Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS

OTITIS MEDIA EFUSI

Pembimbing : dr. Arroyan Wardhana, Sp.THT-KL


Kelompok : Rizki Maulana (1102015202)
Octavina Nurul F (1102015174)
Desy Indriani (1102014069)
Identitas Pasien

 Nama : An. M
 Usia ` : 10 tahun
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 Alamat : sukamulya, garut
 No. RM : 1234
 Tanggal Masuk RS : Kamis,29 Juni 2020
 Tanggal Periksa : Kamis, 29 Juni 2020
 Berat Badan : 20 Kg
 Tinggi Badan : 125 cm
 Nama Ibu Pasien : Ny. A
 Usia Orangtua : 48 tahun
Anamnesis

• Keluhan utama : Pendengaran yang dirasa semakin berkurang sejak satu minggu
ini
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD Garut dengan keluhan pendengaran yang semakin berkurang sejak
1 minggu yang lalu. Keluhan disertai dengan pilek dan bersin-bersin sejak 2 bulan yang
lalu. Keluhan disertai dengan hidung berair yang hilang pada siang hari dan kadang
tersumbat. Orang tua pasien juga mendapat laporan bahwa pasien sering tidak mendengar
perkataan gurunya.
Anamnesis

Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah mengeluh hal serupa


sebelumnya. Riwayat alergi (-), riwayat trauma telinga(-)

Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang


mengalami hal serupa

Riwayat kebiasaan : Pasien sering makan es.


Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Suhu : 36,8C
Pemeriksaan Fisik

 Status Generalis
 Kulit : Dalam batas normal
 Mata : Dalam batas normal
 Pemeriksaan Leher : Dalam batas normal
 Pemeriksaan Thorax
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
 Pemeriksaan Abdomen : Dalam batas normal
 Pemeriksaan Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Lokalis – THT
Telinga
KESIMPULAN : TULI KONDUKTIF

TIMPANOMETRI :
kanan : efusi/cairan ditelinga tengah
Kiri : efusi/cairan ditelinga tengah
Status Lokalis – THT
Hidung
Tenggorokan Pemeriksaan Maksilofacial
 
Pemeriksaan N.VII
Tonsil : T1-T1 Menutup mata : Simetris kanan-kiri
Dinding Pharynx : Hiperemis (-) Mengangkat alis : Simetris kanan-kiri
Uvula : Hiperemis (-) Senyum : Simetris kanan-kiri

 
Pemeriksaan Leher
 
Pembesaran KGB (-)
RESUME

Pasien datang dengan keluhan pendengaran yang semakin berkurang sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai
dengan pilek dan bersin-bersin sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan hidung berair yang hilang pada
siang hari dan kadang tersumbat. Orang tua pasien juga mendapat laporan bahwa pasien sering tidak mendengar
perkataan gurunya.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36.8 C. pada status lokalis telinga
Membran Timpani tampak putih keruh dengan reflex cahaya (-), dan pada Tes pendengaran menggunakan
penala didapatkan hasil Tuli Konduktif.
Diagnosis

 Diagnosis : OME ADS


 Diagnosis Banding : OMA Stadium Oklusi Tuba ADS
Terapi

 Pseuefedrin HCL Syr 3x5ml


 Amoxicilin Syr 3x25ml
Prognosis

 Quo ad vitam : dubia ad bonam


 Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
OTITIS MEDIS EFUSI
DEFINISI

Otitis media efusi (OME) adalah suatu proses inflamasi mukosa telinga
tengah yang ditandai dengan adanya cairan non-purulen di telinga
tengah tanpa tanda infeksi akut.2,7 Nama lain penyakit ini antara lain
glue ear, allergic otitis media, mucoid ear, otitis media sekretoria, otitis
media non-supuratif, dan otitis media serosa
EPIDEMIOLOGI

Indonesia  Prevalensi OME


pada anak TK danSD 26,7%

AS  90% anak usia <10


tahun pernah menderita
OME.
Neonatus (0-12%), I tahun
(12%), 2 tahun (7-12%), 5
tahun (4-17%), 6-9 tahun
(3-9%)
17
ETIOLOGI – Gangguan Fungsi Tuba

Aerasi ke rongga telinga Telinga tengah


Ggn. Fungsi tuba
tengah tergamggu mengalami tekanan -

Retraksi membrane
Terjadi infiltrasi
timpani dan
akumulasi sekret di populasi sel-sel
Permeabilitas kapiler
rongga telinga tengah inflamasi dan sekresi
meningkat dan terjadi
kelenjar
transudasi
ETIOLOGI – Infeksi

Infeksi bakteri merupakan faktor penting dalam patogenesis terjadinya OME


sejak dilaporkan adanya bakteri di telinga tengah

Streptococcus Pneumonia, Haemophilus Influenzae, Moraxella Catarrhalis  bakteri


pathogen terbanyak ditemukan dalam telinga tengah
ETIOLOGI – Status Imunologi

Faktor imunologis yang cukup berperan dalam OME adalah sekretori Ig A.


immunoglobulin ini diproduksi oleh kelenjar di dalam mukosa kavum timpani.
Sekretori Ig A terutama ditemukan pada efusi mukoid dan di kenal sebagai suatu
imunoglobulin yang aktif bekerja dipermukaan mukosa respiratorik.
ETIOLOGI – Alergi

Etiologi dan patogenesis otitis media oleh karena alergi mungkin disebabkan oleh
satu atau lebih dari mekanisme di bawah ini :
 Mukosa telinga tengah sebagai organ sasaran ( target organ )
 Pembengkakan oleh karena proses inflamasi pada mukosa tuba Eustachius
 Obstruksi nasofaring karena proses inflamasi, dan
 Aspirasi bakteri nasofaring yang terdapat pada sekret alergi ke dalam ruang
telinga tengah.
KLASIFIKASI
OTITIS MEDIA SEROSA AKUT OTITIS MEDIA SEROSA KRONIK
Secret encer di telinga tengah secara tiba-tiba yang Secret pada otitis media serosa kronik dapat kental
disebabkan gangguan fungsi tuba seperti lem, maka disebut glue ear, bisa akibat OMA
yang tidak sembuh sempurna
Gejala yang biasa timbul adalah pendengan berkurang, Pada keadaan kronis secret yang terbentuk secara
ada rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada
terdengae lebih nyaring/berbeda. Kadang terasa seperti telinga yang berlangsung lama .
ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi
berubah.
otoskopi terlihat membrane tumpani retraksi. Kadang- Pada otoskopi terlihat membrane timpani utuh,
kadang tampak gelembung udara/permukaan cairan retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabuan.
dalam kavum timpani. Tuli konduktif dapat dibuktikan Perasaan tuli pada otitis media serosa kronik lebih
dengan garpu tala menonjol
PATOFISIOLOGI

 2 mekanisme utama yang menyebabkan OME:


 Kegagalan fungsi tuba eustachi
 Kegagalan fungsi tuba eustachi untuk pertukaran udara pada telinga tengah dan juga tidak dapat
mengalirkan cairan.
 Peningkatan produksi sekret dalam telinga tengah
 Dari hasil biopsi mukosa telinga tengah pada kasus OME didapatkan peningkatan jumlah sel yang
menghasilkan mukus atau serosa.
Sembuh / normal

Tuba tetap
terganggu tanpa
infeksi

Gg tuba Tekanan negatif Efusi OME


telinga tengah

Tuba tetap
terganggu +
ETIOLOGI: infeksi
Barotitis
Alergi
Infeksi
OMA
Sumbatan (sekret,
tampon, tumor)

Sembuh OMSK OME


MANIFESTASI KLINIS

Otitis Media Serosa Akut

Gejala:
-Pendengaran yang berkurang (tuli konduktif <35dB)
-Rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda.
-Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah.
-Nyeri dalam telinga
-Tinitus, vertigo, atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk yang ringan.
 Pada pemeriksaan fisik memperlihatkan
 imobilitas gendang telinga pada penilaian dengan otoskop pneumatik.
 Pada otoskopi : membrana timpani retraksi, tampak berwarna kekuningan,
kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam cavum timpani
 Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna kapur.
Transudat otitis media serosa
Dengan air
fluid level
Otitis Media Serosa Kronik

 Perbedaan antara kondisi otitis media serosa akut dengan otitis media serosa
kronik hanya pada cara terbentuknya sekret.
 cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan
kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga
mastoid
 Sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada
telinga yang berlangsung lama
 Lebih sering terjadi pada anak-anak.
 Sekret kental seperti lem (glue ear).
Otitis Media Serosa Kronik

• Gejala :
 Perasaan tuli lebih menonjol karena adanya sekret kental. (40-45 dB)
• Pemeriksaan fisik :
 Pada otoskopi terlihat membran timpani utuh, retraksi, suram/ keruh, kuning kemerahan atau
keabu-abuan.
 Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna kapur.
Diagnosa

 Anamnesa
 Telinga seperti tertutup/ rasa penuh?
 Tinitus frekuensi rendah?
 Pendengaran berkurang, diplakusis?
 Otofoni?
 Riwayat alergi?
 Riwayat infeksi saluran napas atas?
 Riwayat keluarga?
 Aktivitas akhir-akhir ini?
 Pemeriksaan Fisik
 Bisa didapatkan nyeri tumpul, nyeri tarik (-), nyeri tekan tragus (-), kondisi liang telinga luar dBn.
 Otoscope
 Pemeriksaan otoskopik dapat memperlihatkan:
 Membran timpani yang retraksi (tertarik ke dalam), dan opaque yang ditandai dengan hilangnya refleks
cahaya
 Warna membran timpani bisa merah muda cerah hingga biru gelap.
 Processus brevis maleus terlihat sangat menonjol dan Processus longus tertarik medial dari membran
timpani.
 Adanya level udara-cairan (air fluid level) (2i,10i)
 Pneumatic otoscope
 Untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara -->
Gerakan gendang telinga yang berkurang atau tidak ada sama sekali dapat dilihat
dengan pemeriksaan ini.
 Pemeriksaan Tuba
 Untuk menilai ada tidaknya oklusi tuba --> (manuver Valsava, pulitzer balik)
 Pemeriksaan Pendengaran :
 Tes Pendengaran dengan Garpu Tala
 Impedance audiometry (tympanometry)
 Pure tone Audiometry
Otitis media serosa akut Otitis media serosa kronik

Sekret Cairan serosa Cairan sangat kental (glue ear)

Terbentuk nya sekret tiba –tiba di sertai rasa nyeri Bertahap tanpa rasa nyeri

Epidemiologi Dewasa Anak - anak


Gejala Pendengaran berkurang Tuli lebih (40 – 50 dB)

Otoskopi Membran timpani retraksi, tampak Membran timpani retraksi, utuh, suram,
gelembung udara dan permukaan cairan kuning kemerahan / keabuan
dalam kavum timpani

Pengobatan Vasokonstriktor Antihistamin – dekongestan


Antihistamin Miringotomi
Perasat valsava Pipa ventilasi
Miringotomi
Pipa ventilasi
DIAGNOSIS BANDING

Gejala dan tanda OMA Otitis media efusi

Nyeri telinga, demam, rewel + -

Efusi telinga tengah + +

Membrane timpani suram + +/-

Kavum timpani menggembung +/- -

Berkurangnya pendengaran + +
TATALAKSANA

 Penatalaksanaan OME yang pernah diteliti antara lain :


A. Kortikosteroid
 Clinical practice guideline dari American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery
tidak merekomendasikan penggunaan kortikosteroid oral ataupun intranasal. Metaanalisis
menunjukkan tidak ada manfaat steroid oral dalam 2 minggu.
 Namun, steroid oral dengan antimikroba lebih bermanfaat jangka pendek dibandingkan
antimikroba saja setelah beberapa minggu.
TATALAKSANA

B. Antibiotik
 Amoksisilin
 dipergunakan sebagai antibiotik lini pertama.
 penyembuhan dengan amoksilin dengan atau tanpa kombinasi antihistamin dekongestan, 2 kali
lebih tinggi dibandingkan plasebo.
 Ciprofloxacin topical
 Penggunaan obat ini diindikasikan pada pasien OME bilateral pediatrik yang sudah dioperasi
dengan myringotomi-tube insertion. Dosisnya 6 mg pada masing-masing telinga, kemudian cairan
efusi diisap dengan suction.
TATALAKSANA

C. MIRINGOTOMI (TIMPANOSTOMI)

Untuk evakuasi cairan dari dalam telinga Indikasi pembedahan pada OME tergantung
tengah. Tujuannya adalah menghilangkan status pendengaran, gejala, risiko tumbuh
cairan di telinga tengah, mengatasi gangguan kembang, dan kemungkinan efusi sembuh
pendengaran, mencegah kekambuhan, spontan. Operasi dilakukan setelah
mencegah gangguan perkembangan kognitif, pengobatan konservatif selama 3 bulan gagal.
bicara, bahasa, dan psikososial.
TATALAKSANA

D. Pemasangan Tube Ventilasi (Grommet's Tube)

 Tube ventilasi ini dipasang sifatnya sementara, berlangsung


6 hingga 12 bulan di dalam telinga hingga infeksi telinga
bagian tengah membaik dan sampai tuba Eustachi kembali
normal.
 Selama masa penyembuhan ini, harus dijaga agar air tidak
masuk kedalam telinga karena akan menyebabkan infeksi
lagi.

Gambar 6. Grommet’s Tube


KOMPLIKASI

Otitis media yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. Cairan di telinga
tengah dan otitis media kronik dapat mengurangi pendengaran anak serta menyebabkan masalah dalam
kemampuan bicara dan bahasa.Komplikasi dapat berupa:
 Kista di telinga tengah
 Kerusakan permanen dari telinga dengan hilang fungsi pendengaran yang parsial/sebagian atau seluruhnya.
 Skar pada membran timpani (timpanosklerosis).
 Kesulitan berbicara dan berbahasa
 Kolesteatoma.
PROGNOSIS

 Secara umum, prognosis untuk otitis media dengan efusi baik. Sebagian besar episode sembuh
secara spontan tanpa intervensi, dan banyak yang tidak terdiagnosis.
 Namun, 5% dari anak-anak yang tidak diobati dengan pembedahan memiliki otitis media efusi
yang persisten pada 1 tahun. Intervensi bedah secara signifikan meningkatkan pembersihan efusi
telinga tengah pada populasi ini, tetapi manfaat untuk perkembangan bicara dan bahasa serta
kualitas hidup masih kontroversial
PENCEGAHAN

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat mengurangi prevalensi otitis media efusi:
 menghindari rokok atau asap rokok,
 memperpanjang ASI ekslusif,
 pada pasien anak disarankan tidak sering ke tempat ramai berisiko (contoh: day care center,
tempat ramai lain dengan banyak penderita ISPA, dll)
DAFTAR PUSTAKA

 Choung YH, Shin YR, Choi SJ, Park K, Lee JB, Han DH, et al. 2008. Management for the children with otitis
media with effusion in the tertiary hospital. Clin Experiment. Otorhinolaryngol. 1(4):201-5.
 Felman AS. Tympanometry: Procedures, interpretation, and variables. In: Feldman AS, Wilber LA, editors.
Acoustic impedance and adimittance: The measurement of middle ear function. Williams & Wilkins:
Baltimore; 1976 .p.103.
 Commerse.2009. Infeksi Telinga dan Tuli. [6 screens] Cited 21 Juni 2009. Available from:
http://www.entsurgery.com.sg/indo/index.php
 Dhingra, PL. Editor: Otitis Media With Effusion. Disease of Ear, Nose and Throat. New Delhi: B.I.Churchill
Livingstone Pvt ltd.2005.p 64-67.
 Cook. K. 2005. Otitis Media. Cited 7 May 2011. Available from :
http://www.emedicine/emerg/emedicine/htm.351.topic (8)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai