VEKTOR
Vektor biasanya digambarkan sebagai anak panah. Panjang anak
Panah menyatakan besar vektor, sedangkan arah anak panah
menyatakan arah vektor.
A Besar : A
VEKTOR
Dua buah vektor dikatakan sama jika dan hanya jika
besar dan arahnya sama.
A B jika dan hanya jika A B dan arahnya sama
A
B
D
D2 = A2 + B2 - 2 A B cos
A
-B
VEKTOR
Perkalian Vektor.
Vektor dapat dikalikan dengan skalar atau dengan vektor.
Perkalian vektor dengan skalar menghasilkan besaran
vektor, sedangkan perkalian vektor dengan vektor
menghasilkan besaran vektor atau besaran skalar,
tergantung dari bentuk perkaliannya.
Kedua bentuk perkalian vektor yaitu :
1. Perkalian Skalar atau dot product. A.B
2. Perkalian Silang atau cross product. A x B
VEKTOR
Perkalian Skalar
Hasil dari bentuk perkalian ini adalah besaran skalar yang memenuhi
persamaan :
A . B = A B cos
dimana adalah sudut antara vektor A dan B.
Perkalian Silang.
Hasil dari bentuk perkalian ini adalah besaran vektor yang besarnya
adalah :
A x B = A . B sin
dengan arah vektor memenuhi aturan majunya skrup putar kanan
yang diputar dari vektor A ke B melalui sudut terkecil.
VEKTOR
Komponen Vektor dan Vektor Satuan
A = Ax + Ay = Ax i + Ay j
Ay A
A A 2x A 2y dimana A x A cos
A y A sin
j
Ay
i Ax tg
Ax
Ax dan Ay disebut vektor komponen, sedangkan
i dan j disebut vektor satuan
VEKTOR
Ay
A = Ax + Ay + Az= Ax i + Ay j + Az k
A
j A A 2x A 2y A 2z dimana A x A cos
k
i Ax A y A cos
Az
dan A z A cos
x1 x2
X
KINEMATIKA
Laju perubahan letak benda persatuan waktu disebut
Kecepatan rata-rata. x x 2 x1
Vx
t t 2 t1
Jika t mendekati 0 (nol) maka x juga mendekati 0 (nol)
Kecepatan Sesaat adalah kecepatan gerak benda pada
suatu saat t. x dx
Vx (t) limit
t 0 t dt
Untuk perubahan kearah sumbu Y, maka diperoleh :
Kecepatan rata-rata : y y 2 y1
Vy
t t 2 t1
Kecepatan sesaat : y dy
Vy (t) limit
t 0 t dt
KINEMATIKA
Jika saat t1 kecepatan benda v1 dan pada saat t2
kecepatan benda v2 , berarti selama selang waktu t
terdapat perubahan kecepatan v = v2 - v1
Perbandingan laju perubahan kecepatan gerak benda
persatuan perubahan waktu disebut Percepatan rata-
rata. v v 2 v1
a
t t 2 t1
Percepatan sesaat terjadi jika t mendekati 0 (nol).
Besarnya percepatan sesaat pada saat t dinyatakan :
v dv
a (t) limit
t 0 t dt
KINEMATIKA
Jika diambil untuk arah sumbu – x, maka :
dv x dengan dx
ax vx
dt dt
Sehingga untuk arah sumbu y diperoleh :
dv y dengan v dy
ay y
dt dt
KINEMATIKA (Persamaan Gerak)
Gerak dalam satu dimensi juga disebut gerak lurus. Persamaan gerak
lurus dapat diperoleh sbb :
Jika pada saat t = 0 maka v0, maka pada saat t = t kecepatannya adalah
v(t). Sehingga :
v v(t) v 0 maka v(t) = v0 + a t (1)
a
t t 0
x = vrata . t = vrata . t
vrata = ½ (v0 + v(t) )
x = x(t) – x0 = vrata . t = ½ (v0 + v(t)) . t
= ½ (v0 + v0 + a t) . t
Karena x = x(t) – x0 maka x(t) = x0 + v0 t + ½ a t2 (2)
Persamaan (1) dan (2) hanya berlaku untuk persamaan dengan
percepatan ‘a’ yang tetap (tidak tergantung waktu).
KINEMATIKA (Jatuh Bebas)
Bila percepatan a = 0, maka diperoleh : v(t) = v0 dan x(t) = vo t
Gerakan benda dengan a = 0 disebut gerak beraturan.
JATUH BEBAS.
Jatuh bebas adalah contoh gerak dalam satu dimensi dengan
percepatan yang bekerja pada benda berupa percepatan gravitasi
bumi yang arahnya vertikal ke bawah yang tetap besarnya.
Jika kita pergunakan salib sumbu Y sebagai jarak tempuh , maka
persamaan-persamaan yang berlaku adalah :
v(t) = v0 – g t
y(t) = y0 + v0 t - ½ g t
dengan tanda negatif dimasukkan karena arah g selalu ke bawah.
KINEMATIKA (Gerak 2 dimensi)
GERAK DALAM 2 DIMENSI.
Gerak dalam 2 dimensi berarti pada saat yang sama
terjadi perubahan posisi x dan y. Dalam hal ini berarti ax,
ay, vx dan vy haruslah dipergunakan bersama-sama.
v
Besar kecepatan dinyatakan :
Y vy
v v 2x v 2y
v0 vx
Posisi benda pada saat t adalah r
yang memenuhi :
X
Y vx(t) = vox + ax t.
vo
vx(t) = vo cos
voy vy(t) = voy + ay t.
X vy(t) = vo sin - g t
vox
KINEMATIKA (Gerak Parabola)
Posisi x dan y memenuhi persamaan :
x(t) = vo cos t
y(t) = vo sin t - ½ g t2
dengan mensubstitusi t dari kedua persamaan diatas maka
diperoleh :
g
y tg x - x 2
2 (v 0 cos ) 2
v
GERAK MELINGKAR
Jika t → 0, maka titik q akan mendekati p. Besarnya v
dapat dihitung dari segi tiga yaitu
v = 2 v sin (½ )
v
Jika t → 0, maka ½ kecil , sehingga berlaku
hubungan : sin (½ ) = ½
Jadi v = 2 v ½ = v = v s/r = v . (v t/r) atau
v 2 t
v
r
Percepatan sesaat diperoleh dari :
v v 2 Δt v 2
a limit limit 2 r
t 0 t t 0 r t r
GERAK MELINGKAR
Arah vektor percepatan sesaat ini diberikan oleh arah v. Jika t → 0
Maka arah v akan tegak lurus garis singgung lingkaran di setiap titik.
Arah percepatan ini menuju pusat lingkaran dan disebut Percepatan
Sentripetal atau Percepatan Radial.
Fungsi dari percepatan ini adalah untuk merubah arah gerak atau
arah vektor kecepatan.
R
S
S = R
GERAK MELINGKAR
Besarnya perubahan sudut yang ditempuh persatuan waktu t
Disebut kecepatan sudut rata-rata ().
t
Kecepatan sudut sesaat didefinisikan jika t → 0.
dθ
limit
t 0 t dt
Jika selama bergerak melingkar, besar dari kecepatan sudutnya
berubah-ubah, maka dikatakan mempunyai percepatan sudut ( )
Percepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai laju perubahan
Kecepatan sudut persatuan waktu.
t
GERAK MELINGKAR
Percepatan sudut sesaat didefinisikan jika t → 0.
d
limit
t 0 t dt