Anda di halaman 1dari 30

ANATOMI DAN

FISIOLOGI
SALURAN CERNA
Kelompok 1
NAMA ANGGOTA

1. Lisa Indriana 207119005


2. Dea Amelia 207119027
3. Lilis 207119019
4. Ranika 207119015
5. Lani Milantika207119024
6. Lulu Hikmatur207119020
7. Risky 207119031
Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap
proses perlepasan,
perlakuan dan absorbsi
Peta Konsep
First Section Third Section
Faktor Sifat Kimia Fisika Faktor Fisiopatologi
Zat Aktif

01 03
02
Second Section
Faktor Formulasi Dan
Teknologi
FAKTOR SIFAT FISIKA KIMIA ZAT AKTIF

suatu obat yang mempunyai


kelarutan dalam air sangat kecil
akan sulit sekali untuk diformulasi
sebagai bentuk sediaan intravena.
akan lebih mudah jika diformulasi
dalam suatu bentuk sediaan
intramuscula
Sifat Fisika dan Kimia Bahan Obat

Ukuran Partikel
Kristalin atau Amorf
Bentuk Garam
Hidrasi
Kelarutan Obat
Luas Permukaan
Ukuran
Partikel penurunan ukuran partikel zat
aktif akan meningkatkan luas
permukaan kontak zat aktif dan
baik persamaan noyes dan
pelarut
Whitney ataupun Nest dan
Bruner menyatakan laju
kelarutan berbanding langsung ada hubungan linear dan
dengan luas permukaan efektif kecepatan absorpsi obat dengan
dari zat aktif yang kontak logaritma luas permukaan nya
penurunan ukuran partikel dapat meningkatkan laju absorpsi bila pengecilan
ukuran tersebut mempengaruhi proses pelarutan. pengurangan ukuran partikel
berperan tidak hanya pada laju penyerapan tetapi juga pada kecilnya derajat
kelarutan suatu senyawa

Log s / So = aVү / 2,303 R T . r


S = kelarutan partikel yang di mikronisasi
So = kelarutan partikel yang tidak di mikronisasi
Ү = tegangan permukaan
V = volume molar
R = tetapan gas
T = suhu mutlak
R = jari-jari partikel
bahan-bahan obat yang diketahui ada
berbeda absorpsi bila diberikan dalam
bentuk yang halus dengan yang tidak
halus mencakup antara lain:aspirin,
barbiturat, kloramfenikol, Dugoxin,
griseofulvin, hidroxyprogesteron
asetat, nitrofurantoin spironolactone,
sulfadiazine, sulfamethoxin,
sulfamethizone, tetracycline dan
tolbutamide
Kristalin Atau Amorf

bentuk amorf tidak mempunyai struktur tertentu, ada


ketidakteraturan dalam tiga dimensinya. Secara umum
Amos lebih mudah larut daripada bentuk
kristalcontohnyanovobiocin dan kloramfenikol palmitat
tidak aktif jika diberikan dalam bentuk
crystallinepenisilin G lebih stabil dalam bentuk
amorfsediaan insulin injeksi berbentuk kristalin zing-
insulin yang durasi efeknya lebih lama
Bentuk Garam

 obat yang terionisasi lebih mudah larut dalam air daripada yang tidak
pembentukan garam bertujuan untuk menambah senyawa asam dan
basa yang sukar larut dalam air menjadi bentuk garamnya sehingga
diperoleh peningkatan laju larutan

contohnya:
penisilin, barbiturat, tolbutamide, tetracycline, quinidine, vitamin yang
larut dalam air, preparat sulfat Quinine
HIDRASI

Waktu pembentukan kristal, pelarut dapat


membentuk ikatan stabil dengan obat dan disebut
solvat, kalau air sebagai pelarut maka ikatan ini
disebut hidrat. bentuk anhidratnya terutama dalam
hal disolusi. misalnya ampicillin hidrat lebih mudah
daripada ampicillin trihydrate
KELARUTAN OBAT

suatu obat yang bersifat basa akan larut dalam media asam
karena pembentukan garam yang larut. suatu obat yang
bersifat asam akan menjadi larut dalam usus dengan
membentuk suatu garam yang larut pada pH yang lebih basa.
kelarutan dapat diperbaiki dengan penambahan suatu bahan
tambahan yang bersifat asam atau basa
LUAS PERMUKAAN
usus halus, terutama mukosa duodenum,
mempunyai luas permukaan yang besar untuk
absorpsi obat. untuk memastikan absorpsi cepat
suatu obat setelah pemberian oral, maka obat
tersebut harus mencapai duodenum secara cepat.
secara anatomik, obat untulan pertamakali akan
mencapai lambung. selanjutnya lambung
menggosongkan isinya ke dalam usus halus, yang
mempunyai kapasitas terbaik untuk absorpsi obat
berbagai faktor yang mempengaruhi motilitas
pencernaan dapat mempengaruhi laju absorpsi obat
FAKTOR FORMULASI DAN TEKNOLOGI

metode yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan pelarutan :


 penggunaan prosedur teknologi yang dapat mengubah keadaan fisik
zat aktif (pembentukan eutektik)
 penggunaan bahan pelarut (co-slute) yang dapat :
o membentuk larutan padat dan kompleks
o mengubah tetapan dielektrik cairan pelarut
 bahan penglarut micellar
 pengaruh dengan senyawa yang lebih hidrofil
A. pembentukan campuran autentik

 Eutektik terjadi bila dua bahan padat dicampur membentuk suatu paduan yang cair,
karena turunannya titik lebur. Dalam keadaan ini kedua bahan atau zat tetap berada
dalam keadaan molekuler
 Campuran ini dibuat dengan cara meleburkan kedua campuran tersebut >
mencampurnya hingga dingin dan memadat > diseburkan
 pada saat ini zat aktif berada dalam dispersi molekular padat
 Bila campuran ini di larutan maka akan segera melepaskan zat aktif dengan
demikian dapat meningkatkan kelarutan

contoh campuran eutetik dan larutan padat:

Manitolurea (dengan kloramfenikol atau dengan sulfatiazol). Asam suksinat (dengan


griseofulvin). Polyvinylpyrrolidone (dengan griseofulvin atau dengan reserpine). Asam
akrobat (dengan sulfatiazol). Asam deoksikholin
B. pembentukan Kompleks

 ikatan kompleks dapat terbentuk bila dua atau lebih bahan/zat terikat dengan
kekuatan intermolekuler, ikatan hidrogen, ikatan van de waals, ikatan kompleks
biasanya udah larut daripada bahan/zat nya masing-masing
 pembentukan kompleks dapat meningkatkan kelarutan
 tetapi Komples tidak dapat melintas membran, namun karena ikatan dalam
kompleks merupakan ikatan reversibel, sehingga kompleks dapat kembali terputus
dan terserap oleh membrane
 tujuan pembentukan kompleks ialah memodifikasi sifat obat yang tidak diinginkan
tanpa menghilangkan aktivitas farmakologisnya

contoh :

kompleks polyethylene Glycol (polietilengikol) dan asam salisilat kompleks garam kalsium
dan tetrasiklin
C. bahan yang modifikasi konstanta dielektrik lingkung solusi

penemuan senyawa tertentu seperti gliserin,. polioksi - etilen glikol, profil etika dan
lain-lain dapat mengubah tetapan dielektrik cairan fisiologik sehingga memudahkan
larutan

D. solubilisasi dengan pembentukan Michella

molekul bahan-bahan yang mempengaruhi permukaan berupa rantai lipofil dan sebagian
hidrofil, pada konsentrasi tertentu membentuk agregat yang disebut misella bagian polar
molekul untuk mengarah ke tengah lingkungan air yang memungkinkan termasuknya obat
yang bersifat lipofil (tidak larut dalam air)mekanisme ini dapat menenagkan mengapa garam
empedu membentuk larutan seperti misalnya dalam saluran cerna (intestinal) missela
memberikan opsi obat-obat yang relatif sulit dalam lingkungan intestinal ini misalnya
griseofulvin dan hexaostero
E. Pelaspisan dengan bahan yang lebih hidrofil

Partikel bahan bahan zat/aktif/obat yang sulit di


larutkan dalam air bila di lapisi/dibungkus dengan
bahan yang sangat hidrofil, dengan cepat dapat
membasahi fartikel obat, dan ini mempengaruhi
absobsi. Contoh pelapisan obat dalam larutan
gummi arabikum
faktor fisiopatologi

Faktor fisiologi

1. faktor pengosongan lambung


2. Waktu transit pada usus
3. Abnormalitas saluran cerna
4. Isi lambung; obat lain, cairan,
makanan
5. pH saluran cerna
6. Metabolisme pada heparcury
SALURAN PENCERNAAN

Pengosongan pada kondisi normal: lambung


2-4 jam, usus 4-10 jam.
Obat yang mempercepat pengosongan
lambung: laksansia, Obat yang memperlama
pengosongan lambung:amitriptilin HCl
Contoh obat yang berkurang dengan
percepatan pengosongan lambung: digoxistly
of hydrogen and helium
METABOLISME HEPAR
LOW First-Pass:
- Analgesik aspirin
- Antiangina nitrogliserin
PADA LANSIA

1. Keasaman lambung meningkat - Calcium chanel bloker verapamil


2. Aliran darah pada saluran cerna berkurang

3. Jumlah sel untuk absorpsi berkurang

4. Peristalitik usus dan lambung berkurang


01 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
02 ABSORBSI OBAT
03 1. Biologis / Hayati
a. Kecepatan pengosonganLambung
b. Motilitas Usus
c. pH Medium
d. Jumlah pembuluhdarah setempat
2. Hakiki Obat
e. Polaritas >koefesien partisi
f. Semakin nonpolar semakin mudah diabsorbsi
3. Makanan
Paracetamol terganggu absorpsinya dengan adanya makanan dalam lambung,maka
dapat diberikan 1 jamsetelah makan.
4. Obat LainKarbon aktif dapatmenyerap obat lain.Karbon aktif dapat menyerap
obat lain.
5. Cara pemberian Per oral dan intra vena berbeda absorpsinya.
01 FAKTOR FISIOLOGI BIOLOGI ABSOBSI
02 OBAT
03
1. pH di lumen gastro intestinalKeasaman cairan gastro intestinal yang
berbea-beda di lambung (pH 1-2)duodenum (pH 4-6)
→sifat-sifat dan kecepatan berbeda dalam absorpsisuatu obat.

Menurut teori umum absorpsi : obat-obat golongan asam lemah organic


lebih baik di absorpsi di dalam lambung daripada di intestinum karena
fraksi nonionic dari zatnya yang larut dalam lipidlebih besar dari pada kalau
berada
2. Motilitas gastro intestinal dan waktu
Pengosongan lambung diperlama oleh
lemak dan asam-asam lemak dan
makanan,depresi mental, penyakit-
penyakit seperti gastro enteritis, tukak
lambung (gastric ulcer) dll.Pemakaian
obat-obat juga dapat mempengaruhi
absorpsi obat lainnya, baik dengan cara
mengurangi motilitas (misal obat-obat
yang memblokir reseptor-reeptor
muskarinik) atau dengan cara
meningkatkan motilitas (misalnya
metoklopropamid, suatu obat yang
mempercepat pengosongan lambung).
02
01
3. Aliran Darah (blood flow) dalam intestine

Debit darah yang masuk ke dalam jaringan


1. Permeabilitas membrane GI terhadap
usus dapat berperan sebagai kecepatan
pembatas (rate limited) dalam absorpsi
obat, dan
obat. 2. Perfusi atau kecepatan aliran darah
Dalam absorpsi gastro intestinal atau in didalam barrier GI membawa zat terdifus ke
vivo sebagai proses yang nyata untuk hati Aliran darah normal disini + 90oml/menit
proses penetrasi zat terlarut lewat barrier
itu sendiri.Maka ditentukan oleh 2 langkah
utama,
Yaitu:

02
01
 EFEK MAKANAN ATAS ABSORBSI
1. Kadang-kadang tak bisa diberikan dalam kondisi demikian Karena
obat dapat mengiritasi lambung.
Ex: Asetosal ( dapat menyebabkan iritasi karena bersifat asam).

2. Kecepatan absorpsi kebanyakan obat akan berkurang bila diberikan


bersama makanan.
Ex: Digoksin, Paracetamol, Phenobarbital (obat sukar larut)

3. Pemakaian antibiotika setelah makan seringkali ~ penurunan


bioavailabilitasnya maka harus diberikan sebelum makan.
Ex: Tetraciklin, Penisilin, Rifampisin, Erytromycin strearat
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FISIKA
KIMIA ATAS ABSORBSI
Antibiotik penisilin

Penisilin oral bisa diformulasikan sebagai asam bebas yang bersifat sukar
larut, atau dalam bentuk garam yang mudah larut.
Jika penisilin dalam bentuk garam kalium diberikan, maka obat
tersebut akan mengendap sbg asam bebas setelah mencapai
lambung, dimana pH nya rendah, membentuk suatu suspensi dengan
partikel-partikel halus dan diabsorpsi dengan cepat.
Tetapi bila diberikan dalam bentuk asam, maka penisilin bentuk
asam ini sukar larut dalam lambung dan absorpsinya jauh lebih
lambat, sebab partikel-partikel yng terbentuk adalah besar.
Pertanyaan dan Jawaban dalam Presentasi
1. Penanya: Darlene Nabila Zetta (207119030)
Pertanyaan: Jelaskan bagaimana pembentukan kompleks dalam meningkatkan
kelarutan?
Jawaban: Kemampuan silodektrins untuk pembentukan kompleks dapat
dipengaruhi factor salah satunya adalah pelarut, ukuran relative rongga silodektrins
dapat berpengaruh terhadap ukuran molekul guest yang dapat meningkatkan kelarutan.
(risky 207119031)

2. Penanya: Rizky Wulandari (207119004)


Pertanyaan: Apa saja yang termasuk bahan CO-solid yang digunakan untuk
meningkatkan pelarut?
Jawaban: Kosolven seperti etanol, propilen glikol dan glikofural telah rutin
digunakan sebagai zat untuk meningkatkan kelarutan obat dalam larutan pembawa
berair. (Lani 907119024)
Lanjutan…
3. Penanya: Lu’lu Sofiyana (207119022)
Pertanyaan: Apa saja tanda dan gejala disfungsi motilitas gastrointestinal serta
serta fotofisiologinya?
Jawaban: Gastroparesis merupakan gangguan pencernaan yang dapat memicu
gejala berupa mual hingga masalah kadar gula darah dan nutrisi. ( Lilis 207119019)

4. Penanya: Imroatul Azizah (207119021)


Pertanyaan: Mengapa pada suatu obat yang mempunyai kelarutan dalam air
sangat kecil akan sulit sekali untuk diformulasikan sebagai bentuk sediaan
intravena?
Jawaban: Injeksi melalui intravena, salah satunya adalah infus. Dilansir dari
Healthline, ini artinya obat diberikan langsung ke dalam pembuluh darah
menggunakan jarum atau tabung. Istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh
darah. Senyawa obat mempunyai kelarutan kecil dalam air merupakan suatu
tantangan dalam perkembangan obat baru. (Lisa (207119005) dan Dea (207119027)

Anda mungkin juga menyukai