK selama
31 s/d 35 hari kerja;
b. pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yg
menduduki jabatan struktural atau fungsional
tertentu TMK selama 36 s/d 40 hari kerja;
c. pembebasan dari jabatan bagi PNS yg
menduduki jabatan struktural atau fungsional
tertentu yg TMK tanpa alasan yg sah selama 41
s/d 45 hari kerja; dan
10. mencapai sasaran kerja pegawai yang
ditetapkan, apabila pencapaian sasaran kerja
pegawai pada akhir tahun kurang dari 25%;
11. menggunakan dan memelihara barang-barang
milik negara dengan sebaik-baiknya, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
dan/atau negara;
12. memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan

13. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan


oleh pejabat yang berwenang, apabila
pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah
dan/atau negara.
PENILAIAN PRILAKU KERJA
Model penilaian 360 derajat

Pejabat Penilai

ASN YANG
Rekan Kerja DINILAI Rekan Kerja

Bawahan

74
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
UNDANG-UNDANG UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL POKOK
NEGARA KEPEGAWAIAN
STRUKTUR: STRUKTUR:
•XV Bab •VI Bab
•141 Pasal •41 Pasal
PEGAWAI: PEGAWAI:
•Pegawai Negeri Sipil •Pegawai Negeri Sipil
•Pegawai Pemerintah dengan •Tentara Nasional Indonesia
Perjanjian Kerja •Kepolisian Negara RI

JABATAN: JABATAN:
•Jabatan Administrasi •Jabatan Struktural
•Jabatan Fungsional •Jabatan Fungsional
•Jabatan Pimpinan Tinggi
PENJABARAN STANDAR KINERJA ORGANISASI

RPJM 2013 - 2017 RENSTRA LEMBAGA/SKPD 2013-2017

VISI MISI TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM / KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA
UNIT KERJA ESELON I SISTEM
MODEL-MODEL
PENGUKURAN
PENGUKURAN
KINERJA
KINERJA
INDIKATOR KINERJA ORGANISASI
UNIT KERJA ESELON II
REGULASI
TERKAIT
KINERJA ESELON II STRUKTUR
PENGUKURAN
ORGANISASI
KINERJA
TUGAS POKOK
SAKIP, LAKIP,
DAN FUNGSI
PP, PERMEN /
PERKA dsb KINERJA ESELON III

KINERJA ESELON IV

KINERJA PELAKSANA
MEKANISME &
KEGIATAN METODE
TUGAS PENGUKURAN
SASARAN KERJA PENILAIAN KERJA KINERJA
POKOK PEGAWAI PEGAWAI 76
INDIVIDU
10 PENYAKIT PNS

1. KUDIS Kurang disiplin

Makan Gaji Haram 10. MAKAR 2. KURAP Kurang Rapi

9. GINJAL Gaji ingin jutaan tapi bekerja lambat 3. GATEL Gagap Teknologi

Tukang Molor 8. TUMOR Asal Mengisi Absen


4. ASMA

Pulang Cepet 7. PUCET 5.KRAM Kurang Trampil

6. TIPES Tidak Profesional

77
PENILAIAN KINERJA PNS
1. Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karir.  
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
3. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan.
4. Penilaian kinerja PNS berada di bawah kewenangan Pejabat yang Berwenang pada
Instansi Pemerintah masing-masing.
5. Penilaian kinerja PNS didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari
PNS.
6. Penilaian kinerja PNS dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
7. Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS.
8. Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas dalam
pengembangan PNS, dan dijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan
dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta
untuk mengikuti diklat.
9. PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi
administrasi sampai dengan pemberhentian

78
(Pasal 75,76,77)

Anda mungkin juga menyukai