JOURNAL READING

LARYNGOPHARINGEAL
REFLUX

OLEH

NURUL ASTRID R. (1102013219)

PEMBIMBING
ASA GEMA K. (1102015036)
Dr. Arroyan Wardhana, Sp.THT-KL
SAFIRRA YASMINE (1102015211)

1
PENDAHULUAN
MATERIALS AND METHODS

Jenis studi

Studi prospektif atau retrospektif klinis, menyelidiki dampak

perawatan medis pada presentasi klinis dari LPR yang dicurigai atau
dikonfirmasi.

3
MATERIALS AND METHODS
Outcome

Outcome utama adalah tinjauan jenis dan efektivitas pengobatan

yang diberikan kepada pasien LPR. Outcome sekunder didasarkan
pada hal di atas untuk menentukan pendekatan rasional dalam
pengelolaan LPR.
Intervensi dan perbandingan
Penelitian harus menjelaskan skema terapeutik dengan jelas, yaitu
obat, dosis dan potensi asosiasi obat dengan pendekatan terapeutik
lain (terapi bicara dan menelan, dll). Perubahan pola makan dan
perilaku juga dianggap sebagai pengobatan.

4
 HASIL
Outcome
Dari 1355 makalah yang relevan, 76 penelitian memenuhi kriteria inklusi, dengan
6457 pasien. 64 studi terdiri dari uji terapeutik empiris (Tabel 1) dan 12 adalah
studi yang dilakukan oleh penulis secara jelas mengidentifikasi LPR dengan
pemantauan pH (n = 10) atau MII-pH (n = 2) (Tabel 2 )

5
 DISKUSI

Tinjauan ini menunjukkan bahwa pengobatan yang

paling sering digunakan dalam pengobatan pasien LPR
adalah pemberian PPI 1-2x sehari. Namun dalam
pendekatan terapeutik Menurut tinjauan sistematis
baru-baru ini, tingkat nonresponse mendekati 40%
dari pasien LPR. Analisis kritis dari skema terapeutik
yang berbeda dan tingkat keberhasilan yang terkait
harus mempertimbangkan sifat farmakologis masing-
masing obat yang digunakan.

6
 PPI menurunkan sekresi lambung H +
dengan mengikat kovalen dengan H + /
K + ATPase
PPI
Penghambatan pompa proton
meningkatkan pH tetesan refluks gas dan
membatasi aktivitas ekstraseluler pepsin
pada jaringan saluran cerna bagian atas.
PPI tidak berdampak pada
aktivitas intraseluler pepsin,
dan berdampak rendah pada
aktivitas tripsin dan garam
empedu yang tidak
terkonjugasi, yang bisa
melukai mukosa laringofaring
di lingkungan nonacid. Selain
itu, asupan PPI tidak
mengubah jumlah episode
refluks harian.
 PPI memiliki waktu paruh pendek (90 menit) dan
dosis oral 20 mg menghambat 70% dari enzim
PPI pompa. Paruh penghambatan sekresi asam
lambung berlangsung sekitar 24 jam. Sekitar 20%
dari pompa proton baru disintesis selama 24 jam
dengan sintesis pompa yang lebih besar pada
malam hari daripada siang hari.

Secara farmakologis, pemakaian dua kali sehari

PPI 20 mg PPI bisa menjadi yang paling efektif

untuk menghambat sekresi asam. Tetapi,
memiliki efek rendah pada LPRD non-asam atau
asam lemah varian.
 Histamine H2R Prokinetics
– Penambahan prokinetik ke PPI masih kontroversial di
GERD, meskipun mempunyai peran dalam peningkatan
tekanan sfingter esofagus.
– Durasi kerjanya yang pendek (6 sampai 12 jam)
– Penelitian ini melaporkan bukti yang beragam tentang
– Selain itu, asosiasi PPI sekali sehari dengan keunggulan PPI dan prokinetik dibandingkan PPI saja.
ranitidine pada waktu tidur menjadi yang lebih Tepatnya, dua RCT menyarankan bahwa penambahan
prokinetik ke PPI akan dikaitkan dengan perbaikan
mahal daripada PPI 6 bulan dua kali sehari. gejala yang lebih baik
 Alginate and magaldrate
PERKEMBANGAN MII –Ph TELAH
BERHASIL MENGIDENTIFIKASI JENIS STUDI MENUNJUKAN: YANG
LPRD TERBARU: ACID, WEAKLY ACID, TERBANYAK IALAH NON ACID ATAU
MIXED AND NONACID LPRD MIXED ACID

PATOFISIOLOGI: MASIH BELUM DIKETAHUI.

NAMUN DIPERCAYA ADA KETERIBATAN
TRYPSIN, GARAM EMPEDU TERKONJUGASI,
DAN GARAM EMPEDU TIDAK TERKONJUGASI
PADA MUKOSA SALURAN NAPAS ATAS

GARAM EMPEDU TIDAK TERKONJUGASI DAN TRYPSIN EFEKTIF

PADA pH DI ATAS 6.0 SEMENTARA GARAM EMPEDU TEKONJUGASI
EFEKTIF PADA SUASANA ASAM. OLEH KARNA ITU PENGGUNAAN
ALGINATE DAN MAGALDRATE MASUK AKAL UNTUK MANAJEMEN
TATALAKSANA LPRD
 Alginate and magaldrate

MENURUT WILKIE ET AL, PENGGUNAAN

ALGENATE TUNGGAL CUKUP KOMPETITIF JIKA
DIKOMBINASIKAN DENGAN PENGOBATAN PPI
+ ALGINATE

DAN STUDI TERBARU MENUNJUKAN JIKA

PENGOBATAN ALLGINATE
DIKOMBINASIKAN DENGAN PPI DAN
MAGALDRATE EFEKTIF UNTUK
PENGOBATAN MIXED AND NONACID LPRD
PERSPEKTIF: Personalized
therapeutic approach for
specific laryngopharyngeal
reflux disease subtypes
 TERIMA KASIH

15