RAISAH, S.E.,M.M
Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian
BKD dan Diklat Provinsi NTB.
2
PERMASALAHAN EMPIRIK
3
4. Proses penilaian lebih bersifat rahasia, sehingga kurang memiliki
nilai edukatif, karena hasil penilaian tidak dikomunikasikan secara
terbuka.
5. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada
target goal (kinerja standar/harapan), sehingga proses penilaian
cenderung terjadi bias dan bersifat subyektif = terlalu pelit/murah,
nilai jalan tengah dengan rata-rata baik untuk menghindari nilai amat
baik atau kurang, apabila diyakini untuk promosi dinilai tinggi, bila
tidak untuk promosi cenderung mencari alasan untuk menilai
sedang atau kurang.
6. Atasan langsung sebagai pejabat penilai, hanya sekedar menilai,
belum/tidak memberi klarifikasi hasil penilaian dan tidak lanjut
penilaian.
7. Atasan pejabat penilai hanya sebagai legalitas hasil penilaian belum
berfungsi sebagai motivator dan evaluator untuk mengevaluasi
seberapa efektif dan konsistensi pejabat penilai dalam melaksa-
nakan proses penilaian.
4
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN PP NOMOR 10 TAHUN 1979
1. Dalam Pasal 12 dan Pasal 20 UU No. 43 Tahun 1999 antara lain
mengamanatkan bahwa pembinaan PNS dilakukan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja dan untuk menjamin obyektifitas dalam
mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan
pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.
2. Dalam Pasal 75 UU 5 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa
Pembinaan PNS didasarkan pada sitem Prestasi Kerja dan sitem
karir melalui penilaian kinerja yang dilakukan secara obyektif,
terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan.
3. Pasal 9 angka 12 dan Pasal 10 angka 10 PP No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS, dinyatakan apabila pencapaian Sasaran Kerja
PNS (SKP) pada akhir tahun hanya mencapai antara 25% s.d. 50%
dikenakan hukuman sedang, dan yang SKPnya dibawah 25%
dikenakan hukuman berat.
4. Penyempurnaan DP-3 PNS secara umum diarahkan sesuai dengan
perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan SDM-PNS
untuk membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif. 5
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
PP 46 TAHUN 2011
a. Penilaian Prestasi Kerja PNS Suatu Proses Penilaian Secara
Sistematis yang dilakukan oleh Pejabat Penilai terhadap SKP dan
Perilaku Kerja PNS.
b. Prestasi Kerja PNS adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS
pada Satuan Organisasi sesuai dengan SKP dan Prilaku Kerja.
c. SKP adalah rencana Kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
PNS.
d. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas.
e. Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku atau tindakan yang
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
f. Rencana Kerja Tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan
tahunan dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dan
sasaran dan program yang telah ditetapkan.
g. Pejabat Penilai adalah Atasan langsung PNS yang dinilai,
dngan ketentuan yang paling rendah Pejabat struktural eselon
V atau pejabat lain yang ditentukan.
h. Atasan Pejabat Penilai adalah Atasan langsung dari Pejabat
Penilai.
i. Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai dengan rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan
struktur dan tata kerja organisasi.
j. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional
pelaksanaan tugas jabatan dengan mengacu pada Renstra dan
Renja.
7
l. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
pejabat penilai.
m. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan
sebagai dasar penilaian prestasi kerja.
n. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
pejabat penilai.
o. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan
sebagai dasar penilaian prestasi kerja.
p. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap
kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja
Organisasi.
8
UNSUR YANG DINILAI DALAM DP3 ( PP 10 TAHUN 1979 )
9
4. UNSUR YANG DINILAI JUMLAH
7. Jumlah 407 -
-
8. Nilai rata – rata 81,40
9. Nilai Perilaku Kerja 81,40 x 40 % 32,56
Tanggal, ..........................................
10
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
2 NIP 2 NIP
3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/Gol.Ruang
4 Jabatan 4 Jabatan
TARGET
ANGKA
NO III. Kegiatan Tugas Jabatan KUANT/ KUAL/
KREDIT WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU
Nama Nama
NIP. ............................... NIP. .............................
PENILAIAN SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
II. Tugas Tambahan dan
Kreativitas/:
a. Tugas Tambahan - - - - - -
b. Kreativitas - - - - - -
Pejabat Penilai
Nama
NIP.
Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara
penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian
perilaku kerja.
Bobot nilai unsur SKP sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40%
13
Penilaian SKP meliputi aspek-aspek sbb:
a. Kuantitas ;
b. Kualitas;
c. Waktu; dan/atau POKOK
d. Biaya.
e. Tugas Tambahan
f. Kreativitas
14
a. Aspek Kuanlitas / Target Output ( TO )
Dalam menentukan target kuantitas / Output (TO) dapat menggunakan
satuan berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, Nota,
laporan dan sebagainya.
Contoh : - 300 Keputusan
RO
Penilaian SKP (Kuan) = ----- x 100
TO
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
295 (Kpts)
Penilaian SKP (Kuan) = -------------------- x 100 = 98,33
300 (Kpts)
15
b. Aspek Kualitas/ Target Kualitas ( TK )
Dalam menetapkan target kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu
hasil kerja yang terbaik, dalam hal ini yang diberikan adalah 100
dengan sebutan sangat baik, misalnya target kualitas harus 100.
RK
Penilaian SKP (Kuan) = ------- x 100
TK
RK = Realisasi Kualitas
TK = Target Kualitas
80
Penilaian SKP (Kuan) = -------------------- x 100 = 80,00
100
16
Untuk Mengukur apakah output berkualitas atau tidak dengan
menggunakan pedoman sbb :
91 - 100 Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan
pelayanan diatas standar yang ditentukan dan lain-lain
76 - 90 Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, dan tidak
ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan sesuai standar yang telah
ditentukan dan lain-lain
61 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil dan
tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi
standar yang ditentukan dan lain-lain
51 - 60 Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan atau kesalahan
besar, revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dan lain-lain
50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan dibawah
standar yang ditentukan dan lain-lain.
17
c. Aspek Waktu / Target Waktu ( TW )
Dalam menetapkan target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
misalnya satu bulan, triwulan, caturwulan, semester, 1 (satu) tahun
dan lain-lain.
NT. TW - RW
Penilaian SKP (Waktu) = ------------------- x 100
TW
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TW = Target Waktu
RW = Realisasi Waktu
( 1,76 x 12 (bln) ) – 12 bln
Penilaian SKP (Waktu) = ---------------------------------- x 100
12 (bln)
Formula :
98,33 + 80 + 76 254,33
--------------------------------------------------- = ----------- = 84,78
3 3
19
Contoh :
TEJOZ SKP
20
c. Aspek Biaya / Target Biaya ( TB )
Dalam menetapkan target Biaya (TB) harus memperhitungkan berapa
biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dalam 1 (satu) tahun, misalnya jutaan, ratusan juta, milyaran dan
lain-lain.
NT. TB - RB
Penilaian SKP (Biaya) = ------------------- x 100
TB
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TB = Target Biaya
RB = Realisasi Biaya
( 1,76 x 1.500.000 ) – 1.200.000
Penilaian SKP (Biaya) = ------------------------------------- x 100
1.500.000
a. Kuantitas; = 100
b. Kualitas; = 85
c. Waktu; dan/atau = 76
d. Biaya. = 76,38
---------------
337,38
337,38
Nilai Capaian SKP adalah : --------- = 84,33
4
22
Contoh :
ATHAR SKP
23
TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS
a. Tugas Tambahan
adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan
tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang
telah ditetapkan yang oleh pimpinan dibebankan untuk
dilaksanakan .
24
PNS yg diberikan tugas lain atau tugas tambahan oleh atasan langsungnya
dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan (anak lampiran I-c) maka
akan diberikan nilai tugas tambahan.
26
Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan
berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat
keterangan dari:
1. Unit kerja setingkat Eselon II
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
3. Presiden
maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
No. Kreativitas Nilai
1. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 3
bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat
eselon II.
2. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 6
bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh PPK.
3. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 12
bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh
Presiden.
Contoh :
RAISAH SKP
28
STANDAR NILAI PRESTASI KERJA :
29
Penilaian perlaku kerja meliputi:
a. Orientasi Pelayanan;
b. Integritas;
c. Komitmen;
d. Disiplin;
e. Kerjasama; dan
f. Kepemimpinan.
30
a. Orientasi Pelayanan
Adalah sikap dan prilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan
terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat,
atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait dan / atau instansi lain.
b. Integritas
Adalah Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma dan
etika dalam organisasi.
c. Komitmen
Adalah kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan
tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri
seseorang dan/atau golongan.
31
d. Disiplin
Adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan / atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
e. Kerja sama
Adalah Kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama dengan
rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi
lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang
ditentukan, sehingga mencapai dayaguna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
f. Kepeminpinan
Adalah kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan
mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
(diisi bagi PNS yang menduduk jabatan Struktural )
32
Cara melakukan penilaian terhadap Prilaku Kerja adalah
Sbb :
( Lampiran Pedoman Penilaian Prilaku Kerja )
33
(SASARAN KINERJA PEGAWAI ( SKP )
Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) yang telah disusun dan
disetujui bersama antara atasan langsung dengan PNS yang
bersangkutan, ditetapkan sebagai kontrak prestasi kerja,
selanjutnya pada akhir tahun SKP tersebut digunakan sebagai
standar/ ukuran penilaian prestasi kerja.
34
UNSUR-UNSUR SKP
35
TARGET
36
contoh SKP
CUZAN SKP
37
CARA PENILAIAN DAN NILAI SKP
38
d. Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka dan
sebutan.
1) 91 keatas : sangat baik
2) 76 – 90 : baik
3) 61 – 75 : cukup
4) 51 – 60 : kurang
5) 50 kebawah : buruk
e. Penilaian SKP dapat lebih dari 100
f. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100
g. SKP yang tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor-faktor
diluar kemampuan individu PNS, penilaian didasarkan pada
pertimbangan kondisi penyebabnya.
39
faktor-faktor diluar kemampuan individu PNS, misalnya :
- Bencana Alam
- Keadaan Darurat atau keadaan lain yang dinyatakan oleh
pemerintah.
- Hambatan/kendala yang ditimbulkan oleh sistem/mekanisme
dari organisasi dan target pekerjaan yang input/bahan
kerjanya tergantung pada pihak lain / unit kerja / instansi
lain.
40
PEJABAT PENILAI, ATASAN PENILAI
DAN PELAKSANAAN PENILAIAN
41
f. Setelah menerima hasil penilaian, PNS yang dinilai wajib
menandatangani dan mengembalikannya kepada pejabat
penilai paling lama 14 hari.
43
KEBERATAN ATAS HASIL PENILAIAN
44
TINDAK LANJUT
45
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS DIDASARKAN
PRINSIP
ASPEK:
•KUANTITAS BOBOT
KONTRAK •KUALITAS
PRESTASI SKP 60 %
KINERJA •WAKTU
KERJA •BIAYA
KINERJA PNS
PNS ASPEK:
• OBYEKTIF • ORIENTASI PELAYANAN
PERILAKU • INTEGRITAS BOBOT
• TERUKUR KERJA PENGAMATAN • KOMITMEN 40 %
• DISIPLIN
• AKUNTABEL PNS • KERJASAMA
• KEPEMIMPINAN
• PARTISIPASI
MINAT
• TRANSPARAN BAKAT PNS
POTENSI REKOMENDASI
PNS
PSIKOTES
ASSESSMENT
CENTER
47
SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA
•OBYEKTIF
• TERUKUR ASS-CEN
TUPOKSI REWARD PSI-TEST
ORGANISASI
• AKUNTABEL
RENJA
• PARTISIPASI
BAIK REKOMENDASI
• TRANSPARAN
48
FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
7. Jumlah 407 -
-
8. Nilai rata – rata 81,40
9. Nilai Perilaku Kerja 81,40 x 40 % 32,56
Tanggal, ..........................................
50
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal, ........................
Tanggal, .......................
51
8.
REKOMENDASI
( ATHAR, S.IP )
NIP. 19690104 199303 1 004
( RAISAH, S.E, MM )
NIP. 19721231 199303 1 034) 52
SURAT KEPALA BKN
NO. K.26-30/V.57-6/99
TANGGAL 16 MEI 2014
PERIHAL
PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS DALAM PERSYARATAN KENAIKAN
PANGKAT DAN JABATAN
53
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA .... MOHON MAAF AP
54
KETENTUAN LAIN
a. PNS sebagai pejabat negara, atau anggota komisi
independen dan tidak diberhentikan dari jabatan
organiknya, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh
pimpinan instansi ybs berdasarkan bahan dari instansi
tempat ybs bekerja
56
SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
berlaku ketentuan sbb:
1. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP yg bersangkutan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka
kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/ diperbantukan, maka
penyusunan/ penilaiannya dilakukan di tempat yg bersangkutan
dipekerjakan/ diperbantukan.
Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS,
maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar
SKP yg telah ditetapkan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg
dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-badan
swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan tidak dibebaskan dari
jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP pada awal tahun
dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun. Pejabat penilai dan
atasan pejabat penilai adalah pejabat pada instansi induk.
60
KEWAJIBAN PNS :
PSL. 3
Kewajiban PNS 17 butir antara lain :
1. Mengucapkan sumpah / janji PNS
2. Mengucapkan sumpah / janji Jabatan
3. Setia & Taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD Negara RI
Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan kpd PNS
dgn penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
61
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah,
dan martabat PNS.
7. Mengutamakan kepentingan negara drpd
kepentingan sendiri, seseorang dan / atau golongan
8. Memegang rahasia jabatan yg menurut sifat atau
perintahnya harus dirahasiakan.
9. Bekerja dgn jujur , tertib, cermat, dan bersemangat
utk kepentingan negara.
10. Melaporkan dgn segera kpd atasan bila ada hal-hal
yg membahayakan, merugikan negara atau
pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan
dan materiil.
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja.
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yg ditetapkan
62
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dgn sebaik-baiknya.
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas.
16. Memberikan kesempatan kpd bawahan utk
mengembangkan karier.
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang.
63
Pasal 9
Hukuman disiplin sedang dijatuhkan bagi
pelanggaran terhadap kewajiban:
1. mengucapkan sumpah/janji PNS, apabila
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yang sah;
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan, apabila
pelanggaran dilakukan tanpa alasan yg sah;
3. setia dan taat sepenuhnya kpd Pancasila & UUD
1945, NKRI & Pemerintah, apabila pelanggaran
berdampak negatif bagi instansi yg bersangkutan;
4. menaati segala peraturan perUU, apabila
pelanggaran berdampak negatif bagi instansi yg
bersangkutan;
5. melaksanakan tugas kedinasan yg dipercayakan
kpd PNS dgn penuh pengabdian,kesadaran &
tanggung jawab, apabila pelanggaran berdampak
negatif bagi instansi yg bersangkutan;
Pejabat Penilai
ASN YANG
Rekan Kerja DINILAI Rekan Kerja
Bawahan
74
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
UNDANG-UNDANG UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL POKOK
NEGARA KEPEGAWAIAN
STRUKTUR: STRUKTUR:
•XV Bab •VI Bab
•141 Pasal •41 Pasal
PEGAWAI: PEGAWAI:
•Pegawai Negeri Sipil •Pegawai Negeri Sipil
•Pegawai Pemerintah dengan •Tentara Nasional Indonesia
Perjanjian Kerja •Kepolisian Negara RI
JABATAN: JABATAN:
•Jabatan Administrasi •Jabatan Struktural
•Jabatan Fungsional •Jabatan Fungsional
•Jabatan Pimpinan Tinggi
PENJABARAN STANDAR KINERJA ORGANISASI
INDIKATOR KINERJA
UNIT KERJA ESELON I SISTEM
MODEL-MODEL
PENGUKURAN
PENGUKURAN
KINERJA
KINERJA
INDIKATOR KINERJA ORGANISASI
UNIT KERJA ESELON II
REGULASI
TERKAIT
KINERJA ESELON II STRUKTUR
PENGUKURAN
ORGANISASI
KINERJA
TUGAS POKOK
SAKIP, LAKIP,
DAN FUNGSI
PP, PERMEN /
PERKA dsb KINERJA ESELON III
KINERJA ESELON IV
KINERJA PELAKSANA
MEKANISME &
KEGIATAN METODE
TUGAS PENGUKURAN
SASARAN KERJA PENILAIAN KERJA KINERJA
POKOK PEGAWAI PEGAWAI 76
INDIVIDU
10 PENYAKIT PNS
9. GINJAL Gaji ingin jutaan tapi bekerja lambat 3. GATEL Gagap Teknologi
77
PENILAIAN KINERJA PNS
1. Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karir.
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
3. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan.
4. Penilaian kinerja PNS berada di bawah kewenangan Pejabat yang Berwenang pada
Instansi Pemerintah masing-masing.
5. Penilaian kinerja PNS didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari
PNS.
6. Penilaian kinerja PNS dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
7. Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim penilai kinerja PNS.
8. Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk menjamin objektivitas dalam
pengembangan PNS, dan dijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan
dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, dan promosi, serta
untuk mengikuti diklat.
9. PNS yang penilaian kinerjanya tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi
administrasi sampai dengan pemberhentian
78
(Pasal 75,76,77)