Anda di halaman 1dari 16

JARANAN

NAMA KELOMPOK
1. Anggi Marwita S.
2. Dina Puji Astutik
3. Fingky Denta P
4. Firnanda Zustika
5. Mahmud Syarifudin
6. Najmah Farah Della
7. Nilam Puspita S.
ASAL USUL

Kesenian jaranan/kuda lumping asal muasalnya diangkat


dari dongeng masyarakat Kediri, tepatnya pada masa Kerajaan
Ngurawan. Konon Sang Raja, Prabu Amiseto memiliki anak yang
sangat cantik rupawan bernama Dyah Ayu Songgolangit
(songgolangit, bhs jawa = memikul langit) yang sangat terkenal
seantero jagat , hingga banyak sekali raja-raja dari luar yang ingin
mempersuntingnya.
UNSUR - UNSUR
PRABU KLONO SEWANDONO
& PECUTNYA

Dyah Ayu Songolangit


memiliki adik yang bernama Raden
Tubagus Putut dan sedang mengabdi di
Kerajaan Bantar Angin yang dipimpin
oleh Prabu Klono Swandono, berkat
kepiawainnya dalam hal keprajuritan
akhirnya Raden Tubagus diberi gelar
Patih Pujangga Anom.
PRABU PUJANGGA ANOM

Karena kecantikan
Dewi Songgolangit terdengar
sampai ke Kerajaan Bentar,
Prabu Klono Swandono
mengutus Prabu Pujangga
Anom melamarkan Dewi
Songgolangit untuk dirinya.
PRABU SINGO BARONG & PRABU
SINGO KUMBANG

Sebelum berangkat Pujonggo Anom memohon


petunjuk kepada Sang Dewata agar dirinya tidak diketahu oleh
ayah dan kakaknya.. dan sampailah ia di Kerajaan
Ngurawan....dan ternyata sudah banyak berdatangan para
pelamar, diantaranya Prabu Singo Barong dari Lodoyo
didampingi patihnya Prabu Singo Kumbang.
LANJUTAN…

Sampailah berita itu ke Prabu Klono


Swandono...kemudian ia memohon petunjuk dan
didapatkanyalah sepotong bambu, lempengan besi dan
sebuah cambuk yang diberi nama Pecut Samandiman..dan
dari bambu itulah dibuat sebuah kuda kepang sebagai
lambang sebuah titian...dan dari besi dibuat semacam
tetabuhan....
LANJUTAN ...

Singkat cerita Prabu Klono Swandono beserta Patih


Pujonggo Anom dan prajuritnya memenuhi persyaratan
untuk mempersunting Sewi Songgolangit, mereka berangkat
dengan iring-iringan pertunjukan itu dan menjadi tontonan
masyarakat Kediri dan mulailah saat itu dinamai jaranan.
LANJUTAN ...

Dilain pihak Prabu Sing Barong dari lodoyo merasa


kekedahuluan maka marahlah Singo Barong dan terjadilah perang,
Klono Swandono lebih unggul berkat pecut Samandiman dan
akhirnya Singo Barong menyerah dan menjadi pelengkap iring-
ringan jaranan itu. Dengan bergabungnya Singo Baron, maka
semakin lengkap dan semaraklah tarian jaranan tu.dan sejak saat
itu kesenian jaranan disukai masyarakat Kediri sampai saat ini
KEGUNAAN
1. Sebagai ajang promosi yang dilakukan sang pawang jaranan agar kesenian
tersebut lebih dikenalmasyarakat.

2. Sebagai media bernazar agar keinginannya mudah terkabul.

3. Menyambut tamu kehormatan.

4. Sebagai ucapan terima kasih.

5. Untuk acaa yangberlangsung di bulan suro.

6. Pesta keluarga.

7. Acara peresmian.

8. Dll.
MAKNA

Di balik kata jaranan, terkandung sebuah makna


yang sangat bernilai yaitu di ambil dari kata “ jaranan “
yang singkatan dari “ belajaro sing tenanan “.
Maksudnya adalah kita harus belajar dengan sungguh –
sungguh agar yang kita inginkan bisa terkabul.

Anda mungkin juga menyukai