Anda di halaman 1dari 31

PERILAKU DAN PERANCANGAN ORGANISASI

NAMA : IMAM ARIFIN


NO.NPM : 0519204004
KELAS : A-REGULER B2
PRODI : TEKNIK INDUSTRI
 Perilaku Organisasi
 Dasar-dasar Perilaku Organisasi
 Sikap dan Perilaku

REVIEW  Kepuasan Kerja


 Kepribadian dan Nilai
 Kepuasan Kerja
PERILAKU ORGANISASI
 Konsep Perilaku Organisasi
Manajer (manager) menyelesaikan tugas melalui individu lain. Mereka
membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya, dan mengatur akitivitas
anak buahnya untuk mencapai tujuan.
Fungsi Management
Pada awal abad ke-20, seorang industrialis Perancis bernama Henri Fayol
mengungkapkan lima fungsi manajemen:
 Merencanakan
 Mengorganisasi
 Memerintah
 Mengkoordinasi
 Mengendalikan
KEAHLIAN MANAJEMEN DAN PERAN MANAJEMEN

Robert Karz mengidentifikasi tiga keahlian mendasar


manajemen meliputi:
 Keahlian Teknis (Technical Skill) meliputi kemampuan
untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.
 Keahlian Personal meliputi kemampuan untuk bekerja
sama, memahami, dan memotivasi individu lain, baik secara
individual maupun dalam kelompok, mendefinisikan
keahlian personal.
 Keahlian Konseptual yaitu kemampuan mental untuk
menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi yang rumit.
KEAHLIAN MANAJEMEN DAN PERAN MANAJEMEN

Pada akhir tahun 1960-an, Henry Mintzberg menyimpulkan


bahwa manajer melakukan sepuluh peran meliputi:
 Antarpersonal meliputi Tokoh Utama, Kepemimpinan dan
Penghubung.
 Peran Informasional meliputi Pemantau , Penyebar dan Juru
bicara.
 Peran Pengambilan Keputusan meliputi kewirausahaan,
penyelesaian masalah dan pengalokasi sumbe daya.
Luthan dan rekan kerjanya mempelajari lebih dari 450 manajer dan
menemukan keterlibatan manager dalam empat aktivitas manajerial,
meliputi:
• Manajemen Tradisional (Membuat keputusan, merencanakan dan
mengendalikan).
• Komunikasi (Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis
menulis).
• Manajemen Sumber Daya Manusia (Memotivasi, mendisiplin,
menangani konflik, menyusun kepegawaian dan melatih).
• Pembangunan Jaringan (Bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas politik
dan berinteraksi dengan individu-individu luar).
PERILAKU ORGANISASI DAN DISIPLIN ILMU YANG
20XX
BERKAITAN DENGAN PERILAKU ORGANISASI
Pengertian Perilaku Organisasi Disiplin Ilmu yang berkaitan dengan
Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi (organizational behaviour) Perilaku organisasi merupakan bidang ilmu terapan yang
adalah bidang studi yang meyelidiki pengaruh dibentuk berdasarkan kontribusi dari sejumlah bidang
yang dimiliki oleh individu, kelompok dan yang berkaitan dengan perilaku organisasi meliputi
struktur terhadap perilaku dalam organisasi,
• Psikologi (psychology) adalah ilmu pengetahuan yang
yang bertujuan meningkatkan keefektifan suatu
berusaha mengukur, menjelaskan dan terkadang
organisasi.
mengubah perilaku manusia dan makhluk lain.
• Psikologi sosial (social psychology) fokus pada
pengaruh seseorang terhadap individu lainnya.
• Sosiologi (sociology) mempelajari manusia dalam
kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur mereka.
• Antropologi (anthropology) adalah studi
kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan
aktivitas-aktivitas mereka. 7
20XX

PENGARUH • Penugasan Luar Negeri yang Meningkat.


MANAJERIAL • Bekerja dengan Individu-individu dari Kultur
TERHADAP Berbeda.
GLOBALISASI • Menanggulangi Reaksi Antikapitalisme.
• Memantau Perpindahan Pekerjaan ke Negara-
negara yang mempunyai Tenaga Kerja
Berbiaya Rendah.
• Mengatur Individu Selama Perang Melawan
Teror berlangsung.

PRESENTATION TITLE 8
MENGELOLA KERAGAMAN ANGKATAN KERJA
Keragaman angkatan kerja (workforce diversity) yaitu organisasi menjadi semakin heterogen dalam hal gender,usia, ras,etnik
dan orientasi seksual Keragaman angkatan kerja memiliki implikasi penting terhadap praktik manajemen. Para manajer harus
mengubah filosofi mereka dari memperlakukan semua individu dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan merespons
perbedaan tersebut dalam cara-cara yang memastikan pemeliharaan karyawan dan produktivitas yang lebih besar, dan pada
saat yang sama, tidak mendikriminasi.
MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Kelebihan kapasitas meningkatkan kompetisi memaksa para manajer untuk mengurangi biaya dan pada saat yang sama
meningkatkan produktivitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan. Para manajer saat ini harus
mengerti bahwa keberhasilan dari usaha apapun dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas harus melibatkan
karyawan mereka.

MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS


Manajemen harus menciptakan sebuah kultur yang responsive terhadap pelanggan dengan memberikan bimbingan yang baik
dalam membangun kultur-kultur seperti :
 Karyawan yang ramah dan sopan
 Mudah didatangi
 Berpengetahuan
 Cepat dalam merespons kebutuhan pelanggan
 Bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk menyenangkan pelanggan
MENINGKATKAN KEAHLIAN PERSONAL
Para manajer harus mampu meningkatkan keahlian personal melalui cara-cara untuk merencang pekerjaan yang
memotivasi, teknik-teknik untuk meningkatkan keahlian mendengarkan dan cara membentuk tim yang lebih efektif.

MEMBERDAYAKAN ORANG
Para manajer harus mampu membuat karyawan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang mereka lakukan, dan
dengan demikian, manajer dipaksa untuk belajar melepaskan kendali, sementara karyawan dipaksa untuk belajar
bertanggung jawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan yang tepat
 Model Perilaku Organisasi adalah Adanya sebuah model
yang mendefinisikan bidang PO, parameter-parameternya
dan identifikasi variabel dependen dan independen yang
utama.
PERILAKU
 Model adalah abstraksi dari kenyataan, gambaran sederhana
ORGANISASI
dari beberapa fenomena nyata di dunia.
 Variabel dependen (dependent variable) adalah faktor utama
yang ingin di jelaskan atau diprediksikan dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor lain.
Variabel dependen (dependent variable) adalah
faktor utama yang ingin di jelaskan atau
diprediksikan dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain.
Apa saja vaiabel dependen yang utama dalam PO?
• Produktivitas .
• Mangkir (Absenteeism).
• Perputaran Karyawan (Employee turnover).
• Perilaku menyimpang ditempat kerja (Deviant
workplace behavior).
• Perilaku kewargaan Organisasi (Organizatinal
Citicenship Behaviour- OCB).
• Kepuasan kerja (Job Satisfaction)

12
Variabel Independen (Independent Variable) adalah sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam
variabel independen. Vaiabel Independen yang utama dalam PO?
• Variabel Tingkat Individual
• Variabel Tingkat Kelompok
• Variabel Tingkat Sistem Organisasi

Manajer harus mengembangkan keahlian antarpersonal atau personal mereka jika ingin memperoleh keefektifan
dalam pekerjaan.

Dasar-dasar Perilaku Organisasi


• Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan. Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas kemampuan intelektual,
kemampuan fisik dan kesesuaian Kemampuan-Pekerjaan.
• Karakteristik-karakteristik biografis meliputi Usia, Gender, Ras dan Masa Jabatan.

SUCCESS

13
DEFINISI PEMBELAJARAN
Pembelajaran secara umum merupakan setiap
perubahan perilaku yang relative permanen,
terjadi sebagai hasil dari pengalaman

TEORI PEMBELAJARAN
• Pengondisian klasik adalah pasif
• Pengondisian operant menyatakan bahwa
perilaku merupakan fungsi dari
konsekuensi-konsekuensinya Individu
belajar berperilaku.
• Pembelajaran Sosial dengan mengamati apa
yang terjadi pada individu lain dan hanya
dengan diberi tahu mengenali sesuatu
seperti belajar dari pengalaman langsung.

14
Pembelajaran terjadi pada saat sebelum dan
selama bekerja dengan mengajarkan karyawan
untuk berperilaku melalui cara-cara yang paling
menguntungkan organisasi secara bertahap.

Tahapannya meliputi:
PEMBENTUKAN • Metode Pembentukan Perilaku
ALAT MANAJERIAL • Jadwal Penegasan
• Jadwal dan Perilaku Penegasan
• Modifikasi Perilaku
SIKAP
 Sikap merupakan posisi yang tidak netral mengenai suatu
objek.
 Sikap itu akan selalu positif (bagus, setuju) atau negatif
(buruk, menolak), tetapi tidak pernah netral. Sikap itu pun
bervariasi dari segi intensitasnya, bisa rendah, sedang
ataupun banyak.
SIKAP DAN Ciri khas sikap adalah
PERILAKU 1. Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, dan
benda).
2. Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka-tidak suka).
 Bagaimana proses terjadinya sikap?
 Sikap adalah sesuatu yang dipelajari (bukan bawaan).
 Sikap lebih dapat dibentuk, dikembangkan,dipengaruhi atau
diubah.
APA PERBEDAAN ANTARA SIKAP DAN SIFAT? 20XX

Sikap Sifat
• Laten • Laten (tidak tampak dari luar)
• Mengarahkan perilaku • Mengarahkan perilaku
• Ada unsur penilaian • Tidak selalu menilai,
terhadap objek sikap cenderung konsisten pada
• Lebih bisa berubah atau berbagai situasi, tidak
tergantung penilaian sesaat
menyesuaikan
• Menolak perubahan

PRESENTATION TITLE 17
ASPEK-ASPEK SIKAP

 Kognitif
 Afektif
 Konatif

Ketiga domain ini saling terkait erat sehingga timbul teori


bahwa jika kita dapat mengetahui kognisi dan perasaan
seseorang, kita akan tahu pula kecenderungan perilakunya.
Sikap dapat meramalkan perilaku. Adapula sikap tidak selalu
sesuai dengan perilaku.
Pengukuran sikap
1. Skala Thurstone
2. Skala Likert
3. Skala semantic differential
PEMBENTUKAN SIKAP

 Pendekatan belajar

A. Asosiasi
Mengacu pada proses menghubungkan pengalaman-pengalaman yang amat dekat dari segi waktu, ruang atau keadaan.
Dua bentuk pembentukan sikap melalui asosiasi adalah classical conditioning dan more exposure.
B. Peneguhan (reinforcement)
Peneguhan merupakan segala macam konsekuensi dari pengalaman kita yang nantinya bisa menghasilkan perilaku
tertentu.
C. Belajar sosial (social learning)
Pada proses pengamatan terhadap konsekuensi dari perilaku orang lain (vicarious learning) dan proses modeling,yaitu
proses belajar untuk meniru perilaku orang lain.
 Pendekatan konsistensi kognitif (cognitive consistency)

kognisi (pengetahuan, kesadaran) yang tidak sesuai dengan kognisi-kognisi lain menimbulkan keadaan psikologik yang
tidak menyenangkan dan keadaan ini mendorong orang untuk bertingkah laku agar tercapai konsistensi antar kognisi-
kognisi tersebut.
 Pendekatan motivasional (pendekatan insentif)

Inidividu menilai untung rugi dalam membuat respons tertentu, termasuk memelihara dan mengekspresikan sikap
tertentu.
KETERKAITAN SIKAP DAN PERILAKU

 Sikap yang dieksrepsikan oleh seseorang tidak selalu bisa memperkirakan perilaku yang terkait.
 Beberapa studi yang menunjukkan ketidaksesuaian antara sikap dan perilaku

SIKAP DAPAT SESUAI DENGAN PERILAKU


 Perilaku yang spesifik

Semakin spesifik atau khusus satu sikap terhadap perilaku maka akan semakin baik dalam
memperkirakan perilaku yang terkait.
 Potensi sikap

Semakin kuat sikap dalam pemikiran seseorang maka semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku.
sikap yang dibentuk melalui pengalaman pribadi akan semakin kuat.
 Penonjolan sikap

Menunjukkan kesadaran diri seseorang. Kesadaran diri (self-awareness) memfokuskan perhatian pada
diri sendiri, termasuk sikap seseorang.
BAGAIMANA PERUBAHAN SIKAP
DAPAT TERJADI?
Perubahan sikap dapat disebabkan oleh
pengalaman atau hal-hal baru yang
diperoleh dari orang lain/ media massa.

Perubahan sikap merupakan hasil dari


komunikasi persuasif.

21
SIKAP KERJA YANG UTAMA

• Kepuasan kerja
• Keterlibatan Pekerjaan
• Komitmen Organisasional

Ada tiga dimensi terpisah dalam komitmen organisasional, meliputi


A. Komitmen afektif
B. Komitmen berkelanjutan
C. Komitmen normativer
BAGAIMANA SIKAP KARYAWAN DAPAT DIUKUR?

Sikap karyawan dapat di ukur dengan penggunaan survei sikap. Survei sikap secara umum
memberikan karyawan serangkaian pernyataan atau pertanyaan dengan skala penilaian yang
menunjukkan tingkat kecocokan yang di sesuaikan dengan apa yang informasi ingin
manajemen dapatkan.

APA ARI PENTING DARI SIKAP TERHADAP KERAGAMAN DITEMPAT KERJA?

Sikap sangat penting terhadap keberagaman budaya. Sikap yang di cerminkan karyawan
terhadap persoalan keragaman yang ada di dalam tempat kerja akan mempengaruhi kinerja
perusahaan maka dari itu setiap karyawan memerlukan evaluasi diri. Hal ini bertujuan untuk
membantu mengubah sikap karyawan dan meningkatkan kesadaran akan perbedaan dan
ketrampilan para karyawan.
KEPUASAN KERJA
 Pengukuran Kepuasan Kerja

Penilaian seorang karyawan tentang seberapa mereka merasa puas atau tidak puas dengan pekerjaan, merupakan penyajian
yang rumit dari sejumlah elemen pekerjaan yang berlainan. Ada dua pendekatan yang digunakan sebagai penilaian tunggal
secara umum dan nilai penyajian akhir yang terdiri atas sejumlah aspek pekerjaan.
 Kepuasan Individu dengan Pekerjaannya

Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasaan mengalami banyak perubahan, bergantung pada segi kepuasan kerja rata-
rata individu merasa puas dengan keseluruhan pekerjaan mereka.
 Faktor Penyebab Kepuasan Kerja

Pada kenyataannya, dari segi kepuasaan kerja (kerja itu sendiri, bayaran, kenaikan (jabatan, pengawasan, dan rekan kerja).
Pekerjaan menarik yang memberikan pelatihan, variasi, kemerdekaan dan kendali memuaskan sebagian besar karyawan.
Dengan kata lain, sebagian besar individu lebih menyukai pekerjaan yang menantang dan membangkitkan semangat dari
pada pekerjaan yang dapat diramalkan dan bersifat rutinitas.
 Pengaruh Karyawan yang Tidak Puas dan Puas di Tempat Kerja

Ada konsekuensi ketika karyawan menyukai pekerjaan mereka, dan ada konsekuensi ketika karyawan tidak menyukai
pekerjaan mereka. Respon-respon yang di lakukan meliputi Keluar (exit), Aspirasi (voice), Kesetiaan (loyalty), Pengabdian
(neglect).
KEPRIBADIAN

• Kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seorang


individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu yang
lain.Faktor-factor yang mempengaruhi pembentukan kepribaian
seseorang meliputi: Faktor Keturunan dan Faktor Lingkungan.
Sifat-sifat kepribadian meliputi Introvert vs Ekstravert, Sensitif
versus Intuitif, Pemikir versus Perasa, Memahami versus Menilai
• Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide
seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau
diinginkan. Nilai memiliki sifat isi dan intensitas. Sifat intensitas
menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut. Ketika
menggolongkan nilai seorang individu menurut intensitasnya,
kita mendapatkan sistem nilai (value system) orang tersebut.
• Nilai penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena
menjadi dasar pemahaman sikap dan motivasi individu, dan
karena hal tersebut berpengaruh terhadap persepsi kita. Secara
umum, nilai memperngaruhi sikap dan perilaku
• Ada lima dimensi nilai kultur nasional yang berbeda-beda (Geert
Hofstede), meliputi Jarak kekuasaan, Individualisme,
Maskulinitas, Penghindaran, ketidakpastian, Orientasi jangka
panjang
KEPRIBADIAN

• Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey (RVS),


yang terdiri atas dua kumpulan nilai, dengan setiap kumpulan
memuat 18 pokok nilai individual. Satu kumpulan Nilai
terminal (terminal value), merujuk pada keadaan –keadaan
akhir yang diinginkan. Kumpulan lainnya, disebut dengan nilai
instrumental (Instrumental Value), merujuk pada perilaku atau
cara-cara yang lebih disukai untuk mencapai nilai terminal.
• Holland menghadirkan enam tipe kepribadian dan
mengungkapkan bahwa kepuasan dan kecenderungan untuk
meninggalkan satu posisi tergantung pada tingkat sampai mana
individu secara berhasil mencocokan kepribadian mereka
dengan suatu pekerjaan yang meliputi realistis, Investigative,
Sosial, Konvensional, Enterpresing, Artistik.
• Kesesuian individu dan organisasi pada dasarnya
memperlihatkan bahwa individu meninggalkan organisasi-
organisasi yang tidak cocok dengan kepribadian mereka
KERJA
Ada beberapa definisi kepuasan kerja, antara lain :
20XX
• Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa
jauh pekerjaan secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.
• Kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan
terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja sama antar
pemimpin dan sesame karyawan.
• Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil
dari beberapa sikap khusus terhadp faktor-faktor pekerjaan,
penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja.
• Kepuasan kerja pada dasarnya adalah “security feeling”, (rasa
aman) dan mempunyai Segi sosial ekonomi (gaji dan jaminan
sosial), Segi sosial psikologi (Kesempatan untuk maju,
Kesempatan untuk mendapatkan penghargaan, Berhubungan
dengan masalah pengawasan, Berhubungan dengan pergaulan
antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan denga
atasannya).
Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang menyangkut
peyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan
situasi kerja, termasuk di dalamnnya upah, kondisi sosial, kondisi
fisik dan kondisi psikologis.
KEPUASAN KERJA
27
TEORI-TEORI KEPUASAN KERJA

Two – Factor Theory Equity Theory Need Fulfillment Theory


Menurut herzberg, kepuasan kerja dan Teori ini mengemukakan bahwa orang Kepuasan kerja tergantung pada
ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu akan merasa puas atau tidak puas terpenuhi atau tidaknya
bukan suatu variabel yang kontinu. Teori
tergantung pada ada atau tidaknya kebutuhan karyawan. Karyawan
ini merumuskan ada 2 faktor yang dapat
meneyebabkan timbulnya rasa puas atau keadilan (equity) dalam suatu situasi, akan merasa puas apabila ia
tidak puas, yaitu motivator factor atau khususnya situasi kerja. Menurut teori mendapatkan apa yang
satisfies dan hygene factor atau ini, komponen utama dalam teorti dibutuhkan
dissatisfies. keadialan adalah input, hasil, keadilan
dan ketidakadilan.

Value Theory Discrepency Theory Social Reference Group Theory


Kepuasan karyawan bergantung pada Teori ini pertama kali dipelopori oleh Kepuasan kerja bukanlah
hasil yang didapatkan mereka dari proter. Teori ini mengukur kepuasan kerja bergantung pada pemenuhan
perusahaan dengan hasil yang
seseorang dengan menghitung selisih kebutuhan saja tetapi pada
karyawan inginkan. Semakin
banyaknya kesesuaian yang antara sesuatu yang seharusnya dengan pandangan dan pendapat kelompok
diinginkan dengan hasil yang kenyataan yang dirasakan. yang oleh para karyawan dianggap
didapatkan maka karyawan akan sebagai kelompok acuan.
merasa semakin puas
28
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Menurut Robbins (1996) ada beberapa hal yang dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan.
 Pekerjaan yang secara mental menantang (mentally challenging work), artinya apakah pekerjaan yang dilakukan
karyawan saat ini ada tantangannya atau tidak sama sekali.
 Reward yang sesuai (equitable rewards), yang dimaksud reward misalnya gaji, komisi, bonus, dan juga kebijakan
promosi.
 Kondisi kerja yang mendukung (supportive working condition), yang termasuk ke dalam kondisi kerja misalnya
temperatur, cahaya atau penerangan, meja, kursi, tingkat kebisingan, dan lain-lain
PENTINGNYA KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Harold E. Burt mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja, yakni :
 Faktor hubungan antar karyawan (hubungan antara manager dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja,
hubungan sosial di antaranya karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja.
 Faktor individual yaitu yang berhubungan dengan (sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu
bekerja, jenis kelamin (pernah dilakukan penelitian oleh Lawler, 1973, dikutip Wexley &Yukl, 1979).
 Faktor-faktor luar (ekstern) yang berhubungan dengan (keadaan keluarga karyawan, rekreasi, pendidikan (training,
up grading dan sebagainya).
Dampak dari ketidakpuasan kerja karyawan menurut Johns (1999) adalah
 Absenteeism
 Turn over

Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Kerja


Banyak faktor-faktor yang telah diteliti sebagai faktor yang menentukan kepuasan kerja, meliputi
 Ciri-ciri intrinsic pekerjaan
 Keragaman Keterampilan
 Jati diri dan tugas
 Tugas yang penting
 Otonomi
 Pemberian penghargaan atas pekerjaan, membantu meningkatkan tingkat kepuasan kerja
SEKIAN & TERIMA KASIH

IMAM ARIFIN

31

Anda mungkin juga menyukai