Case THT Irviana
Case THT Irviana
Tuli Mendadak
Disusun oleh:
Irviana Adyada (1102015103)
Pembimbing :
dr. Dian Nurul Al Amini, Sp.THT-KL
Laporan Kasus
Identitas
Nama : Ny. T
Usia : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pademangan, Jakarta Utara
Pekerjaan : Penjaga Kost
Nomor RM : 0237**
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 April 2021 di Poliklinik THT
Rumah Sakit YARSI
Tanda vital
• Tekanan darah : 140/82 mmHg
• Suhu : 36,5 oC
• Nadi : 80 x/menit
• RR : 16 x/menit
Status Generalis
Kepala
• Normosefali, deformitas (-), Facies adenoid (-), distribusi rambut merata
Mata
• Sklera ikterik -/-, konjungtiva pucat -/-, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
Leher
• Pembesaran kelenjar getah bening -/-
Paru
• Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
• Bunyi Jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), organomegali (-)
Ekstremitas
• Akral hangat, clubbing finger (-)
Pemeriksaan Telinga
Kanan Kiri
Telinga luar
Liang telinga
AD AS
Kesan:
AD : Liang telinga lapang, membrane timpani utuh
AS : Liang telinga lapang, hiperemis (+), membran timpani perforasi sentral
Pemeriksaan Telinga
Kesan
Tuli sensorineural sangat berat dengan
ambang dengar >90 dB AD
Tuli campur berat dengan ambang dengar
72,5 dB AS
Bercak
Tidak ada Tidak ada
eksudat
Pemeriksaan Mulut dan Orofaring
Peritonsil
Merah muda Warna Merah muda
Tidak ada Edema Tidak ada
Tidak ada Abses Tidak ada
Tonsil
T1 Ukuran T1
Tidak hiperemis Warna Tidak hiperemis
Warna jaringan
Tidak ada Tidak ada
granulasi
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Medikamentosa Non-Medikamentosa
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga
Anatomi Telinga Luar
Anatomi Telinga Tengah
Anatomi Telinga Dalam
Fisiologi Pendengaran
Gangguan Fisiologi Pendengaran
Tuli koklea
Tuli
Gangguan telinga dalam
sensorineural
Tuli
retrokoklea
Gangguan Fisiologi Pendengaran
Tuli dibagi atas tuli konduktif, tuli sensorineural (sensoineural deafness) serta tuli campur (mixed deafness).
• Tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah.
• Tuli sensorineural (perseptif) kelainan terdapat pada koklea (telinga dalam), nervus Vlll atau di pusat pendengaran
• Tuli campur, disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli sensorineural. Tuli campur dapat merupakan satu penyakit,
misalnya radang telinga tengah dengan komplikasi ke telinga dalam atau merupakan dua penyakit yang berlainan, misalnya
tumor nervus Vlll (tuli saraf) dengan radang telinga tengah (tuli konduktif).
Suara yang didengar dapat dibagi dalam bunyi, nada murni dan bising.
• Bunyi (frekuensi 20 Hz - 18.000 Hz) merupakan frekuensi nada murni yang dapat didengar oleh telinga normal.
• Nada murni (pure tone), hanya satu frekuensi, misalnya dari garpu tala, piano.
• Bising (noise) dibedakan antara : NB (narrow band), terdiri atas beberapa frekuensi, spektrumnya terbatas dan WN (white
noise), yang terdiri dari banyak frekuensi.
TINJAUAN
PUSTAKA
TULI
MENDADAK
Definisi
Tuli mendadak (sudden deafness) ialah tuli yang terjadi secara tiba-tiba. Jenis
ketuliannya adalah sensorineural, penyebabnya tidak dapat langsung diketahui, biasanya
terjadi pada satu telinga. Beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak sebagai penurunan
pendengaran sensorineural 30 dB atau lebih, paling sedikit tiga frekuensi berturut-turut pada
pemeriksaan audiometri dan berlangsung dalam waktu kurang dari 3 hari.
Kerusakan terutama di koklea dan biasanya bersifat permanen, kelainan ini dimasukkan
ke dalam keadaan darurat neurotologi.
Etiologi
• Amerika Serikat
• 5-20 kasus per 100.000 orang
• Internasional
• 17,76 kasus per 100.000 populasi
• Indonesia
• 5-30 tiap 100.000 orang pertahun
• RS.M. Djamil Padang Agustus 2010 sampai 2011 berkisar 37 orang pasien
Seks
• Data gabungan dari beberapa penelitian menunjukkan sedikit dominasi laki-laki, yaitu 53%.
• Studi Korea Selatan oleh Kim et al: insiden SSNHL unilateral yang sedikit lebih besar pada wanita, dengan rasio pria-
wanita menjadi 1: 1,35.
• Indonesia: Laki-laki dan perempuan hampir sama
Usia
Bukti yang menunjukkan adanya infeksi virus sebagai salah satu penyebab gangguan pendengaran
sensorik idiopatik mendadak adalah tidak langsung.
Studi histopatologi tulang temporal pasien yang mengalami ISSHL menemukan kerusakan di koklea
yang konsisten dengan cedera virus. Hilangnya sel rambut dan sel pendukung, atrofi membran
tektorial, atrofi stria vascularis, dan hilangnya neuron
Dalam satu studi tentang ISSHL, infeksi gondongan subklinis didokumentasikan pada 9 dari 130
pasien oleh antibodi gondongan imunoglobulin M (IgM) positif.
Patofisiologi
Gangguan pembuluh darah labirin
Fungsi koklea
sangat sensitif
terhadap perubahan Perubahan tekanan
suplai darah. oksigen perilimfe
Penurunan
Rumah siput adalah Kompromi vaskular telah diukur sebagai
oksigenasi koklea
organ ujung koklea karena respons terhadap
kemungkinan
sehubungan dengan trombosis, embolus, perubahan tekanan
merupakan
suplai darahnya, aliran darah yang darah sistemik atau
konsekuensi dari
tanpa pembuluh berkurang, atau tekanan parsial
perubahan aliran
darah kolateral. vasospasme karbon dioksida
darah koklea.
tampaknya menjadi intravaskular
etiologi yang (pCO2).
mungkin untuk
ISSHL.
Patofisiologi
Gangguan pembuluh darah labirin
Kerusakan Perdarahan
koklea setelah intracochlear Fibrosis dan
oklusi sebagai osifikasi
pembuluh perkembanga koklea.
labirin n awal
Patofisiologi
Pecahnya membran intracochlear
Kebocoran cairan
perilimfe ke telinga
tengah melalui jendela
Selaput tipis bundar atau jendela Pecahnya membran
Pecahnya salah satu
memisahkan telinga oval telah didalilkan intracochlear akan
atau kedua set
bagian dalam dari untuk menghasilkan memungkinkan
membran secara
telinga tengah, dan di gangguan pencampuran
teoritis dapat
dalam koklea, selaput pendengaran dengan perilymph dan
menyebabkan
halus memisahkan menciptakan keadaan endolymph, secara
gangguan
ruang perilimfatik dan hidrops endolimfatik efektif mengubah
pendengaran sensorik
endolimfatik relatif atau dengan potensi endokochlear
menghasilkan
pemecahan membran
intrakochlear
Patofisiologi
Penyakit telinga bagian dalam yang dimediasi oleh kekebalan
Kehilangan sensorineural progresif diamati dengan kondisi ini. Apakah gangguan pendengaran
mendadak terjadi dengan penyakit telinga bagian dalam yang dimediasi imun atau tidak masih belum
jelas, tetapi aktivitas imunologis di koklea didukung oleh bukti yang semakin banyak.
Dengan penanda yang lebih baik untuk autoimunitas telinga bagian dalam, mungkin hubungan yang
lebih besar dengan ISSNHL akan ditemukan. Sebuah studi prospektif baru-baru ini pada 51 pasien
dengan ISSNHL mendukung adanya beberapa gangguan yang dimediasi oleh imun pada pasien ini.
Patofisiologi
Anemia defisiensi besi
Sebuah studi oleh Chung et al menunjukkan sekitar 4000 orang dengan gangguan pendengaran
sensorineural mendadak dan sekitar 12.000 kontrol, menemukan bahwa 4,3% dari kelompok dengan
gangguan pendengaran sebelumnya telah didiagnosis dengan anemia defisiensi besi, dibandingkan
dengan 3,0% dari kelompok kontrol.
Hubungan antara gangguan pendengaran dan anemia tampaknya paling kuat pada orang yang berusia
44 tahun atau lebih muda.
Manifestasi Klinis
Tinitus
Vertigo
Manifestasi Klinis
Iskemia koklea
• Bersifat mendadak atau menahun
• Kadang-kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan, tetapi biasanya
menetap.
Infeksi virus
• Timbulnya tuli mendadak biasanya pada satu telinga, dapat disertai dengan tinitus dan
vertigo.
• Timbul gejala dan tanda penyakit virus seperti parotis, varisela, variola atau pada
anamnesis baru sembuh dari penyakit virus tersebut.
• Pemeriksaan klinis tidak terdapat kelainan telinga
Diagnosis
Anamnesis
•Mengenai proses terjadinya ketulian, gejala yang menvertai serta faktor predisposisi penting untuk mengarahkan diagnosis.
Pemeriksaan fisik
•Termasuk tekanan darah sangat diperlukan. Pada pemeriksaan otoskopi tidak dijumpai kelainan pada telinga yang sakit.
Pemeriksaan laboratorium
• Memeriksa kemungkinan infeksi virus, bakteri, hiperlipidemia, hiperfibrinogen. hipotiroid, penyakit autoimun
•MengetAhui ada tidaknya hiperkoagulasi: pemeriksaan faal hemostasis dan tes penyaring pembekuan darah.
Pemeriksaan Audiologi
• Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach
Tes penala memendek.
• Kesan : tuli sensorineural.
Audiometri nada murni • Tuli sensorineural ringan sampai berat.
Tes SlSl (short increment • Skor: 100% atau kurang dari 70%
sensitivity index) • Kesan : ditemukan rekrutmen
Audiometri Audiometri
tutur impedans
Diagnosis
Diagnosis Banding
Penyakit
Autoimun pada
Ototoksisitas
Telinga Bagian
Dalam
Hiperbarik oksigen
terapi (HBO)
Tatalaksana
Pada pasien diabetes perlu diperhatikan, sebaiknya diberikan kortikosteroid injeksi dan bila perlu dilakukan
pemeriksaan gula darah
Konsultasi dengan Sub Bagian Hematologi Penyakit Dalam dan Bagian Kardiologi
Terapi oksigen bertekanan tinggi dengan teknik pemberiaan oksigen hiperbarik bertekanan 2 ATA.
Bila tidak sembuh pertimbangkan pemasangan alat bantu dengar (hearing aid)
Rehabilitasi pendengaran agar dengan sisa pendengaran yang ada dapat digunakan secara maksimal bila
memakai alat bantu dengar
Rehabilitasi suara agar dapat mengendalikan volume, nada dan intonasi oleh karena pendengarannya tidak
cukup untuk mengontrol hal tersebut.
Hiperbarik Hearing Aid
Komplikasi
Kehilangan pendengaran telah terbukti berdampak negatif pada kualitas hidup dan
kondisi mental seseorang. Kesulitan memahami orang lain berbicara dapat meningkatkan
tingkat kecemasan atau menyebabkan depresi.
Perawatan untuk gangguan pendengaran dapat meningkatkan kualitas hidup secara
signifikan dan meningkatkan fungsi otak terutama ingatan. Hal ini dapat memulihkan
kepercayaan diri sekaligus meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Prognosis
Prognosis tergantung
• Kecepatan pemberian obat
• Respon 2 minggu pengobatan pertama
• Usia
• Derajat tuli saraf
• Faktor-faktor pre-disposisi
Penyembuhan dapat sebagian, lengkap, dan tidak sembuh
• Karena faktor konstitusi pasien seperti pasien yang pernah mendapat pengobatan obat ototoksik yang cukup lama
• Pasien diabetes mellitus
• Pasien dengan kadar lemak darah yang tinggi
• Pasien dengan viskositas darah yang tinggi dan sebagainya
Peningkatan kesembuhan
• Pemberian kortikosteroid dan atau vasodilator
• Kombinasi pemberian steroid dengan heparinisasi dan karbogen
• Steroid dengan obat fibrinolisis.
Rujuk segera (untuk dilihat dalam waktu 24 jam) orang dewasa Pertimbangkan untuk membuat rujukan segera (untuk dilihat
dengan gangguan pendengaran yang immunocompromised dalam 2 minggu) ke layanan THT untuk orang dewasa
dan memiliki otalgia (sakit telinga) dengan otorrhoea keturunan Cina atau Asia Tenggara yang mengalami gangguan
(keluarnya cairan dari telinga) yang tidak merespon pendengaran dan efusi telinga tengah yang tidak terkait
pengobatan dalam waktu 72 jam ke layanan THT. dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Anamnesis
Berdasarkan Teori Berdasarkan Kasus
Timbul mendadak atau menahun secara tidak Timbul mendadak
jelas. Bersifat menetap
Bersifat sementara atau berulang dalam Tuli unilateral
serangan, tetapi biasanya menetap. Tinnitus (+)
Tuli dapat unilateral atau bilateral
Tinitus
Vertigo
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan Teori Berdasarkan Kasus
Pada pemeriksaan klinis tidak terdapat kelainan MAE sinistra lapang, hiperemis (+)
telinga Membrane timpani sinistra perforasi sentral
Pemeriksaan Audiologi
Berdasarkan Teori Berdasarkan Kasus
• Tes penala • Audiometri nada murni:
Rinne positif, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat, Schwabach memendek. Tuli campur berat dengan ambang dengar
Kesan : tuli sensorineural. 72,5 dB AS
• Audiometri nada murni
Tuli sensorineural ringan sampai berat.
• Tes SlSl (short increment sensitivity index)
Skor: 100% atau kurang dari 70%
Kesan : dapat ditemukan rekrutmen
• Tes Tone decay atau refleks kelelahan negatif
Kesan: bukan tuli retrokoklea
• Audiometri tutur (speech audiometry)
SDS (speech discrimination score)
Kurang dari 100%
Kesan : tuli sensorineural
• Audiometri impedans :
Timpanogram tipe A (normal) reflex stapedius ipsilateral negatif atau positif sedangkan kontra lateral positif.
Kesan : tuli sensorineural koklea
Tatalaksana
Berdasarkan Teori Berdasarkan Kasus
• Tirah baring sempurna (total bed rest) Medikamentosa
• Methylprednisolone 1 mg/kgBB/hr, tapering off tiap 3-5 • Methylprednisolone 2x16/12/8/4mg tapering off tiap
hari (hati-hati pada pasien diabetes melitus) 3 hari
• Vitamin C 500 mg 1 x 1 tablet perhari, vitamin E 1 x1 • Ranitidin 2x1 tablet
tablet • Neurobion 3x500mg
• Neurobion (neurotonik) 3X1 tablet perlhari • Vitamin C 500mg 1x1
• Diit rendah garam dan rendah kolesterol • Vitamin E 1x1 tablet
• Tuli berat >70dB: methylprednisolone intravena 250- Non-Medikamentosa
500mg/hari • Tirah baring
• Tidak ada perubahan: intratimpani kortikosteroid • Diet rendah garam
• Obat lambung untuk pencegahan gangguan lambung • Diet rendah gula
• Hiperbarik oksigen terapi (HBO) • Diet rendah kolesterol
• Hiperbarik oksigen terapi
• Rujuk pasien ke spesialis THT
• Rujuk pasien ke penyakit dalam
Daftar Pustaka
1. Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J., et al (ed). 2017. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke-7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2. Mathur NN. Sudden Hearing Loss. 2019. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/856313-overview#a5
3. Munilson J, Yurni. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuli Mendadak. 2011.
4. Screiber BE, Agrup C, Haskard DO, Luxon LM. Sudden Sensorineural Hearing Loss. 2010. The Lancet. Vol 375.
Pp 1203-11
5. Burke D. Hearing Loss. 2019. Available from:
https://www.healthline.com/health/hearing-loss#What-Are-the-Symptoms-of-Hearing-Loss?-
6. Nazario B. Hearing Loss. 2020. Available from:
https://www.webmd.com/a-to-z-guides/hearing-loss-causes-symptoms-treatment
7. National Institute for Health and Care Excellence. Hearing Loss in Adults. 2018. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536553/