Anda di halaman 1dari 35

KOLOID

PENDAHULUAN
Teori dan teknologi sistem dispersi perlu dimengerti
oleh ahli farmasi. Hal ini berguna dalam masalah
yang timbul pada penyiapan dan peracikan emulsi,
suspensi, salep, serbuk dan bentuk sediaan kompresi
(tablet).
Sistem terdispersi terdiri dari partikel kecil yang
dikenal sebagai fase terdispers terdispersi ke
seluruh medium kontinu atau medium dispersi.

Bahan-bahan yang terdispers bisa mempunyai jangkauan


ukuran dari partikel-partikel berdimensi atom dan molekul
sampai partikel-patikel yang ukurannya diukur dalam
milimeter.
Cara paling mudah menggolongkan sistem
terdispers adalah berdasarkan garis tengah
partikel rata-rata dari bahan terdispers.

Umumnya dibuat tiga golongan ukuran :


• dispersi molekular
• dispersi koloid
• dispersi kasar
Penggolongan Sistem Terdispersi Berdasarkan Ukuran partikel

Golongan Jangkauan Sifat Sistem Contoh


Ukuran
Partikel
Dispersi Kurang dari Partikel tidak terlihat mikroskop Molekul oksigen
Molekular 1,0 nm(m) electron. Ion-ion umumnya
Dapat melewati ultrafiltrasi dan Glukosa
membrane semi permiabel Difusi cepat

Dispersi 0,5 m() Tidak terlihat mikroskop biasa. Dapat Sol perak koloidal,
Koloid sampai 1,0 terlihat mikroskop electron polimer alam dan
nm Dapat melewati kertas saring, tidak polimer sintetis
(m) dapat melewati membrane
Semipermeabel .Difusi lambat

Dispersi Lebih besar Terlihat mikroskop, tidak melewati Butir-butir pasir,


Kasar dari 0,5 kertas saring emulsi , suspensi
m () Partikel tidak mendifusi farmasetika, sel-sel
darah merah
Ukuran dan Bentuk Partikel Koloid
Partikel yang terletak dalam jangkauan ukuran koloid
mempunyai luas permukaan yang sangat besar
dibandingkan dengan luas permukaan partikel-partikel yang
lebih besar dengan volume yang sama.

Mis : kubus dengan sisi 1 cm dan volume 1cm3 , luas permukaan = 6 cm2.
Jika kubus dibagi-bagi lagi menjadi kubus-kubus kecil, masing-masing mempunyai sisi 100 cm,
volume total tetap sama - luas permukaan total meningkat menjadi 600.000 cm2.
maka luas permukaannya meningkat menjadi 105 kalinya

Untuk membandingkan secara kuantitatif luas permukaan dari bahan yang


berbeda, digunakan batasan Luas Permukaan Sfesifik
Luas Permukaan Sfesifik didefinisikan sebagai luas
permukaan per unit berat atau volume bahan.

Dalam contoh :
Sampel 1 luas permukaan sfesifik = 6 cm 2/cm 3 .
Sampel 2 luas permukaan sfesifik = 600.000 cm 2/cm3.

Luas permukaan yang besar ini mengakibatkan


sifat-sifat unik dari dispersi koloid.
Sebagai contoh :
Platina efektif sebagai katalis hanya bila dalam bentuk koloid sebagai platina
hitam.
Emas dalam bentuk sol emas akan berwarna merah , tapi bila ukurannya
meningkat akan menjadi dispersi yang berwarna biru.

Antimon dan arsen trisulfida berubah warnanya dari merah menjadi kuning jika
ukuran partikelnya berkurang sehingga ukuran partikelnya berubah dari ukuran
serbuk kasar menjadi ukuran partikel yang berada pada daerah koloid.
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion
pengganggu dengan cara ini disebut proses
dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan
yang tercampur dengan koloid melalui
membran semi permeable yang berfungsi
sebagai penyaring. Membran semi permeable
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat
dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan
akan berpisah
Sketsa hilangnya elektrolit dari bahan koloid oleh membran semi permeabel

O menunjukkan partikel koloid yang terlalu


besar untuk melewati membran

Titik hitam partikel elektrolit yang


dapat melewati pori-pori membran

Ultrafikasi juga dapat digunakan untuk


memisahkan dan memurnikan bahan
koloid.

Bila dialisis dan ultrafikasi digunakan untuk


menghilangkan pengotoran bermuatan,
proses ini dapat dieprcepat dengan
menggunakan suatu potensial listrik di
seberang membran. Proses ini disebut
elektrodialisis.
• Elektroforesis Oleh karena partikel sol bermuatan listrik,
maka partikel ini akan bergerak dalam medan listrik.
Pergerakan ini disebut elektroforesis. Untuk lebih jelas,
mari kita lihat tabung berikut di samping.Pada gambar,
terlihat bahwa partikel-partikel koloid bermuatan positif
tersebut bergerak menuju elektrode dengan muatan
berlawanan, yaitu elektrode negatif. Jika sistem koloid
bermuatan negatif, maka partikel itu akan menuju
elektrode positif

Terjadinya Elektroforesis
Peristiwa elektroforesis

Percobaan elektroforesis
Peristiwa elektroforesis Pada gambar,
terlihat bahwa
partikel-partikel
koloid bermuatan
positif tersebut
bergerak menuju
elektrode dengan
muatan berlawanan,
yaitu elektrode
negatif. Jika sistem
koloid bermuatan
negatif, maka partikel
itu akan menuju
elektrode positif
Beberapa bentuk koloid
a. Bulatan atau bola
b. Batang pendek dan bentuk elips

memanjang.
c. Ellips pipih dan lempengan
A d. Batang panjang dan benang-
benag
e. Benang tergulung longgar
f. Benang bercabang-cabang
Tipe sistem koloid
Digolongkan tiga golongan :
1. Koloida liofilik (suka pelarut)
Afinitas terhadap medium dispersi relatif mudah. Sol
liofilik diperoleh dengan melarutkan bahan dalam
pelarut yang digunakan. Contoh : disolusi gom atau
gelatin dalam air. Atau seluloid dalam amil asetat.

2. Koloida Liofobik (Benci pelarut)


Afinitas kecil terhadap medium dispersi. Koloid ini
umumnya tersusun dari partikel-partikel anorganik yang
tersdispersi dalam air. Contoh : bahan-bahan emas,
perak, arsen(11) sulfida dan perak iodida.
Untuk menyiapkan koloida liofobik digunakan
metoda khusus :
a. Metode dispersi, dimana partikel-partikel
kasar direduksi ukurannya.
b. Metode kondensasi, dimana bahan
berdimensi koloid di agregasi menjadi
partikel-partikel yang berada pada daerah
ukuran koloid.
3. Koloid Gabungan atau koloid amfifilik
molekul amfifil atau zat aktif permukaan berciri
mempunyai dua daerah yang berbeda yang melawan
afinitas larutan dalam molekul atau ion yang sama.
Jika ada dalam suatu medium cair dengan
konsentrasi rendah, amfifil berada terpisah dan
mempunyai ukuran subkoloid. Jika konsentrasi
ditingkatkan, terjadi agregasi pada suatu konsentrasi
sempit. Agregat ini mengandung 50 monomer atau lebih
disebut misel.
Karena garis tengah dari tiap misel adalah 50 A,
misel berada dalam daerah ukuran koloid. Konsentrasi
dimana misel terbentuk disebut konsentrasi misel kritis.
(Critical micelle concentration) atau cmc
Perbandingan sifat sol koloid
Liofilik amfifilik liofobik
Liofilik amfifilik liofobik
Perbedaan antara koloid liofob dengan koloid liofil

Koloid liofob
Koloid liofil 1. Partikelnya dapat dilihat dengan
1. Partikel tidak dapat dilihat dengan microscope ultra
microscope ultra 2. Menunjukan peristiwa
2. Tidak menunjukan peristiwa elektroforesis
elektroforesis 3. Mengalami koagulasi jika diberi
3. Tidak mengalami koagulasi bila elektrolit
diberi sedikit elektrolit 4. Viskositas mirip medium
4. Memiliki viskositas besar pendispersinya

5. Tegangan permukaan kecil 5. Tegangan permukaan mirip


medium endispersinya
6. Tidak menunjukkan gerak brown
6. Menunjukkan gerak brown yang
7. Pada penguapan atau pendinginan jelas.
menghasilkan gel, yang akan
membentuk sol lagi bila diberi 7. Pada penguapan atau
medium pendispersinya pendinginan akan menghasilkan
koagulasi, tidak membentuk sol
kembali bila diberi medium
pendispersinya.
Sifat-sifat optik koloid

• Efek Faraday-Tyndall.
Jika suatu berkas cahaya yang
kuat dilewatkan melalui sol
koloid, akan terlihat suatu
kerucut yang dihasilkan dari
pemendaran cahaya oleh
partikel-partikel koloid.
Peristiwa Efek Tyndall

Efek tyndall ini terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada
saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan
tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan
pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu
terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-
partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-
partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi
hanya sedikit dan sangat sulit diamati
Ultramikroskop
• Dikembangkan oleh Zsigmondy
• Dengan alat ini dapat diuji titik-titik cahaya
yang menimbulkan kerucut Tyndall.
• Partikel-partikel tidak dapat dilihat secara
langsung,namun dapat diamati spot terang
yang sesuai dengan partikel, serta dapat
dihitung.
Mikroskop Elektron
• Dapat menghasilkan gambar partikel
secara aktual sampai dimensi molekular
• Daya resolusi tinggi
• Sumber sinar adalah sinar elektron
berenergi tinggi dengan panjang
gelombang 0,1 A.
Pemendaran Cahaya (Light Scattering)

• Sifat ini berdasarkan efek Tyndall-Faraday


• Banyak digunakan unutk menentukan
berat molekul koloid
• Untuk memperoleh informasi bentuk dan
ukuran partikel
Sifat Kinetis Koloid
1. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak
beraturan dari partikel koloid.
Jika kita amati sistem koloid dibawah mikroskop ultra,
maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut
akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag
ini dinamakan gerak Brown.
Bagaimana gerak brown dijelaskan?
Partikel – partikel suatu zat senantiasa bergerak.
Gerakan tersebut bersifat acak seperti pada zat
cair dan gas. System koloid dengan medium
pendipersi zat cair atau gas, partikel-partikel
menghasilkan tumbukan. Tumbukan tersebut
berlangsung dari segala arah. Partikel koloid
cukup kecil, tumbukan cenderung tidak seimbang.
Dan menyebabkan perubahan arah partikel
sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin
cepat gerak brown. Semakin besar ukuran
partikel, semakin lambat gerak brown.
• Gerak Brown dipengerahui oleh suhu. Semakin
tinggi suhu system, koloid, semakin besar
energi kinektik yang dimiliki partikel medium.
Akibatnya, gerak Brown dari partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Semakin rendah
suhu system koloid, maka gerak Brown semakin
lambat.
•Dengan meningkatnya viskositas medium, yang
dibantu oleh penambahan gliserin atau suatu
zat yang serupa dapat menurunkan dan
akhirnya menyetop gerak Brown.
Difusi
• Partikel-partikel mendifusi secara spontan
dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat yang berkonsentrasi rendah,
sampai konsentrasi sistem tersebut
seragam seluruhnya
• Difusi merupakan hasil langsung dari
gerak Brown.
difusi

Menurut hukum Fick pertama :


dc
dq   DS dt
dx
dq = jumlah zat yang mendifusi
dt = waktu difusi
D = koefisien difusi
S = luas bidang difusi
dc = konsentrasi
dx = jarak yang ditempuh
Jika partikel koloid dapat dianggap bulat
dapat digunakan persamaan Suthreland
dan Einstein untuk memperoleh jari-jari
partikel dan berat partikel atau berat
molekul
RT 3 4N
D 
6N 3Mv
D= Koefisien difusi
R = Konstanta molar gas
T = temperatur absolut
N = bilangan Avogadro = 6,02 x 1023mol
M = Berat molekul
V = volume sfesifik parsial.
Contoh soal
Koefisien difusi untuk protein bulat pada
20oC adalah 7,0 x 10-7 cm2/det dan
volume spesifik parsial 0,75 cm3/g.
Viskositas pelarut 0,01 poise(0,01 g/cm
det). Hitung
a. Berat molekul
b. Jari-jari partikel protein
Penyelesaian
a) Dengan menyusun persamaan di dapat :
1 1 2 RT 3
M ( ) ( )
162v N D
7
1 1 (8,31x10 ) x 293 3
M ( 23
2
) ( 7
)
162 x0,75 3,14 x(6,02 x10 ) (7,0 x10 ) x0,01
= 100.000 g/mol
RT
r
b). Dari persamaan
6ND
7
(8,31x10 ) x 293
r 23 7
6 x3,14 x0,01x(6,02 x10 ) x(7,0 x10 )
r = 31 x 10-8 cm = 31 A
Sedimentasi
Kecepatan sedimentasi v dari partikel-partikel bulat yang
mempunyai kerapatan ρ dalam medium yang
berkerapatan ρo serta viskositas ηo diberikan oleh
hukum Stokes :

2r (    0 ) g
2
v
9 0
Untuk menghitung berat molekul dari
sedimentasi digunakan rumus :

RTs R = konstanta molar gas

M  T = temperatur absolut

D(1  v  0 ) ρ0 = kerapatan pelarut


S = koefisien sedimentasi
D = koefisien difusi
M = berat molekul
Contoh Soal
Koefisien sedimentasi s untuk suatu fraksi
metilselulosa tertentu pada 200C adalah 1,7
x 10-13detik. Koefisien difusi D 15 x 10-7
cm2/detik, volume spesifik parsial v dari
gom tersebut 0,72 cm3/g dan kerapatan air
pada suhu tersebut 0,998 g/cm3. Hitung
berat molekul metilselulosa. Konstanta gas
R = 8,31 x 107 erg/derajat mol.

(jawaban : 9800 g/mol)


Sifat-sifat elektris koloid
Fenomena Elektrokinetis
Pergerakan suatu permukaan yang
bermuatan mengenai fase cair yang
berdekatan merupakan prinsip dasar yang
mendasari empat fenomena elektrokinetis,
yakni ;
Elektroforesis, potensial sedimentasi,
elektro-osmosis dan potensial yang
mengalir
Elektroforesis
• Meliputi pergerakan suatu partikel yang
bermuatan melalui suatu cairan di bawah suatu
perbedaan potensial yang digunakan.

v 4
 
E 
2
cm / det dyne det ik / cm
  2 2
statvolt / cm statcoulomb / dyne.cm

Anda mungkin juga menyukai