Anda di halaman 1dari 22

REFERAT HERPES ZOOSTER OTIKUS

Disusun oleh :
Rahmadani Siregar
160100057
 
PEMBIMBING:
dr. Harry A. Asroel, Sp.THT-KL(K)
Herpes Zooster Otikus
DISUSUN OLEH : RAHMADANI SIREGAR
DEFENISI

Herpes zoster otikus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella zoster. Virus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf cranial.
Dapat mengenai saraf trigeminus, ganglion genikulatum dan radiks
servikalis bagian atas.
Sindrom Ramsay Hunt merupakan suatu kumpulan gejala yang
ditandai dengan adanya otalgia, erupsi herpetik pada liang telinga dan
telinga luar dan paresis facialis.
PERSARAFAN LIANG TELINGA

• Dinding atas dan depan dipersarafi saraf


aurikulo temporal (N V).
• Dinding bawah dan belakang dipersarafi
percabangan aurikular dari saraf vagus (N
X).
• Dinding belakang liang telinga juga
dipersarafi oleh cabang sensoris saraf VII
melalui percabangan aurikular saraf vagus.
ETIOLOGI
• Herpes zoster otikus disebabkan oleh virus varicella zoster golongan
herpes virus, yang mengalami reaktivasi dari infeksi yang sebelumnya
merupakan infeksi laten virus varicella pada ganglion genikulatum
PATOGENESIS
Saat terinfeksi varicella, virus varicella zoster melewati lesi masuk ke
permukaan kulit dan mukosa menuju ujung – ujung saraf sensoris dan di
transportasikan oleh serat – serat saraf ke ganglion sensoris. Di gangglion virus
menetap dan menjadi infeksi laten sepanjang hidup. Selama virus laten di
gangglion tidak tampak gejala infeksi. Mekanisme yang menyebabkan
reaktivasi virus varicella zoster ini masih belum jelas.Sering berhubungan
dengan orang-orang dengan daya tahan tubuh yang menurun, stress emosional,
suatu keganasan, terapi radiasi, kemoterapi, atau infeksi HIV mempunyai
risiko yang tinggi untuk terjadinya reaktifasi herpes virus zoster
Pemeriksaan Keseimbangan
Pemeriksaan fungsi keseimbangan dapat dimulai dari pemeriksaan sederhana:
• Uji Romberg
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan tandem depan belakang, dan lengan
di lipat di dada.Mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan
pada posisi demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan
bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik caha
ya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan
penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata
terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebelum badan
penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
• Uji Berjalan (Stepping Test )
Berjalan di tempat 50 langkah, bila tempat berubah melebihi jarak 1 meter dan badan
berputar lebih dari 30 derajat berarti sudah terdapat gangguan
• Uji Tunjuk Barany (past-ponting test)
Penderita diinstruksikan mengangkat lengannya ke atas dengan jari telunjuk ekstensi
dan lengan lurus ke depan, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan
pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada
kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi
Untuk keluhan vertigo pada pasien dilakukan pemeriksaan
ditujukan untuk membedakan vertigo sentral yang
kelainannya berkaitan dengan susunan sistem saraf pusat atau
vertigo perifer yang berkaitan dengan sistem vestibuler.
Fungsi Vestibuler
• Uji Dix Hallpike
Penderita dibaringkan ke belakang dengan cepat dari posisi duduk di atas tempat tidur sehingga
kepalanya menggantung 45° di bawah garis horizontal, kemudian kepalanya dimiringkan 45° ke
kanan lalu ke kiri. Lakukan uji ini ke kanan dan kiri. Perhatikan apakah terdapat nistagmus pada
penderita. Perhatikan saat timbul dan hilangnya vertigo dan nistagmus. Uji ini dapat dibedakan
apakah lesinya perifer atau sentral. Vertigo dan nistagmus timbul setelah periode laten 2-10 detik,
hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau menghilang bila tes diulang beberapa
kali (fatigue) menunjukan bahwa yang terjadi pada penderita ialah vertigo perifer. Sedangkan jika
tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari 1 menit, bila diulangulang
reaksi tetap seperti semula (non-fatigue) menunjukan bahwa yang terjadi pada penderita ialah
vertigo sentral.
Prosedur:
1. Pasien duduk lalu disuruh segera
berbaring dengan kepala
tergantung di ujung meja dan
kepala disanggah pemeriksa.
2. Disuruh menengok ke kiri(10-20
derajat) lalu dipertahankan 10-15
detik lalu lihat ada tidaknya
nistagmus.
3. Kemudian kembali posisi duduk
dan liat ada tidaknya nistagmus
4. Ulangi pemeriksaan dengan
kepala menengok ke kanan.
Tatalaksana

• Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari selama 5-7 hari atau Acyclovir IV 10 mg/kgbb/8 jam selama 7 hari
Valacyclovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari, atau
Famcyclovir 3x750 mg/hari selama 7 hari diketahui memiliki efek yang paling baik untuk
mengurangi postherpetic neuralgia (tetapi harus dipantau karena meningkatkan enzim hati)
• Kortikosteroid sistemik. Prednison: 1 mg/kgbb/hari yang dibagi menjadi 3 dosis selama 10-
14 hari.
• Terapi suportif seperti menghindari gesekan kulit yang menyebabkan
vesikel pecah. Bisa diberikan pengobatan topikal stadium vesikel : Bedak
salisil 2 % atau bedak kocok kalamin .
Komplikasi
Jika tataksana tidak adekuat, sangat memungkinkan terjadinya
postherpetic neuralgia yang berkepanjangan.
Edukasi
Edukasi tentang perjalanan penyakit Herpes Zoster, bahwa lesi membaik
dalam 2-3 minggu pada individu imunokompeten dan mengenai seringnya
terjadi komplikasi neuralgia pasca herpetik.
Kesimpulan
• Herpes zoster otikus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
varicella zoster. Virus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf
cranial.
• Sindrom Ramsay Hunt merupakan suatu kumpulan gejala yang ditandai
dengan adanya otalgia, erupsi herpetik pada liang telinga dan telinga luar
dan paresis facialis.
• Terapi yang diberikan medikamentosa berupa Antiviral dan Steroid.

Anda mungkin juga menyukai