Anda di halaman 1dari 8

Teori Piaget dan Penerapannya dalam

Pembelajaran IPA
Oktari Pradina Anggi, M.Pd
Tujuan Perkuliahan pada Materi adalah:

• Menjelaskan teori Piaget dengan benar


• Memberikan contoh penerapan teori Piaget dalam
pembelajaran IPA di SD
Teori Piaget

Jean Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel, Pada tahun
1916, Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana bidang biologi di
Universitas Neuchatel. Pada usia 21 tahun ia telah menyelesaikan disertasi
tentang moluska dan memperoleh gelar doctor filsafat.
Pada tahun 1920, Piaget bekerja bersama Dr. Theophile Simon
dilaboratorium Binet di Paris dengan tugas mengembangkan tes penalaran /
tes inteligensi anak yang kemudian diujikan.

-Piaget tertarik dengan anak yang memberikan jawaban yang salah


-Piaget beranggapan bahwa cara berpikir anak tidak sama dengan cara
berpikir orang dewasa
-Perbedaan cara berpikir bukan karena banyaknya pengetahuan tetapi
kompleksitas pengetahuannya itu sendiri
-Piaget melalukan penelitian dan mendapatkan sebuah teori yaitu cara
berpikir seseorang berkembang secara bertahap atau ada beberapa periode
1. Tahap Sensorimotor ( Umur 0 – 2 Tahun )
• tahap sensorimotor, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap
lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamak,mendengar, membau dan lain-lain.Anak-anak
pada tahap ini bersifat egosentris. Segala sesuatu dilihat berdasarkan kerangka referensi dirinya
sendiri, Pertumbuhan kemampuan anak pada tahap ini tampak dari kegiatan motorik dan
persepsinya yang sederhana.

• tidak ada bahasa pada awal tahapan ini tetapi ada permulaan simbolisasi. Piaget beranggapan
bahwa representasi internal dari benda atau kejadian dihasilkan melalui imitasi.

• Peniruan (imitasi) internal ini merupakan penampilan yang berupa simbol dari aspek
lingkungannya. Ini dianggap sebagai awal dari bahasa
•Tahap Preoperational ( Umur 2 - 7 Tahun )
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan symbol atau bahasa,
tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap pemikiran pra-operational
terbagi menjadi dua :
•Pemikiran prakonseptual ( sekitar 2 - 4 tahun )
Pada tahap ini anak merepresentasikan suatu objek yang dinyatakan dengan bahasa,
gambar, dan permainan khayalan.
•Periode pemikiran intuitif ( sekitar 4 – 7 tahun )
Pada tahap ini representasi suatu objek didasarkan pada persepsi pengalaman sendiri,
tidak kepada penalaran.

Pada tahapan ini anak dikelabui oleh beberapa pengamatan


mereka. Mereka tertipu oleh penampakan segumpal tanah liat
yang pertama kali dibentuk menjadi bola dan diubah menjadi
lempengan. Mereka belum mengetahui bahwa walaupun
bentuknya berbeda namun substansi atau materinya sama.
Piaget menamakannya sebagai konservasi substansi (materi).
•Tahap Konkrit Operasional ( Umur 7 – 11 atau 12 Tahun )
Perubahan yang sangat penting dan mendasar adalah perubahan dari pemikiran yang kurang logis ke
pemikiran yang lebih logis.
Operasi yang mendasari pemikirannya berdasarkan pada yang konkret atau nyata/riil; dapat dilihat,
diraba, atau dirasa, dari suatu benda atau kejadian, sehingga tahapan ini disebut sebagai tahap
konkret operasional.
Anak dapat menyelesaikan suatu masalah selama masalah itu nyata baginya.
Perasaan ingin tahu menjadikan anak pada tahap ini akan gemar menanyakan sesuatu yang menarik
minat mereka kepada orang yang lebih dewasa.
Berkembangnya semangat ini seterusnya menyebabkan mereka mulai menerima pendapat orang lain.
Anak-anak akan mulai belajar, bermain dan bergaul dengan teman sebayanya.
•Tahap Operasional formal ( Umur 12 Tahun – 14/15 tahun )
Tahap ini berakhir pada usia 14 atau 15 tahun sebelum memasuki masa dewasa.
Tahap ini dikatakan sebagai tahap akhir dari perkembangan struktur berpikir.
Anak usia ini telah dapat secara penuh melakukan operasi secara logis tetapi masih mempunyai pengalaman yang
terbatas.
 Mereka sekarang dapat berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat hipotesis dan cara berpikir mereka
mungkin telah termasuk suatu set yang formal dari ketentuan-ketentuan yang logis.
Mereka dapat secara mental dan sistematik meneliti faktor-faktor yang beragam,
PENERAPAN TEORI PIAGET DALAM
PEMBELAJARAN IPA DI SD
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang
pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA. Ketiga hal tersebut adalah:
1. seluruh anak melewati tahapan yang sama /pola perkembangan yang sama secara
berurutan;
2. anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian; Sehingga
walaupun anak mempunyai umur yang sama tetapi ada kemungkinan mereka
mempunyai pengertian yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian yang sama
3. apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk
menjamin perkembangan intelektual anak,
4. memberikan kesempatan anak untuk menemukan sendiri jawabannya, sedangkan guru
harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada akhir
pembelajaran tentunya guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan
jawaban yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai