Anda di halaman 1dari 19

Dampak Bencana

Terhadap Kelompok Anak-


anak
Anggota Kelompok 1

1. Baiq Isabela
2. Hatma Amelia
3. Ni Md Wini Putri Febrina Sari
4. Panji Yudana Rangkuti
“Anak-anak sangat rentan menjadi korban bencana karena
kemampuan dan pengetahuannya terkait mitigasi bencana sangat
minim terutama anak-anak yang berada di desa..”

—SOMEONE
FAMOUS
01
Landasan
Teori
 Konsep Bencana
 Konsep Klp Anak
 Dampak Benca TerhadapKlp Anak
 Penanganan Bencana Terhadap
Klp Anak
Konsep
Bencana
Menurut UU No.24 Tahun 2007 bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat baik
oleh faktor alam dan atau non alam mauoun faktor manusia
sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Konsep Klp
Anak
Menurut UU No.4 tahun 1979 anak adalah seseorang yang
belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Anak
bukan miniature orang dewasa, melainkan manusia yang oleh
karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan yang
matang.
Kebutuhan Dasar Anak secara umum digolongkan menjadi:
Asuh = kebutuhan fisik-biomedis
Asih = kebutuhan emosi atau kasih sayang
Asah = kebutuhan akan stimulasi mental
Dampak Bencana Pada
Anak
Dampak trauma mental yang dialami anak-anak lebih
besar dibandingkan dengan dampak secara fisik. Ada
beberapa dampak yang diakibatkan oleh bencana
terhadap anak-anak, yaitu:
1. Trauma
2. Rasa takut/ kecemasan
3. Perkembangan fisik dan psikis
4. Kepribadian
Penanganan Bencana
Terhadap Klp Anak
Berbicara tentang penanganan anak berbasis hak dalam tangap
darurat bencana alam, perlu dipahami terlebih dahulu tentang
konsep hak dan anak. Hak sering didefinisikan sebagai kebutuhan
yang paling mendasar bagi setiap manusia dan ketika kebutuhan
tersebut tidak dapat dipenuhi akan berdampak buruk bagi
kelangsungan hidup dan keberfungsian sosial manusia tersebut.
Contohnya: hak atas makanan yang bergizi adalah hak dasar setiap
orang/anak yang kalau tidak terpenuhi akan berakibat pada buruknya
kesehatan bahkan meninggalnya seseorang.
Penanganan Bencana
Terhadap Klp Anak
Hak anak dalam masa tanggap darurat yang mengacu pada
Konvensi Hak Anak dan UUPA
1. Hak sipil dan kemerdakaan
2. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative
3. Kesehatan dan kesejahteraan dasar
4. Pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya
5. Perlindungan khusus
02
Pembahasan
 Kasus Dampak Bencana Terhadap
Klp Anak
 Penanganan Seharusnya
 Kesenjangan Antara Teori dan
Kenyataan
Hasil deteksi dini gejala kecemasan pada anak
korban gempa di wilayah Lombok
85,11 14,89
% % Anak dalam
Anak
mengalami kategori
kecemasan kecemasan
dalam batas klinis
normal
Contoh Kasus Bencana Terhadap klp Anak
Hasil tersebut dibuktikan dari dampak psikologis pada anak akibat
bencana gempa bumi di wilayah Lombok, yang menunjukkan adanya
masalah psikologis berupa ansietas klinis dan perubahan perilaku.
Adapun masalah lainnya yang ditemukan responden setelah bencana
gempa bumi di Lombok diantaranya berupa
1. Menjadi lebih sensitive
2. Mudah menangis
3. Mudah marah
4. Apabila mendengar suara bergemuruh panic dan menangis
5. Kawatir masuk rumah
6. Gangguan pola tidur
7. Anak lebih banyak diam
8. Menarik diri
Penanganan Pada Bencana Terhadap Klp Anak
Model penanganan bagi korban yang mengalami PTSD pada anak-
anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak model
pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan bermain, atau yang
dikenal dengan istilah play therapy. Terapi bermain ini berguna dalam
memberikan terapi pada anak yang mengalami PTSD.

Pada umumnya anak-anak yang mengalami kondisi trauma


menunjukkan symptom-simptom seperti ketakutan, cemas, sedih,
menghindar dan kurang responsive terhadap beragam emosi
The Association for Play Therapy mengatakan
terdapat 14 macam keuntungan menggunakan
play therapy
01 Mengatasi 02 Komunik 03 Kompete
resintensi
Agar anak terlibat
asi
Memancing anak
nsi
Anak bekerja keras
dalam kegiatan terlibat dalam dan menunjukkan
konseling permainan kemampuan

04 Berpikir kretaif 05 Chataris 06 Abreacti


Mengembangkan Menyampaikan
on
Mengekspresikan
kemampuan tekanan emosi kesulitan secara
berpikir kritis atas yang dialami anak simbolis dan emosi
persoalan yang tsb yang lebih tepat.
dialami
The Association for Play Therapy mengatakan
terdapat 14 macam keuntungan menggunakan
play therapy
07 Role Playing 08 Fantacy 09 Metaphoric
Mengembangkan Mengubah hidup
Teaching
Memperoleh pengertian
kemampuan secara perlahan mendalam atas
empati dengan ketakutan/kesulitan yang
orang dialaminya

10 Attachment 11 Peningkatan 12 Emosi Positif


Formation
Membangun
Hubungan
Mewujudkan Membuat anak
koneksi dengan aktualisasi diri dan mempunyai waktu yang
orang lain tumbuh semakin menyenangkan di
dekat dengan tempat mereka merasa
orang lain diterima
The Association for Play Therapy mengatakan
terdapat 14 macam keuntungan menggunakan
play therapy

13 Menguasai 14 Bermain Game


Ketakutan
Mengurangi Bersosialisasi dan
kegelisahan dan mengembangkan
ketakutan anak. kekuatan egonya
Langkah-langkah konseling anak
Langkah
Pertengahan
 Konselor
memfasilitasi
kegiatan agar anak
Langkah mengekspresikan
berbagai perasaan
awal
 Menyediakan berbagai Langkah
permainan
Akhir
 Membuat anak-anak merasa  Konseling dapat dihentikan jika
nyaman anak telah mampu
mengekspresikan emosinya
 Konselor menyiapkan perangkat dan secara lisan mendiskusikan
untuk menggali informasi perasaanya
Kesenjangan Antara Teori dan Kenyataan

Dalam pengaplikasian teori dalam


kasus berikut ini tampak memiliki
kesenjangan dikarenakan terapi
yang diberikan pada saat bencana
hanya untuk menangani stress
pasca bencana itu terjadi. Lain
dengan teori yang memandang
seluruh aspek kebutuhan di dalam
anak itu sendiri.
THANK
S!

Anda mungkin juga menyukai