Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH KEPERAWATAN

JIWA (PADA ZAMAN JEPANG-


KEMERDEKAAN-SEKARANG)
HALIMAH SURANI : A11701554
LAYLIANA KHOIRUNNISSA : A11701570
MIFTAKHUL NURHASANAH :A11701581
NURANI YULIANINGSIH : A11701593
NUR ISNAENI : A11701594
OUT LINE
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DI ZAMAN
JEPANG

SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DI ZAMAN


KEMERDEKAAN - SEKARANG
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DIZAMAN
JEPANG
• . Zaman penjajahan jepang (1942 – 1945)
Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan di
indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak
terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga
timbul wabah.
• Pada zaman ini banyak masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dikarenakan banyaknya
tekanan dari penjajah jepang.
• Pada saat ini orang yang mengalami gangguan jiwa di perlakukan tidak terurus. Dibiarkan saja
dan dipasung. Dan dibuang / diasingkan.
SEJARAH KEPERAWATAN JIWA PADA ZAMAN
KEMERDEKAAN - SEKARANG
• Beberapa tindakan terhadap penderita gangguan jiwa sekarang dianggap sebagai warisan dari
nenek moyang. Tindakan yang dimaksud adalah dipasung, dirantai atau diikat lalu ditempatkan
tersendiri di rumah atau di hutan (bila sifat gangguan jiwanya berat dan membahayakan). Bila
tidak berbahaya, dibiarkan berkeliaran di desa, sambil mencari makanan dan menjadi tontonan
masyarakat malahan ada kalanya diperlakukan sebagai orang sakti, mbah wali atau medium
(perantara antara roh dan manusia).
• Penderita gangguan jiwa pada masa ini dipercaya karena 'guna-guna', lalu mereka dibawa ke
dukun atau 'orang pintar'. Kalau kondisi pasien sudah parah baru dibawa ke rumah sakit. Tapi
lambat laun masyarakat paham bahwa gangguan jiwa bisa dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ)
LANJUTAN...

• Oktober 1947 pemerintah RI membentuk jawatan urusan penyakit jiwa, karena masih terjadi
revolusi fisik maka belum dapat bekerja dengan baik.
• Pada tahun 1950 pemerintah ri menugaskan untuk melaksanakan hal-hal yang dianggap penting
bagi penyelenggaraan dan pembinaan kesehatan jiwa di indonesia.
• Dan tahun 1966 dibentuk direktorat kesehatan jiwa yang sampai sekarang dipimpin oleh direktur
kesehtan jiwa atau kepala direktorat kesehatan jiwa
LANJUTAN...
• Dengan ditetapkannya UU kesehatan jiwa no. 3 tahun 1966 oleh pemerintah, maka lebih
terbuka untuk menghimpun semua potensi guna secara bertahap melaksanakan modernisasi
semua sistem rumah sakit serta fasilitas kesehatan jiwa di indonesia.
• Direktorat kesehatan jiwa mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan
dengan fakultas kedokteran, badan internasional, seminar nasional dan regional asia. Serta rapat
kerja nasional dan daerah. Adanya pembinaan sistem pelaporan, tersusun PPDGJ I tahun 1973
dan diterbitkan tahun 1975 serta integrasi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.
LANJUTAN...

• Pihak swasta lebih memikirkan masalah kesehatan jiwa, terutama di kota-kota besar. Di jakarta,
kemudian di yogyakarta dan surabaya serta beberapa kota lainnya didirikan sanatorium
kesehatan jiwa. RSU pemerintah dan RS ABRI menyediakan tempat tidur untuk pasien gangguan
jiwa dan mendirikan bagian psikiatri, demikian pula RS swasta seperti RS Swasta. Carolus di
jakarta, RS maria (minahasa). Di jakarta dan surabaya telah didirikan pusat kesehatan jiwa
masyarakat.
• Ilmu kedokteran jiwa berkembang, adanya sub spesialis seperti kedokteran jiwa masyaarakat,
psikiatri klinik, kedokteran jiwausila dan kedokteran jiwa kehakiman
• Program kes. Jiwa nasional dibagi dalam 3 sub program yang diputuskan pada masyarakat
dengan prioritas pada health promotion : perbaikan pelayanan, pengembangan sistem,
establishment community mental health.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai