Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR

SISTEM PERGAULAN
ISLAM
Deskripsi
• Sistem Pergaulan (an-nidhâm al-ijtimâ’i):
sistem yg mengatur pertemuan laki-laki dgn
wanita, atau wanita dgn laki-laki, serta
mengatur hubungan yg terjadi di antara
mereka akibat pertemuan tersebut, termasuk
hal-hal yang menjadi konsekuensi dari adanya
hubungan tersebut.
Pertama

• Hukum asal wanita adlh menjadi ibu &


pengelola rumah tangga.
• Wanita merupakan kehormatan yg harus
dijaga. Nampak dari adanya hukum-hukum
seperti kewajiban menutup aurat wanita,
berjilbab dan tidak bertabarruj.
Kedua
• Hukum asal wanita wajib terpisah dgn laki-laki.
Mereka tidak bisa bertemu kecuali karena
adanya kebutuhan dibolehkan oleh syara’ (haji
dan jual beli).
• Nampak dari adanya hukum-hukum seperti
larangan berdua-duaan di tempat sepi
(khalwah) antara laki-laki & wanita, perbedaan
hukum kehidupan umum dan khusus.
Ketiga
• Hak dan kewajiban kaum laki-laki dan
perempuan ditentukan oleh Allah SWT sesuai
dengan fitrah masing-masing, bukan berdasar
konsep ”kesetaraan gender” ala barat.
• Dalam pandangan Islam tidak ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan, semuanya
sama disisi Allah SWT. Yang membedakannya
hanya KETAQWAANNYA.
Keempat

• Kehidupan umum: wanita dibolehkan


bersama laki-laki muhrim/non muhrim dgn
syarat tidak menampakkan anggota
tubuhnya, kecuali wajah & tapak tangan. Juga
tidak dibolehkan berpakaian yang menarik
perhatian, seronok atau menampakkan
bentuk tubuh.
............
• Kehidupan khusus, wanita sama sekali tidak dibolehkan
bersama orang lain, selain wanita lagi dan muhrimnya.
Dalam masing-masing kehidupan ini, secara mutlak dia
wajib terikat dengan hukum syara’.
‫ين ءَ َامنُوا الَ تَ ْد ُخلُوا بُيُوتًا َغْيَر بُيُوتِ ُك ْم َحىَّت تَ ْستَأْنِ ُسوا َوتُ َسلِّ ُموا َعلَى‬ ِ َّ‫ياأَيُّها ال‬
‫ذ‬
َ َ َ
‫أ َْهلِ َها‬
• “Wahai orang-orang yang beriman, kalian jangan
memasuki rumah lain, sehingga kalian mendapatkan izin
dan kalian mengucapkan salam kepada penghuninya.” (QS.
An-Nûr: 27).
Kelima
• Wanita dilarang Tabarruj dgn bersolek berlebihan (wangi-
wangian, memakai make-up wajah yg menonjolkan
kecantikannya dsb)
• Laki-laki & perempuan bukan mahrom dilarang untuk ikhtilath
(bercampur baur) dan khalwat (berduaan)

• Laki-laki & perempuan diwajibkan menutup aurat ketika


berada ditempat umum.
• Aurat laki-laki: bagian tubuh dari pusar hingga lutut.
• Aurat Wanita: seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Keenam
• laki-laki & wanita, diharamkan untuk melakukan
aktivitas yg secara langsung bisa merusak
akhlak/membawa kerusakan pada masyarakat.
• Haram bagi wanita: pekerjaan yg menonjolkan
daya tarik seksual, seperti: pramugari, kasir untk
menarik pelanggan, pub-pub, night club dsb.
• Haram bagi Laki-laki: pekerjaan yg menonjolkan
daya tarik seksual, seperti: salon untk menarik
pelanggan wanita.
TANPA
HARAM
HARAM MAHROM

TMPT. KHUSUS

IJTIMA ADA MAHROM BOLEH

KEKHUSUSAN
BOLEH

TMPT.UMUM

BERKHALWAT HARAM

TANPA
HARAM
HARAM MAHROM

TMPT. KHUSUS
INTERAKSI YG
IKHTILATH ADA MAHROM
BOLEH: BOLEH
INTERAKSI HARAM :
KEKHUSUSAN INTERAKSI YG HARAM
DILARANG : HARAM

TMPT.UMUM BOLEH
INTERAKSI YG
BOLEH
BERKHALWAT
: HARAM
Ketujuh
• Kehidupan suami-isteri adalah kehidupan
persahabatan & ketentraman. wajib saling bantu-
membantu dlm pekerjaan rumah.
• Kepemimpinan suami bukan bersifat militer maupun
seperti pemerintahan, namun bersifat ri’ayah
(mengurusi)
• Isteri diwajibkan ta’at; suami diwajibkan memberi
nafkah kepada isteri dgn kadar yg lazim & wajar
sebagaimana yang ada di tengah masyarakat.
Kedelapan
• Mengasuh anak adlh hak dan kewajiban wanita, baik
muslimah maupun non-muslimah.
• Jika anak tersebut tidak memerlukan lagi “asuhan” ibu,
kalau ibunya seorang muslimah, maka anak tersebut
diberi pilihan untuk memilih ayah atau ibunya.
• Jika salah seorang dari orang tuanya bukan muslim,
maka anak tersebut wajib diasuh oleh orang tua yang
beragama Islam. Ini tentu saja berlaku dalam kasus
penceraian antara suami isteri.

Anda mungkin juga menyukai