Anda di halaman 1dari 28

TRANSKRIP DAN CATATAN PENGAWASAN ANGGARAN DESA

29 MARET 2023

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN ANGGARAN DESA


Ada 3 hal yang penting untuk diketahui, yang pertama adalah bagaimana perubahan tata
kelola pemerintahan desa sebelah. Dan setelah reformasi, kemudian yang kedua adalah tentang
kebijakan dana desa.Apa itu peluangnya dan apa juga ancaman kegagalannyam dan yang ketiga
yang tidak kalah penting adalah tentang prinsip tata kelola keuangan desa yang penting sekali
untuk kita. Ketika kita berbicara tentang desa, bayangan kita akan tiba Wilayah yang miskin,
tertinggal dan terbelakang. Bayangan yang seperti itu tidak sepenuhnya salah karena data
statistik yang dikeluarkan oleh bps pada Maret 2018 kemarin menunjukkan bahwa memang 26,6
juta penduduk Indonesia atau 10.SN itu berada di bawah garis kemiskinan dan 16 juta di
antaranya ada di desa.
Data yang sama juga dikeluarkan oleh Kementerian desa dan daerah tertinggal. Dari
75.000 desa yang ada di Indonesia, 40.000 di antaranya berstatus tertinggal dan 14.000 di
antaranya berstatus sangat tertinggal. Problem ini ada karena selama puluhan tahun desa
dibiarkan atau sengaja ditinggalkan demokrasi di desa tidak berjalan. Kemudian perekonomian
di desa juga tidak berkembang dan aparatur pemerintahan desa lebih menjadi kaki tangan dari
pemerintah pusat. Situasi berubah setelah kejatuhan Soeharto, demokrasi mulai tumbuh dan
diberi peluang hidup. Tetapi problem ekonomi.Tidak terjawab karena sumber sumber ekonomi
yang ada di desa masih sangat terbatas dan sulit untuk dikembangkan. Peluang mulai terbuka
lebar ketika pemerintah pusat pada tahun 2015 mengeluarkan kebijakan mengalokasikan alokasi
dana desa langsung ke desa dari APBN. Kemerdekaan masyarakat desa dijadikan sebagai objek
eksploitasi oleh pemerintahan kolonial dan menyedihkannya aparatur pemerintah desa pada saat
itu dijadikan sebagai kaki tangan yang tidak membela masyarakat desa, tetapi lebih berpihak
pada pemerintahan kolonial.
Gambaran tentang eksploitasi masyarakat desa dan keterbelakangan desa pada saat
zaman pra kemerdekaan bisa kita lihat dengan membaca novel karya multatuli yang berjudul
max havelaar. Novel ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1860. Kemudian teman teman bisa
membandingkan bahwa pasca kemerdekaan situasi tidak banyak berubah, desa tetap tertinggal
secara miskin dan situasi berlanjut di era Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto yang
mengagung agungkan pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat desa
tidak banyak berubah, tidak ada perubahan berarti yang berdampak ke desa. Hanya mereka yang
bermigrasi ke kota yang kemudian meningkat sosial ekonominya. Hanya mereka yang mendapat
peluang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.Sedangkan inisiatif lokal di desa tidak
banyak perubahan. Hal itu terjadi karena inisiatif lokal dan demokrasi di tingkat desa dihabisi
Pilkada sangat dikontrol ketat. Hasilnya aparatur pemerintahan desa pada saat itu lebih menjadi
perpanjangan tangan dari Dari pemerintah pusat. Sedangkan aspirasi keinginan dan kebutuhan
masyarakat desa di abaikan oleh pemerintah desa dan aparatur pemerintahan desa peran utama,
kepala desa dan aparatur pemerintahan desa pada saat itu lebih sebagai pengaman dari kebijakan
yang sudah ditentukan Peran utama, kepala desa.oleh pemerintah pusat.
Perkawinan Antara feodalisme dan otoritarianisme yang terjadi selama berpuluh puluh tahun hal
itu.

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN ANGGARAN DESA


Sebelum lebih lanjut membicarakan alasan dana desa sebaiknya kita pelajari dulu
bagaimana pemerintahan desa berjalan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku di era Orde Baru ada undang undang nomor 5 tahun 1979. Dalam undang undang itu
disebutkan bahwa di desa ada lembaga musyawarah desa atau LMD dan lembaga ketahanan
masyarakat desa atau LKMD. Tetapi lembaga ini lebih sebagai pemanis bibir dari pemerintah
pusat saja. Mereka tidak berperan sebagai lembaga perwakilan desa yang menampung aspirasi
masyarakat desa dan memperjuangkannya bagaimana lembaga desa ini di kebiri bisa dilihat dari
ditunjuknya, kepala desa dan sekretaris desa secara otomatis menjadi kepala dan sekretaris LMD
dan LKMD jadi tidak heran kalau kemudian selama 30 tahun Orde Baru desa tetap tertinggal dan
aspirasi masyarakat desa demokrasi di tingkat lokal tidak berkembang. Pemandulan lembaga
demokrasi desa itu dibarengi dengan penciptaan iklim yang sengaja dibuat untuk membuat
rakyat takut bicara dan takut berpendapat, gerak gerik masyarakat desa diawasi secara ketat dan
terus menerus oleh intelijen kepolisian maupun oleh babinsa yang dikomandoi oleh militer
angkatan darat. Perkawinan Antara feodalisme dan otoritarianisme yang terjadi selama berpuluh
puluh tahun hal itu membuat partisipasi masyarakat desa nyaris tidak terjadi baik di level rencana
pembangunan desa, level pelaksanaan, maupun di level pengawasan.
Pengebirian demokrasi dan pemandulan sumber keuangan desa menjadi penyebab
penting terpinggirkannya desa dan masyarakat desa selama masa Orde Baru. Ketika kekuasaan
orde baru itu Pada 1998 situasi politik baik itu di tingkat nasional maupun di tingkat lokal
seketika berubah euforia masyarakat bahkan di tingkat desa.Desa yang korup dan otoriter
didemo oleh masyarakat bahkan dituntut untuk mundur semangat untuk menghidupkan
demokrasi hingga ke desa desa sangat mewarnai perumusan undang undang pemerintahan desa.
Perumusan undang undang ini dirumuskan sekitar satu tahun setelah pemerintahan Orde Baru
tumbang. Sistem pemerintahan desa masuk dalam undang undang pemerintahan daerah nomor
22 tahun 1999. Dalam undang undang tersebut, secara formal kekuasaan desa yang sangat
sentralistik di tangan kepala desa berakhir dan di undang undang itu juga mulai ada sistem
pemerintahan yang ada kontrolnya, jadi ada check and balances tidak hanya ada di tangan kepala
desa dan perangkat desa, lembaga perwakilan dan lembaga Permusyawaratan desa.Untuk secara
eksplisit undang undang nomor 22 tahun 1999 memberikan kewenangan kepada BPD untuk
mengawasi dan bahkan mengusulkan pemberhentian kepala desa perubahan drastis dalam sistem
pemerintahan desa menimbulkan euforia dan kegembiraan yang meluap luap.
Tetapi di sisi lain, perubahan dan euforia ini juga menimbulkan gejolak.Tidak sedikit
kasus dimana kepala desa dan DPD bukannya bekerjasama, tapi justru saling bertikai. Akhirnya
Tidak berjalan secara efektif dan tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Ini yang
membuat gerah pemerintah pusat sehingga bandul jam segera di balik arah dalam undang undang
pemerintahan daerah yang dikeluarkan kemudian yaitu nomor 32 tahun 2004 kekuasaan d
dilucuti bahkan nama juga diganti dari yang awalnya badan perwakilan desa menjadi badan
Permusyawaratan desa. Undang undang ini tidak disebutkan bahwa tugas BPD adalah
melakukan kontrol dan mengawasi pemerintahan desa. Tugas d sekedar disebutkan bersama
sama dengan kepala desa menetapkan peraturan desa kemudian juga menampung dan
menyampaikan aspirasi masyarakat desa. Undang undang terbaru yaitu nomor 6 tahun 2014
tentang desa.Bisa dikatakan merupakan kompromi atas keinginan mendemokrasikan desa dan
menstabilkan pemerintahan desa. Dalam undang undang terbaru ini, kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap kepala desa kembali. Disebutkan ada 3 fungsi utama dprd
dalam undang undang baru ini. Yang pertama membahas dan menyepakati rancangan peraturan
desa.bersama dengan kepala desa kemudian yang kedua menampung dan menyampaikan aspirasi
masyarakat dan yang ketiga mengawasi kinerja kepala desa. Selain itu, UU No. 6 tahun 2014 ini
juga menyebutkan forum musyawarah desa dalam forum musyawarah desa ini dibahas berbagai
hal yang strategis mengenai desa, termasuk pembangunan desa dan dalam forum ini dapat diikuti
oleh BPD, pemerintahan desa dan berbagai unsur perwakilan dari masyarakat desa.
Satu perubahan yang sangat signifikan dalam undang undang ini adalah pemerintah pusat
mengalokasikan 10% dari dana perimbangan yang diterima oleh pemerintah kabupaten dan kota
setelah dikurangi dana alokasi khusus untuk desa, pemerintah pusat mengalokasikan sumber
penerimaan baru bagi desa di luar alokasi dana desa yang sudah ada sebelumnya. Sumber baru
itulah yang familiar disebut dengan dana desa dan ke depannya, dana desa ini ditargetkan
besarannya mencapai satu miliar tiap tahun untuk setiap desa. Dengan demikian, undang undang
baru tentang desa ini tidak hanya menyediakan perangkat desa yang lebih demokratis, tetapi juga
menjamin adanya dana yang lebih besar.Yang dapat desa kelola sendiri, keberadaan kelembagaan
desa yang lebih demokratis dan ketersediaan dana adalah 2 syarat yang sangat penting untuk
menjamin adanya kemajuan desa, tetapi ada 2 syarat lain yang tidak kalah penting agar desa
kemudian lebih maju dan lebih sejahtera. Pertama, tata kelola pemerintahan desa harus semakin
baik.Perangkat desa harus lebih anti korupsi, lebih transparan dan juga akuntabel. Kedua
kesediaan masyarakat desa untuk terlibat lebih aktif dalam perencanaan, pelaksanaan maupun
pengawasan desa.

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN ANGGARAN DESA 3


Ibarat penyakit menular, korupsi sudah masuk ke desa yang mana jauh sebelum dana
desa digelontorkan. Orang2 banyak bertanya banyaknya suara negatif berupa memangnya desa
siap menerima dana sebesar itu, dan juga memangnya dana sebesar itu tidak dikorupsi?.
Kekhawatiran ini cukup masuk akal bahkan sebelum desa mendapat dana gelontoran yang besar,
korupsi di desa sudah banyak terjadi. Ia melibatkan kepala desa, perangkat desa. Contohnya
korupsi kecil - kecilan, seperti memupuk dana proyek pembangunan. Kekhawatiran itu akhirnya
terjadi, setelah dana desa mulai digelontorkan tahun 2015, mulai banyak kasus korupsi yang
terjadi seperti di mojokerto yang kepala desanya dipenjara karena ia korupsi proyek fiktif pavlin
jalan dan gapura. Di gresik, kepala desa juga jadi tersangka yang mana menggunakan dana desa
sebesar 100 juta dengan alasan meminjam. Di papua lebih ironis yang mana dana desa digunakan
untuk tambahan membeli pesawat yang merugikan lebih dari 4 miliar Presiden Jokowi juga
mengingatkan bahwa korupsi di desa sudah parah yang mana ada sekitar 900 kepala desa yang
tersandung kasus hukum gara - gara urusan dana desa. Setelah dana desa digelontorkan dalam
jumlah besar, banyak tangan - tangan yang menyalahgunakannya. Pada tahun 2015 anggarannya
sebesar 20 triliun, kemudian 2016 naik sebesar 46 triliun, dan 2017 serta 2018 naik menjadi 60
triliun. Rata - rata tiap desa menerima 800 juta. Tidak semua desa siap menerima dana sebesar
itu. Ada kepala desa atau perangkat desa yang memang memiliki keinginan untuk mengkorupsi
dana desa. Tetapi, ada faktor lain juga misalkan adanya kepala atau perangkat desa yang tidak
memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola dana sebesar itu .Di sisi lain, partisipasi
warga desa juga tidak berjalan secara maksimal yang mengakibatkan korupsi desa semakin besar.
Menurut KPK ada 3 alasan mengapa korupsi di desa terus terjadi :
1. Dana yang sangat besar
2. Ada kepentingan politik
3. Daerah yang susah diawasi
Agar korupsi dana desa bisa diminimalisir, keuangan desa dan pemerintahan desa harus dikelola
yang baik yang mengisyaratkan adanya partisipasi warga yang aktif. Warga harus ikut dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN ANGGARAN DESA 4


Keuangan desa memiliki penerimaan atau pendapatan, dan pengeluaran atau pembelanjaan.
Pendapatan desa paling tidak dibagi dalam 3 jenis yaitu :
1. Pendapatan Asli Desa (PADes)
2. Bantuan dari pemerintah
3. Pendapatan yang lainnya.
Apabila merujuk pada UU Desa, Desa memiliki 7 sumber pendapatan, beberapa di antaranya
adalah :
- PADes
- APBN
- Hasil pajak daerah dan retribusi
- Alokasi dana desa
- Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan Kab/Kota
- Hibah dan Sumbangan
- Lain - lain dari pendapatan desa yang sah
Alokasi dana desa seringkali disalahartikan dengan dana desa yang mana keduanya berbeda.
Alokasi desa desa (ADD) diberikan oleh pemerintah daerah yang bersumber dari APBD, dana
desa diberikan oleh pemerintah pusat yang bersumber dari APBN. Desa juga memiliki yang
namanya belanja desa yang biasa dipakai untuk menggaji pemerintah desa, belanja alat tulis
desa, honor, dan keperluan lainnya. Pendapatan dan belanja desa disusun dalam Anggaran
Pendapatan Desa (APBDes) yang selanjutnya disebut anggaran desa. Anggaran desa disusun
oleh pemerintah desa, dan badan permusyawaratan desa (BPD). BPD mirip dengan perwakilan
rakyat atau perwakilan desa. Pemerintah desa awalnya memberikan usulan anggaran desa yang
kemudian dibahas bersama - sama dengan perwakilan desa, setelah jadi usulan itu diberikan
kepada warga. Warga harus tahu seperti apa anggaran desa yang disusun, apakah warga bisa
memberikan masukan yang mana masukan tersebut dinyatakan dalam forum permusyawaratan
desa. Anggaran desa kemudian diberikan kepada walikota atau bupati melalui kecamatan yang
mana pembahasannya besar. Pembahasan anggaran desa bisa memakan waktu sampai 10 bulan
dari Januari s/d oktober. Anggaran desa tidak bisa dibuat asal dan harus berpedoman dengan
rencana pemerintah desa. Rencana pemerintah desa disusun dengan warga desa yang
bermekanisme pada musyawarah desa. Musyawarah desa adalah ajang bagi warga untuk
berkumpul, membicarakan tentang desa mau itu pembangunan, dan lain - lain. Yang ikut
musyawarah desa adalah semua warga. Yang bisa ikut ykni :
- Kepala desa
- Perwakilan desa
- Ibu - ibu PKK
- Kelompok karang taruna
- Ketua RT/RW
- Dan kelompok lainnya
Tidak boleh ada rahasia dalam musyawarah desa. Warga harus tau semua yang dibahas dalam
musyawarah desa yang mana warga harus aktif bertanya bilamana mereka mengikuti forum
tersebut dengan tujuan agar mereka bisa memastikan anggaran desa disusun untuk kepentingan
desa.

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 1


Usul secara kelahiran undang undang desa filsafat dan semangat yang melatarbelakangi lahirnya
undang undang desa yang melahirkan dana desa.Teman teman sekalian.Desa adalah sebuah
wilayah yang sudah ada sebelum republik ini berdiri.Sebelum negara ini ada, bahkan sebelum
kerajaan kerajaan dulu tumbuh.Desa adalah sebuah komunitas yang lahir dari kerabat kerabat
yang bertempat tinggal di wilayah tertentu dan punya hubungan darah kekerabatan kemudian
menciptakan aturan aturan keluarga besar yang kita sebut sebagai ada dan ketika tumbuh
berkembang mereka kemudian membuat komunitas komunitas 77 kelompok masyarakat. Yang
kalau di Jawa disebut desa. Kalau di Sumatera barat disebut nagari. Sementara utara disebut
huta. Di Aceh disebut gampong di Maluku, disebut negeri dan sebagainya dan sebagainya. Nah
setelah Indonesia merdeka, kita menyepakati Negara Kesatuan Republik Indonesia di mana
kekuasaan terpusat di Jakarta.Dalam perkembangannya kemudian.Terutama setelah reformasi 98.
Ada tuntutan untuk ada otonomi daerah.Putusan politik serta reformasi Kabupaten Kabupaten
kota diberikan otonomi.
Oleh pemerintah pusat.Prosesnya desentralisasi.Semangatnya adalah untuk membuat
adanya keadilan, kesetaraan akses, dalam pengelolaan anggaran untuk kesejahteraan masyarakat
di daerah - daerah. Namun dalam perjalanannya masih saja kita menghadapi problem problem
sosial, ketimpangan sosial, kemiskinan dan masih belum berdayanya banyak kelompok
masyarakat. Setelah otonomi itu masih berkutat di kalangan elite daerah saja.Nah karena itu ada
tuntutan, ada harapan, ada aspirasi yang cukup kuat.Dari masyarakat desa atau nagari kalau di
Sumatera barat.Untuk.Negara.Memberikan pengakuan dan penghormatan atas otonomi asli yang
sudah dinikmati desa bahkan sebelum republik berdiri.Jadi desa desa kemudian
menginginkan.Ekonomi tapi berbeda dengan otonomi yang ditempati Kabupaten, kota atau
provinsi yang sifatnya adalah pemberian dari negara pusat atas otonomi, Kabupaten, kota dan
provinsi.Desa ini menuntut otonomi bukan atas dasar pemberian atau desentralisasi.Tapi atas
dasar pengakuan dan penghormatan.Bahwa desa sudah memilih otonomi.Jadi otonomi
asli.Karena itu di dalam undang undang desa aspirasi atau grasi bahwa otonomi yang dinikmati
desa itu bukan.Hasil pemberian tapi hasil pengakuan.dan penghormatan.
Assesnya bukan desentralisasi, namun merupakan Kognisi.Rekognisi adalah semacam
pengakuan dan penghormatan negara.Bawa ada.Komunitas komunitas.Di Indonesia yang
jumlahnya sekitar 74.000.Yang punya.Hak asal usul.Ada istiadat.Itu ingin diakui secara
konstitusional.Jadi undang undang desa itu lahir dari pengakuan atas dasar asas rekognisi Tapi
bukan otonomi desentralisasi dan otonomi yang diberikan itu pengakuan bahwa bangsa
Indonesia ini terdiri dari berbagai macam komunitas yang punya hak asal usul. Yang kalau di
Jawa disebut desa, kalau di Sumatera barat disebut nagari, di Sumatera utara disebut buta dan
lain sebagainya. Ketika aspirasi muncul saya kebetulan saat pertama kali dicalonkan sebagai
ketua dpr.RI 2009 mencoba menangkap ini.Ada aspirasi bagian itu diperjuangkan di undang
undang desa.
Sebelumnya ada perbincangan di DPR tentang undang undang pemerintahan desa.Namun
kemudian pada periode 2004 2009, undang undang pemerintahan desa itu gagal lahir.Dan
kemudian ada tuntutan lebih keras lagi agar ada undang undang yang lebih.Komprehensif bukan
pemerintahan.Tapi juga tentang pembangunan desa.Namun juga tentang pemberdayaan
masyarakat desa yang jauh lebih komprehensif, bukan secara pemerintahan.Karena kalau undang
undang pemerintahan desa diberikan pada waktu diloloskan akses nya masih desentralisasi sih
otonomi yang diberikan oleh negara. Tapi kalau undang undang desa ini melampaui
desentralisasi, tapi rekognisi tadi itu pengakuan kehormatan, pengakuan dan penghormatan
bangsa Indonesia bahwa dirinya terdiri dari komunitas komunitas.

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 2


Tapi selain asas rekognisi juga Ada namanya asas subsidiaritas asas subsidiaritas itu
adalah.Pengakuan negara bahwa desa punya kemampuan mengatur dirinya sendiri dalam skala
desa.Jadi kalau rekognisi adalah pengakuan bangsa Indonesia bahwa dirinya terdiri dari berbagai
macam komunitas adat.Kalau asas subsidiaritas adalah pengakuan atas kemampuan bukan
pengakuan atas kekhasan.Pengakuan atas kemampuan desa mengatur dirinya sendiri, seluruh
urusan pembangunan sejauh dan selama dia berskala desa. Akhirnya kemudian berkat lobi
pressure demonstrasi juga begitu ya enggak nasional puluhan ribu kepala desa berdemonstrasi
masa ke desa juga berdemonstrasi. Akhirnya guna undang undang itu pada 2013 Desember 2013.
Undang undang desa yang kemudian menjadi undang undang.Nomor 6, tahun 2014.Itu sejarah
dan filosofinya. Filosofi yang lain barangkali adalah begini. Saya sendiri beliau bahwa.Dalam
sebuah entitas bangsa itu selalu ada 3 unsur.Satu unsur negara 2 unsur korporasi atau swasta 3.
Unsur komunitas.Dalam menyoroti soal anggaran teman teman sekalian.Negara ini selalu
pendekatan formalis formasi itu artinya adalah ketika anggaran diberikan pada sebuah
Kementerian atau pada sebuah pemerintahan daerah. Itu yang penting anggarannya habis.Itu
dianggap Dalam pelaksanaannya apakah itu habisnya secara benar atau mungkin habisnya
sebagian bukan untuk masyarakat aman untuk belanja pegawai itu dianggap bukan sebuah cacat
bagi kami. Ini cukup.Ketika negara hanya ukurannya habiskan anggaran secara formal ya tidak
tersisa misalnya.Akhirnya negara paling banter cuma bisa menghabiskan uang dengan
pendekatan proyek proyek.Yang sifatnya hanya piloting.
Tentunya seluruh personel masyarakat yang 1 2 titik diselesaikan dan kemudian event
organisasi seremonial meresmikan jadi sehebat hebatnya negara itu punya keterbatasan cuma
bisa piloting dan event organizer.Kalau tinggal meresmikan saja.Dalam negara yang demokratis
ini akhirnya menimbulkan situasi yang saya sebut high cost low impact saya tinggi untuk biaya
birokrasi, tapi kadang kadang impact kepada masyarakat terdampak kepada masyarakat tidak
optimal sehingga saya sebut high cost low impact. Terbesar negara kenapa kita butuh
otonomi?Ada entitas namanya korporasi kedua swasta perusahaan. Kalau negara pendekatan
formalis pendekatan profesionalisasi. Kalau negara tadi high cost low impact ini cost efisiensi
yang mana efisiensi perhitungan biaya antara modal dan untung. Profesionalisme, katanya.Nah
ada unsur ketiga itu komunitas profesionalis.komunitas itu beda dengan negara yang formalis
atau korporasi yang profesionalis komunitas itu kesukarelaan, kegotong royongan, dan
solidaritas
Dalam pengalaman saya ketika mencoba menjelaskan undang undang desa dan
mengimplementasikan tingkat bawah ini, ternyata saya menemukan sebuah prinsip azas.Ketika
pendekatan voluntary sudah basisnya komunitas ini, komunitas desa yaitu kalau negara
cenderung high cost recovery komunitas, apalagi komunitas itu berjaring itu cenderung kos saya
impact biaya sedikit, tapi karena ada kesukarelawanan ada kegotong royongan ya ada rasa
memiliki.Masyarakat desa atas proyek proyek desa yang dibangun oleh mereka sendiri di
desanya yang diputuskan oleh mereka sendiri. Sehingga kemudian kadang kadang uang itu
hanya saja memang jadi faktor pembantu saja. Faktor penopang utama adalah semangat
kegotong royongan itu ini yang saya sebut high cost low impact, sehingga sering kali apa yang
diberikan negara itu butuh waktu.
Dengan birokrasi yang rumit desa cukup ada proses musyawarah bottom up partisipatif
musyawarah untuk menentukan anggaran apa ketika diputuskan dengan segala kekurangan dan
kelemahannya itu sejalan secara masif dan cepat. Undang undang desa semangatnya adalah
memadukan Antara pendekatan profesionalis dengan pendekatan voluntarisme. Rasionalis ala
korporasi dengan pendekatan voluntary ala komunitas.Karena itulah di desa kita juga dalam
undang undang kita dorong bentuk badan usaha milik desa itu memadukan Antara pendekatan
profesionalis dengan pendekatan kesukarelawanan atau pendekatan voluntary sehingga.Yang
akses komunitas tadi biaya tinggi biaya rendah berdampak besar dipadukan dengan cost efisiensi
efisiensi biaya. Nah di sini lah dalam memberdayakan desa. Prinsipnya adalah kita menerapkan 2
prinsip yaitu prinsip tata kelola pemerintahan publik (pemerintahan desa), dan prinsip tata kelola
keuangan korporatif (BUMDes). korporatif itu badan usaha milik desa. Jadi semua korporasi dan
komunitas jaga satu ini sesuai dengan semangat kewirausahaan sosial yang berkembang di dunia
akhir akhir ini dan Indonesia saya kira bisa memberikan sumbangan bagi semangat
kewirausahaan sosial khas Indonesia lahir dari komunitas.Dan mudah mudahan ini bisa
menciptakan tantangan ke depan revolusi industri keempat untuk saja nanti akan saya terangkan
dalam.Dalam.Bagian berikutnya saya kira itu.

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA TIGA


Pada bagian sebelumnya telah membahas undang undang desa dan cerita tentang
desa.Nah kita mau bicara tentang negara nih kan desa ada dari negara.Seperti saat negara
industri. Untuk itu kan jelas teks proklamasi kami bangsa Indonesia.Yang ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia hal hal mengenai pemindahan, kekuasaan dan lain lain diselenggarakan
dengan cara seksama dan dalam tempo singkat. Singkatnya, artinya apa bung Karno dan bung
hatta yang menciptakan lambang Indonesia mengatakan merdeka itu salah pemindahan
kekuasaan.Jadi soal negara merdeka soal kekuasaan soal desa merdeka rakyat merdeka. Itulah
soal kepuasaan rakyat soal kekuasaan desa.Sebenarnya kekuasaan atas apa sih yang diperebutkan
selama ini kita ngomong politik ya kuasa atas orang,Kuasa atas ruang,Kuasa atas uang,Kuasa
atas barang dan kalau itu dikonsultasikan jadi peluang.Dan negara otoriter Orde Baru kuasa atas
orang kuasa atas ruang kuasa atas uang kuasa atas barang atau aset itu semua berpusat di Jakarta
yang kemudian berpusat di keluarga cendana dan teman temannya yakni pada masa Orde
Baru.Nah untuk itu.
Agar kuasa atas ruang orang uang barang dan peluang. Tapi tidak di satu keluarga saja,
kita perlu kebebasan demokrasi karena 98 kita berjuang ke demokrasi dan berhasil membagi
kuasa atas orang ruang uang barang dan peluang itu bukan cuma di Jakarta tapi kita taruh di
eluruh Indonesia. Kita ingin untuk membawa kuasa atas uang, barang, atau aset dan orang,
SERTA PELUANG KE ARAH DESA Bukan cuma berhenti di desa sawah lunto di Kabupaten
saluto bukan cuma berhenti di Kabupaten wonogiri. Bukan semua berhenti di Kabupaten
Banyumas, Cilacap, pati, dan sebagainya.Sekarang kuasa kuasa atas orang ruang uang barang
dan peluang itu dibawa ke 74.000 desa.

.POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 4


Dibawa desa itu bukan cuma soal komunity dan pemerintahan komunitas.S juga soal
usaha bisnis komunitas atau kewirausahaan, sosial dan bumdes.6 bulan terakhir ini kami melatih
juga sudah sekitar 6 bulan 1200 badan usaha milik desa baru, artinya sekitar satu bulan itu ada
200 desa. Kita nantikan bikin badan usaha milik desa.Beberapa desa adalah dana desa yang
dimodali dari dana desa dipisahkan dan itu harus sesuai kesepakatan musyawarah desa di musala
desa katakanlah misalnya satu miliar satu desa.Maka saya bisa disepakati menyisihkan 200 juta
untuk modal membentuk bumdes apapun terserah pertanian mau bisnis perdagangan mau bisnis
bikin sekolahan kursus komputer, bahkan di desa di dapil saya di Banyumas ada bisa bikin taman
taman, taman buah.Wisata dan bahkan panti pijat keluarga juga.Sampai seperti itu ya, makanan
disana juga Trenggalek. Badan usaha desa akan membuat energi terbarukan untuk melistriki
lewat solar panel 10.000 unit rumah di desa desa yang akan dikelola oleh badan kerja sama
Antara badan usaha milik desa dan badan usaha milik daerah. Karena memang dalam posisi
badan usaha milik desa dimungkinkan untuk mendapatkan investasi juga.Dengan mbak ada
usaha milik desa dengan badan usaha milik nasional dengan badan usaha milik swasta sejauh dan
selama mayoritas saham.Harus dimiliki oleh orang desa.
Nah kalau kami selama ini mengatakan yang kami latih 80% mayoritas saham harus
dibikin oleh orang desa 80%.Undang undang nomor 51 tapi kan punya polisi 80% saham milik
orang desa. Setelah itu ada swasta terlibat enggak masalah ya enggak ada masalah BUMN
terlibat tidak masalah tapi 40% harus beli orang desa jadi teman teman sekalian ini yang nggak
ada di zaman Orde Baru nggak mungkin ada di zaman otoriter. Selama 4 tahun terakhir, itu
diinginkan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam musyawarah desa, itu adalah demokratis.
Jadi, kalo di APBN ada perwakilan rakyat dan pendekatan - pendekatan perwakilan, APBD pada
provinsi, kabupaten, dan kota, di desa itu keterwakilannya bukan pada fraksi partai, melainkan
komunitas masyarakat di desa yang mencari tahu apa yang dibutuhkan tiap tahunnya.
Kemudian, biasanya dipisahkan untuk modal bumdes yang nantinya keuntungan
diberikan seluruhnya kepada warga desa. keuntungan nya 18% per tahun, apabila didorong
keuntungannya dapat dihasilkan lebih besar oleh warga desa secara mandiri ketimbang dana
yang diterima oleh pemerintah. Tujuan UU desa untuk memberantas kemiskinan, itu dianggap
setengah benar setengah salah. Hal ini karena tidak ada orang miskin memang benar, namun
sebenarnya UU Desa ingin menciptakan kelas menengah baru, orang pintar baru, orang
profesional baru di desa. Ini merupakan revolusi atau transformasi sosial sosial yang
menciptakan kelas menengah baru yang berbeda dengan kelas - kelas di kota dalam kompetisi,
persaingan bebas. UU Desa lahir dari kolaborasi, gotong royong, kerjasama, dan perwujudan
pancasila berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan dengan menjadikannya
rakyat sebagai obyek penerima santunan dan bantuan, melainkan menjadikan rakyat desa sebagai
subjek

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 5


Pemerintah Jokowi akan mengeluarkan dana kelurahan yang akan dikeluarkan pada
Januari. Jadi, praktik di desa akan dicoba dibawa ke kelurahan desa sekitar 8.700 kelurahan dan
mudah - mudahan krisis di desa dapat diterapkan di kota karena memperoleh banyak protes.
Ketika desa - desa dapat, walikota protes, Saya pernah latihan di Kemendagri dan beberapa
walikota protes untuk dibikinkan UU Kota, namun karena tidak dimungkinkan untuk ada UU
Kota, Jokowi memiliki inisiatif lain untuk membuat UU Kelurahan. Praktik ini akan
dikembangkan di 8.700 kelurahan kota. Kalau 74.000 desa sudah berkembang bumdes, di kota
mungkin bukan bikin badan kelurahan atau kota bumdes, namun koperasi. Seperti ada kelurahan
digital, kelurahan kreatif, atau apapun. Dana desa bukan hanya urusan negara saja, tapi juga
urusan masyarakat. Masyarakat menjadi ibu kandung yang melahirkan kelas menengah tingkat
bawah. Itu membutuhkan proses. Tentu ada kekurangan seperti masih ada kepala desa yang
korupsi entah korupsi karena niat jahat, atau ketidaktahuan atas mekanisme administratif. Ini
berproses sebagaimana otonomi diberikan yang mana banyak walikota dan bupati dipenjara.
Namun, pada periode kedua, pemilihan bupati dan walikota memunculkan banyaknya champion
- champion baru dari kota, kabupaten, provinsi. Diharapkan pada periode pertama ini pemerintah
desa diharapkan bisa belajar , dan pada periode kedua dan ketiga melahirkan kepala desa yang
profesional yang bisa mengelola ruang, uang, barang, peluang, dan orang secara visioner.
Di pemerintahan pak Jokowi memberikan pelatihan pada Kemendagri lewat
pemerintahan desa, dan masyarakat juga. DPR juga harus memberikan pelatihan pada 6.500 desa
untuk public governance. Di beberapa kabupaten, 1 kabupaten terdapat desa - desa yang penuh
semua. Perlu untuk dibuatkan laporan anggaran desa digital, transparansi. Anggaran bukan hanya
dilaporkan pada papan pengumuman laporan administratif, tapi juga di website desa. Dalam 6
bulan terakhir, desa dikenalkan dengan pengelolaan keuangan mikro, bisnis online, e-commerce,
fintech desa, energi terbarukan desa, dll. Dengan adanya itu, desa bisa belajar dan melakukan
investasi. Bumdes tidak harus selalu perbaikan jalan, namun juga perlu untuk melakukan
investasi pada beasiswa. Anak miskin dan pintar di desa, diberikan beasiswa, kuliahkan ilmu
komputer, pertanian, dan lain - lain yang kemudian dapat menjadi sarjana di universitas terkenal,
setelah selesai pulang kampung ke desa dan membagikan ilmu tersebut, kemudian terserah mau
bekerja dimana. Ilmu yang dibeasiswakan di dana desa harus kembali di desa.

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 6


Persoalan mengelola bangsa adalah persoalan welfare distribution and knowledge
inclusion (distribusi kesejahteraan dan pengetahuan yang mengayomi). Tantangan kita sekarang
adalah kemajuan. Kemajuan akrab terkait dengan akses ilmu pengetahuan dan keterampilan. Ini
tantangan yang juga ada pada desa. Ketika desa telah memiliki akses pada uang, ruang, orang,
dan barang maka untuk menjadi peluang itu diperlukan pengetahuan. Untuk mencapai peluang,
dibutuhkan pengetahuan bagaimana mengelola dana desa dengan benar yaitu pengelolaan yang
bersih, profesional, dan tidak diselewengkan. Karena banyak kasus yang melibatkan kepala desa
yang melakukan korupsi yang sebagian jahat, dan tidak sedikit karena kurangnya pengetahuan
atas administrasi. Kurangnya pengetahuan atas administrasi sehingga membuat mereka tidak
tahu bagaimana cara membuat laporan yang baik.
Sehingga di DPR kami mengatasi. Perlu untuk ada pendampingan desa yang mana hal ini
juga tercantum pada UU Desa. Pendamping desa adalah masyarakat terpelajar entah asli desa,
atau bukan yang mana oleh negara dibiayai dalam memberikan pendampingan, tuntunan atas
pengetahuan bagaimana akuntansi yang benar, manajemen tata kelola pemerintah publik yang
benar, bagaimana tata kelola korporasi desa yang benar, dan juga pengetahuan bagaimana dapat
memberi masyarakat desa pengetahuan bahwa masalah desa bukan hanya perbaikan jalan,
namun juga dapat menciptakan sekolah komputer dan klinik yang cerdas dimana mengarah pada
apapun yang dimiliki kota harus dimiliki oleh desa juga. Pemimpin harus berani bermimpi besar
dan visikan apa yang diinginkan. Kepala desa mempunyai 18 tahun kesempatan untuk
mewujudkan desa yang terbelakang menjadi makmur, yang miskin menjadi makmur.
Pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan perlu disampaikan ke desa.
Negara hadir, komunitas intelektual perlu hadir bersama desa. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan perlu sampai dapat menciptakan imajinasi, visi desa 18 tahun ke
depan seandainya kepala desa terpilih 3x berturut - turut. Kita memiliki musyawarah desa yang
mana setiap program strategis harus dibicarakan di musyawarah desa, hasil rapat harus diupload
di website desa. Kalau belum punya website, ditaruh di papan pengumuman balai desa tempat
orang lalu lalang. Sehingga orang desa tahu duit dari negara, kabupaten dialokasikan untuk apa
saja. Di beberapa desa telah melakukan itu entah memakai website ataupun papan.

POLITIK PEMERINTAHAN DAN SUMBER KEUANGAN DESA 7


Yang menarik dari dinamika DPR adalah pembahasan mengenai perancangan UU Desa. 1
hal yang menarik adalah adanya Saya mengikuti Pansus UU di DPR RI. Tapi, waktu membahas
UU Desa, Saya bisa melihat adanya ketertarikan kecil pada pembahasannya. Saat membahas UU
Desa, nyaris semuanya lebur. Tidak ada faksionalisasi partai yang ditentang karena semua
banyak aktivitas yang merasakan dinamikanya. Tantangan yang paling banyak dari birokrat
maupun intelektual - intelektual akhirnya tetap dapat memenangkan tantangan tersebut. Yang
dibanggakan adalah etika membahas UU yang satu produknya adalah puluhan triliun anggaran,
dan sampai sekarang tidak ada anggota pansus yang mengkorupsi anggaran desa.
Dalam 4 tahun , UU Desa menyatakan 147 triliun, tapi tidak ada bau yang tidak sedap
yang tercium dari kami, media, dan masyarakat. Artinya, kita juga bisa melahirkan UU yang baik
asal orang - orang yang terpilih punya visi, kecintaan, dan pengetahuan atas apa yang dikerjakan.
Di DPR telah memberikan teladan sebagai contoh kita dapat membahas UU yang melibatkan
puluhan atau ratusan triliun tanpa adanya kasus korupsi. Harusnya desa juga bisa melakukan itu.
Ini adalah persembahan kami, wakil - wakil rakyat 2014 untuk warga desa atau Indonesia bahwa
mereka bisa tidak korupsi. Namun, tentu saja korupsi bukan hanya sekedar niat jahat, tapi juga
karena kurangnya pengetahuan. Setiap masalah atau ayat dalam UU banyak harta kekayaan
intelektual dan material yang dimiliki orang desa.

UU DESA DAN DANA DESA (1-5)


Di ketahui oleh khalayak sama vitalnya dengan yang.Imajinasi sebagian besar orang.Tentu saja
juga termasuk perangkat desa warga desa. Mengenai pembangunan itu sebatas kita membangun
jalan jembatan atau.Infrastruktur yang lain seperti irigasi.Padahal pembangunan jauh lebih luas
dimensinya dari sekedar membangun infrastruktur.Membangun infrastruktur bukan hal yang
salah.Apalagi dalam konteks pembangunan desa.Di desa kita tahu.Masih defisit jalan yang
bagus.Demikian pula jembatan.Irigasi maupun yang lain. Jadi itu tidak salah.Namun.Terutama
untuk kepentingan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Imajinasi mengenai
pembangunan harus dihidupkan.Perangkat desa warga desa harus memiliki stok pengetahuan
yang benar mengenai pembangunan.Nah politik pembangunan desa adalah bagaimana kita
memberikan makna yang tepat.Mengenai pembangunan tadi itu yang dirumuskan secara bersama
sama dan itu nantinya menjadi.Satu paket keputusan yang dikawal.Sama sama pula.Nah politik
pembangunan desa yang utama adalah bahwa pembangunan itu merupakan kondisi perubahan
sosio ekonomi masyarakat.Adanya perubahan dan perpindahan dari suatu keadaan.Entah itu
sosial, ekonomi, budaya, politik, sejarah dan seterusnya.Dari yang semula.Masih belum
berkembang menjadi lebih maju.Yang utama justru saya kira yang harus dimengerti dari
pembangunan itu adalah ekspansi kapabilitas manusia.Yang utama dalam pembangunan itu
adalah meninggikan derajat mutu manusia. Warga yang ada di desa merekalah yang menjadi
subjek pembangunan yang akan menentukan apakah nantinya pembangunan berjalan ke arah
yang benar.Maupun memiliki kesinambungan dalam jangka panjang.Inti sari pembangunan
adalah ekspansi kapabilitas manusia, bukan yang lain pada ujungnya akan diukur dari hal itu.
Oleh karenanya.saya berharap agar seluruh pengetahuan dan imajinasi pemangku kepentingan di
desa menyadari pentingnya kita perkuat stok pengetahuan warga di desa ini harus didayagunakan

Berikutnya yang paling pokok dari pembangunan adalah ada isu mengenai
pemberdayaan.Bahwa.Pada akhirnya setiap komunitas itu harus berjalan karena kekuatan
sendiri.Bukan karena injeksi, fasilitasi maupun hal lain yang berasal dari luar komunitas tadi
itu.Oleh karenanya saya kira.Dalam isu mengenai politik pembangunan ini adalah bagaimana
seluruh pihak di desa, terutama perangkat desa bisa memanfaatkan sumber yang sumber daya
yang ada untuk menggerakkan modal sosial yang ada di desa tadi itu. Bahwa seluruh aktivitas di
sana itu adalah gerakan karena kesadaran bersama.Karena kebutuhan warga yang ada di situ,
sehingga apapun yang dikerjakan itu merupakan.Sebagian dari kebutuhan dan bukan merupakan
hal yang asing bagi warga Indonesia, karena mereka ikut memutuskan ikut merumuskan apa
yang menjadi kebutuhan mereka.Selebihnya saya kira dalam pembangunan tadi itu.Warga desa
harus mengerti memiliki sistem informasi apa yang paling dibutuhkan sehingga keputusan
diambil berdasarkan perencanaan bukan perasaan ini yang saya kira hal mendasar kalau
imajinasinya sudah luas mengenai pembangunan tadi itu saya kira.Wajah desa di masa yang akan
datang bukan cuma baik dari sisi fisiknya, tetapi yang paling penting adalah rohnya yakni
manusia dan gerakan di baliknya itu menjadi kekuatan besar untuk bisa menjadi titik tumpu
pembangunan desa di masa masa yang akan datang.

IYa kaitan yang cukup erat dengan apa yang sebelumnya saya sampaikan.Politik literasi desa itu
adalah sebuah konsensus untuk memastikan bahwa yang menjadi fokus dari desa itu adalah
meninggikan.Derajat.Tingkat melek dari warga desa pada hampir semua urusan yang terkait
dengan pembangunan dan pemberdayaan desa.Dari hal ini saya kira yang perlu dicermati adalah
pembangunan desa itu harus berjalan dari mulai perencanaan.Penyelenggaraan atau pelaksanaan
sampai di pengawasan.Semua warga desa.Harus tahu detail.Punya pemahaman yang utuh
mengenai pembangunan desa yang bersumber dari dana desa maupun dari sumber yang lain
tentang apa yang mestinya dikerjakan di desa tadi itu.Misalnya dalam bidang perencanaan, setiap
warga desa itu punya hak untuk terlibat dalam proses perencanaan tadi itu entah itu misalnya
membuat RPJM, desa membuat RKA atau KP desa.Membuat APB desa mereka
memiliki.Mereka punya hak untuk diundang di dalam musyawarah desa.Kalau misalnya.Warga
desa tidak memiliki literasi mengenai hak terlibat di dalam urusan pembangunan desa. Padahal di
jamin dalam undang undang desa, maka kita bisa memastikan kualitas dari proses perencanaan
tadi itu akan tidak bagus. Implikasinya pasti dalam proses pelaksanaan maupun pengawasan juga
akan kedodoran.Demikian juga warga pemangku kepentingan di desa wajib untuk bisa terlibat di
dalam pelaksanaan maupun pengawasannya. Dalam kasus di desa, saya kira ada hal yang
penting, yakni bahwa di desa tadi itu nilai nilai informal menuntut.Memandu warga desa untuk
bisa melakukan aktivitas maupun berperilaku sehari hari.Informal institution itu masih kuat
melekat. Nah, dalam hal semacam ini, saya kira literasi tadi itu bukan sekedar berbicara
mengenai sampai sejauh mana program program di desa itu meninggikan
pengetahuan.Kesadaran terhadap isu isu strategis di desa tetapi juga.Nilai nilai lokal.Budaya
setempat.Itu merupakan basis dari penguatan literasi tersebut. Bayangkan kalau misalnya di desa
itu memiliki, katakanlah kita sebut sebagai pusat pembelajaran komunitas di desa.Mereka
melakukan pertemuan perkumpulan berdasarkan nilai nilai setempat, baik dalam tata cara
penyelenggaraan maupun isu isu yang dibahas maupun instrumen instrumen yang nanti akan
menjadi penyangga kegiatan tadi itu, maka di sini kita akan mendapatkan 2 hal sekaligus. Yang
pertama adalah.Pengetahuan.Kekuatan ilmu menjadi.Pemimpin dalam gerakan pembangunan
desa dan yang kedua adalah keragaman budaya.Kearifan sosial itu menjadi hidup kembali.

Ketergantungan Dari pihak pihak lain, misalnya di dalam pengawasan.Karena desa itu bisa di
minimalisasi.Karena mereka tahu haknya, mereka memiliki pengetahuan.Dan kekuatan.Budaya
sosial hidup kembali.Mereka bisa melakukan itu secara mandiri. Pengawasan internal yang
melekat dari kehidupan komunitas tersebut merupakan sebaik baik model pengawasan,
khususnya dalam konteks desa yang bisa menyatukan Antara apa yang disebut sebagai.Nilai,
nilai informal dan.Regulasi atau peraturan formal keduanya itu bertemu.Komplemen saling
melengkapi dan akan menjadi sumbu yang terpenting di dalam pengawasan pembangunan desa,
terutama dengan.Bisa beberapa pengalaman dalam 4 tahun terakhir ini menunjukkan
bahwa.Penyimpangan di dalam pemanfaatan dana desa misalnya, itu satu disebabkan karena
masih terbatasnya pengetahuan.Warga di desa tentang hak dan kewajiban yang dilakukan.Yang
kedua.Yang juga penting adalah.Pemanfaatan dana desa untuk penguatan kapasitas yang terbatas
sebagian besar masih digunakan untuk melakukan pembangunan infrastruktur.Dalam.Fase
pertama ini saya kira itu masih bisa dimaklumi.Tetapi dalam jangka panjang atau dalam jangka
menengah etape kedua dalam pembangunan desa dengan memanfaatkan dana desa, saya kira
yang paling penting itu adalah bagaimana 2 hal tadi itu bisa dilakukan. Nah, ini yang akan
menyebabkan kualitas pembangunan desa.Dengan memanfaatkan dana desa itu menjadi lebih
bagus, terutama dari sisi pengawasan. Saya berharap.Pengawasan dana desa ini menjadi urusan
yang menjadi prioritas di masa mendatang. Setelah.Urusan yang lain perkara perkara yang utama
sudah dituntaskan.Di bagian penutup ini, saya ingin memberikan 2 catatan penting. Yang
pertama adalah di masa sekarang dan yang akan datang saya kira fokus pembangunan di desa
harusnya lebih banyak diarahkan kepada upaya untuk membangun kapasitas warga.Dan
sekaligus kita perlu untuk memikirkan bagaimana pendalaman.Gerakan ekonomi itu bisa
berjalan.Gerakan pembangunan ekonomi itu bukan sekedar kita melakukan aktivitas ekonomi
mendesain program.Tetapi harus memastikan bahwa di dalamnya ada proses kesadaran baru dan
mengefektifkan kekuatan modal sosial.Misalnya, koperasi menjadi titik tumpu bagi warga di
desa untuk mengembangkan.Sekaligus 2 kepentingan sosial dan ekonomi. Demikian pula kalau
misalnya ingin mendorong badan usaha milik desa, maka kesadaran sosial tidak boleh ditindih
oleh kepentingan ekonomi semata. Inilah yang saya kira penting untuk dimengerti terkait
dengan.Gerakan pembangunan pendalaman tadi itu.Yang.Berikutnya adalah.Berkaitan
dengan.Pemberdayaan maupun peningkatan kapasitas ini pertempuran yang tidak boleh kalah.Di
desa yang selama ini dianggap.Kurang di dalam.Urusan kapasitas warga hari ini sudah memiliki
modal. Misalnya dana desa, maka gunakan itu untuk memastikan kekuatan warga pikiran.
Gagasan itu setara dengan saudara saudara yang lain, bahkan jauh lebih tinggi. Mereka memiliki
sumber daya yang besar untuk itu mudah mudahan ini menjadi.Bagian yang paling penting saya
kira ini yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya dan saya senang sekali berbagi
informasi mengenai hal ini. Salam perubahan.

KORUPSI ANGGARAN DESA


Pada pertemuan 2017 presiden mewanti wanti kepala desa agar berhati hati menggunakan dana
desa. Menurut presiden, dirinya sudah menerima banyak laporan terkait penyimpangan dana
desa.Selain presiden, banyak pihak yang juga khawatir dana desa ini diselewengkan.Antara lain,
menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati Sri Mulyani justru mengkhawatirkan kecakapan dan
kepemimpinan kepala desa dalam mengelola uang. Menurutnya, kalau tidak ada kecakapan dan
tidak ada keterampilan sebanyak apapun, uang yang diberikan kepada desa tidak akan ada
gunanya.Tidak hanya itu, ada juga peneliti dari institute for development and economic and
finance atau indef. Imaduddin Abdullah juga menyatakan kekhawatiran yang sama. Imanudin
mengkhawatirkan kemampuan aparat desa dalam mengelola uang. Bahkan, direktur komite
pemantauan pelaksanaan otonomi daerah.Covid and robert endi jaweng mengatakan bahwa
bukan cuma perangkat desa yang tidak punya kemampuan dalam mengelola keuangan desa.
Robert malah melihat institusi diatasnya pun tidak memiliki kesiapan untuk mengelola dana
desa. Sehingga robert khawatir dana desa akan diselewengkan.Setelah undang undang desa
disahkan, desa mendapatkan gelontoran uang yang sangat besar. Pada tahun 2015, desa hanya
mendapatkan alokasi sebesar 20,5 triliun.Tapi kemudian angka tersebut melonjak menjadi 60
triliun pada tahun 2018.Selain dari APBN, desa pun bisa mendapatkan alokasi dana dari
pemerintah Kabupaten atau kota.Totalnya 10% dari dana bagi hasil dan dana alokasi
umum.Selain dari APBN dan APBD, desa pun bisa mencari sumber pendapatan yang mereka
bisa cari sendiri berasal dari pendapatan asli daerah desa bisa Antara lain membuat badan usaha
milik desa. Jadi kalau ditotal dana dari APBN dan APBD dan dana yang mereka cari
sendiri.Paling tidak satu desa bisa mengelola dana sampai satu miliar per tahun. Nah, dana satu
miliar itu bisa menjadi modal bagi pemerintah desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
desa.Walau desa mengelola uang yang sangat banyak, tapi kekhawatiran banyak pihak ternyata
mulai terbukti.Paling tidak dari laporan KPK hanya dalam waktu 6 bulan medio juni sampai
Desember.2017 KPK paling tidak menerima 459 a aduan terkait dengan korupsi dana desa.
Selain KPK, data ICW pun memperlihatkan trend korupsi yang terkait dengan dana desa terus
meningkat. Sebagai contoh, pada tahun 2015, ICW menemukan paling tidak 41 kasus
korupsi.Tapi pada tahun 2017, angka tersebut melonjak menjadi 154 kasus. Sebagian besar kasus
pelakunya didominasi oleh kepala desa dan aparat desa.Terkait dengan korupsi anggaran desa
paling tidak ada 4 titik rawan korupsi yang harus diwaspadai pertama pada saat perencanaan
anggaran.Yang kedua pada saat review dan pencairan anggaran desa.Yang ketiga ini yang paling
rawan pada saat implementasi anggaran dan terakhir yang keempat pada saat desa mencari
sumber pendapatan asli desa. Pertama pada saat perencanaan anggaran perencanaan anggaran ini
rawan kenapa? Karena yang menyusun anggaran desa umumnya hanya 2 pihak. Pertama, aparat
desa yang kedua badan Permusyawaratan desa atau bpd.Tanpa ada pengawasan atau partisipasi
masyarakat, mereka bisa dengan mudah menggunakan kewenangannya untuk mendapatkan
keuntungan pribadi.Sama seperti penyusunan APBN dan APBD, modus korupsi dalam
penyusunan APBD adalah memploting anggaran untuk dimenangkan oleh perusahaan atau
kelompok tertentu, terutama perusahaan perusahaan pada tingkat lokal. Modus yang lain adalah
membuat spesifikasi pengadaan atau spesifikasi pengerjaan proyek.Yang diarahkan kepada
perusahaan lokal atau kelompok tertentu yang dekat dengan para penyusun anggaran desa.Titik
rawan yang kedua adalah review dan evaluasi serta pencairan anggaran pendapatan dan belanja
desa.Sebelum rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa disahkan oleh kepala desa,
kepala desa terlebih dahulu akan mengirimkan rancangan APBD kepada bupati atau
walikota.Untuk dievaluasi dan direview.Bupati atau wali kota bisa mendelegasikan
kewenangannya kepada pemerintah kecamatan.Nah dalam posisi ini baik bupati walikota atau
pemerintah kecamatan bisa menggunakan kewenangannya untuk mendapatkan keuntungan.
Mereka biasanya akan memeras kepala desa atau meminta imbalan dari desa agar
evaluasi.Artinya agar reviewnya bisa cepat.Atau bisa pula yang banyak ditemukan oleh ICW
pemerintah desa yang aktif memberikan suap kepada pemerintah yang ada diatasnya kecamatan
maupun Kabupaten kota ini yang biasa dikenal sebagai investasi coruption atau korupsi
investasi. Tujuan pemberian uang kepada pemerintah yang ada diatasnya agar.proses review bisa
cepat proses evaluasi bisa cepat dan tidak dipersulit

Titik rawan yang lain yaitu pada saat pencairan anggaran desa.Pada saat pencairan anggaran desa
modus yang di lakukan juga hampir sama pemerintah yang diatasnya pemerintah, kecamatan,
Kabupaten atau kota memeras desa agar pencairan bisa lebih cepat atau pemerintah desa yang
berinisiatif memberikan uang kepada pemerintah.Kecamatan Kabupaten kota supaya pencairan
bisa dibuat lebih cepat.Apalagi pada saat memasuki.Tahun politik seperti sekarang.Pemerintah
desa kerap juga dipolitisasi pencairan atau review dan evaluasi anggaran desa kerap dipolitisasi
kepala desa yang tidak mendung.Aktor, aktor politik yang punya kewenangan. Dalam melakukan
review ini mereka bisa dipersulit. Makanya kemudian ini bisa dijadikan sebagai
instrumen.Menekan kepala desa proses pencairan dana sendiri biasanya dilakukan menjadi 3
tahap, pertama, 20%, tahap kedua 40% dan tahap ketiga 40%.Contoh kasusnya ada di salah satu
desa di seruyan tengah, Kalimantan Tengah. Seorang kepala desa berurusan dengan kejaksaan
karena membuat SPJ fiktif untuk berbagai kegiatan yang kenyataannya tidak ada si. Kepala desa
tersebut juga membuat banyak kegiatan fisik yang ternyata volumenya lebih sedikit dari yang dia
pertanggungjawabkan.Karena itu si kepala desa akhirnya ditangkap oleh kejaksaan.Titik rawan
yang ketiga adalah implementasi anggaran.Dari 4 titik rawan dalam anggaran desa ini yang
paling rawan.Biasanya modus yang digunakan modus modus primitif, modus modus yang tidak
dibutuhkan, teknik yang canggih seperti apa saja, misalnya penggelapan dan kegiatan
fiktif.Ambil contoh 2 kegiatan yang paling banyak dilakukan dalam proses. Apa implementasi
anggaran ini? Pertama adalah pengadaan barang dan jasa atau kegiatan proyek biasanya dalam
proses perencanaan anggaran, harga pengadaan atau kegiatan dibuat lebih mahal.Tapi pada saat
pelaksanaan kegiatannya membutuh hanya butuh dana yang lebih sedikit. Tapi pada saat
pertanggungjawaban uang yang diklaim adalah uang yang ada pada saat perencanaan anggaran.
HBegitu pula untuk kegiatan kegiatan pemberdayaan.Biasanya untuk kegiatan
pemberdayaan data yang kami miliki yang dimiliki oleh w adalah kegiatan kegiatan fiktif.Dalam
pertanggungjawaban banyak sekali kegiatan kegiatan pemberdayaan, misalnya pemberian honor
untuk guru ngaji, pemberian honor untuk pendamping, dan lain sebagainya. Tapi pada saat dicek
di lapangan, kegiatan kegiatan tersebut tidak ada. Atau kalaupun ada uang yang dikeluarkan
tidak sebesar seperti yang disebutkan dalam pertanggungjawaban.Misalnya gaji guru ngaji
mestinya misalnya 2 juta, tapi implementasinya hanya 500.000.Itu beberapa titik rawan atau
beberapa modus dalam implementasi anggaran. Titik rawan yang keempat adalah pengumpulan
pendapatan asli desa.Kenapa disebut rawan? Karena pada titik ini tidak banyak orang yang mau
mengawasi.Nah desa bisa mendapatkan banyak penghasilan dari berbagai usaha mereka. Desa
bisa membuat badan usaha milik desa. Mereka juga bisa menggunakan aset mereka atau bisa
mencari swadaya dari masyarakat.Modus korupsi dalam pendapatan asli desa adalah membuat
kecil penerimaan dari yang semestinya.Misalnya, desa mestinya mendapatkan 20 juta, tapi
kemudian dalam laporan hanya disebut 10.000.010 juta. Sisanya diambil oleh aparat yang
mengumpulkan pendapatan tadi atau oleh aparat yang mengelola usaha desa tersebut.Ini yang
kalau dalam korupsi sebut sebagai modus macam.

Apa saja faktor - faktor yang Menyebabkan korupsi anggaran desa terjadi.Paling tidak ada 6
faktor yang menyebabkan korupsi anggaran desa terjadi.Pertama monopoli anggaran oleh aparat
desa.Yang kedua, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
perencanaan.Sekarang yang lemah.Ketika lemahnya posisi tawar pendamping desa.Keempat,
adanya tekanan struktural.5 lemahnya kompetensi aparat desa.Dan keenam mahalnya biaya
menjadi kepala desa.Mari kita bahas 1/1 faktor yang menyebabkan anggaran desa mudah untuk
dikorupsi.Kita mulai dari yang pertama monopoli anggaran oleh aparatur desa.Dominasi aparatur
desa dalam proses perencanaan maupun implementasi anggaran sangat besar.Mereka yang
menyusun mereka juga yang mengimplementasikan.Ketika mereka melakukan penyelewengan
seperti project.Membuat kegiatan fiktif atau mengubah spesifikasi kegiatan maupun barang tidak
akan ada yang tahu dan tidak akan ada yang protes.Faktor yang kedua adalah kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi, membuat perencanaan dan pengawasan anggaran
desa.Sebagian besar masyarakat.Tidak tahu anggaran desa itu apa tujuannya untuk
apa?Walaupun mereka tahu mereka tidak menganggap bahwa dana desa ini ada kepentingannya
dengan mereka sehingga mereka tidak memiliki kepentingan untuk ikut terlibat dalam proses
perencanaan maupun pengawasan dana desa.Kalaupun ada masyarakat yang mau.Dan merasa
bahwa anggaran desa punya kaitan dengan mereka. Umumnya mereka bermasalah dengan
kemampuan untuk berpartisipasi karena untuk terlibat dalam penyusunan anggaran maupun
dalam pengawasan anggaran. Dibutuhkan kemampuan teknis 2 faktor ini yang kemudian
membuat.Masyarakat tidak bisa mengawal dana desa.Faktor ketiga adalah lemahnya posisi tawar
pendamping desa.Pada dasarnya pendamping desa memiliki peran dan fungsi yang sangat
strategis.Pendamping desa bisa menjadi jembatan Antara perangkat desa dengan
masyarakat.Terkait dengan perangkat desa, pendamping desa bisa memperkuat
kapasitas.Perangkat desa dalam membangun tata kelola dan merencanakan anggaran. Begitu pula
terkait dengan masyarakat. Pendamping desa bisa memfasilitasi untuk memberdayakan
masyarakat.Namun kenyataannya berbeda pendamping desa. Posisi tawarnya justru sangat
lemah.Kapasitas pendamping desa pun lemah. Akibatnya, pendamping desa tidak bisa
menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Di banyak tempat, pendamping desa justru
menjadi stempel dari kepala desa. Mereka hanya membenarkan kebijakan kebijakan yang dibuat
oleh kepala desa.Mereka tidak mampu menjadi jembatan Antara perangkat desa dengan
masyarakat desa, sehingga masyarakat tidak bisa ikut mengontrol anggaran desa.Faktor yang
keempat adalah tekanan struktural.Apa yang dimaksud dengan tekanan struktural?Karena
struktural dalam hal ini adalah tekanan dari pihak pihak yang berada di atas aparat desa.Karena
dalam temuan IW.Pelaku korupsi tidak hanya melulu aparat desa, tapi juga kerap melibatkan
aparat yang ada diatasnya.Nah.Aparat yang ada di atas desa mereka menggunakan berbagai
kewenangan yang mereka miliki, Antara lain kewenangan untuk evaluasi atau review anggaran
kewenangan untuk mengecek kesesuaian anggaran dengan aturan atau kewenangan untuk
menurunkan anggaran semua kewenangan itu mereka gunakan.Mendapatkan keuntungan
pribadi. Nah, modus yang digunakan biasanya adalah dengan memeras atau meminta uang
pelicin agar aturan yang mereka review atau aturan yang mereka evaluasi atau anggaran bisa
mereka cepat setujui.Faktor penyebab yang kelima adalah lemahnya kompetensi aparat
desa.Latar belakang kepala desa terlibat dalam kasus korupsi bukan karena mereka memang
berniat untuk melakukan korupsi.Tapi umumnya karena mereka tidak tahu aturan atau tidak tahu
cara penganggaran.Aktor ini yang kemudian membuat banyak aparat desa termasuk di dalamnya
kepala desa terjerat dalam kasus korupsi. Sedangkan faktor yang keenam adalah mahalnya biaya
menjadi kepala desa.Sama seperti dalam kasus kasus korupsi politik.Mahalnya biaya kepala
desa, terutama modal untuk memenangkan menjadi kepala desa. Ini menjadi salah satu latar
belakang. Kenapa kepala desa menggunakan kewenangannya untuk mendapatkan uang sebanyak
banyaknya dari anggaran desa.Untuk menjadi kepala desa dalam banyak contoh, kepala desa
harus mengeluarkan uang untuk mulai dari memberi penyelenggara sampai membeli suara warga
desa.Sumber dana untuk membeli suara tersebut Antara lain dari anggaran desa. Makanya
kemudian.Banyak aparat desa yang terjerat dalam kasus korupsi, karena Antara lain mereka
mengumpulkan modal politik untuk supaya terpilih kembali menjadi kepala desa.

Membahas titik titik rawan korupsi anggaran desa dan faktor faktor penyebab.Sekarang kita akan
bahas apa saja dampak buruk dari korupsi anggaran desa.Dampak pertama adalah kerugian
keuangan negara.Anggaran desa berasal dari APBN dan APBD.Ketika anggaran tersebut di
korupsi, semestinya ada pembangunan, ada penguatan masyarakat, tapi karena korupsi anggaran
tersebut ternyata lari ke kantong aparat desa.Dampak yang kedua adalah melanggengkan
ketertinggalan dan kemiskinan di desa.Mestinya anggaran desa ini bisa menjadi modal
besar.Bagi masyarakat untuk menjawab berbagai masalah klasik mereka. Berbagai masalah
klasik di desa Antara lain infrastruktur yang buruk, pemberdayaan ekonomi yang masih
lemah.Karena korupsi, berbagai program tersebut tidak jalan.Makanya kemudian kalau kita lihat
berbagai data statistik mengenai angka kemiskinan Antara data dari BPS memperlihatkan angka
kemiskinan di pedesaan masih jauh lebih banyak dibanding angka kemiskinan di
perkotaan.Bahkan setelah 3 tahun kebijakan dana desa digulirkan angka kemiskinan di pedesaan
masih tetap tinggi dibanding angka kemiskinan yang ada di perkosa.Dampak buruk lain dari
korupsi anggaran desa adalah hancurnya modal sosial.Dalam undang undang nomor 6 tahun
2014 mengenai dana desa.Gotong royong swadaya dan partisipasi masyarakat dihitung sebagai
pendapatan desa dan ini menjadi ciri khas dan keunggulan masyarakat desa.Dalam membuat
sesuatu masyarakat desa biasanya kan dengan sukarela bekerja sama atau bergotong royong
untuk membuat atau menjaga fasilitas publik.Sebagai contoh, ketika membuat tempat berkumpul
masyarakat, masyarakat bisa menyumbangkan berbagai materi yang mereka miliki, baik itu
tenaga atau materi yang lainnya.Tapi apakah tessa kerap melakukan kecurangan partisipasi
masyarakat? Kemudian mereka kapitalisasi dan mereka pertanggungjawabkan. Seolah olah
partisipasi masyarakat ini sudah dibayar oleh anggaran desa. Ketika masyarakat desa mengetahui
itu swadaya mereka partisipasi mereka yang menjadi ciri khas masyarakat desa.Menjadi hilang
ini yang kami sebut korupsi. Anggaran desa membuat modal sosial di desa menjadi.Dampak
buruk korupsi anggaran desa yang lain adalah.Terhambatnya demokratisasi di desa.Kalau bicara
soal anggaran desa ini tidak hanya bicara uang, tapi juga bicara soal pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat diajak untuk mendefinisikan kebutuhan mereka. Masyarakat diajak untuk
merumuskan.Kebutuhan dan masalah yang mereka hadapi dan kemudian diimplementasikan
dalam anggaran asumsinya.Dengan adanya anggaran desa, masyarakat bisa menjadi
budaya.Namun karena korupsi, proses tersebut biasanya dilewati aparat desa membuat
perencanaan anggaran hanya Antara mereka sendiri. Mereka tidak melibatkan masyarakat.
Mereka tidak membuka ruang bagi masyarakat karena ketika ruang tersebut dibuka, mereka
tidak bisa dengan leluasa untuk menyelewengkan kewenangannya.Karena korupsi, akhirnya
demokrasi desa tidak bisa tumbuh dan berkembang. Lalu bagaimana cara untuk melawan korupsi
di desa?Caranya sebenarnya sangat sederhana.Yang pertama memperkuat demokrasi dan tata
kelola di desa.Dimulai dari proses perencanaan anggaran desa yang semestinya melibatkan
semua stakeholder. Dalam hal ini masyarakat masyarakat diajak untuk merumuskan kepentingan
dan kebutuhan mereka dalam anggaran desa.Yang lain adalah membuka proses implementasi dan
pertanggung jawaban anggaran desa. Jadi semua pihak bisa mengetahui dana desa digunakan
untuk apa saja dicapai untuk mencapai kepentingan apa saja.

Praktekkan demokratisasi dan tata kelola di desa adalah desa ponggok di klaten.Desa ini
ditetapkan sebagai percontohan oleh menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati.Awalnya desa ini
miskin.Tapi ketika kebijakan dana desa digulirkan.Desa berubah menjadi lebih makmur.Program
desa yang paling utama adalah pembangunan infrastruktur dan peningkatan akses masyarakat
terhadap pendidikan.Bangkok punya program.Satu rumah satu sarjana.Selain itu, desa ponggok
pun mengembangkan badan usaha milik desa yang keuntungannya terus meningkat setiap tahun.
Bahkan di tahun 2017, keuntungan yang didapat dari BUM des mencapai 10 miliar.Yang didapat
dari pariwisata toko desa dan bisnis perikanan kepala desa ponggok.Koperasi lain desanya
disebabkan karena adanya transparansi keuangan desa dan partisipasi masyarakat.Jadi aparatur
desa dan masyarakat sama sama memilih memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menyusun dan mengimplementasikan anggaran.Jika saat ini ada, bukan tidak mungkin desa desa
yang lain bisa sesukses desa ponggok. Desa desa yang lain bisa meniru sukses desa ponggok.
Ada 2 hal yang perlu diwujudkan.Pertama demokratisasi di desa yang kedua, penguatan tata
kelola keuangan desa.2 itu bisa berjalan dengan baik apabila masyarakat dan aparat desa sama
sama memiliki kemauan dan kemampuan dalam merancang program dan keuangan desa.Supaya
masyarakat dan aparat desa bisa berdaya.Peran penting untuk mendorong itu bisa dilakukan oleh
pendamping desa.Karena pada dasarnya pendamping desa bisa berperan untuk
memperkuat.Kemampuan dan kemauan dari masyarakat dan aparat desa.Tapi nyatanya secara
umum pendamping desa masih belum bisa diharapkan. Pendamping desa umumnya hanya
menjadi stempel.Pembuatan kebijakan yang dibuat oleh aparat desa pendamping desa posisinya
hampir sama seperti komite sekolah di sekolah. Faktor utama yang membuat pendamping desa
tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik karena mekanisme rekrutmen yang
polutif.Semestinya rekrutmen pendamping desa dilakukan secara terbuka, sehingga mereka yang
terpilih adalah orang orang yang punya integritas dan punya kualitas. Bukan orang orang yang
terpilih karena kedekatan dengan orang yang merekrut pendamping desa.Hanya pendamping
desa bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Paling tidak ada 2 hal yang harus
dilakukan.Pertama, peningkatan kapasitas pendamping desa.Supaya pendamping desa memiliki
kemampuan untuk mendampingi masyarakat dan kemampuan untuk memperkuat kapasitas
perangkat desa.Hal yang kedua ya harus diperbaiki adalah mekanisme rekrutmen selama ini
mekanisme rekrutmen didasarkan pada jatah jatahan atau hubungan erotis. Padahal untuk
mendapatkan pendamping desa yang punya kemampuan dan integritas yang baik, rekrutmen
harus dibuat secara terbuka sehingga orang orang yang terbaik.Yang punya kapasitas yang punya
kualitas yang akan terpilih menjadi pendamping desa apabila pendamping desa memiliki
integritas dan kualitas yang baik, upaya untuk membangun demokratisasi dan tata kelola di desa
bisa segera terwujud.Hal penting lainnya untuk melawan korupsi di desa adalah meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk membongkar kasus korupsi di desa. Selama ini sudah banyak
tools yang bisa dipakai oleh masyarakat untuk membongkar kasus korupsi.C podcast ada audit
sosial dan ada mekanisme tracking.Apabila masyarakat sudah memiliki kemampuan untuk
membongkar kasus korupsi ruang untuk melakukan penyelewengan bagi siapapun yang memiliki
kewenangan.Dalam anggaran desa untuk melakukan korupsi akan makin tertutup.bahasan
mengenai mekanisme citizen report audit sosial dan tracking akan dibahas dalam kuliah
berikutnya

PENGAWASAN ANGGARAN DESA


Kan untuk mensejahterakan warga desa.Jumlahnya naik dari tahun ke tahun.Pada satu sisi ini
memberikan keuntungan untuk pemerintah desa dan warga desa untuk maju, tapi ada juga
ancaman. Oleh karena itu, dana desa dan juga anggaran desa yang lain harus dikelola dengan
baik. Anggaran desa yang melimpah tidak serta merta membuat desa menjadi lebih sejahtera.
Harus ada upaya serius agar dana desa tidak menjadi rebutan.Salah urus atau itu saja.Ingat sudah
ada sekitar 900 kepala desa yang tersangkut kasus hukum gara gara urusan dana desa.Nah
setidaknya ada 2 permasalahan dalam pengelolaan anggaran besar pertama anggaran desa tidak
menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat 2 korupsi dan penyelewengan.Sekarang
dalam korupsi atau penyelewengan anggaran desa. Aktor utamanya adalah kepala desa. Tapi di
luar itu ada juga aktor aktor lain, misalnya pengusaha atau pejabat pemerintah daerah. Contoh
ceritanya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, kpk pernah melakukan operasi tangkap tangan
terhadap bupati dan kepala Kejaksaan Negeri akibat kasus suap terkait penyelewengan dana
desa.Menurut KPK, setidaknya ada 14 persoalan dalam pengelolaan dana desa. Pertama tidak
efektifnya pengawasan oleh inspektorat daerah.Kedua tidak optimalnya saluran pengaduan
masyarakat terkait maladministrasi yang dilakukan oleh perangkat desa. Ketiga, ketidakjelasan,
ruang lingkup, evaluasi dan pengawasan oleh camat.Perlu digaris bawahi penyelewengan
anggaran desa biasanya bermula dari minimnya keterlibatan warga desa dalam proses
pembangunan desa.Banyak warga yang tidak peduli atau warga desa menganggap itu adalah
urusan kepala desa dan perangkat desanya saja. Jika pun ada yang peduli, mereka tidak punya
kemampuan yang cukup untuk mengawasi atau berpartisipasi. Warga tidak tahu bagaimana
caranya mengawasi anggaran atau penyusun anggaran. Tentu ini patut disayangkan keterlibatan
warga desa dalam proses anggaran desa.Jadi penting, apalagi keterlibatan warga sudah dijamin
secara hukum.Ada undang undang desa dan undang undang keterbukaan informasi publik yang
menjamin keterlibatan warga.
Mengapa warga penting untuk terlibat? Dalam mengawasi proses anggaran desa.Pertama tama
keterlibatan dan pengawasan warga penting karena untuk memastikan bahwa kegiatan dan
proyek dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengawasan dilakukan tidak hanya di
tahap akhir kegiatan, tapi juga di awal tujuannya agar jika ada penyimpangan langkah langkah,
pencegahan atau perbaikan.Bisa diambil.Gila pengawasan pada tahap perencanaan semacam ini
dilakukan kemungkinan besar tindakan kepala desa akan terhindar dari kasus hukum gara gara
korupsi. Warga desa juga tidak akan dirugikan dibandingkan bila pengawasan itu baru dilakukan
pada tahap akhir pekerjaan atau setelah kegiatan dikerjakan.Mungkin suatu proyek bisa
dilakukan asal asalan atau tidak sesuai target.Karena yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan warga hilang begitu saja.Jadi pada dasarnya pengawasan dilakukan untuk
mengetahui pertama apakah kegiatan telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan kedua, maka
kegiatan berjalan sesuai dengan rencana ketiga, apakah kegiatan sesuai dengan aturan hukum
yang berlaku?Dalam manajemen pemerintahan dikenal adanya pengawasan dari dalam atau
internal dan pengawasan dari luar atau eksternal.Jadi pengawasan internal misalnya satu
pengawasan yang dilakukan atasan langsung untuk menjamin kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan berjalan dengan baik.Kedua pengawasan yang dilakukan oleh aparat atau badan yang
memiliki keahlian khusus dan memiliki wewenang dalam bidang pengawasan. Pengawasan ini
misalnya dilakukan oleh inspektorat jenderal atau Badan Pemeriksa Keuangan pemerintah atau
BPKP. Sedangkan jenis pengawasan eksternal, misalnya, satu PPK yang ditunjuk secara
hukum.Menjadi pengawas eksternal.Kedua pengawasan yudikatif pengawasan oleh lembaga
penegak hukum seperti KPK, kepolisian atau kejaksaan.Ketiga pengawasan politik yang
dilakukan oleh DPR atau DPRD. Keempat, pengawasan oleh publik yang mencakup media
massa, organisasi masyarakat sipil seperti LSM dan lain lain. Mengapa pengawasan oleh publik
menjadi penting dan harus dilakukan pertama tama terkait alasan pajak, pada dasarnya seluruh
kegiatan dibiayai oleh publik.Melalui pajak.Kedua warga merupakan pihak yang bersentuhan
langsung dan paling tahu apakah program program dijalankan dengan baik atau tidak.Pendekatan
itu yang memungkinkan warga mengawasi terus menerus program program yang dijalankan oleh
pemerintah.Ketika pengawasan yang dilakukan oleh lembaga pemerintah bisa tidak berjalan
dengan baik karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.Pengawasan oleh warga merupakan
suatu bentuk tanggung jawab dan hak dalam demokrasi.

Iya, ratusan juta rupiah diberikan untuk mensejahterakan warga desa, jumlahnya naik dari tahun
ke tahun.Pada satu sisi ini memberikan keuntungan untuk pemerintah desa dan warga desa untuk
maju, tetapi ada juga ancaman. Oleh karena itu, dana desa dan juga anggaran desa yang lain
harus dikelola.Baik anggaran desa yang melimpah tidak serta merta membuat desa menjadi lebih
sejahtera. Harus ada upaya serius agar dana desa tidak menjadi rebutan, salah urus atau menguap
begitu saja.Ingat sudah ada sekitar 900 kepala desa yang tersangkut kasus hukum gara gara
urusan dana desa. Nah, setidaknya ada 2 permasalahan dalam pengelolaan anggaran desa.
Pertama anggaran desa tidak menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Kedua
korupsi dan penyelewengan.Dalam korupsi atau penyelewengan anggaran desa? Aktor utamanya
adalah kepala desa. Tapi di luar itu ada juga aktor aktor lain, misalnya pengusaha atau pejabat
pemerintah daerah. Contoh ceritanya di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, kpk pernah
melakukan operasi tangkap tangan terhadap bupati dan kepala Kejaksaan Negeri akibat kasus
suap terkait penyelewengan dana desa.Menurut KPK, setidaknya ada 14 persoalan dalam
pengelolaan dana desa. Pertama tidak efektifnya pengawasan oleh inspektorat daerah.Kedua
tidak optimalnya saluran pengaduan masyarakat terkait maladministrasi yang dilakukan oleh
perangkat desa.Ketiga ketidak jelasan ruang lingkup, evaluasi dan pengawasan oleh camat.Perlu
digarisbawahi penyelewengan anggaran desa biasanya bermula dari minimnya keterlibatan
warga desa dalam proses pembangunan desa.Banyak warga yang tidak peduli atau warga desa
menganggap itu adalah urusan kepala desa dan perangkat desanya saja. Jika pun ada yang peduli,
mereka tidak punya kemampuan yang cukup untuk mengawasi atau berpartisipasi. Warga tidak
tahu bagaimana caranya mengawasi anggaran atau menyusun anggaran. Tentu ini patut
disayangkan keterlibatan warga desa dalam proses anggaran desa.Ini penting, apalagi
keterlibatan warga sudah dijamin secara hukum, ada undang undang desa dan undang undang
keterbukaan informasi publik yang menjamin keterlibatan warga.
Warga penting untuk terlibat dalam mengawasi proses anggaran desa.Pertama tama keterlibatan
dan pengawasan warga penting karena untuk memastikan bahwa kegiatan dan proyek dilakukan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengawasan dilakukan tidak hanya di tahap akhir
kegiatan, tapi juga di awal tujuannya agar jika ada penyimpangan langkah langkah, pencegahan
atau perbaikan.Bisa diambil.Gila pengawasan pada tahap perencanaan semacam ini. Lakukan
kemungkinan besar tindakan kepala desa akan terhindar dari kasus hukum gara gara korupsi.
Warga desa juga tidak akan dirugikan dibandingkan bila pengawasan itu baru dilakukan pada
tahap akhir pekerjaan atau setelah kegiatan dikerjakan.Mungkin suatu proyek bisa dilakukan asal
asalan atau tidak sesuai target dan naik seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga
hilang begitu saja.Jadi pada dasarnya pengawasan dilakukan untuk mengetahui pertama apakah
kegiatan telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan kedua, maka kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana ketika apakah kegiatan sesuai dengan aturan hukum yang ada.Dalam manajemen
pemerintahan dikenal adanya pengawasan dari dalam atau internal dan pengawasan dari luar atau
eksternal.Pengawasan internal misalnya, satu pengawasan yang dilakukan atasan langsung untuk
menjamin kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan baik.Kedua pengawasan yang
dilakukan oleh aparat atau badan yang memiliki keahlian khusus dan memiliki wewenang dalam
bidang pengawasan. Pengawasan ini misalnya dilakukan oleh inspektorat jenderal atau Badan
Pemeriksa Keuangan pemerintah atau bb. Sedangkan jenis pengawasan eksternal, misalnya, satu
BK yang ditunjuk secara hukum.Menjadi pengawas eksternal.Kedua pengawasan indikatif
pengawasan oleh lembaga penegak hukum seperti KPK, kepolisian atau kejaksaan.Ketiga
pengawasan politik yang dilakukan oleh DPR atau DPRD. Keempat, pengawasan oleh publik
yang mencakup media massa, organisasi masyarakat sipil seperti LSM dan lain lain. Mengapa
pengawasan oleh publik menjadi penting dan harus dilakukan pertama tama terkait alasan pajak,
pada dasarnya seluruh kegiatan dibiayai oleh publik.Melalui pajak.Kedua warga merupakan
pihak yang bersentuhan langsung dan paling tahu apakah program program dijalankan dengan
baik atau tidak berdekatan itu yang memungkinkan warga mengawasi terus menerus program
program yang dijalankan oleh pemerintah.Ketiga pengawasan yang dilakukan oleh lembaga
pemerintah bisa tidak berjalan dengan baik karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Keempat, pengawasan oleh warga merupakan suatu bentuk tanggung jawab dan hak dalam
demokrasi.

PENGAWASAN ANGGARAN DESA 2


Secara khusus diatur dalam undang undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa atau biasa kita
sebut undang undang desa.Dalam undang undang tersebut disebutkan bahwa pengawasan
dilakukan dalam 2 jalur, pertama oleh badan Permusyawaratan desa atau BPD, dan kedua oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah di tingkat daerah. Pengawasan dilakukan oleh camat
dan kepala daerah.Di tingkat pusat pengawasan dilakukan oleh Kementerian Keuangan,
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian desa.Selain itu, aparat penegak hukum juga ikut
mengawasi ada KPK, kepolisian dan juga kejaksaan pengawasan anggaran desa oleh aparat
pemerintah diatasnya dilakukan melalui mekanisme pelaporan. Ada kewajiban bagi kepala desa
untuk membuat laporan anggaran kepada pemerintah diatasnya. Laporan kemudian diberikan
kepada bupati.Atau wali kota ada 2 jenis laporan yang wajib disampaikan oleh kepala desa yaitu
pertama, laporan semesteran yang diberikan 6 bulan sekali.Pertama disampaikan tiap akhir juli
pada tahun berjalan.Laporan kedua bulan Januari pada tahun berikutnya.Selain itu, kepala desa
juga wajib membuat laporan tahunan.Laporan tahunan ini merupakan laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan anggaran desa dan laporan pertanggungjawaban
penyelenggaraan pemerintahan desa.Laporan ini disampaikan tiap akhir tahun dan disampaikan
kepada bupati atau walikota melalui camat.Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
113 tahun 2014, laporan tersebut wajib disebarkan kepada warga. Jadi kepala desa dan
perangkatnya tidak boleh merahasiakan laporan tersebut. Nah, pengawasan oleh pemerintah
daerah atau pemerintah pusat tidak akan efektif bila tidak ada pengawasan di tingkat desa, baik
itu oleh BPD.Atau warga desa itu sendiri sekarang apa sih sebenarnya kewenangan PPD menurut
pasal 5 5 undang undang desa, ada 3 kewenangan PPD pertama menyalurkan aspirasi
masyarakat.Kedua sama sama dengan pemerintah desa membuat peraturan desa.Ketiga
mengawasi pemerintahan desa BPD merupakan perwakilan dari warga desa. Menurut ketentuan
undang undang anggotanya bisa dipilih melalui proses musyawarah atau melalui pemilihan
langsung.Kepala desa dan perangkat desa tidak diperbolehkan menjadi anggota DPD.Sejak kasus
kasus korupsi di desa bermunculan, ada tuntutan agar kemampuan BPD ditingkatkan.Memang
lemahnya kemampuan d menjadi salah satu sebab mengapa korupsi di desa terus terjadi.
Sayangnya, penguatan kapasitas lebih sering dilakukan kepada kepala desa atau perangkat desa,
bukan kepada BPD. Penting untuk diingat walaupun sudah ada d, warga tetap memiliki hak dan
kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap keuangan dan pemerintahan desa. Hak dan
kewajiban warga untuk melakukan itu telah diatur secara rinci dalam pasal 82 undang undang
desa. Pasal 82 menyebutkan bahwa satu masyarakat desa berhak mendapatkan informasi
mengenai rencana dan pelaksanaan pembangunan desa. Kedua, masyarakat berhak melaporkan
hasil pemantauan.Dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan pembangunan desa kepada
pemerintah desa dan badan Permusyawaratan desa.Ketiga, pemerintah desa wajib
menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan rencana jangka menengah desa. Rencana kerja
pemerintah desa dan anggaran pendapatan dan belanja desa melalui layanan informasi kepada
umum dan melaporkannya kepada musyawarah desa.4 masyarakat desa berhak untuk
berpartisipasi dalam musyawarah desa, khususnya dalam menanggapi laporan pelaksanaan
pembangunan desa.Secara umum peran warga dalam penyelenggaraan pemerintahan juga diatur
dalam beberapa undang undang, misalnya dalam undang undang tindak pidana korupsi, undang
undang, keterbukaan informasi publik, undang undang, perlindungan saksi dan korban, dan
undang undang pelayanan publik dalam undang undang keterbukaan informasi publik dikatakan
bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi publik.Berhak melihat dan mengetahui
informasi publik menghadiri pertemuan publik dan menyebarluaskan informasi publik.Undang
undang tindak pidana korupsi juga bisa menjadi landasan hukum bagi warga dalam melakukan
pencegahan dan pemberantasan korupsi, termasuk korupsi di desa.Pasal 4 1 undang undang
tindak pidana korupsi menyebutkan Antara lain masyarakat untuk mencari, memperoleh dan
memberikan informasi. Adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi. Jadi ada dasar hukum
yang sangat kuat bagi warga desa dan masyarakat sipil untuk melakukan pengawasan terhadap
proses anggaran desa.warga desa adalah pihak yang paling berkepentingan terhadap anggaran
desa karena ini menyentuh kehidupan sehari hari sehingga mau tidak mau mereka adalah pihak
yang pertama tama harus melibatkan diri dan ikut serta mengawasi anggaran desa dalam video
berikutnya kita akan bersama sama mempelajari tools atau alat yang bisa digunakan untuk
mengawasi anggaran desa

Anggaran pendapatan dan belanja desa.Pada dasarnya pengawasan APBD dilakukan terkait
dengan implementasi anggaran.Terutama di 2 sisi yang paling rawan tadi. Pertama sisi
pendapatan dan yang kedua sisi belanja. Nah, untuk mengawasi APBD, banyak tools yang bisa
dipakai oleh masyarakat.Dalam video kuliah kita kali ini kita akan bahas 3 tools. Yang pertama
adalah citizen report card atau kartu laporan masyarakat. Yang kedua, audit sosial dan ketiga
pusat sumber daya warga. Mari kita bahas satu persatu.Pertama metode c podcast atau kartu
rapor warga.Metode ini sama seperti guru memberikan rapor kepada siswa.Nah dalam metode
searching APBD ini.Masyarakat yang memberikan rapor kepada aparat desa yang mengeksekusi
atau mengimplementasikan APBD. Jadi masyarakat memberikan penilaian program program
atau kegiatan kegiatan terkait dengan pelayanan kepada warga. Misalnya pembangunan jalan,
pemberdayaan warga atau kegiatan.Penguatan ekonomi masyarakat bisa memberikan laporan
penilaian mereka kepada aparatur desa. Ada 2 tujuan utama dalam c ini pertama, memberikan
umpan balik kepada pemerintah desa agar pemerintah desa memperbaiki pelayanan yang mereka
sediakan berdasarkan catatan atau penilaian.Masyarakat yang kedua terkait dengan warga CC
bisa menjadi tools bagi masyarakat untuk melakukan advokasi secara berkelanjutan berbasis data
bukan hanya asumsi. Ada 8 tahapan dalam mencapai citizen card Pertama pengumpulan data
atau dokumen.Yang kemudian dilanjutkan, yang kedua wawancara.Lalu.Fokus group discussion
dan yang keempat adalah membuat laporan awal yang kelima menyusun pertanyaan kunci lalu
yang keenam dilakukan survei.Yang ketujuh melakukan holding dan analisis data. Dan yang
terakhir bagian terpenting adalah melakukan advokasi.mari kita bahas satu persatu

Setelah pengumpulan dokumen.Kemudian tahapan yang kedua adalah wawancara.Tahapan wajar


lah dalam dokumen dokumen yang sudah didapat.Misalnya, ketika yang dipilih hanya satu
sektor, yaitu.Pembuatan infrastruktur jalan atau pembangunan gedung warga.Harus diidentifikasi
siapa saja tokoh tokoh kunci yang mengetahui id yang mengetahui informasi tersebut, misalnya
kepala desa, aparat desa, BPD atau pelaksana proyek, atau bisa pula masyarakat yang menjadi
penerima manfaat setelah wawancara. Kemudian tahapan selanjutnya adalah fokus group
discussion.Atau diskusi terfokus.Diskusi terfokus tujuannya adalah untuk memperdalam
informasi yang sudah didapat dalam proses wawancara. Nah dalam g ini bisa dikelompokkan
pihak pihak yang memiliki informasi terkait dengan sektor yang diawasi oleh warga
tadi.Misalnya dibuat kelompok diskusi dengan aparat desa. Di dalamnya ada kepala desa, aparat
desa, atau BPD.Atau juga dibuat FGD dengan pelaksana projek misalnya pengusaha atau panitia
tender. Kalau ada yang ketiga, bisa saja FG dilakukan dengan penerima manfaat seperti warga.D
ini ditujukan untuk mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai kebijakan proyek maupun
rincian anggaran dan implementasinya.Setelah mengumpulkan bahan bahan awal melalui studi
dokumen wawancara maupun FGD. Langkah keempat adalah menyusun laporan awal.Semua
temuan dalam 3 kegiatan tersebut kemudian diklasifikasi apa saja temuan pentingnya. Nah,
laporan awal ini bisa menjadi advokasi awal masyarakat kepada aparat desa. Masyarakat bisa
mempresentasikan hasil temuan awal ini kepada aparat desa untuk melakukan perbaikan.
Langkah kelima adalah menyusun daftar pertanyaan kunci setelah mengumpulkan bahan bahan
dan membuat laporan awal kemudian dibuat list pertanyaan berdasarkan klasifikasi temuan
dalam studi dokumen wawancara dan FD.Daftar pertanyaan bisa dibuat terbuka maupun
tertutup.Daftar pertanyaan ini akan menjadi bahan utama dalam menyusun kartu laporan.Setelah
itu langkah keenam adalah melakukan survei. Nah dalam melakukan survei.Masyarakat harus
punya list siapa saja masyarakat yang akan menjadi responden atau yang akan menjawab dari
pertanyaan kunci tadi.Nantinya masyarakat yang menjawab pertanyaan kunci tadi adalah
masyarakat yang menerima manfaat dari proyek yang diawasi oleh masyarakat.Prinsipnya dalam
survei adalah semua masyarakat punya kesempatan yang sama menjadi responden.Tahap
selanjutnya itu tahap 7 yaitu koding dan analisis data survei.Pasir survei yang dilakukan
sebelumnya kemudian dicoding berdasarkan jawaban dari masyarakat.hasil coding akan
memperlihatkan kecenderungan masyarakat menilai pelayanan yang disediakan oleh pemerintah
desa apakah mereka menilai baik dengan memberikan nilai yang tinggi atau sebaliknya
masyarakat menilai buruk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa
Tahapan terakhir tahapan.Bahan bahan yang sudah didapat dari studi dokumen wawancara FG
dan survei kemudian dijadikan laporan singkat.Yang yang berisi pendapat warga terkait dengan
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah desa. Laporan tersebut bisa menjadi bahan atau
senjata bagi warga untuk mendesak perubahan ketika pelayanan dianggap buruk atau mendesak
agar pemerintah desa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.Selain kepada
aparatur desa, masyarakat juga bisa membawa data ini kepada aparatur yang diatasnya seperti
pemerintah kecamatan maupun Kabupaten kota.Atau bahan ini juga bisa dipakai untuk advokasi
di media.Metode kedua yang bisa digunakan oleh masyarakat dalam mengawasi APBD
partisipatif adalah audit sosial.Nah dalam audit sosial ini paling tidak ada 3 tahapan penting.
Pertama, tahapan persiapan yang kedua tahapan pelaksanaan yang ketiga, tahapan tindak lanjut
atau advokasi. Pada dasarnya audit sosial ini tidak jauh berbeda. Prosesnya seperti metode
citizen report.Oke mari kita bahas satu persatu tahapan dalam audit sosial. Pertama, tahapan
persiapan paling tidak ada 5 tahapan yang dijalankan dalam proses persiapan.Pertama
mengidentifikasi masalah.Terutama masalah masalah mendasar yang dihadapi warga terkait
layanan desa. Misalnya terkait dengan infrastruktur jalan, bangunan atau program program
pemberdayaan.Sebenarnya ini hampir sama seperti metode situs citizen di podcast telah
menentukan masalah. Kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas karena
masalah bisa sangat banyak, tapi sumber daya sedikit sumber dana sedikit. Makanya diperlukan
penentuan prioritas menentukan prioritas ini bisa didasarkan pada berbagai dasar
pertimbangan.Bisa pada lokasi bisa pada sektor juga bisa pada pelaku yang terlibat.Maka
selanjutnya adalah mengidentifikasi data apa saja yang diperlukan.Setelah itu dilanjutkan dengan
mengumpulkan dan mengklasifikasikan data dan terakhir, dalam tahapan persiapan ini adalah
melakukan pembagian tugas dan peran untuk mengumpulkan data data tersebut.
Langkah kedua dalam audit sosial adalah tahapan pelaksanaan.Dalam tahapan pelaksanaan ini,
paling tidak ada 7 langkah yang harus dilakukan. Pertama, mencari informasi dari instansi yang
terkait.Yang kedua menguji kebenaran atau validasi informasi atau data yang didapat.Yang ketiga
menganalisis data atau dokumen.Keempat, menyusun data atau informasi menjadi dokumen
yang sederhana agar mudah dipahami oleh masyarakat. Selanjutnya menyebarkan data informasi
kepada masyarakat luas, lalu membuat forum pertemuan dengan masyarakat untuk kroscek data
informasi yang didapat dengan persoalan yang.Mereka hadapi tahap ketiga atau terakhir dalam
audit sosial. Anggaran desa adalah tahap tindak lanjut atau advokasi.Paling tidak ada 2 tahap
dalam advokasi ini. Pertama, menyusun rekomendasi atau solusi apa yang diharuskan dilakukan
oleh pemerintah desa untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.Yang kedua
mengawal rekomendasi tersebut, termasuk jika ada kemungkinan pelaporan kepada aparat
penegak.Metode ketiga bagi masyarakat untuk mengawal dan mengawasi anggaran desa adalah
membentuk pusat sumber daya warga atau PSW.PSW ini bisa dipergunakan sebagai wadah bagi
warga desa untuk belajar tentang pelayanan publik serta advokasi atas masalah yang
muncul.Pengurus PSW adalah perwakilan dari masing masing dusun atau RTRW dan secara fisik
bisa berlokasi di rumah penduduk.Posyandu dan tempat yang mudah dijangkau oleh
masyarakat.PSD berfungsi sebagai jembatan kantor layanan publik dengan warga. Sehingga
paling tidak PSDW punya 2 fungsi. Pertama pada informasi yang dibutuhkan warga dalam
pelayanan publik tentang persyaratan waktu prosedur dan lainnya tentang berbagai pelayanan
publik seperti.Kartu keluarga kartu tanda penduduk akta kelahiran, akta kematian dan lain
sebagainya. Yang kedua, PSD menyediakan pendampingan atau advokasi bagi warga yang
bermasalah dengan pelayanan publik, misalnya advokasi atau pendampingan bagi warga yang
kesulitan mengakses pelayanan rumah sakit, sekolah listrik.Air bersih dan lain
sebagainya.Keterlibatan warga dalam mengawal dan ngasih anggaran desa akan membuat
anggaran desa tepat sasaran dan meminimalisir korupsi atau penyimpangan di desa.

PARTISIPASI WARGA DESA


Terkait dengan partisipasi warga dalam pembangunan desa.Sebelum saya menceritakan dan
menjelaskan.Kenapa partisipasi warga itu penting?Apa syarat syarat yang harus dipenuhi dalam
menjalankan atau memainkan peran sebagai warga yang aktif dalam berpartisipasi serta langkah
langkah apa yang bisa dilakukan dalam melaksanakan partisipasi? Saya ingin menceritakan
sedikit mengenai latar belakang kenapa partisipasi itu penting.Pertama kita tahu bahwa para
pejabat publik di mana pun mereka berada itu memang enggak kecenderungan untuk melakukan
penyelewengan.Kita ingat apa kata lock power tend to.Itu artinya bahwa sebenarnya para pejabat
publik yang punya kewenangan besar untuk mengalokasikan anggaran memberikan izin
kemudian me membangun program program yang spesifik yang dibutuhkan untuk warga itu
seringkali melakukan penyelewengan dalam bentuk apa.Macam macam kita tahu kalau kita
melihat dari data yang ada di gol komisi pemberantasan korupsi di sana ada.Temuan dari kasus
kasus suap.Para pengusaha menyuap pejabat publik untuk mendapatkan izin. Kemudian juga
proyek proyek yang dimaksud oleh pejabat publik sehingga konsekuensinya korupsi merajalela.
Mengapa pejabat publik sering melakukan penyelewengan?pertama alasannya adalah tanah
jarang yang melakukan pengawasan ke badan melingkar. Yang kedua pejabat publik itu memang
Melainkan supaya mereka mendapatkan keuntungan pribadi dalam bentuk apa macam
macam.Misalnya, harta kekayaan yang berlimpah laris the ya untuk membiayai lifestyle hidup
mereka jalan jalan ke luar negeri dan seterusnya dan seterusnya. Kemudian deposit di perbankan
yang begitu besar itu tujuan dari penyelewengan yang dilakukan.nah oleh karena itu saya kira
Untuk melaksanakan atau memainkan peran sebagai aktor yang aktif di setiap lini pemerintahan
untuk menjalankan fungsi partisipasi. Seperti yang tadi saya sudah sampaikan penyelewengan
yang dilakukan pejabat publik itu rentan terjadi baik pada level pusat.Pada level pemerintahan
provinsi pada level pemerintahan Kabupaten kota sampai kepada level pemerintahan
desa.Kenapa begitu? Karena sejak 2015 kita tahu bahwa pemerintah pusat.Setelah
mengalokasikan anggaran yang nilainya itu bertriliun triliun rupiah kepada desa di seluruh
Indonesia.Masing masing desa mendapatkan anggaran kira kira Antara satu miliar sampai satu
setengah miliar.Bayangkan dari sebuah desa yang tidak ada anggaran sama sekali. Kemudian
sekarang mereka harus mengelola satu miliar sampai satu setengah miliar dana yang ada di
depan mata. Para pengurus desa atau aparat desa ini adalah sesuatu yang rentan diselewengkan.
Oleh karena itu.Sekali lagi.Warga desa harus memulai memainkan peranannya untuk
berpartisipasi supaya dana dana itu memang dialokasikan untuk kepentingan warga sendiri,
bukan untuk kepentingan pribadi para perangkat desa.

Kita akan membahas mengapa partisipasi warga itu sangat penting.Kita tahu bahwa sebenarnya
selama ini ya, terutama pada konteks pemerintahan Orde Baru.Kita menganut sistem yang
otoriter.Maksudnya bahwa pengambilan keputusan itu semata mata dilakukan oleh mereka,
mereka yang menjadi pejabat publik.Mereka mereka yang menganggap diri mereka memiliki
kekuasaan untuk menentukan apa yang dibutuhkan oleh warganya dalam konteks demokrasi di
desa.Yang dimulai dari pengucuran dana desa sejak 2015.Kita tahu bahwa sebenarnya telah
terjadi pergeseran fungsi dari perangkat desa yang sebelumnya menjadi 1 satunya pihak yang
mengambil keputusan.Menjadi fasilitator.Dari proses proses administrasi.Proses proses regulasi
proses proses perencanaan yang kemudian menjadikan juga praktek praktek komunikasi Antara
perangkat desa dengan warga desa menjadi lebih efektif. Yang berikutnya adalah mengapa
kemudian partisipasi itu menjadi juga sangat penting dalam konteks desa.Ada beberapa alasan
kenapa partisipasi warga haruslah menjadi syarat dari setiap tahap pembangunan yang ada di
desa.Pertama.Kita tahu bahwa sejak dari 2015.Semenjak dana desa dikucurkan ke desa korupsi
dana desa mulai lahir.Hasil data dan.Statistik yang ditemukan oleh icw misalnya menunjukkan
adanya tren perkembangan kasus korupsi dana desa yang melibatkan bukan hanya kepala desa,
tapi juga perangkat desa.dan jumlahnya semakin hari semakin meningkat nah dengan partisipasi
diharapkan potensi penyimpangan itu bisa dikurangi. Yang juga harus diingat bahwa partisipasi
membuat program program perencanaan program program pembangunan yang ada di desa itu
benar benar bisa. Dijamin merupakan bagian dari usulan dari kebutuhan warga desanya.Bukan
hanya sekedar karena.Perangkat desa berpikir perangkat desa berharap perangkat desa punya
keinginan untuk menjalankan atau untuk membangun satu jenis proyek tertentu. Nah, di sini
terjadi proses komunikasi yang lebih efektif Antara perangkat desa dengan warga desa. Nah yang
berikutnya yang saya kira juga.Ini adalah bahwa partisipasi mencegah.Adanya rencana rencana
pembangunan yang berorientasi jangka pendek sekaligus yang berorientasi untuk
menguntungkan segelintir orang atau segelintir kelompok yang ada di satu tempat.

Anda mungkin juga menyukai