HUBUNGAN SEKSUAL
PAJANAN DARAH, PRODUK DARAH ATAU ORGAN DAN JARINGAN YANG
TERINFEKSI
PENULARAN DARI IBU KE ANAK
Periode kehamilan
Selama kehamilan, kemungkinan bayi tertular HIV sangat kecil
Periode persalinan
Pada periode ini, resiko terjadinya penularan HIV lebih besar jika dibandingkan periode kehamilan. Penularan
terjadi melalui transfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan darah atau
sekresi maternal saat melahirkan.
Periode Post Partum
Cara penularan yang dimaksud disini yaitu penularan melalui ASI. Berdasarkan data penelitian De Cock, dkk
(2000), diketahui bahwa ibu yang menyusui bayinya mempunyai resiko menularkan HIV sebesar 10- 15%
dibandingkan ibu yang tidak menyusui bayinya
PROGRAM PREVENTION OF
MOTHER TO CHILD
TRANSMISSON (PMTCT)
Pelayanan Pencegahan Penularan
HIV dari Ibu ke Anak Prevention of Mother to
Child HIV Transmission (PMTCT) merupakan bagian dari pelayanan perawatan,
dukungan dan Pengobatan/CST bagi pasien HIV/AIDS. Pelayanan PMCT
menjadi perhatian karena epidemic HIV/AIDS di Indonesia meningkat dengan
cepat, dimana penularan HIV dari ibu ke anak terus meningkat seiring
bertambahnya jumlah perempuan pengidap HIV , dari data pada tahun 2008 dari
jumlah ibu hamil yang mengikuti test HIV sebanyak 5.167 orang dimana 1.306
(25%) diantaranya positive HIV.
Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Bayi bertujuan untuk:
Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Bayi.
Mengurangi dampak epidemi HIV terhadap Ibu dan Bayi.
Srategi yang dilakukan dalam kegiatan PMTCT, yaitu:
Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduktif.
Pencegahan kehamilan yang tidak direncananakan pada ibu dengan status pisitif HIV.
Pencegahan terjadinya penularan HIV, dari ibu yang Positif HIV kepada bayi yang
dikandungnya.
Merujuk ibu dengan HIV positif ke sarana pelayanan kesehatan tingkat Kabupaten atau
Provinsi untuk mendapatkan layanan tindak lanjut.
Sasaran Program PMTCT
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Biodata Klien
Riwayat Penyakit
Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan (Subyektif)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan manifestasi HIV, ekskoriasi dan diare pada kulit
Diare yang berhubungan dengan kuman patogen usus dan/atau infeksi HIV
Risiko terhadap infeksi berhubungan dengan immunodefisiensi
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keadaan mudah letih, kelemahan, malnutrisi,
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, dan hipoksia yang menyertai infeksi paru
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan asupan oral.
Isolasi sosial berhubungan dengan stigma penyakit, penarikan diri dari sistem pendukung,
prosedur isolasi dan ketakutan bila dirinya menulari orang lain.
Berduka diantisipasi berhubungan dengan perubahan gaya hidup serta pernannya, dan dengan
prognosis yang tidak menyenangkan.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan cara-cara mencegah penularan HIV dan perawatan
mandiri.
INTERVENSI
Diare yang berhubungan dengan kuman patogen usus dan/atau infeksi HIV
Intervensi: Nilai pola defekasi, frekuensi defekasi, dan konsistensi feses serta
pasien yang melaporkan rasa sakit pada perut terkait dengan defekasi. Kuantitas
dan volume feses cair diukur untuk mencatat kehilangan volume cairan. Kultur
feses untuk menentukan penyebab diare. Konseling untuk pengobatan dan asupan
makanan yang adekuat.
INTERVENSI
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan asupan oral
Intervensi: Status nutrisi dinilai melalui memantau BB, asupan makanan, antropometri,
kadar albumin, BUN, protein serta transferin dalam serum. Pengendalian mual dan
muntah dengan obat antiemetik dapat meningkatkan asupan diet pasien. Menganjurkan
pasien memakan makanan yang mudah ditelan dan menghindari makanan kasar, pedas
atau lengket, serta terlalu panas atau dingin. Menganjurkan menjaga higiene oral
sebelum dan sesudah makan. Jadwal makan harus diatur sehingga tidak jatuh pada saat
pasien baru saja menjalani tindakan yang menyebabkan nyeri dan dalam keadaan
kelelahan. Konsultasi dengan ahli diet untuk menentukan kebutuhan nutrisi. Penggunaan
suplemen yang khusus dirancang untuk pengidap AIDS dapat dianjurkan pada pasien.
Bila asupan oral tidak dapat dipertahankan, memerlukan terapi nutrisi enteral atau
parenteral. Perawat komunitas atau perawatan di rumah (home care) dapat memberikan
pelajaran tambahan serta dukungan setelah pasien pulang dari rumah sakit.
TERIMA KASIH