Anda di halaman 1dari 16

BAHAYA KIMIA DAN

BIOMONITORING
Dosen Pengampu : Putri Sahara Harahap , SKM,M.KKK

Kelompok V
OUTLINE

01 ● Latar Belakang
● Sumber limbah industry
02
● Karakteristik limbah indsutri
03 ● Kesimpulan
● Daftar pustaka
04
01

02 Latar belakang
03
Lingkungan yang kita tempati tidak selamanya berada pada
04 kondisi stabil dan seimbang. Sebagian ulah manusia telah
mengubah fungsi lingkungan dari sebagaimana mestinya.
Beberapa hewan maupun tumbuhan memiliki kepekaan
tersendiri terhadap perubahan lingkungan tersebut.
01
Penurunan keanekaragaman jenis ataupun penurunan populasi
02 menjadi indikator telah terjadinya gangguan, pencemaran
lingkungan, atau ketidakseimbangan lingkungan. Penggunaan
03 hewan ataupun tumbuhan indikator untuk menilai kondisi
lingkungan (biomonitoring) kini mulai banyak dilirik (minimal
dalam tatanan didiskusikan).
04
—latar belakang
TEORITIS

01 Teoritis Teoritis
Melalui penentuan
02 Biomonitoring merupakan organisme yang
salah satu cabang ilmu dikatagorikan sebagai
pengetahuan yang dipakai bioindikator. Dengan
03
sebagai alat untuk memonitor menentukan bioindiaktor
kualitas lingkungan yang telah dari berbagai ekosistem
04 terpolusi. dapat ditentukan tingkat
kualitas lingkungannya
TEORITIS

01

02 Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan memelihara dan


memanfaatkan potensi sumberdaya, termasuk dari pencemaran.
03 Sebenarnya lingkungan pada umumnya mempunyai kemampuan untuk
membersihkan dirinya sendiri. Akan tetapi jika terlalu banyak polutan
yang dibuang, misalnya ke dalam aliran air, maka dapat melebihi
04
kemampuan aliran air untuk membersihkan dirinya sendiri.
Dasar – dasar biomonitoring

01

02
Biomonitoring adalah cara ilmiah untuk
mengukur paparan manusia dengan alam
03 maupun bahan kimia berdasarkan Tanda tersebut bisa berupa:
sampling dan analisis terhadap jaringan
a. Bahaya kimia itu sendiri
individu dan cairan.
04 Bahan sampling: darah, urine, ASI, udara b. Hasil metabolism zat kimia
nafas, rambut, kuku, lemak, tulang, dan atau perubahan lain pada
jaringan lain tubuh yang merpakan hasil
Tekhnik ini berdasarkan ilmu bahwa zat dari reaksi kimia dalam
kimia yang memasuki tubuh manusia iindividu
meninggalkan tanda yang menunjukkan
paparan ini.
Manfaat biomonitoring

01

02

03 Membantu dokter
mendiagnosa dan
Menaksir keefektifan Mengidentifikasi mengobati pasien yang
04 tahap yang diambil penelitian baru yang mungkin memiliki
untuk mengurangi dibutuhkan dan paparan tinggi yang tidak
paparan biasa terhadap suatu zat
tertentu
01
Risiko paparan
02

03
Apakah suatu zat kimia yang ditemukan dalam tubuh mengandung resiko tergantung dari 2 faktor :
04 a. Besarnya, rangkaian waktu, dan rute (proses pencernaan,pernapasan atau kontak kulit) dari paparan.
b. Tingkat racunnya, jika efek buruk dihubungkan dengan jenis paparan.
Resiko bisa terjadi jika seseorang:
-Sangat tidak terlindungi dalam waktu singkat
- Kurang terlindungi untuk waktu yang lama
c. Tidak terlindungi dari tingkat yang lebih rendah dari suatu senyawa dengan tingkat keberacunan yang tinggi.
Tujuan biomonitoring

1.Pada tahap awal tujuannya ialah untuk mengira-ngira tingkatan


01 mengenai zat kimia sintetis dan buatan pada jaringan manusia
dan cairan saat ini dan
02 2.Menyediakan data yang digunakan untuk pengambilan
keputusan mengenai kebutuhan penelitian yang akan datang.
03 Informasi yang dikumpulkan digunakan yang utama untuk :
menetapkan garis dasar dan tingkat referensi mengenai zat kimia
04 lingkungan.
mengidentifikasi zat kimia yang cocok mengenai kekurangan data
mengenai lingkungan dan ilmu tentang racun
3. Memperbaiki usaha biomonitoring di masa depan.
01

02

03

04
Biomonitoring dan
aplikasinnya
01 Biomonitoring secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya
penggunaan respon organisma secara sistematis untuk
mengevaluasi perubahan-perubahan kualitas lingkungan.
02 Biomonitoring yang merupakan konsep pemanfaatan
pengetahuan ekosistem dengan segala perubahannya sangat
03 tepat untuk dikembangkan dan digunakan untuk program
pengendalian kualitas lingkungan.
04
Aplikasi Biomonitoring Sebagaimana diketahui bahwa Biomonitoring bukan
01 hanya merupakan pengukuran langsung dari efek biologist yang dihasilkan
dengan adanya polutan. Namun bilamana efek polutan tersebut berlangsung
02 lama pada suatu jenis hewan, akan dapat menimbulkan perubahan pada
organisme tersebut sehingga dapat disebut sebagai tanda atau indikasi adanya
dampak negative dari pemaparan suatu jenis polutan pada suatu kawasan
03 perairan.Oleh karena itu, pada tahap kajian diperlukan pengukuran perubahan
biologi disertai pengukuran kualitas air, sehingga dapat dibandingkan antar
04 kerusakan biota yang terjadi dengan parameter kualitas lingkungan yang
diukur.
Kesimpulan

Biomonitoring perairan secara umum didefinisikan sebagai suatu upaya penggunaan respon
01 organisma perairan secara sistematis untuk mengevaluasi perubahan-perubahan kualitas
lingkungan perairan. Biomonitoring yang merupakan konsep pemanfaatan pengetahuan
02 ekosistem dengan segala perubahannya sangat tepat untuk dikembangkan dan digunakan untuk
program pengendalian kualitas perairan. Teknik ini diharapkan mampu memberikan indikasi atau
gambaran bahwa suatu lingkungan perairan cocok untuk spesies tertentu, dimana keberadaanya
03 menunjukkan kondisi ekosistem dan kualitas lingkungan yang spesifik, sehingga pada akhirnya
dapat disimpulkan bahwa keberadaan spesies tertentu menunjukkan kualitas lingkungan yang
04 tertentu pula.
Daftar pustaka

01

02 http://www.kelair.bppt.
http://eprints.umm.ac.id/46
877/7/Husamah%20Rahar
go.id/Jtl/2016/khusus2/
03 djanto%20-%20Bioindikat
http://journal.upgris.ac.i 04bio.pdf
d/index.php/bioma/articl or.pdf
04 - Jurnal
e/download/1498/1257 – eBook
THANK U !

Kelompok V

Anda mungkin juga menyukai