PENDAHULUAN
Teori dan teknologi sistem dispersi perlu dimengerti
oleh ahli farmasi. Hal ini berguna dalam masalah
yang timbul pada penyiapan dan peracikan emulsi,
suspensi, salep, serbuk dan bentuk sediaan kompresi
(tablet).
Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil yang
dikenal sebagai fase terdispers terdispersi ke
seluruh medium kontinu atau medium dispersi.
Dispersi 0,5 m() Tidak terlihat mikroskop biasa. Dapat Sol perak koloidal,
Koloid sampai 1,0 terlihat mikroskop electron polimer alam dan
nm Dapat melewati kertas saring, tidak polimer sintetis
(m) dapat melewati membrane
Semipermeabel .Difusi lambat
Mis : kubus dengan sisi 1 cm dan volume 1cm3 , luas permukaan = 6 cm2.
Jika kubus dibagi-bagi lagi menjadi kubus-kubus kecil, masing-masing mempunyai sisi 100 cm,
volume total tetap sama - luas permukaan total meningkat menjadi 600.000 cm2.
maka luas permukaannya meningkat menjadi 105 kalinya
Dalam contoh :
Sampel 1 luas permukaan sfesifik = 6 cm 2/cm 3 .
Sampel 2 luas permukaan sfesifik = 600.000 cm 2/cm3.
Antimon dan arsen trisulfida berubah warnanya dari merah menjadi kuning jika
ukuran partikelnya berkurang sehingga ukuran partikelnya berubah dari ukuran
serbuk kasar menjadi ukuran partikel yang berada pada daerah koloid.
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion
pengganggu dengan cara ini disebut proses
dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan
yang tercampur dengan koloid melalui
membran semi permeable yang berfungsi
sebagai penyaring. Membran semi permeable
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat
dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan
akan berpisah
Sketsa hilangnya elektrolit dari bahan koloid oleh membran semi permeabel
Terjadinya Elektroforesis
Peristiwa elektroforesis
Percobaan elektroforesis
Peristiwa elektroforesis Pada gambar,
terlihat bahwa
partikel-partikel
koloid bermuatan
positif tersebut
bergerak menuju
elektrode dengan
muatan berlawanan,
yaitu elektrode
negatif. Jika sistem
koloid bermuatan
negatif, maka partikel
itu akan menuju
elektrode positif
Beberapa bentuk koloid
a. Bulatan atau bola
b. Batang pendek dan bentuk elips
memanjang.
c. Ellips pipih dan lempengan
A d. Batang panjang dan benang-
benag
e. Benang tergulung longgar
f. Benang bercabang-cabang
Tipe sistem koloid
Digolongkan tiga golongan :
1. Koloida liofilik (suka pelarut)
Afinitas terhadap medium dispersi relatif mudah. Sol
liofilik diperoleh dengan melarutkan bahan dalam
pelarut yang digunakan. Contoh : disolusi gom atau
gelatin dalam air. Atau seluloid dalam amil asetat.
Koloid liofob
Koloid liofil 1. Partikelnya dapat dilihat dengan
1. Partikel tidak dapat dilihat dengan microscope ultra
microscope ultra 2. Menunjukan peristiwa
2. Tidak menunjukan peristiwa elektroforesis
elektroforesis 3. Mengalami koagulasi jika diberi
3. Tidak mengalami koagulasi bila elektrolit
diberi sedikit elektrolit 4. Viskositas mirip medium
4. Memiliki viskositas besar pendispersinya
• Efek Faraday-Tyndall.
Jika suatu berkas cahaya yang
kuat dilewatkan melalui sol
koloid, akan terlihat suatu
kerucut yang dihasilkan dari
pemendaran cahaya oleh
partikel-partikel koloid.
Peristiwa Efek Tyndall
Efek tyndall ini terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada
saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan
tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan
pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu
terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-
partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-
partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi
hanya sedikit dan sangat sulit diamati
Ultramikroskop
• Dikembangkan oleh Zsigmondy
• Dengan alat ini dapat diuji titik-titik cahaya
yang menimbulkan kerucut Tyndall.
• Partikel-partikel tidak dapat dilihat secara
langsung,namun dapat diamati spot terang
yang sesuai dengan partikel, serta dapat
dihitung.
Mikroskop Elektron
• Dapat menghasilkan gambar partikel
secara aktual sampai dimensi molekular
• Daya resolusi tinggi
• Sumber sinar adalah sinar elektron
berenergi tinggi dengan panjang
gelombang 0,1 A.
Pemendaran Cahaya (Light Scattering)
2r ( 0 ) g
2
v
9 0
Untuk menghitung berat molekul dari
sedimentasi digunakan rumus :
M T = temperatur absolut
v 4
E
2
cm / det dyne det ik / cm
2 2
statvolt / cm statcoulomb / dyne.cm