Candi Borobudur, Magelang Kampung Pelangi, Semarang Perumahan Puri Delta 6, Jateng
POKOK – POKOK PAPARAN
1. PENGANTAR AWAL
2. PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN BIDANG
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
3. PERANGKAT DAERAH (PP NO. 18 TAHUN 2016)
4. RP3KP SEBAGAI DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS URUSAN PKP
5. PERMENDAGRI 55 TAHUN 2017 : KEMUDAHAN PERIZINAN
PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MBR
6. PP NO 02 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
7. PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN 2018 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA
KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019
8. CAPAIAN PROGRAM PPAS (AIR MINUM, SANITASI, BACKLOG,
PENINGKATAN PKP KUMUH)
9. DUKUNGAN DITJEN BANGDA- KEMENDAGRI DALAM PENCAPAIAN
PKP YANG LAYAK HUNI Kunjungan Gubernur ke RTLH di Desa Repaking, Boyolali, 2017
STRUKTUR ORGANISASI
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
Komunikasi
,
Informatika,
Statistik dan
Persandian
TANTANGAN DAN KEBIJAKAN PROGRAM SEJUTA RUMAH
• Dinas PKP Provinsi • Provinsi KFD: • PKP Kumuh 26,867 Ha • Paket Kebijakan Ekonomi
• A= 11 (32%) • Tinggi = 12 (35%), XIII
• B= 10 (29%) • Sedang = 6 (17%), • Backlog Kepemilikan 11,6 • Inpres 3 Tahun 2016
• C= 13 (38%) • Rendah = 16 (47%) Juta Unit • PermenPUPR No. 5 Tahun
2016
• Dinas PKP Kab/Kota • Kab/Kota KFD: • Backlog Penghunian 7,6 • Permendagri No. 86
• A= 17 (3%) • Tinggi 127 (25%), Juta Unit Tahun 2017
• B= 82 (16%) • Permendagri No. 55
• Sedang = 126 (24%),
• C= 415 (80%) • RTLH 2,51 Juta Unit Tahun 2017
• Rendah = 255 (51%)
• Permendagri No. 22
Tahun 2018
Sumber: PermenPUPR No. 800 Tahun 2016 Sumber: PMK 119/2017 Sumber: RPJMN 2015-2019, diolah Sumber: berbagai sumber, diolah
TUJUAN PENYELENGGARAAN PEMDA DAN URUSAN
PEMERINTAHAN
U R U S A N P E M E R I N TA H A N | U U 2 3 TA H U N 2 0 1 4
Dibagi berdasarkan
URUSAN kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT KONKUREN
PEMERINTAHAN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi
1.PERTAHANAN
2.KEAMANAN WAJIB PILIHAN
3.AGAMA
4.YUSTISI (24) (8)
5.POLITIK LUAR
NEGERI
6.MONETER &
FISKAL
YAN DASAR NON YAN DASAR
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN (6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW
PERMUKIMAN SPM NSPK
5. TRAMTIBUM &
LINMAS
6. SOSIAL Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas
kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan
prasarana.
PENYELENGGARAAN URUSAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PKP
SUB URUSAN PEMERINTAH PROVINSI KABUPATEN/KOTA
DLM
1 Pemda menyelenggarakan urusan pemerintahan yg menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan
yg oleh UU ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah.
MENYELENGGARAK
AN URUSAN
PEMERINTAH 2 Urusan pemerintahan yg menjadi kewenangan Pemda, terdiri atas urusan wajib dasar, wajib non
dasar & urusan pilihan.
DAERAH Psl 22
PEMDA MEMPUNYAI 3 Pemda menjalankan otonomi seluas-luasnya utk mengatur & mengurus sendiri urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi & TP, dlm kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara;
HAK UTK
MENETAPKAN
BERBAGAI
KEBIJAKAN DAERAH
4 Pemda dlm menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan Pemerintah dan dengan
pemerintahan daerah lainnya
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(PASAL 260)
Psl 263
HASIL PEMETAAN
Amanat pasal 107 PP No 18 Tahun 2016, perlunya pemetaan DITETAPKAN DENGAN SKALA
urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Ditetapkan berdasarkan kriteria dan variable sesuai dengan A Besar
ketentuan yang berlaku (Lamp. PP 18/2016)
Hasil pemetaan digunakan sebagai dasar pertimbangan
Sedan
pemerintah daerah, dalam:
g B
Penentuan tipe kelembagaan perangkat daerah;
Perencanaan dan penganggaran dalam penyelenggaraan
urusan;
Penyusunan formasi dan pembinaan kompetensi Aparatur Sipil
C Kecil
Negara di Daerah; dan
Pembinaan teknis penyelenggaraan urusan
HASIL PEMETAAN PENYELENGGARAN URUSAN
A
Urusan pemerintahan daerah bidang PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG akan diselenggarakan oleh
Dinas dengan 5 alternatif tipe organisasi sebagai berikut :
a. Dua Dinas, masing-masing Dinas Tipe A yang terdiri dari 4 Bidang (di luar sekretariat) (Skor 976 keatas);
b. Dua Dinas, masing-masing Dinas Tipe B yang terdiri dari 3 Bidang (di luar sekretariat) (Skor 951-975);
c. Satu Dinas Tipe A yang terdiri dari 4+2 Bidang (di luar sekretariat) (Skor 801-950);
d. Satu Dinas Tipe B yang terdiri dari 3+2 Bidang (di luar sekretariat) (Skor 601-800);
e. Satu Dinas Tipe C yang terdiri dari 2+2 Bidang (di luar sekretariat) (401-600).
(PP 18 / 2016 tentang Perangkat Daerah Pasal 71, Pasal 72, Pasal 89, dan Pasal 90)
B
Urusan pemerintahan daerah bidang PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN, akan diselenggarakan
oleh Dinas dengan 3 alternatif tipe organisasi sebagai berikut :
a. Satu Dinas Tipe A yang terdiri dari 4 Bidang (di luar sekretariat)
b. Satu Dinas Tipe B yang terdiri dari 3 Bidang (di luar sekretariat)
c. Satu Dinas Tipe C yang terdiri dari 2 Bidang (di luar sekretariat)
(PP 18 /2016 tentang Perangkat Daerah Pasal 36)
+ Selain Dinas, Pemerintah Daerah dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu
TIPOLOGI DINAS URUSAN PKP
Tipe A
( > 801) 1 Dinas, dengan 4 Bidang 1 Set
(601 – 800)
(Scoring)
(Scoring)
Hasil Pemetaan
(401 – 600)
Pemerintah Daerah (Prov/Kab/Kota) dapat menyesuaikan nomenklatur sesuai kebutuhan, namun tetap mempertimbangkan:
beban kerja sektoral, kemudahan koordinasi, rumpun kompetensi, kesamaan output, kesamaan pengguna layanan,
efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas.
STRUKTUR DINAS PKP TIPE A
DINAS PKP
TIPE A
SEKRETARIAT
BIDANG PRASARANA,
BIDANG RUMAH SWADAYA BIDANG KAWASAN
BIDANG RUMAH UMUM SARANA, DAN UTILITAS
PERMUKIMAN
UMUM (PSU)
Seksi Pemantauan dan Seksi Pemantauan dan Seksi Pemanfaatan dan Seksi Pemantauan dan
Evaluasi Evaluasi Pengendalian Evaluasi
STRUKTUR DINAS PKP TIPE B
DINAS PKP
TIPE B
SEKRETARIAT
Seksi Pemantauan dan Evaluasi Seksi Evaluasi Seksi Pemantauan dan Evaluasi
STRUKTUR DINAS PKP TIPE C
DINAS PKP
TIPE C
SEKRETARIAT
BIDANG KAWASAN
BIDANG PERUMAHAN
PERMUKIMAN
A= 1 B=6 C = 29
Provinsi Jawa Tengah Kab. Banyumas, Kab: Banjarnegara, Batang,
Kab. Kebumen, Blora, Boyolali, Brebes, Tipologi Dinas
Kab. Purbalingga, Cilacap, Demak, Grobogan,
Kab. Rembang, Jepara, Karanganyar,
Kab. Sragen, Kendal, Klaten, Kudus, Tipe A
Tipe B
3%
Kab. Tegal, Magelang, Pati, 17%
Pekalongan, Pemalang,
Purworejo, Semarang,
Sukoharjo, Temanggung,
Wonogiri, Wonosobo.
Tipe C
81%
Kota: Magelang,
Pekalongan, Salatiga,
Semarang, Surakarta, Tegal.
RP3KP SEBAGAI DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS URUSAN
PENYELENGGARAAN PKP DI DAERAH
1
Pentingya
RP3KP Acuan bagi Semua
Stakeholder
Stakeholder
Penyelenggaran
Penyelenggaran Urusan
Urusan
PKP
PKP
AMANAT PERMENDAGRI NO.
2 22 TAHUN 2018
RTRWN RJPD
RP3KP
RP3KP Perencanaan
Perencanaan
RTRWP RPJMD •• Provinsi
terkait
Teknis
Teknis
Input Provinsi
Input •• Kab/Kota Sektor
Kab/Kota terkait Sektor
lainnya
lainnya
RTRWK RENSTRA
Input
Dinas diacu
Dokumen
Dokumen
RDTR Renja Perencanaan
Perencanaan Teknis
Teknis
Dinas Sub Urusan Lainnya
Sub Urusan Lainnya
MANFAAT DOKUMEN RP3KP
Pemerintah
Pemerintah
Daerah
Daerah
Melaksanakan pembangunan perumahan bagi MBR di
Memberikan kemudahan perizinan daerah untuk luas lahan tidak lebih dari 5 ha dan
dan nonperizinan pada tahapanan paling sedikit 0,5 ha, serta berada dalam 1 lokasi yang
DPMPTSP pembangunan perumahan bagi diperuntukkan bagi pembangunan Rumah Tapak sesuai
DPMPTSP Badan
Badan Hukum
Hukum
MBR berdasarkan PP 64 tahun RTRW
(Apabila blm terbentuk, (pengembang)
(pengembang)
2016 (persiapan, pra konstruksi,
pelaksanaan perizinan
dan nonperizinan konstruksi, pasca konstruksi)
dilakukan melalui PD yg
Dalam hal RTRW belum tersedia, pemerintah daerah
scr teknis menangani menyiapkan Pertimbangan Teknis Penatagunaan
urusan terkait) Tanah / Advice Planning untuk kawasan perumahan
MBR yang dimohonkan
KEMUDAHAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT
BERPENGHASILAN RENDAH (MBR)
Pasal 9 Ay 1 Pasal 9 Ay 2 Pasal 9 Ay 3
PERCEPATAN
PENGHAPUSA
Tidak Sengketa
Tanah paling lama 3 hari
PENGGABUNG
• Rekomendasi peil • Izin Pemanfaatan
• Surat Pengesahan Site
banjir Tanah/Ruang dengan
Plan paling lama 7 hari
Kesesuaian
• Izin cut and fill RUTR/RDTR/RTRW dan • Pengukuran dan
• Analisa dampak Pertimbangan Teknis pembuatan bidang tanah
Penatagunaan Tanah/Advice paling lama 14 hari
lalu lintas Planning • Penerbitan IMB Induk
• Pengesahan siteplan dengan
dan Pemecahan paling
Surat Pernyataan
Pengelolaan Lingkungan, lama 3 hari
Rekomendasi Pemadam • Evaluasi dan penerbitan
AN
Kebakaran dan Penyediaan SK Penetapan Hak atas
N
Badan Hukum (pengembang) yang melaksanakan pembangunan perumahan bagi MBR dengan dilengkapi
pembangunan PSU
PSU yang telah selesai dibangun diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah secara bertahap sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Untuk percepatan pelaksanaan perizinan dan nonperizinan pembangunan perumahan bagi MBR di daerah,
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota mendelegasikan wewenang pemberian izin dan nonperizinan
kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Bupati/Walikota menyampaikan laporan pelaksanaan perizinan dan nonperizinan pembangunan Perumahan bagi
MBR di daerahnya kepada Gubernur secara berkala setiap 6 bulan
Gubernur menyampaikan laporan pelaksanaan perizinan dan nonperizinan pembangunan Perumahan bagi MBR di
daerahnya kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah secara berkala setiap tahun.
SANKSI
(PP 64 TAHUN 2016)
BAB VII
SANKSI
Pasal 24
1. Dalam hal persyaratan perizinan yang disampaikan oleh Badan Hukum kepada PTSP telah terpenuhi dan perizinan tidak diberikan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan kepada bupati/walikota untuk penerbitan izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pemerintahan daerah.
2. Dalam hal izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diterbitkan oleh bupati/walikota, Badan Hukum menyampaikan kepada gubernur untuk pemberian
sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pemerintahan daerah.
3. Dalam hal sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), gubernur mengambil
alih pemberian izin dimaksud.
4. Dalam hal persyaratan perizinan yang disampaikan kepada gubernur telah terpenuhi dan perizinan tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan,
Badan Hukum menyampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri untuk pemberian sanksi
administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pemerintahan daerah.
5. Dalam hal sanksi administratif telah dikenakan dan perizinan tidak diterbitkan oleh gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri mengambil alih pemberian izin dimaksud.
Pasal 25
Dalam hal persyaratan yang berkaitan dengan pertanahan disampaikan oleh Badan Hukum kepada Kantor Pertanahan telah terpenuhi dan perizinan dan
nonperizinan tidak diberikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Badan Hukum menyampaikan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pertanahan untuk penerbitan izin dan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
SANKSI
(UU 23 TAHUN 2014)
Jenis Sanksi
Subyek
dikenakan Tidak Dibayarkan hak Pem-
No LARANGAN sanksi Te-gur- Te-gur- keu berhentia Pember DAU/D Ambil Tunda Pasal
an ter- an II Binsus n
WKLKD tulis sementar hentian BH Alih evaluasi
KDH DPRD Dae-rah 3 bulan 6 bulan a
H
1
Tidak menjalankan X X X X X1 X1 68
Program strategis nasional
2
Tidak menyampaikan LPPD X X X X 73
dan ringkasan LPPD
3
Tidak menyampaikan LKPJ X X X X 73
kpd DPRD
4
Menjadi pengurus X X X1 77
perusahaan
5
Perjalanan Luar Negeri X X X1 77
tanpa izin MDN
Meninggalkan tugas dari
6 wilayah kerja 7 hari atau X X X1 X1 X1 77
berturut-turut dlm 1 bulan
SANKSI
(UU 23 TAHUN 2014)
Jenis Sanksi
Subyek
dikenakan Tdk Dibayarkan
No LARANGAN sanksi Teguran Tegura hak keuangan Pember- Pember- DAU/ Ambil Tunda Pasal
tertulis n II Binsus hentian hentian DBH Alih evaluasi
sementara
KDH WKLK DPRD Dae- 3 6
DH rah bulan bulan
7
Tidak menyampaikan Perda X X 249
setelah ditetapkan
X X 252
9
Masih memberlakukan Pajak
Retribusi
11
Tidak menyampaikan X X X 266
RPJPD/RPJMD
Jenis Sanksi
Subyek
dikenakan
Tdk Dibayarkan
sanksi hak keuangan
No LARANGAN Pember- Pasal
Tegu-ran Tegura Binsus hentian Pembr- DAU/ Ambil Tunda
tertulis n II sementa hentian DBH Alih evaluasi
WKLKD Dae- 3 6 ra
KDH H DPRD rah bulan bulan
9. Pemberhentian.
PP NO 12 TAHUN 2017 TENTANG BINWAS PENYELENGGARAAN
DAERAH
SPM NSPK
• SPM • NSPK
– Bagian dari NSPK – NSPK sebagai pedoman bagi daerah dalam
– Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan penyelenggaraan urusan Pemerintahan
mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar – Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib sebagai tatanan untuk penyelenggaraan
yang berhak diperoleh setiap warga negara pemerintahan daerah.
– Standar adalah acuan yang dipakai sebagai patokan
secara minimal.
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
– Terkait urusan wajib pelayanan dasar – Prosedur adalah metode atau tata cara untuk
– Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.
memenuhi kebutuhan dasar warga negara – Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi
– Wujud dari upaya pemerataan hasil dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
pembangunan daerah – Terkait semua urusan pemerintahan
– Dalam bentuk program dan kegiatan pemda – Dalam bentuk peraturan menteri, peraturan daerah,
dan lainnya
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
- SISTEMATIKA PENGATURAN-
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
- SUBSTANSI SPM SESUAI PSL 3 AY 1 DAN 2 -
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
- KRITERIA PENETAPAN SUBSTANSI PENDAS DALAM SPM-
PENYUSUNA
N RENCANA
PEMENUHAN
(Psl 14) Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar ditetapkan
dalam dokumen perencanaan dan penganggaran
pembangunan Daerah sebagai prioritas belanja
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
- PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN PENDAS -
Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
dilakukan sesuai dengan rencana pemenuhan
Pelayanan Dasar, berupa:
• menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan; dan/atau
• melakukan kerja sama Daerah sesuai dengan ketentuan
PELAKSANAA
N peraturan perundang-undangan.
PEMENUHAN
(Psl 15) Dalam pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
Pemerintah Daerah dapat:
• membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi
Warga Negara yang berhak memperoleh Pelayanan Dasar
secara minimal; dan/atau
• memberikan bantuan pemenuhan barang dan/jasa kebutuhan
dasar yang berhak diperoleh Warga Negara secara minimal,
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
- LAPORAN PENERAPAN SPM -
PROGRES
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
1) Rumah Tangga yang memiliki 1. Rehabilitasi rumah rusak (ringan, Persentase jumlah rumah rusak
penghasilan batas upah minimal provinsi sedang) sesuai dengan kriteria akibat bencana alam yang ditangani
(UMP) keatas difasilitasi dengan rumah layak huni dan penggunaan (jumlah rumah yang diperbaiki +
bantuan hunian tetap sementara selama teknologi/bahan bangunan daerah jumlah rumah yang dibangun
maksimal 1 (satu) tahun. setempat sesuai kearifan lokal. kembali) terhadap jumlah total
2) Rumah tangga yang memiliki 2. Penyediaan rumah layak huni rumah rusak akibat bencana alam.
penghasilan dibawah UMP (pembangunan baru) bagi korban
mendapatkan pelayanan penyediaan bencana alam dilayani dengan luas
dan rehabilitasi rumah layak huni. rumah sebesar 36m2.
3) Penyediaan RLH melalui Relokasi
rumah korban bencana alam
diperuntukkan bagi seluruh masyarakat
yang menjadi korban bencana alam. Indikator pengukuran
Jumlah unit rumah MBR yang ditangani
SPM = ----------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah total unit rumah MBR yang rusak akibat bencana alam
MUATAN SPM LAYANAN 2 | PENYEDIAAN RUMAH LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT
YANG TERKENA RELOKASI PROGRAM PROVINSI/KABUPATEN KOTA
IDENTIFIKASI
Permasalahan:
Batasan kewenangan
Legalitas
Kepemilikan terhadap pengadaan tanah
ILEG Bangunan dan LEGA bagi relokasi program
AL Lahan korban L pemerintah,
Dampak Relokasi
Pemanfaatan Pemanfaatan Case: Relokasi
tanah negara tanah negara
yang melanggar tidak melanggar Bendungan Terhadap 1
Peraturan Peraturan Desa
Tidak
FASILITASI Pengadaan Tanah oleh
Pengadaan Diberi ganti kerugian GANTI APBD / Dana Alokasi
diberi ganti
kerugian Tanah aset bangunan KERUGIAN Ganti Kerugian
Alokasi Dana Ganti
Kerugian Tanah Tanah dan Hunian di Lokasi
dan/Bangunan sesuai permukiman baru
Pembangunan Pembangunan nilai appraisal
RUSUNAWA RUMAH TAPAK
Mekanisme Pengaturan
Pelaksanaan?
PERMENDAGRI NO. 22 TAHUN 2018 TENTANG PENYUSUNAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2019
Arah kebijakan pembangunan daerah 2019, berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemeritahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal, bahwa terdapat 6 (enam) urusan pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang terdiri dari:
pendidikan;
kesehatan;
pekerjaan umum dan penataan ruang;
perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; dan
sosial serta beberapa prioritas lainnya
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
5,000.00
4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00
0.00
D RA
T U U BI LU N G G N T H IY R T H
` N R
RA RA ALO H T N RA LI TB TT RA U T A A
A RA RI
A
RI
A M U TA N N TE RA A D U RA G A T A U A RA TA
BA N N K RA PU RT
N TABA JA K LA IT
U P U N A N
G
T I M
BA EN LA TIM TA TA T N
G A A G
A TA LU BA PA A
A
U
A A
N
N
G
SE EL A
M BA A B TE A N T SE N N
U IU O
N
TE S I B SEL N
G
U
U
M
A
A A
K
R R U BE B L W A W A N A
TA E S R
ES
I E I E K PU IJ
TE TE LA RA K A JA W JA T
TA TA
N
N
T W G
O W ES SI
T
LU K
A A PU TE G JA A
N
N N A A
N
LA A
W LA W E A PA D
M M A M M L A
SU SU
E N
LI
A A LI LI
M SU SU U L W M
K
U
M BA A L IM LIM A A SU S LA
S K A A K K SU
K K
• Target Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Provinsi Jawa Tengah sebesar 4615, 46 Ha dan Capaian
Penanganan mencapai 1157,37 Ha di Tahun 2017.
CAPAIAN PENANGANAN BACKLOG PROVINSI JAWA TENGAH
(BERDASARKAN DATA KEMENPUPR 2017)
2,396,322
1,375,506
1,029,530
1,025,572
1,023,612
861,729
455,820
346,315
338,729
289,746
269,421
252,753
225,632
224,451
199,948
174,416
165,590
162,914
140,693
135,429
130,735
128,898
128,268
124,210
103,726
78,819
72,651
71,704
58,806
48,326
45,669
46,774
39,773
17,971
27,107
6,095
3,504
2,439
2,963
3,331
2,552
2,722
3,462
2,795
1,063
1,111
2,999
1,928
1,454
1,998
1,086
1,222
955
483
239
453
819
112
393
317
539
902
158
75
84
46
-
-
m ra at ia
u bi a n l u n g t r
ng i au ar t a ar a gah t en u ar t a al ar a
i t ur
r at ah tan ur ar a ar a ah tan ar a alo r at ku ar a ua r at
al
a ta ar am at ku u pu m B B m a g m t t g t a u t p a
B R J l i t n R ak B en an T i ak i B en ela T i U en ela ngg on B al U Pa B
us ra U ra e
S e n g m
a e l
a J a T B y a T n T S n
U
i T S r i M ku a
ar L a B au K I a w a a
og ar ar a nt a an an t an nt a es si e o
si i T G w e
s u
D ate ate e ra B
k l J a w J a w
Y g g g a t t n a a w e e s a a lu ap
h t u D g n n a w l P
m
ce S u S u
m a g p J l en n m a a m ul la l aw we
A u m an Ke D T T e ali li m li m alim al i S u Su la Su M
S B a K a a K S u
oe n us sa K K K S
r ua N Nu
gg ul
a
an ep
N K
• Jumlah Backlog MBR di Provinsi Jawa Tengah sebesar 861, 729 Unit (PUPR, 2017)
• Capaian s.d Tahun 2017 penanganan backlog MBR di Provinsi Jawa Tengah melalui BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN FLPP MBR sebesar 2439 Unit.
DUKUNGAN KEMENDAGRI TERKAIT KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN URUSAN PKP
1. Mendorong Kementerian Teknis untuk menyelesaikan NSPK sebagai Pedoman Penyelenggaraan Urusan PKP di Daerah
2. Mendorong stakeholder di daerah berkolaborasi dalam pencapaian indikator kinerja penyelenggaraan PSU, seperti Universal
Access, pencegahan, penataan dan peningkatan kualitas kumuh, RTLH/BSPS, penyelenggaraan PSU, kemudahan perizinan PKP,
dll;
3. Mendorong komitmen Legislatif dan Eksekutif dalam pencapaian urusan penyelenggaraan PKP (Air Minum, Sanitasi, Kumuh,
Perizinan Pembangunan Rumah, PSU, dll) di daerah;
4. Sinkronisasi UU 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah melalui
RPP Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren (PUPK) dan Revisi PMDN 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah; dan
5. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman termasuk Pelaksanaan SPM dan
NSPK.
6. (Saat ini) Menyusun draf Permendagri tentang Penerapan SPM Perumahan Rakyat di Daerah
7. Mendorong pelaksanaan pemetaan (T-1/pendataan) rumah yang berpotensi terkena bencana dan program pemerintah daerah.
TERIMA KASIH
DIREKTORAT SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH (SUPD) II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH | KEMENTERIAN DALAM NEGERI