Anda di halaman 1dari 9

PERAN ADVOKASI PERAWAT DENGAN TINGKAT

KEPUASAN PASIEN
1. Peran
a. Pengertian peran
Peran adalah harapan tentang bagaimana
seseorang yang menduduki posisinya
menunjukan prilaku terhadap orang yang
berada di posisi lain (Roy, 1994).
2. Selanjutnya menurut Baylon and Maglaya, 1997
menegaskan bahwa peran adalah serangkaian
perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
yang berhubungan dengan fungsi individu di
masayarakat dan keluarga.
3. Sedangkan menurut Stuart and Sundeen, 1998
peran adalah serangkaian pola dan perilaku
yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu diberbagai SENYUMAN BARU DAPAT
kelompok HONOR
b. Faktor – faktor yang mempengaruhi
terlaksananya peran
Menurut Green cit Notoatmodjo (1993)
peran atau perilaku dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: faktor
predisposisi terwujud dalam:
1) pengetahuan; merupakan dominan yang
penting untuk terbentuknya tindakan,
merupakan kesiapan individu untuk
bertindak atau predisposisi suatu perilaku;
2) keyakinan; menjadi pegangan setiap
orang dalam menyelenggarakan hidup
bermasyarakat;
3) nilai-nilai; menurut Allport (1954) cit
Notoatmodjo (1993) nilai-nilai adalah suatu
kepercayaan terhadap obyek.
KAYA HABIS CREAMBATH
b. Peran Perawat
Peran perawat adalah tingka laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang yang memenuhi
kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan
dalam suatu system pelayanan kesehatan
(Pusdiknakes,1989), menurut Doheney (1992) peran
perawat terdiri dari:
1) Care giver/pemberi pelayanan
a. Memperhatikan individu dalam konteks sesuatu
kebutuhan klien.
b. Perawat menggunakan nursing proses untuk
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mulai dari
masalah fisik (fisiologis) sampai masalah psikologis.
c. Peran utama adalah memberikan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat sesuai diagnose keperawatan yang terjadi
mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai
dengan komplek.
2) Clien advocate/pembela pasien MERAWAT JAMKESMAS HE HE
Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasi informasi dari berbagai
pemberi pelayanan dan memberikan informasi lain yang
diperlukan untuk mengambil prsetujuan (inform
consent) atas tidakan keperawatan yang diberikan.
3) Consellor/konseling
a. Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi
perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam
merencanakan metode untuk meningkatkan
kemampuan adaptasinya.
c. Konseling diberikan kepada individu atau keluarga
dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman masa lalu.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah
mengubah perilaku hidup sehat (prubahan pola
interaksi)
4) Educator /pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim
kesehatan lain baik secara spontan (saat interaksi)
maupun secara disiapkan.
b. Tugas perawat adalah membantu mempertinggi
BANYAK BERDIRI AH PEGEL
k. pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan
tindakan yang spesifik.
c. Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi
dalam Nursing care Planning.
5) Coordinator/koordinator
Peran perawat adalah mengarahkan , merencanakan,
mengorganisasikan pelayanan dari semua tim
kesehatan. Karena klien menerima banyak pelayanan
dari banyak profesional misalnya nutrisi maka aspek
yang harus diperhatikan adalah jenis, jumlah,
komposisi, persiapan, pengelolaan, cara memberikan,
monitoring, motivasi edukasi dan sebagainya.
6) Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim
kesehatan lainnya berupaya mengidentifikasi
pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar
pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien,
memberi dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan
dari berbagai profesional pemberi pelayanan
kesehatan.
7) Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan
permintaan klien dan informasi tentang tujuan Suster
keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan keperawatan adalah sumber informasi yang
berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
8) Change agent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan,
kerjasama, perubahan yang
sistematis dalam hubungan dengan
klien dan cara pemberian
keperawatan kepada klien.

3. Advokasi
a. Pengertian
Fry (1987) mendefinisikan advokasi
sebagai dukungan aktif terhadap
setiap hal yang memiliki penyebab
atau dampak penting. Defenisi ini
hampir sama dengan yang dinyatakan
oleh Gadow (1983) bahwa advokasi
merupakan dasar falsafah dan ideal
keperawatan yang melibatkan
bantuan perawat secara aktif kepada
individu untuk secara bebas
menentukan nasibnya sendiri Jiga nu bageur
(Priharjo,1995).
b. Peran perawat sebagai advokasi
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai
penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain
dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela
kepentingan klien dan membantu klien memahami
semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan
oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional
maupun professional.

Hak mendapat informasi yang meliputi


hal-hal berikut:
a) penyakit yang dideritanya;
b) tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
c) kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan
tersebut dan tindakan untuk mengatasinya;
d) alternatif terapi lain beserta resikonya;
e) prognosis penyakitnya;
f) perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas Bukan mendorong
penyakit yang dideritanya; gerobak bakso
g) hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;
h) hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan
asuhan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
keperawatan tanpa diskriminasi;
i) hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan
yang akan dilakukan oleh perawat/ tindakan medik
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya (informed
consent);
j) hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sesudah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya;
k) hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
l) hak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang
mengganggu pasien lain;
m) hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di rumah sakit;
n) hak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
rumah sakit terhadap dirinya;
o) hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun
spiritual;
Jiga alumni mitra 2
p) hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa
dokter;
o) hak menerima atau menolak bimbingan moral
maupun spiritual;
p) hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa
dokter;
q) hak untuk memilih dokter, perawat atau rumah sakit
dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit
atau sarana pelayanan kesehatan;
r) hak atas rahasia medic atau hak atas privacy dan
kerahasian penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
s) hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang
terdaftar di rumah sakit tersebut (second opion),
terhadap penyakit yang dideritanya dengan
sepengetahuan dokter yang menangani;
t) hak untuk mengetahui isi rekam medik
( Kusnanto,2004 ). Horree lulus S kep……”sarua
keneh perawat”

Anda mungkin juga menyukai