Anda di halaman 1dari 53

ASKEP KELUARGA PADA

PASIEN DIARE

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK XI
TRIJULI TRISWANTI ( 2720190125)
SUWARTI ( 2720290155 )
SUHANA NURDAWA ( 2720190119 )
Latar Belakang
 Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat peranan penting dalam
membantu mewujudkan kesehatan secara umum dimasyarakat karena kalau
bagian inti dari masyarakat sudah sehat tentunya kesehatan secara total dapat
terwujud.

 Di dunia terdapat 6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya karena penyakit
diare. Dimana sebagian kematian tersebut terjadi dinegara berkembang
termasuk Indonesia. Hal yang bisa meneyebabkan balita mudah terserang
penyakit diare adalah prilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan
lingkungan yang buruk.
 Diare adalah kondisi dimana terjadinya frekwensi defekasi abnormal 9 lebih
dari 3 kali perhari, serta perubahan isi ( lebih dari 200gr/hari ) dan konsistensi
( feses cair ) hal ini biasanya digabungkan dengan dorongan , ketidak
nyamanan perianal , inkontinensia atau kombinasi dari faktor-faktor ini.
Tinjauan Teori
A.Pengertian diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering dari
biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Beberapa pengertian diare
menurut beberapa ahli adalah
1. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali pada
anak, konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur
lendir dan darah atau hanya lendir saja. ( FK UI 1997 )
2. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal ditandai
dengan seringnya kehilangan cairan dan faeces yang tidak berbentuk (Susan
martin T 1998,8 )
3. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau
lendir dalam tinja ( Suharyono 1999: 51)
 Macam diare
 Menurut pedoman dari lab/ UPF ilmu kesehatan anak Universitas Airlangga (1994) diare
dapat dikelompokan menjadi:
 Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari
 Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
 Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
 Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau diklasifikan menjadi
1. Diare akut terbagi atas
a.Diare dengan dehidrasi berat
b.Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c.Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a.Diare persisten dengan dehidrasi
b.Diare persisten tanpa dehidrasi
3.Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
 Penyebab diare :

1.Faktor infeksi:
a.Infeksi enteral
b.Infeksi parenteral

2. Faktor makanan

3. Faktor psikologis
D. Patofisiologi

Sejumlah besar virus, bakteri/organisme protosoa dapat menyebabkan


gastroenteritis. Pada diare bayi yang paling sering patogen adalah virus dan
entero patogenik, Ecoli. Pada orang dewasa terdapat perbedaan yang berkaitan
dengan umur, apakah infeksi di daerah tropik dan faktor presipitasi seperti
pengorbanan antibiotik yang terdahulu atau imun. Enterokolitis menyebabkan
kram dan diare. Sedangkan gastro entero kolitis menimbulkan mual, muntah
dan kram. Dua cara utama dimana organisme patogen menyebabkan diare :
Invasi bakteri pada mukosa kolon menyebabkan peradangan ulserasi. Hal ini
menyebabkan diare berdarah dengan pasasi mucus dan nanah (sering disebut
disentri). Sekresi entero toksin bakterial menyebabkan sekresi air dan
elektrolit dengan diare berair yang banyak. Enterotoksin dapat dihasilkan
sesudah kolonisasi bakteri (tanpa invasi) pada usus halus (masa inkubasi 6-24
jam). Enterotoksin ini mungkin masuk ke dalam karena makanan yang
terkontaminasi kurang dimasak terutama oleh pencemaran makanan
stafilokoki (Carpenito, 2000: 188)
E. Manifestasi klinik

Menurut staf pengajar IKA FKUI (2000: 285), manifestasi klinik diare adalah sebagaiberikut:

1.Anak cengeng dan gelisah

2. Suhu tubuh meningkat

3. Tinja cair, warna kehijau-hijauan, disertai lendir atau darah

4. Anus dan daerah sekitarnya lecet

5. Muntah

6. Berat badan menurun

7. Dehidrasi
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Rusepno (2005: 286), pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada pasien diare adalah:
1.Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. PH dan kadar gula dalam tinja
c. Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi

2. Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah dengan menentukan


PH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan analisa
gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan)

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal

4. Pemeriksaan elektronik terutama kadar natrium, kalium dan fosfat dalam


serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).

5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau


parasit secara kualitatif dan kuatitatif, terutama pada penderita diare kronik.
G. Prinsip Penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
2. Distetik
3. Menurut Mansjoer (2000) Prinsip penatalaksanaan diare adalah sebagai berikut:
a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat
etiologinya, tujuan terapi tersebut untuk mengoreksi kekurangan cairan dan
elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya
berhenti.

b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menhindarkan


efek buruk pada status gizinya

c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin


H. komplikasi
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)

2.Renjatan hipovolemik.

3.Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan


pada elektro kardiagram )

4. Hipoglikemia.

5.Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena kerusakan
vili mukosa usus halus.

6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni

7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan.
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. U
dengan MASALAH DIARE
DI RT 06/RW III KELURAHAN HARAPAN MULYA

Pengkajian Keluarga

Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 26 Desember 2020 di rumah


keluarga Tn. U pukul 16.00 WIB.

Data Umum
Nama KK : Tn . U
Alamat : Pintu air, Bekasi
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Komposisi keluarga
No Nama Jenis Hub. Umur Pend IMUNISASI Keterangan
Aggota Kelami dg
keluarg n kel BCG DPT POLIO Campak Hepatitis B
a

I II III I II III IV I II III

1 Tn. E L Kake 54 SD                          
k

2 Ny. Y P Nene 52 SD                          
k

3 Ny. I P Ibu 23 SD                          

4 An. A P Anak 5 bl - √                 √      
Penjelasan genogram :
 Keluarga Tn.U terdiri dari Tn U sebagai suami dan Ny. I seabagai istri. Merka sudah
memiliki 1 anak yaitu An.A. Tn. U tinggal bersama kedua orang tua Ny.I yaitu Tn. E
dan Ny. Y.
 Tn.U bekerja sebagai petugas kebersihan. Dan ny. I sebagai ibu rumah tangga. Orang
tua ny.I yaitu Tn. E berusia 54 tahun tidak memiliki riwayat penyakit begitu juga ny.
Y 52 tahun selama ini keduanya dalam keadaaan sehat. Sebagai petugas kebersihan
Tn U memiliki penghasilan menetap dan digunakan untuk kebtuhan seluruh keluarga.
 Saat dikaji Ny.I mengatakan An. A diare sejak 1 minggu yang lalu dan tidak di rawat
inap di RS, kondisi An.A lemas, rewel. Ny. I mengatakan bahwa An. A BAB cair 4-6 x
per hari dengan konsistensi cair, bau khas, tidak ada lendir. Ny. I mengatakan
anaknya kadang panas. Keluarga mengatakan kalau anaknya belum dibawa ke
puskesmas. Keluarga mengatakan sudah di beri obat yang beli di warung (CAP KUPU-
KUPU) dan meminumkan hanya sedikit
 Tn. J dan Ny.Y tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan tidak pernah di
rawat di RS.
 Saat diperiksa nadi An.A cepat (130x/mnt), Turgor kulit jelek, Membran mukosa
tampak kering, An A tampak lemah, Urin sedikit dan keruh dipampes
Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola makan dan minum
Pola makan teratur 3 kali sehari dengan menu sayur dan lauk yang bervariasi dan biasa beli
bahan makanan di pasar.

b. Pola istirahat tidur


Tidak ada keluhan pada semua anggota mengenai pola tidur. semua keluarga dapat
beristirahat dengan cukup.
c. Pola eliminasi
Tidak ada masalah pada pola eliminasi pada anggota Tn U, Ny. I, TN. E, Ny. Y.
Ny.I mengatakan An. A diare sejak 1 minggu yang lalu dan An. A BAB cair 4-6 x per hari
dengan konsistensi cair, bau khas, tidak ada lendir.

d. Personal hygiene
Seluruh anggota biasa mandi 2 kali sehari dan berpakaian bersih dan dganti setiap hari.

e. Pola aktivitas
Pola aktivitas sehari-hari, Tn U bekerja sebagai petugas kebersihan dan Ny. I sebagai ibu
rumah tangga biasa. Tn. E dan Ny. Y tidak bekerja, mereka sehari-hari membantu mengasuh
cucunya yaitu An.A.
 Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah yang ke II dimana tahap keluarga
dengan “Child Bearing” atau kelahiran anak pertama.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
 Pada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam masa kelahiran
anak pertama adalah :
 Keluarga dengan tahap mengasuh anak, dimana Tn. U harus berusaha menjalankan
kewajibannya sebagai ayah dan wajib mencukupi kebutuhan nutrisi sesuai
kebutuhan anaknya

3. Riwayat keluarga inti


 Tn. U dan Ny. I menikah sudah 2 tahun dan sudah dikaruniai anak perempuan
bernama An. A. Tn . U dan Ny. I tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan
menular dan tidak pernah di rawat di RS.
 Tn. J dan Ny. Y tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dan menular dan
tidak pernah di rawat di RS.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


 Pada keluarga Tn. U tidak diketahui adanya riwayat penyakit keturunan maupun
menular. Sedangkan dari keluarga Ny. I juga tidak diketahui adanya penyakit
keturunan dan menular. Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat perceraian.
 Data Lingkungan
 Karakteristik Rumah

 Rumah Tn. U berukuran 6 x 17 m². Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang
dapur dan 1 kamar mandi. Rumah bentuk semi permanent, lantai dari plester, 2
ventilasidan 1 jendela kaca. Didalam rumah pencahayaan dari luar kurang karena
tidak ada jendela yang bisa dibuka. Jadi ruangan tampak kelap dan pengap.

 Perabotan tidak tertata rapi, barang barang berserakan dimana mana. Didepan rumah
terdapat sumur timba yang sekaligus digunakan tempat cuci baju dan cuci piring. Air
yang digunakan untuk minum dan mandi sehari hari adalah air sumur.
Di halaman rumah tampat terlihat barang barang hasil kerja Tn. U sebagai
pemulung. Hanya terdapat 2 pohon dan tanaman kecil kecil.

 R. Depan : Kotor karena banyak barang-barang rongsokan


 R. Tamu : Kotor karena ada tempat tidur yang tidak dirapikan, perabotan
rumah tangga tidak ditata rapi dan tidak ada tempat duduk. Bila ada tamu hanya
menggunakan tikar
 R. Tidur : Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur terbuat dari kapas. Kamar
tidak tertata rapi, banyak baju tergantung di belakang pintu.
 R. Dapur : Dapur tampak kotor karena barang-barang memasak ditaruh di
sembarang tempat.
 Kamar Mandi : Kamar mandi terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan air
didalam bak mandi tampak kotor.
 Jendela : Jendela dirumah hanya ada 3, ventilasi kurang dan jendela terbuat
dari kaca sehingga tidak bisa dibuka
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
 Keluarga Tn. U berada pada lingkungan yang bermata pencaharian berbeda beda,
seperti wiraswsta, PNS, mayoritas penduduk RW 3 adalah orang asli Jawa dam
mayoritas agamanya yaitu islam. Keluarga Tn. S mengikuti kegiatan yang diadakan
di kampungnya seperti pengajian, arisan. Di daerah tersebut ada larangan yang
tidak boleh dilanggar yaitu minum alkohol, berjudi. Selain dapat merugikan orang
lain juga dapat merugikan diri sendiri.

4. Mobilitas geografis keluarga


 Tn. U beserta keluarganya dari kecil sudah tinggal di RW 03, karena orang tua asli
penduduk situ. Jarak antara rumah Tn. U dan puskesmas lumayan jauh, Biasanya
Tn. U bila mau ke puskesmas menggunakan alat transportasi angkutan umum
karena Tn. U tidak mempunyai kendaraan pribadi

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


 Keluarga Tn. U setiap hari kumpul dengan tetangga, antara tetangga satu dengan
yang lainnya saling menghormati. Tidak ada permusuhan diantara mereka, Tn. U
mengajari keluarganya untuk bertutur kata yang sopan, ramah tamah kepada
orang lain.
6. Sistem pendukung keluarga

 Pada saat pengkajian di keluarga Tn. U yang tampak sakit adalah An. A dengan
diare. Biasanya kalau ada keluarga yang sakit hanya di belikan obat di warung
terdekat, itu karena keluarga Tn. U tidak mampu memeriksaakan ke puskesmas
karena tidak ada biaya. Tetapi kalau dirasa penyakitnya sudah parah maka
fasilitas kesehatan yang digunakan adalah puskesmas.

E. Fungsi Keluarga
 Fungsi afektif
 Antar anggota keluarga sangat ramah dan menghormati. Keluarga Tn. U
memperhatikan An.A yang sedang sakit diare, mereka memenuhi kebutuhan yang
diperlukan untuk perawatan An. A
 Fungsi perawatan kesehatan
Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.
Dari pengkajian keluarga tidak mampu mengenal masalah yang terjadi pada An. A,
itu terbukti bahwa saat ditanya penyakit anaknya keluarga tidak mampu menjawab.
 Stress Dan Koping Keluarga
 Stresor jangka pendek dan panjang
 Untuk saat ini keluarga Tn. U tidak memeriksakan ke puskesmas karena faktor
biaya tetapi Keluarga Tn. U mengatakan sangat takut kalau penyakit An. A tidak
sembuh sembuh dan menjadi fatal karena tidak dibawa ke puskesmas.
 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
 Keluarga Tn. U menyadari bahwa An. A diare, untuk itu Keluarga membelikan
obat di warung.
 Strategi koping yang digunakan
 Strategi yang biasa di gunakan untuk menghadapi masalah adalah musyawarah
bersama anggota keluarga.
 Strategi adaptasi disfungsional
 Dalam keluarga Tn. U tidak ada kekerasan dalam menghadapi masalah
Pemeriksaan fisik

Px. Fisik Tn. S Ny. I An. A Tn. J Ny. Y

TD 130/80 mmHg 120/80 mmHg - 130/90 mmHg 130/80 mmHg

Nadi 80x/mnt 82x/mnt 130x/mnt 84x/mnt 86x/mnt

Suhu 36ºC 36,5 ºC 37,8 ºC 36,4 ºC 36,8 ºC

Kepala Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, Mesocepal, rambut

rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih, rambut bersih, bersih, warna hitam

warna hitam warna hitam warna hitam warna hitam

Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, konjungtiva

konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak tidak anemis, sklera

anemis, sklera anemis, sklera anemis, sklera anemis, sklera tidak ikterik

tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik


Pemeriksaan fisik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi

penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik, penciuman baik,

tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret,

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

Telinga Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris, Bersih, simetris,

tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen,

fungsi pendengaran fungsi pendengaran fungsi pendengaran fungsi pendengaran fungsi pendengaran

baik baik baik baik baik

Mulut Bersih, sietris, Bersih, sietris, Bersih, sietris, Bersih, sietris, Bersih, sietris,

mukosa bibir lembab mukosa bibir lembab mukosa bibir kering mukosa bibir lembab mukosa bibir lembab
Pemeriksaan fisik
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

Dada Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru Pergerakan paru simetris, tidak

Paru-paru simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada ada penggunaan otot bantu

penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu pernafasan. Auskultasi paru

pernafasan. Auskultasi pernafasan. Auskultasi pernafasan. Auskultasi pernafasan. Auskultasi vaskuler

paru vaskuler paru vaskuler paru vaskuler paru vaskuler

Jantung Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak tampak,

tampak, konfigurasi tampak, konfigurasi tampak, konfigurasi tampak, konfigurasi konfigurasi jantung DBN, ictus

jantung DBN, ictus jantung DBN, ictus jantung DBN, ictus jantung DBN, ictus cordis teraba, bunyi jantung I,II

cordis teraba, bunyi cordis teraba, bunyi cordis teraba, bunyi cordis teraba, bunyi murni

jantung I,II murni jantung I,II murni jantung I,II murni jantung I,II murni
Pemeriksaan fisik

Abdomen Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris, Datar, simetris, tidak

tidak ada nyeri tidak ada nyeri ada nyeri tekan tidak ada nyeri ada nyeri tekan

tekan tekan tekan

Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada varises,

varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak tidak ada udema

ada udema ada udema ada udema ada udema

Genitalia Bersih, jenis Bersih, jenis Bersih, jenis Bersih, jenis Bersih, jenis kelamin

kelamin laki-laki kelamin kelamin kelamin laki-laki perempuan

perempuan perempuan,
Rencana Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan Intervensi


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Pemeliharaan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal Edukasi perilaku upaya
kesehatan tidak tindakan keperawatan tindakan pendidikan kesehatan I. 12435
efektif pada selama 1 minggu 3 kesehatan selama 3 x
keluarga Tn. U kali pertemuan 30 menit keluarga Observasi
khususnya An. A diharapkan mampu : 1. Identifikasi
pemeliharaan a. Mengenal masalah Keluarga dapat Pengertian kesiapan dan
kesehatan pada kurang cairan menjawab kurang cairan kemampuan
keluarga Tn. U akibat diare pengertian dari adalah keadaan menerima informasi
meningkat khususnya kurang cairan ketika 2. Observasi
An.A akibat diare seseorang pengetahuan
mengalami keluarga tentang
dehidrasi kurang cairan akibat
diare
Keluarga dapat Keluarga Terapeutik
menyebutkan tanda menjawab 3. Sediakan materi &
& gejala kurang tanda-tanda media pendidikan
49
2. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Respon Verbal Edukasi Pola
cenderung berisiko tindakan keperawatan tindakan pendidikan Perilaku Kebersihan
pada keluarga Tn.U selama 1 minggu 3 kesehatan selama 3 x I. 12439
kali pertemuan 30 menit tentang
perilaku kesehatan penularan akibat Observasi
pada keluarga Tn U diare diharapkan : 1) Identifikasi
membaik kesiapan dan
a. Mengenal cara Keluarga mampu Keluarga kemampuan
mencegah mencegah mengatakan cara menerima
penularan diare terjadinya mencegah informsi
penularan diare terjadinya Terapeutik
penularan diare 2) Sediakan materi
yaitu : dan media
- Menutup pendidikan
makanan yang kesehatan
terbuka 3) Beri pengetahuan
- Menjauhkan keluarga tentang
makanan dari cara mencegah
lalat terjadinya
- Tidak penularan diare
55

Anda mungkin juga menyukai