Anda di halaman 1dari 15

ETIK & HUKUM

A.PERBEDAAN ETIK DAN HUKUM


1. Etik berlaku u/ lingkungan profesi sementara hukum berlaku u/
umum
2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi sementera
hukum disusun oleh badan pemerintah
3. Etik tdk seluruhnya tertulis kalau hukum tercantum se cara terperinci
dalam kitab undang-undang & lembaran /berita negara
4. Sangsi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan sedangkan
pelanggaran hukum berupa tuntutan
5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan yang dibentuk
oleh organsasi profesi spt contoh MKEK atau MKDKI
  PERSAMAAN ETIK DAN HUKUM
1. Etik dan Hukum merupakan alat untuk mengatur ketertiban
2. Obyek dari Etik dan Hukum adalah tingkah laku manusia
3. Pada Etik dan Hukum berisi tentang hak dan kewajiban manusia
4. Etik dan Hukum diharapkan dapat menggugah kesadaran manusia
agar berperilaku manusiawi.
5. Etik dan Hukum sumbernya berasal dari pemikiran para pakar hukum
dan senior
ETIK KEPERAWATAN

Pengertian Etika dan Etiket


Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat,
kebiasaaan, perilaku, atau karakter. Sedangkan menurut kamus webster,
etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan
buruk secara moral. Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di
dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip
yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
Baik dan buruk
Kewajiban dan tanggung jawab (Ismani,2001).
Pengertian Etiket
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata
“etiket”, yaitu: Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada
kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan
sebagainya tentang barang itu. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau
tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar
hubungan selalu baik.
Perbedaan Etiket dengan Etika
BERTENS dalam bukunya yang berjudul “ETIKA” (2000) memberikan
perbedaan etiket dengan etika, yaitu Etiket menyangkut cara (tata acara)
suatu perbuatan harus dilakukan manusia sedangkan Etika menyangkut
cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari
perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita
tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain
di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.Etiket
bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa
saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Menurut para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan
yang buruk. Berikut akan dipaparkan mengenai pengertian etika
berdasarkan pendapat para ahli.
a.    Drs. O.P. Simorangkir, etika atau etik dapat diartikan sebagai
pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai baik.

b.    Drs. Sidi Gajabla dalam sistematika filsafat mengartikan etika


sebagai teori tentang tingkah laku, perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

c.    Drs. H. Burhanudin Salam berpendapat bahwa etika merupakan


cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin MOS (tunggal) & Mores
(jamak) yang berarti adat dan kebiasaan. Pengertian moral adalah
perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar
perilaku” dan nilai-nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi
anggota masyarakat di mana ia tinggal.

Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang,


serta menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-
kata atau suatu bentuk perbuatan yang nyata.

Kode Etik Keperawatan


Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar
kesempurnaan dan nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang
digunakan oleh semua anggota kelompok, mencerminkan penilaian
moral mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk
tindakan profesional mereka.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang
membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional.
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah
Nasional PPNI di jakarta pada tanggal 29 November 1989.

Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16


pasal.
Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap tugasnya.
Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab perawat
terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain.
Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap profesi keperawatan.
Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab
perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.
Tujuan Kode Etik Keperawatan

Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar


perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat
menghargai dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik
keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :

1.Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien


atau pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam
profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi
keperawatan.

2.Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh


praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya.
.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan
tugasnya diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun
masyarakat.

4.Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan


kepoerawatan agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada
sikap profesional keperawatan.

5.Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna


tenaga keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam
melaksanakan tugas praktek keperawatan.
PENGERTIAN HUKUM
Kata hukum secara etimologis biasa diterjemahkan dengan kata ‘law’
(Inggris), ‘recht’ (Belanda), ‘loi atau droit’ (Francis), ‘ius’ (Latin), ‘derecto’
(Spanyol), ‘dirrito’ (Italia).[1] Dalam bahasa Indonesia, kata hukum
diambil dari bahasa Arab[2] yaitu “‫حكم – حكما‬ ‫”حكم – يـــ‬, yang berarti “‫قـضى‬
‫ألمر‬
‫بــــ‬
‫صل اـ‬
‫( ”و فـــ‬memutuskan sebuah perkara).[3]

(1)Wasis SP., Pengantar Ilmu Hukum (Malang: UMM Pres, 2002) 11.
[2] Ibid.
[3] Al-Munjid (Beirut: Dâr al-Masyriq, 2000), 146.
DEFINISI HUKUM
Wasis SP : “Hukum adalah perangkat peraturan baik yang bentuknya
tertulis atau tidak tertulis, dibuat oleh penguasa yang berwenang,
mempunyai sifat memaksa dan atau mengatur, mengandung sanksi bagi
pelanggarnya, ditujukan pada tingkah laku manusia dengan maksud agar
kehidupan individu dan masyarakat terjamin keamanan dan
ketertibannya”. (Wasis SP., Pengantar Ilmu Hukum ,Malang: UMM Pres,
2002 Hal: 11. )
Unsur, Ciri-Ciri dan Sifat Hukum
Setelah melihat definisi-definisi hukum tersebut, dapat diambil
kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
(C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia
Jakarta: Balai Pustaka, 1989.Hal: 39)
Menurut C.S.T. Kansil, S.H., ciri-ciri hukum adalah sebagai berikut:
a. Terdapat perintah dan/atau larangan.
b. Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang.
Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar suatu ‘Kaedah Hukum’
akan dikenakan sanksi (sebagai akibat pelanggaran ‘Kaedah Hukum’)
yang berupa ‘hukuman’.[ibid)
Pada dasarnya, hukuman atau pidana itu berbagai jenis bentuknya. Akan
tetapi, sesuai dengan Bab II (PIDANA), Pasal 10, Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) adalah:
a. Pidana pokok:
1. pidana mati;
2. pidana penjara;
3. pidana kurungan;
4. pidana denda;
5. pidana tutupan.
b. Pidana tambahan:
1. pencabutan hak-hak tertentu;
2. perampasan barang-barang tertentu;
3. pengumuman putusan hakim.
HUKUM KEPERAWATAN
Fungsi Hukum Dalam Praktek Keperawatan
Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan :
1.Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
2.Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.
3.Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.
4.Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah
hukum (Kozier, Erb, 1990)

TUJUAN HUKUM
Prof. Soebekti: Tujuan hukum adalah melayani kehendak negara yakni
mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyat. Dalam
melayani tujuan negara, hukum akan memberikan keadilan dan
ketertiban bagi masyarakatnya
Hierarkhi peraturan perundang-undangan RI menurut UU No.12 Tahun
2011
1.UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU/PP PENGANTI UNDANG-UNDANG
4. PERATURAN PEMERINTAH
5. PERATURAN PRESIDEN
6.PERATURAN DAERAH PROVINSI
7.PERATURAN DAERAH KAB/KOTA dan seterusnya sampai desa.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI No.HK.02.02/MENKES/148/I/2010


TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT
TERDIRI DARI VI BAB DAN 17 PASAL

Agar setiap orang mengetahuinya , memeriintahkan pengundangan


peraturan ini dalam penempatanya dalam berita negara republik
indonesia
Kalau dalam Pasal 8 ayat (1) UU No 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang Undangan, disebutkan: Jenis
peraturan perundang-undangan selain sebagaimana yang disebut dalam
Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh MPR,
DPR,DPD,MA,MK BPK, MENTERI…..perhatikan!!!!!!
Dalam ayat (2)-nya disebutkan peraturan sebagaimana ayat (1) diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

KESIMPULAN
--> jadi peraturan menteri merupakan peraturan perundang-undangan
dan mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang memenuhi syarat
Pasal 8 ayat 2 UU No 12 Tahun 2011 tersebut.

Anda mungkin juga menyukai